" Bang candra.... " Panggil Cika saat melihat pria yang sedang duduk bersama orang tuanya di ruang keluarga
" Sudah pulang dek" Jawab pria itu
" Ia bang, abang sampai jam berapa?" Tanya Cika
" Sejam yang lalu" Jawab Candra
" Malam om, tante" Kata Nayra yang berjalan dari belakang sama Ciko
" Malam Nay.. " Jawab mereka bertiga serentak
Nayra melihat ke arah Candra yang bediri sambil digandeng Cika begitupun dengan Candra.
" Ini bang candra Nay, calonnya Cika" Ucap tante Fani seolah mengerti tatapan Nayra yang merasa asing
" Oia tante..... " Jawab Nayra
Candra mengulurkan tangannya untuk bersalaman dengan Nayra
" Candra" Ucapnya memperkenalkan diri
" Nayra, aku sepupunya Cika " Balas Nayra
" Nay ini kunci motormu" Kata om Gio sambil memberikan sebuah kunci ke Nayra
" Oia..... makasih, Nayra pamit keatas ya om tante" Ujar Nayra yang dianggukin sama bu Fani.
" Cik mandi dulu sana, baru temani bang Candra" Kata bu Fani pada putrinya
" Ia bu" Jawab Cika
" Jangan kemana-mana ya bang, awas kalo kabur" Kata Cika pada Candra
" Ia dek, buruan mandi " Jawab Candra
Cika pun berlari kecil ke atas, karna ingin cepat-cepat membersihkan badannya agar bisa melepas rindu pada sang tunangan.
" Yah.....motor Nayra keren ya" Ucap Ciko pada Ayah Gio yang mengandung maksud tersembunyi
" Makanya kerja yang benar biar bisa beli" Jawab ayah Gio yang mengerti maksud putranya
" Ayah gak asyik ah....." Ujar Ciko
" Bang penugasannya dimana nanti" Ciko balik dan bertanya pada Candra
" Belum tau nih, pulang liburan ini baru dengar hasil penempatan" Jawab Candra
" Oooo..... " Jawab Ciko mengerti
" Gimana kuliahmu" Tanya ayah Gio
" Tahun depan selesai yah karna Ciko mengambil SP untuk 2 semester, sekarang Ciko masih pengajuan proposal" Jelas Ciko
" Cepat selesaikan, agar kamu bisa fokus pada perusahaan" Ujar ayah Gio
Ciko merupakan CEO di perusahaan keluarga pitters
karna kepintarannya diusia yang mudah membuatnya
cukup disegani di dalam dunia bisnis.
Perusahannya itu sebenarnya milik ayah Gio namun
karna sang ayah memilih dunia militer untuk
mengabdikan hidupnya sehingga perusahan itu
akhirnya di alihkan pada Ciko.
Walaupun menjadi seorang CEO Ciko tidak pernah
berbuat sesuka hatinya, walaupun mampu membeli
segalanya dia tetap meminta persetujuan orang
tuanya, karna sejak kecil Ciko ditanamkan sifat yang
mandiri, disiplin, sederhana, dan tidak sombong.
***
Satu jam kemudian semua sudah berkumpul di meja makan untuk menikmati makan malam
" Ayah, bu...Cika di trima di kampus yang sama dengan kak Ciko" Ucap Cika saat sedang makan
" Oh ya..... baguslah berarti kak Ciko bisa ngawasin kamu nanti" Kata bu Fani
" Nayra gimana?" Tanya ayah Gio
" Sama om... Nayra diterima, besok kekampus persiapan perlengkapan buat ospek" Jelas Nayra
" Mau om antar besok?" Tanya ayah Gio
" Gak pa-pa om Nayra sudah tau jalannya, biar Nayra sendiri saja ke kampus" Jawab Nayra
Suasana kembali tenang tanpa Nayra sadari ada sepasang mata yang sedang memperhatikannya.
" Kamu ke kampung berapa hari?" Tanya ayah Gio
" 3 hari saja pak" Jawab Candra
" Hati-hati dan ingat jangan buat masalah, kamu belum penempatan kesatuan jadi taatlah pada aturan" Kata Ayah Gio mengingatkan Candra
" Eeehhhmmmm...... " Cika sengaja batuk menarik perhatian Ayahnya
" Yah.....apa boleh Cika ikut bang Candra Kekampung? " Tanya Cika
" Kamu urus dulu kuliahmu, Candra kekampung buat ketemu orangtuanya kamu jangan membuatnya repot"
Jawab Aya Gio
Candra hanya tersenyum mendengar jawaban seniornya, sedangkan Cika langsung menunduk sedih memainkan makanan di dalam piringnya. Nayra yang mendengar permintaan Cika merasa kalau sepupunya itu cukup berani meminta ijin pada orang tuanya.
Ibu Fani dan Ciko memilih diam dan menghabiskan makananya. mereka tau sifat Cika yang kadang terlalu manja butuh penegasan juga biar tidak berbuat sesukanya.
Selesai makan Nayra langsung pamit ke kamarnya, meninggalkan keluarga Pitters di ruang keluarga.
***
Saat hampir tengah malam Nayra merasa haus dan hendak meminum air, tapi gelas yang biasa diisi air ternyata kosong, dia lupa mengisinya tadi.
Nayra akhirnya keluar untuk mengambil minum di dapur.
" Abang hanya 3 hari sayang ke kampung, setelah kembali abang masih punya waktu 3 hari bersamamu disini"
" Tapi aku masih kangen bang" Rengek Cika
Nayra mendengar suara dari ruang keluarga, saat melirik ke ruang keluarga ternyata ada Cika yang sedang duduk di pangkuan Candra dan Candra yang memeluk pinggang Cika membujuk kekasihnya itu agar berhenti merengek untuk ikut.
Nayra pun melanjutkan Niatnya ke dapur untuk mengambil air.
Saat kembali, Nayra melirik keruang keluarga...mengira Candra dan Cika mungkin sudah ke kamar mereka masing-masing untuk tidur.
Nayra di suguhkan pemandangan yang merusak kornea matanya.
Cika yang duduk di atas pangkuan Candra sedang mencium kekasihnya.
Nayra Menggelengkan kepalanya melihat kelakuan sepupunya.
Nayra tidaklah selugu itu yang menganggap itu hal baru yang menjijikan, Nayra hanya tidak menyangka sepupunya seberani itu melakukannya di ruang keluarga.
Nayra kembali ke kamarnya dan melanjutkan tidurnya
Di ruang keluarga
" Bang....." Panggil Cika yang telah melepaskan ciumannya dan memghirup udara sebanyak-banyaknya
" Ke kamar Cika ya" Ajak Cika
" Kamu sudah ngantuk" Tanya Candra
" Hhhmmmm" Cika menganggukkan kepalanya
" Mari abang antar" Candra berdiri menggenggam tangan Cika
Mereka berjalan ke kamarnya Cika, sesampainya dikamar Cika langsung membaringkan tubuhnya di ranjang, dan berniat melanjutkan adegan yang sempat berhenti di ruang keluarga.
" Ssstttttt...... ayo tidur, sudah malam anak gadis tidak boleh tidurnya selarut ini " Kata Candra menutup tubuh Cika menggunakan selimut. Candra sebenarnya sadar apa yang diiginkan kekasihnya itu, namun dia menolak dengan cara yang halus. Cika yang tampak kecewa langsung membalikkan tubuhnya dan menutup mata.
Abang akan menjaga kamu dek, sampai tiba saatnya. maafin abang ya ga bisa mengikuti kemauanmu. Gumam Candra
Candra keluar dari kamar Cika dan menutup pintunya. kembali ke kamarnya untuk beristirahat.
***
Keesokan hari
Cika, Ciko, Candra dan Ibu Fani sudah berkumpul di meja makan, menunggu Nayra dan ayah Gio yang belum datang.
Candra terpana melihat ke arah wanita yang sedang berjalan ke arah meja makan yang tidak di sadari oleh yang lain karna mereka tengah sibuk dengan ponsel. Wanita yang mengenakan jeans biru, kaos hitam dan kemeja sedikit kebesaran dengan melipat lengannya.
Sungguh kecantikan yang unik. Katanya dalam hati
" Pagi.. " Sapa Nayra sambil menarik bangku yang akan ia duduk
" Pagi juga Nay" Jawab Bu Fani
" Jadi kekampus Nay? " Tanya Ciko
" Jadi kak" Jawabnya dihiasi senyum yang begitu manis
" Kalo butuh sesuatu telpon k Ciko ya" Ujar Ciko
" Siap kak" ucap Nayra
" Maaf ayah terlambat, ada telpon dari teman yang mengatakan minggu depan ayah dan personil akan survei beberapa lokasi" Kata Ayah Gio yang merasa tidak enak anggota keluarga menunggunya.
Mereka menyelesaikan sarapannya dengan keadaan yang hening. Dan ada sepasang mata yang lagi-lagi mencuri pandang pada Nayra.
*
*
*
*
*
Hai hai semuaaanya jangan lupa ya tinggalin jejak 🙏🙏
terima Kasih 😊😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments
Melia Gusnetty
aduuh..candra..jgn rusak hubungan persaudaraan antara cika dn nay doong...
2023-08-28
0