Menabrak Seseorang

Boy memeriksa motor yang tiba-tiba mati itu, rupanya motor itu kehabisan minyak. “Pant**!!!” Ia mengumpat, berkata kasar.

“Kenapa sih harus habisnya sekarang?!” gerutunya menendang ban motor itu. Aku pun juga ikut-ikutan menendang ban motornya.

“Kau mau ikut atau menunggu ku di sini? Aku akan dorong motor sampai simpang depan.” jelas Boy dengan wajah kusut.

“Aku tunggu kau di sini saja.” jawabku. Aku langsung duduk di atas pagar jembatan berwarna kuning itu.

“Kau yakin?” tanyanya menatapku dengan selidik.

“Aku bukan gadis penakut, aku tak percaya ada setan di siang bolong!” ucapku sombong.

“Ya udah, kalau gitu! Baik-baik kau duduk di sini. Jangan sampai jatuh, apalagi kau menceburkan diri ke sungai.”

“Kau pikir aku bodoh! Cepat dorong sana!”

Boy mendorong motor sendirian. Cukup lama aku menunggu sendirian di tempat sepi ini, membuatku jengkel menunggu lama, aku berdecih dan menendang jalan beberapa kali.

Sebuah motor Supra fit dengan pakaian lengkap di tubuh motornya, menghentikan laju motornya di depanku. Kemudian pengendara motor itu membuka helmnya. “Permisi Dek, numpang tanya, jalan ke arah Timadang kemana ya?”

Aku menatap pengendara pria itu dari atas sampai ke bawah, melihat penampilannya dan motornya, menilai, kemudian tersenyum tipis.

“Oh, Bapak lurus, nanti setelah sampai di simpang depan, Bapak belok kiri.” jawabku.

“Oh, makasih banyak ya. Ngomong-ngomong kok sendirian aja di jembatan ini? Mau kemana, mungkin aku bisa bantu.” tawar pria itu.

“Aku nunggu teman, Dia kehabisan minyak motor, tadi Dia dorong motor ke depan sana.” balasku.

“Oh, kalau begitu aku permisi dulu ya, Dek. Permisi." ucap pemuda itu, lalu ia melajukan motornya.

Selepas kepergian pemuda itu, Aku tertawa keras. “Zaman sekarang, motor meng-amin begitu, pakai hlem lagi. Hahahaha.”

Ya, bagiku, di kampungku, pemuda seumuran dengan diriku tak pernah memakai helm dan kaca spion lengkap kiri dan kanan seperti orang berdo'a. Padahal memakai kaca spion dan helm itu penting. Namun bagi kami itu 'GAK GAUL'.

“Kau dari tadi tertawa sendiri, apa kau kesurupan?” Boy yang baru datang langsung memegangi keningku.

“Keningmu tidak panas, matamu juga terlihat normal. Apa kau sejenis setan jembatan yang sedang gila?”

Pletak! Ku sentil kening Boy agar mulutnya tak mengeluarkan perkataan aneh, dan percaya akan mitos jembatan itu.

“Ayo!” Aku langsung menaiki motor, menarik tangan Boy yang masih berdiri itu.

Boy akhirnya duduk di atas motor dan aku berbonceng di belakang Boy. Lalu, aku menepuk pundak pemuda itu. “Ayo!”

Aku masih saja terkekeh di belakang, mengingat kejadian tadi. “Kau kenapa? Ketawa sendirian sejak tadi, jangan-jangan kau beneran di ganggu setan jembatan!” ucap Boy yang sedang mengendarai motor.

“Kalau aku di ganggu setan jembatan, sudah ku cekik kau sedari tadi, Huh!” sungutku, menarik rambut belakang Boy.

“Lalu, kenapa Kau tertawa seperti itu?”

“Tadi ada orang lucu, wajahnya sih masih terlihat muda. Tapi, penampilan dan motornya seperti bapak-bapak”

“Terus? Jangan bilang kau naksir Bapak itu?”

Bugh! Ku tinju punggung Boy. “Sakit woy.” teriaknya.

“Mana mungkin aku akan suka pria seperti itu, gak LEVEL!” ucapku sombong.

“Tadi, aku ngerjain bapak itu. Aku beri tahu arah jalan yang salah padanya. Dia mau ke Timadang, aku tunjuk arah jalan berlawanan, jalan buntu ke kebun sawit orang. Ahahahaha.” terangku tertawa menceritakan pada Boy.

“Kau jahil sekali Ros!”

“Biar aja, lagian ya, gak akan jumpa lagi sama dia kok. Hahaha.” ucapku masih terkekeh.

Kami akhirnya berhenti di lapangan bola kaki. “Kita duduk di sini dulu Ros. Pertandingan bola nya masih satu jam lagi.”

Drrrtt! Drrrtt! ringring! Handphone Nokia 1100 ku berbunyi.

“Wa'alaikumsalam.” jawabku mengangkat sambungan telepon.

“Gak! Aku gak mau pulang! Terserah!” seru ku, langsung ku matikan handphone ku, agar tidak ada yang bisa menelfon ku lagi.

“Kenapa Ros?” Boy menatapku penasaran.

“Aku di suruh pulang, calon suamiku datang, dan menanyakan aku mau mahar apa. Malas banget.” Ku tendang rumput hijau yang tak bersalah di lapangan bola ini.

“Apa kau akan melanjutkan pernikahan ini?”

“Entahlah. Kau kan tahu denganku sejak dulu Boy. Apakah aku pernah bilang, kalau aku kebelet pengen kawin? Lagian....” Ku menghentikan ucapanku, dan aku pun termenung seketika.

“Sudahlah Ros, aku paham.” Boy menepuk-nepuk punggungku pelan. “Aku tak bisa bantu masalah kau tentang pernikahan ini, tapi jika kau butuh teman curhat dan teman bermain, aku akan selalu siap.” Boy berkata serius menatap kedepan, memandangi lapangan bola kaki yang mulai di padati manusia.

Tak terasa waktu terus berjalan, lapangan bola kaki menjadi ramai oleh manusia. “Tunggu sini Ros, aku beli minum dan kacang rebus dulu.”

“Ok.” Ku acungkan jempol setujuku pada Boy.

Dari kejauhan, aku melihat Boy di kerumuni beberapa pemuda. “Eh??!” Aku cepat berdiri dari duduk, menyelamatkan diriku.

“Permisi, permisi!!!” Aku bergegas berjalan dengan cepat, masuk ke dalam kerumunan manusia di lapangan sepak bola kaki itu. Beberapa orang aku sibakkan karena mereka berdiri berbaris di tepi lapangan.

Tatapan ku terus menoleh ke belakang, memastikan gerombolan pemuda yang menghadang Boy tadi tak bisa melihat keberadaan ku sekarang. Lalu, Aku memilih berjongkok diantara rombongan kelompok yang ramai dekat ku berdiri sekarang.

“Huft!!!” Aku hembuskan nafasku, Aku bernafas lega. Bagaimana dengan nasib Boy ya? Apakah dia melawan seperti biasa, lalu di pukuli, atau berkilah untuk menyelamatkan dirinya sendiri? Entahlah, semoga saja dia pintar.

“Kau di sini rupanya, Uni?!”

Deg! Jantungku berpacu cepat. Aku tahu betul dengan suara yang ada di belakangku.

Aku menoleh ke belakang, dan benar saja. Mereka datang dari semua penjuru. Di sana, Boy masih dengan beberapa pemuda, dan sekarang ada yang lainnya di sini hendak menangkapku.

“Sial!!” Aku mengumpat, bergegas ku berdiri.

“Mau kemana kau Uni?! Paman menyuruh kau pulang!” pemuda yang lain menghadang.

“Aku gak mau, ngapain aku ketemu sama orang itu!”

“Orang yang mana? Dia udah pergi sejak tadi. Ini sudah sore. Ayo pulang, Paman mau mufakat dulu untuk pernikahan Uni.” jelasnya mulai berjalan mendekatiku.

Sekarang aku sudah menjadi tontonan orang banyak, karena aku bersembunyi di dekat keramaian. Mata para pemuda-pemudi disekitarku mulai menatapiku, seolah aku adalah buronan.

“Apa kalian lihat-lihat!!” teriakku berkacak pinggang ke arah mereka.

Perlahan para pemuda yang ingin menangkapku pun mendekat, hendak menangkap ku. Dengan gesit aku berlari kencang secara zig-zag.

“Maaf, maaf, permisi!!!” ucapku sambil berlari.

Aku berlari sekencang-kencangnya, peluh di dahiku mulai terasa, aku sudah berlari jauh meninggalkan lapangan. Aku kelelahan dan tenagaku hampir habis. Nafasku ngos-ngosan.

“Ah, sial!!! Apa para bocah itu tak punya rasa lelah?!” gerutu ku. Ku tatap mereka yang semakin mendekat.

Saat mereka hampir sampai di dekatku, Aku mengancang lari sekuat hati lagi, karena aku sudah istirahat sejenak, sembari memegangi lutut ku dengan nafas memburu.

Aku pun berlari kencang sambil menoleh kebelakang.

Brugh!!!

“Aucwh!” Ku meringis.

Aku menabrak seseorang, sehingga aku dan dia sama-sama terjatuh, tangan laki-laki itu tergores, dan lututku juga tergores karena tanah berpasir.

Laki-laki itu menopang tubuhku, jadi tangannya tertindih oleh tubuhku.

Aku mencoba bangkit, dan menatap Laki-laki di depanku. Awalnya berniat minta maaf dan makasih sudah mencoba menangkapku. Namun...

“Kau!!!”

Terpopuler

Comments

☠ᵏᵋᶜᶟ༄༅⃟𝐐𝐌ɪ𝐌ɪ🧡ɪᴍᴏᴇᴛᴛ𝐀⃝🥀

☠ᵏᵋᶜᶟ༄༅⃟𝐐𝐌ɪ𝐌ɪ🧡ɪᴍᴏᴇᴛᴛ𝐀⃝🥀

kayaknya orang yang ros kerjain tadi, adalah orang yang akan dijodohkan dengan ros. dan sekarang pun malah tidak sengaja bertabrakan.
ondee mande... dunia saleba telapak tangan, he-he-he 😆

2022-03-28

0

☠ᵏᵋᶜᶟ༄༅⃟𝐐𝐌ɪ𝐌ɪ🧡ɪᴍᴏᴇᴛᴛ𝐀⃝🥀

☠ᵏᵋᶜᶟ༄༅⃟𝐐𝐌ɪ𝐌ɪ🧡ɪᴍᴏᴇᴛᴛ𝐀⃝🥀

jangan-jangan itu jodohmu ros 🤣🤣🤣🤣🤣

2022-03-28

0

☠ᵏᵋᶜᶟ༄༅⃟𝐐𝐌ɪ𝐌ɪ🧡ɪᴍᴏᴇᴛᴛ𝐀⃝🥀

☠ᵏᵋᶜᶟ༄༅⃟𝐐𝐌ɪ𝐌ɪ🧡ɪᴍᴏᴇᴛᴛ𝐀⃝🥀

duhh 🤦🏻🤦🏻🤦🏻🙈... keluar pula kata keramat mah

2022-03-28

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!