Satu minggu kemudian.
" Sudah siapkan smuanya sayang? " Tanya mama Anya
" Sudah ma, " Jawab Nayra sambil memasukan koper kedalam bagasi mobil.
" Bik titip rumah ya, kami antar Nayra dulu...." Kata mama Anya pada bibi Imah yang berdiri depan teras mengantar kepergian nona muda dan majikannya.
" Bik, Nayra pamit ya" ucap Nayra mencium punggung tangan bik Imah.
" Ia non hati-hati disana ya non, jaga diri dan ingat jangan telat makannya" Pesan bik Imah dengan mata yang bekaca-kaca menahan tangisnya sambil memeluk nona mudanya.
Bibi Imah telah bekerja sejak mama Anya dan pak Hadi menikah, dan Nayra sudah menganggap bibi Imah seperti keluarga sendiri, begitupun bibi Imah sangat menyayangi Nayra.
Perjalanan dari kota Nayra tinggal ke kota K menghabiskan waktu hampir 1 hari penuh.
Apalagi papa Hadi membawa mobil dengan kecepatan sedang karna ingin menikmati pemandangan sepanjang jalan yang di kelilingi hutan di sisi kanan dan lautan yang biru di sisi kiri, kadang mereka berhenti untuk sekedar berselfie di tempat yang backgroundnya sangat mendukung.
***
Pip..... pip..... Bunyi klakson mobil di depan gerbang yang menjulang tinggi dan tampak seorang penjaga berlari-lari kecil untuk membukakan gerbang bagi tamu tuannya.
" Sore tuan" Sapa si mang Udin setelah melihat siapa yang datang
" Sore mang Udin, makasih ya.... " Balas pa Hadi setelah menurunkan kaca mobilnya.
" Ponakaan tante tambah cantik aja gedenya" Sambut tante Fani yang sudah menunggu di depan rumah dari tadi.
" Sore tante, tante bisa aja" Ucap Nayra sambil mencium punggung tangan tantenya.
" Mba... " Sapa Fani pada kakak iparnya sambil memeluknya.
" Sudah lama nungguu Fan" Anya menyambut pelukan adik iparnya itu dengan senyuman hangat. Anya sudah menganggap Fani seperti adik sendiri, karena hanya dia saudara pak Hadi satu-satunya.
" Ayo masuk" Ajak Fani pada ponakan dan kakak iparnya karna, kakanya masih memasukkan mobil ke garasi.
" Pak Udin minta tolong ya bawa barang bang Hadi sama yang lain ke dalam." Kata Fani meminta tolong pada mang Udin.
" Ia bu" Jawab mang Udin.
Sesampainya di dalam Fani menunjukkan kamar yang akan Nayra tempati dan mengantarkan kakak iparnya ke kamar tamu yang sudah di siapkan.
" Maaf bu ini mau di taruh dimana? " Kata mang Udin sambil menarik 2 buah koper.
" Oh iya mang itu punya Nayra" Jawab Anya.
" Kalo gitu tolong ya mang di bawa keatas di kamar yang berseblahan sama Cika" Pinta tante Fani pada mang Udin.
" Siap bu" Jawab mang Udin bejalan ke atas.
" Mba istirahat dulu sebentar, Fani siapkan makan malam"
" Kamu juga Nay mandi dulu biar segar" Kata Fani menyuruh kakak iparnya dan ponakannya istirahat. Karena ia tahu mereka pasti kelelahan menempuh perjalanan jauh.
" Ia Fan mba ke kamar dulu ya" Jawab Anya
" Ia nih tante, Nayra juga udah gerah pengen cepat berendam" Ucap Nayra dengan senyuman kecil dibibirnya.
Setelah kakak ipar dan ponakannya berlalu, Fani kembali ke dapur untuk membantu bibi menyiapkan makan malam.
" Gio blum pulang?" Tanya papa Hadi saat masuk dan melihat ruang keluarga yang kosong.
" Belum bang, barusan aku telpon sudah di jalan, tadi pas pulang katanya Ciko sama Cika minta di jemput di tempat latihan" Jawab Fani pada kakaknya.
" Bang Fani buatkan kopi ya? " Tawar bu Fani yang tau betul kebiasaan kakak laki-lakinya itu.
" Boleh dek, tapi abang mandi dulu nanti kopinya habis mandi baru bawakan ke ruang tv" jawab Hadi sambil tersenyum pada adiknya itu.
30 menit kemudian semua sudah berkumpul di ruang keluarga. mereka asyik bercerita dan melepas kangen. Terdengar suara klakson mobil di luar yang menandakan om Gio, Cika dan Ciko sudah pulang.
" Selamat malam..... " Ucap mereka bertiga serentak.
" Malam....." Dan disahutin serentak juga sama Fani, Papa Hadi, mama Anya dan Nayra.
" Bang, udah nyampe" Kata om Gio sambil bersalaman sama papa Hadi dan mama Anya.
" Malam Om..... " Sapa Nayra kemudian berdiri dan mencium punggung tangan om Gio.
" Malam juga Nay" Jawab om Gio.
Cika dan Cikopun langsung menyalim tangan papa Hadi dan Mama Anya secara bergantian, dan langsung berjalan ke arah sofa yang diduduki Nayra.
" Aku kangen Nay......." Cika langsung memeluk erat tubuh Nayra dan membuat Nayra susah bernapas saking eratnya pelukan sepupunya itu.
" Cik...kayanya ntar lagi aku bakal pingsan" Ucap Nayra yang masih mengatur nafasnya.
" Hehehehheeee maaf..... habisnya kamu jarang banget datang main kesini" Gerutu Cika sambil memajukan bibirnya.
" Kak Ciko.... " Ucap Nayla langsung menyalim tangan kakak sepupunya itu.
" Nay...... tambah cantik aja adik kakak yang satu ini" Kata Ciko sambil mengacak rambut Nayra.
" Emangnya Cika ga Cantik ya kak" Protes Cika yang mendengar pujian kakaknya.
" Ia ia ia dua-duanya cantik kok" Ucap Ciko sambil memeluk kedua adiknya itu dan di sambut senyum yang bahagia oleh orang tua mereka yang melihat keakraban anak-anaknya.
" Bersih-bersih dulu sana,setelah itu kita makan Bersama" Ujar tante Fani sambil mengusir suami dan anaknya.
***
Dimeja makan
" Nay......kapan mau daftarnya ke kampus S" Tanya paman Gio disela makan malam.
" Rencananya lusa Nayra masukin formulir ke kampus om" Jawab Nayra.
" Nanti Om antar" ucap ayah Gio.
" Ciko aja pa yang antar Nayra" Sambung Ciko.
Membuat Nayra menghentikan makannya dan melihat ke arah om Gio, sedangkan yang lain asyik menikmati makanan mereka karena mereka sudah tahu hasil dari perdebatan ini nanti.
" Kalo kamu yang antar Nayra yang ada Nayra jadi bahan digodain sama teman-teman kamu yang mata keranjang" Jawab om Gio tanpa melihat kearah Ciko.
" Masa papa yang ngantarin Nay, ntar dikira Nayra anak mami" Balas Ciko tak mau kalah.
" Nay kalo besok ada yang bilang gitu langsung kamu bilang sama om, biar om patahin tulangnya" Kata om Gio yang langsung dianggukin Nayra.
Ucapan papanya seolah keputusan akhir yang tak terbantahkan. Ciko hanya menghembuskan napas panjang, gagal sudah rencananya mau pamer ke teman-temanya karna punya adik lagi yang tidak kalah cantik sama Cika.
Om Gio memang sangat tegas dan disiplin, walaupun dingin tapi aslinya sangat penyayang, mungkin sikap tegas dan disiplinnya terbawa dari kesehariannya sebagai pasukan militer.
*
Selesai makan mereka melanjutkan bercerita di ruang keluarga.
" Pa, ma, tante sama Om, Nayra pamit ya tidur dluan soalnya Nayra sudah ngantuk" Pamit Nayra saat sedang berkumpul di ruang keluarga
" Ia sayang" Jawab Mama Anya
" Kalau butuh sesuatu bilang aja sama k Ciko atau Cika Nay" ujar Ciko yang masih duduk di sofa dan bermain game
" Ia kak" Jawab Nayra
Nayra berjalan menuju kekamarnya, melewati kamar Cika dan tanpa sengaja mendengarkan obrolan Cika sama seseorang lewat Hp.
Mungkin kekasihnya. Gumam Nayra melanjutkan jalan ke kamarnya.
Baru beberapa menit Nayra membaringkan badannya terdengar pintu kamar yang terbuka.
" Nay kamu sudah tidur?" Tanya mama Anya.
" Belum ma" Jawab Nayra dan bangun dari ranjangnya.
" Nih mama cuma mau ngasih ini" Kata mama Anya sambil menyerahkan dua buah ATM.
" Yang satu buat bayarin kebutuhan kuliah kamu, yang satunya lagi buat kebutuhan pribadi kamu" Mama Anya melanjutkan ucapannya.
" Makasih ma" Nayra langsung memeluk mama Anya.
" Besok mama sama papa sudah balik, papa tidak bisa meninggalkan pekerjaannya lama-lama" ucap mama Anya.
" Ia ma, Nayra akan baik-baik dan jaga diri disini ma" Kata Nayra
" Lanjutkan tidurnya sayang" Kata mama Anya sambil menarik selimut menutup tubuh putri semata wayangnya, dan mengecup keningnya.
Flash Back
Dikamar tamu
" Ma.... ini ATM tabungan Nayra" Kata papa Hadi sambil menyerahkan 2 buah ATM.
" Kenapa papa gak kasih langsung sama Nayra?" Tanya mama Anya.
" Yang ada nanti malah papa ajak pulang ma" Ujar papa Hadi.
Bukan hal yang mudah melepaskan putri kesayangannya tinggal jauh darinya, karena sejak kecil Nayra tidak pernah jauh dari mereka.
" Besok kita kembali ya.... barusan ada telpon dari kantor katanya ada surat-surat yang butuh tanda tangan papa secepatnya" Lanjut pak Hadi.
" Ia pa" Jawab mama Anya lembut.
Flash back off
" Mama temani Nayra sampai tertidur ya" Pinta Nayra
" Baiklah sayang" Kata mama Anya sambil naik ke ranjang putrinya.
" Jika kamu butuh sesuatu langsung hubungi mama ya sayang" Kata mama Anya
Nayra hanya menganggukan kepalanya tanda mengerti
.
" Bangunnya jangan sampai di bangunin tante Fani,klo makan juga apa aja yang ada ya jangan meminta yang aneh-aneh sayang" Mama Anya mengingatkan putrinya karena dia tahu Nayra sedikit pemilih dalam makan.
" Ia ma" Jawab Nayra singkat karna matanya sudah tidak bisa di ajak kerjasama
Saat Nayra sudah terlelap mama Anya baru meninggalkan kamarnya dan kembali ke ruang keluarga.
*
*
*
*
Jangan lupa meninggalkan jejak ya teman-teman 😊😊
Terima kasih 🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments