BDS. Chapter 4(Pembokat)

Perasaan Alyra gelisah saat kakinya menapak di lantai kamarnya, menatap pantulan wajahnya di cermin.

"Pembokat"

Terdengar nyaring dan terngiang-ngiang di benaknya, dia tepis semua rasa itu, yang penting dia bisa bekerja dan bisa menghasilkan uang, untuk niat yang mulia, demi pengobatan sang ayah tercinta dan bisa terus biaya sekolah adik satu-satunya.

"Semangat Lyra berjuang demi mereka yang kamu cintai." Suaranya lirih, dia melangkahkan kaki bangun semangat untuk memulai hari ini, lalu dia menelpon sang adik menanyakan perkembangan ayahnya.

Bergegas kedapur, lalu membuat sarapan untuk di antar pada adik tercintanya, sebelum berangkat pada rumah yang akan menjadi majikannya.

Runtuh sudah harapan untuk jadi pegawai kantoran, duduk manis depan komputer, dia menangis pilu, takdirnya hanya setingkat sebagai pembantu rumah tangga. bahasa gaulnya Assisten rumah tangga, mending lah dari pada sebutan babu.

Dia mengemas semua makanan untuk adiknya, juga membawa tas punggung berisi baju beberapa potong saja.

menjaga-jaga kemungkinan tidak ada baju ganti saat baju yang di pakainya kotor.

Langkahnya cepat, membuka lorring tokonya dua pekerja yang sudah handal dalam membantu bisnis kuenya sudah berdiri, dengan senyum mengembang.

"Nona Lyra sudah mau berangkat?" tanya kedua pegawainya, Lyra mengangguk, "bibi Ati dan Bibi Ami hari ini aku dapat panggilan kerja, urusan pemesanan dan produksi, aku serahkan pada kalian, aku percaya kalian adalah malaikat yang selalu menolongku."

Sahut Alyra sambil memeluk kedua orang yang sudah lama bekerja sama dengannya. mereka berdua berkaca-kaca melihat majikannya, harus banting tulang demi pengobatan sang ayah, juga untuk kehidupan adiknya sekolah, mereka menangis haru melepas kepergian majikannya.

Mereka bertekad harus bisa membantu dan tidak boleh mengecewakan untuk membantu gadis cantik pekerja keras itu.

mereka sudah bertahun tahun ikut dalam mengembangkan bisnis tokok kuenya..

mereka sudah menganggap Alyra sebagai putrinya sendiri. dengan berat hati kedua wanita itu melepas majikannya pergi.

Rintik gerimis pagi ini mengantar langkah Alyra menuju angkutan kota, menuju rumah sakit tempat ayahnya di rawat.

Tatapannya kosong, bagaimana menghadapi majikan barunya sebagai pembantu rumah tangga.

Dia takut tidak bisa melakukan dengan baik, hingga tidak dapat uang untuk pengobatan ayahnya. sesak, tapi harus tegar dia menatap air hujan yang perlahan membasahi bumi pagi ini.

****

"Apa! tidak, jangan kakak."

Suara tangis bercampur tidak berdaya, keluar dari mulut Luna, dia sedih mendengar sang kakak harus menjadi pembantu demi pengobatan Ayahnya.

Luna menangis memeluk kakak tercintanya.

"Kenapa, kenapa harus seperti ini!" tangisan Luna pecah di taman rumah sakit, dia tidak rela sang kakak menjadi pembantu, roti bakar di hadapannya basah oleh airmatanya.

Luna begitu tidak berdaya mencegah kakaknya untuk jadi pembantu di rumah orang kaya, dia takut sang kakak mendapat perlakuan tidak pantas, drama ikan terbang berseliweran di kepalanya mengingat nasib sang kakak takut seperti itu.

hingga usapan lembut dari pundaknya terasa, luna mengangkat wajahnya, senyum cantik terpancar tulus dari kakaknya. "Bantu kakak jagain ayah, agar kita bisa sama-sama mencapai niat kita untuk kesembuhan ayah, kakak pamit do'akan kakak semoga kakak bisa cepat mendapat pinjaman untuk pengobatan ayah minggu depan."

Suara lirih Alyra semakin membuat tangisan Luna semakin keras, memeluk erat sang kakak dia berat melepaskan pelukannya, ciuman berkali-kali mendarat di puncak kepalanya, dan terakhir di pipi kiri dan kanan.

Lambaian tangan sang kakak membuat Luna sesenggukan, kakak yang dia cintai harus banting tulang demi dirinya juga ayahnya.

Luna menahan tangisnya, saat melihat suster datang memanggilnya, dia merapihkan kotak makannya, lalu bergegas menuju kamar rawat sang ayah. Luna bingung, bagaimana dia menjawab jika sang ayah menanyakan kabar kakaknya yang tidak datang menemuinya.

****

Ojek online berhenti di depan gerbang rumah yang tinggi menjulang, kawasan elite dengan pagar yang kokoh, mempertegas pemilik rumah berduit tebal.

Alyra menarik napas lalu mencari orang untuk bertanya, lalu satpam membuka gerbang megah itu, satpam mengantar kedepan pintu utama, lalu kembali saat Alyra sudah berdiri di depan pintu...

yang cukup jauh dari gerbang utama, hening langkahnya terhenti di depan pintu yang mengkilat dua muka, terdapat taman luas di samping rumahnya, namun berantakan, tidak terurus "entah sudah berapa lama halaman ini tidak di sapu?"

gerutu Lyra pelan, sambil terus celingak celinguk melihat keadaan di sekitar rumah yang akan dia tempati sebagai pembantu.

Pintu terbuka lebar, wajah kusut rambut acak-acakan dengan mulut terbuka menguap beberapa kali, "Cari siapa mbak?" muka datar khas kantuk dari pemilik rumah bertanya Pada Lyra. "Benarkah rumah pak Bayu Samudra disini?" Lyra malah balik bertanya dengan wajah deg-degan.

"Mau apa cari kakakku?"

Tanya sinis Pemilik rumah, dengan muka jumawa, "Aku melihat iklan di sosmed, kalau disini sedang membutuhkan Assisten rumah tangga." Suara Alyra tegas dengan tatapan menyelidik, melihat kemungkinan gadis di hadapannya adalah salah satu calon majikannya.

Pemilik rumah menilik balik, pada penampilan Lyra dari atas sampai bawah, "Berani berapa hari kerja disini, kalau kuat seminggu aku bayar uang tips lebih." sahut pemilik rumah sambil menatap intens pada Alyra.

"Aku tidak akan bisa menjanjikan nona, aku hanya akan mencobanya dengan semangat asalkan aku di bayar." suara Alyra terdengar tegas, gadis pemilik rumah itu mengerutkan Alis, dia baru kali ini menemukan calon pekerja yang semangatnya begitu tinggi.

"Masuklah pekerjaanmu banyak dan kamu hanya sendiri kerja disini." suara tegas gadis itu mendapat anggukan dari Alyra. Nona Kenalkan namaku," nggak usah di sebutkan, kamu pasti tidak akan lama kerja disini." Pemilik rumah menyahut cepat perkenalan yang belum selesai Alyra selesaikan...

Masa bodolah, ini bukan ajang pencarian jodoh, aku kesini hanya untuk bekerja.

Gerutu Alyra dalam hati sambil melangkah cepat, mengikuti langkah majikan barunya, saat masuk Alyra terperangah, tidak percaya apa yang di lihat di hadapannya, rumah mewah yang megah, berantakan, pecahan beling berserakan dimana-mana, yang aneh itu Alyra tidak melihat foto keluarga disudut manapun.

"Mulailah bekerja, jangan heran bila nanti akan kembali berantakan seperti ini, ada balita seperempat abad yang akan kembali memecahkan semuanya." Sahut pemilik rumah. sambil berjalan menuju kearah tangga kamarnya, "Nona siapa namamu?" tanya Alyra sambil menatap langkah kepergian majikannya.

"Panggil saja Suci. nanti aku akan berangkat kerja, siapkan sarapan pagi roti panggang, terserah rasa apa saja, nanti ada kakakku juga yang akan turun menuju meja makan untuk sarapan."

Sahut Suci sambil melangkah cepat menuju kamarnya.

"Semangat Lyra kamu kan sudah terbiasa melakukan ini untuk ayah, dan adikmu, jangan sedih, beginilah kalau kerja di rumah orang pasti mendapat perintah." Suara Alyra lirih, dengan mata berkaca-kaca teringat pada sang ayah yang jauh dari penjagaannya.

Brengggg...terdengar suara barang pecah dari lantai atas, Alyra kaget luar buasa, dia berjalan cepat menuju dapur yang sudah di tunjukan majikannya tadi.

Berantakan, berantakan, barang-barang berhamburan, bukan dapur lebih mirip seperti gudang yang terkena bom molotov, dia bingung apa yang harus di kerjakan dulu kepalanya seakan mau pecah melihat penampakan di hadapannya.

Ampuuun pamarentah iyeu dapur lain sih.

Gerutu Lyra sambil memijit alisnya pusing, dia mulai memilih mengumpulkan dulu perabotan kotor, menyimpannya di wastafel.

menyisir sampah sampah yang berhamburan. "entah ada hewan apa semalam hingga sampah ini bukan pada tempatnya." Gerutu Lyra pelan sambil memungut satu persatu plastik indomie yang tercecer, juga bekas sampah cangkang telor merata dimana saja.

"pantas gajihnya besar, ini mah mirip kerja rodi." Gerutu Alyra, hingga tong sampah penuh tidak muat dengan sampah yang entah sudah berapa lama tidak di buang.

"kemana sebenarnya pemilik rumah ini, kenapa rumah ini, seperti kapal pecah." Alyra tidak berhentinya bergerutu, berulangkali dia menyeka keringatnya dengan pashmina yang ia kenakan.

"Lumayan." gerutu Alyra melihat situasi dapurnya saat ini. dia mencoba membuka kulkas, wow....dia hanya melihat indomie saja dengan roti tawar. yang memenuhi kulkas, dia mengerutkan Alis, "orang kaya juga ternyata suka makanan cepat saji juga." Gerutu Alyra yang hampir setiap bupet yang ada di dapur terisi penuh dengan indomie dengan berbagai rasa.

"Wow...ini mah pameran indomie!" Alyra terkikik sendiri ada orang kaya di kitchen set hanya berisi indomie doang.

Dia memanaskan teplon, lalu mengoleskan mentega pada teplonnya, memotong segi tiga rotinya, lalu dia mengoleskan berbagai rasa selai untuk mengetahui orang rumah majikannya suka selai apa saja.

Dia menatanya di meja makan setelah membersihkan dulu sebelumnya.

karena lebih mirip, meja permainan karambol yang penuh dengan tepung.

langkahnya cepat setelah menyimpan sarapannya dia bergegas, kembali kedapur cucian piring mangkuk dan gelas menggunung di wastafel.

Emak abah bantuan nyai gening cape jadi babu teh, ampuuun gustii robiiii tobaaaat.

(Nenek kakek bantuin aku ternyata jadi pembantu itu lelah banggeet, ampuuun Gustii Rabb..tobaaat.)

Gerutu Alyra di sela peluh membanjiri area kerudung bagian depannya, benar-benar menguras tenaganya hari pertama kerjanya.

Praannnkk terdengar kembali suara gaduh di meja makan, masa bodo dengan itu, Lyra hanya pokus sama cucian piringnya, dia memang sudah terbiasa melakukan itu, namun karena tempat baru, juga perasaan yang kaku belum bisa beradaptasi dengan lingkungan sekitar membuatnya terasa berat.

Dia sudah kembali menatanya, dia turunkan semua piring dalam rak, terlihat kotor oleh sisa-sisa bumbu indomie, penciumannya tajam, dia tahu betul bumbu yang menempel harum instan yang mudah di kenali itu tercecer disana, dia mengendus aroma minyak yang terlihat disana.

"Perbuatan siapa sih, kok bumbu indomie tercecer sampai sini." suara gerutuan Alyra terdengar sampai pendengaran gadis yang berdiri nyalang di belakangnya, rambut acak-acakkan bibir pucat dan terdapat warna mata panda di bawah matanya.

"Ya Allah setan genderuwo, kuntilanak jauh jauh jangan mendekat, ini masih pagi aku harus bekerja pergilah."

Tanpa sadar Alyra telah menyebut majikannya dengan segala sebutan setan-setan dalam film kuntilanak.

Membuat sang majikan geram, "kakak Murni jangan." suara Suci menghentikan tangan Murni yang akan menjambak kerudung Alyra.

"Mbak inilah kakakku, namanya Murni. dia yang akan menemanimu setiap waktu, semoga bertahan kerja disini, aku pergi kerja ya, oh iya kakak ku suka roti buatanmu. titip balita kami bye."

Suara Suci menghilang seiring langkahnya menjauh dari dapur, Alyra memegang dadanya, kaget masih menderanya, melihat penampakan gadis di hadapannya bagaikan kuntilanak jadi-jadian.

Hati Alyra mendadak tidak enak melihat pandangan tajam penuh amarah dari sorot gadis di hadapannya.

Dia bersimpuh di bawah kakinya Murni.

"Nona maafkan aku, aku tidak tahu kalau nona adalah majikanku." Lyra beranikan diri mendekat pada kuntilanak di hadapannya. prankk prankk gelas yang sudah di cuci tadi mendarat di lantai.

Deg

Deg.

Alyra benar-benar takut melihat penampakan di hadapannya.

Ya Allah jauhkan kuntilanak ini dari hadapanku.

Gerutu Alyra dalam hati degan dada yang deg deg ser. dia komat kamit membaca surat Al-fatihah, untuk mengusir gadis menyeramkan di hadapannya.

Pergi pergi pergi Ayolah jubaedah harus menyelesaikan pekerjaan yang menumpuk ini.

Gerutu Alyra dalam hati, ampun seribu kali dia baru kali ini menemukan keluarga modelan sebangsa kuntilanak.

Ampuuun mak paraji usir dia dari hadapanku..

Alyra memejamkan matanya, saat tangan Murni akan menjambak kerudungnya,

kecoa lewat di bawah kakinya murni.

Alyra loncat seperti kodok menghindari kecoa, dengan mulut komat kamit baca mantra.

"hus..hus..hus..kecoa, ampuuun." Alyra nyungseb di bawah kolong meja, membuat Murni terdiam, dia masih menilik pembantu barunya. yang lebih takut pada kecoa dari pada dirinya.

Krusuk krusuk pergerakan Alyra spontan saat kembali sadar jika wanita kuntilanak masih berdiri di belakangnya.

"Nona lihat kecoanya pergi kemana tidak?"

Alyra malah bertanya, padahal alasan saja dia ingin tahu wanita itu mengerti bahasanya atau tidak.

kerudung pashminanya dia ikat kencang kebelakang, sebelum mengambil singkup dan sapu untuk membersihkan pecahan beling di hadapannya. Murni masih mematung melihat setiap gerak gerik Alyra.

"Nona, nonaaaa, kecoaaaaaaa!"

Alyra merangkul gadis kuntilanak, dia berteriak histeris, dengan memeluk erat tubuh di i hadapannya, saat melihat kecoa merangkak naik pada singkupnya.

Murni masih terdiam, menilik dalam diam, saat rangkulan di lepaskan Murni melengos pergi tanpa suara sedikitpun...

Apakah nona Murni bisu

Gerutu dalam hati Alyra, dengan perasaan berdebar saat dia mencoba memberanikan diri memukulnya dengan keras, entah keberanian dari mana dia menjadi berani memukul hewan yang jalannya suka kerasak krusuk.

"Matilah kau pak coa, biar tidak ada anak anak mu yang menggangguku lagi." Gerutu Alyra dengan kesal dia geli melihat hewan itu, dia kembali memungut pecahan gelas tadi, lalu memasukannya kedalam pelastik.

Ada banyak PR yang menggunung. pekerjaan melelahkan yang baru akan di mulai Alyra. bagaimana menghadapi situasi rumit dalam pekerjaannya.

Alyra dengan semangat membersihkan sisa sisa gelas pecah di ruang makan.

dia belum bertegur sapa sama pemilik rumah sesungguhnya, dia hanya pokus pada pekerjaannya.

Dengan lelah dia mencari baju-baju kotor di keranjang dalam setiap kamar majikannya. "Ya Ampuun sehari udah cape bangeeet naik turun tangga, jubaedah cape bangeeet nihh." Gerutu Alyra dengan napas naik turun membersihkan enam kamar dalam rumah besar itu, kecuali kamar yang terkunci dia tidak berani masuk.

Dia tidak menemukan foto apapun, hanya lukisan lukisan yang pasti harganya men capai puluhan juta mungkin, melihat gura abstrak yang terkenal dengan harga selangit.

Dia memutar mesin cucinya dan ternyata mesinnya mati, terpaksa dia mencuci dengan tangannya. keringat sudah membanjiri seluruh badannya, dia merebahkan badannya di lantai atas penjemuran pakaian dengan keringat membasahi tubuhnya.

Lelah...lelah...lelah...dia memejamkan matanya saat melirik jam udah hampir dzuhur saat dia sadar pekerjaannya baru setengah dari rumah besar itu.

Menepuk kepalanya, menyeret langkahnya menuju halaman depan yang luas bangeeeet..sampai leklok dia menyapu halamannya.

bagaimana bertahankah Alyra sampai menerima gaji.

Terpopuler

Comments

Zaim Jepara

Zaim Jepara

mau ketawa takut dosa🤭, semangat Thor sudah 2 novelmu ku baca dan semuanya menguras air mata😭

2023-02-01

0

Lasmi Kasman

Lasmi Kasman

lucu

2021-07-11

0

𝕸𝖆𝖘𝖎𝖙𝖆𝖍 𝕬𝖟𝖟𝖆𝖍𝖗𝖆

𝕸𝖆𝖘𝖎𝖙𝖆𝖍 𝕬𝖟𝖟𝖆𝖍𝖗𝖆

seru thor ceritanya... next ya kak Ekha 💕💕💕

2021-03-06

1

lihat semua
Episodes
1 BDS. Chapter 1 (Pengenalan)
2 BDS. Chapter 2(Pengenalan dua)
3 BDS. Chapter 3 (Memohon)
4 BDS. Chapter 4(Pembokat)
5 BDS. Chapter 5 (Tumben)
6 BDS. Chapter 6(Sonia)
7 BDS. Chapter 7(Meringis sakit)
8 BDS. Chapter 8 (Bicaralah kak)
9 BDS.Chapter 9(Wewe gombel)
10 BDS.Chapter 10 (Ly)
11 BDS Chapter 11(Jempling)
12 BDS. Chapter 12(Murid bandel)
13 BDS.Chapter 13(Menikah Yuk)
14 BDS Chapter 14(Merubah gaya Uni )
15 BDS.Chapter 15(Berabe)
16 BDS Chapter 16(Ijab qabul dadakan)
17 BDS. Chapter 17(Dewi Purnama)
18 BDS Chapter. 18(Tuan sakit)
19 BDS.Chapter 19.(Mas Bay)
20 BDS.Chapter 20.(kotak makan)
21 BDS. Chapter 21( Nasi Liwet)
22 BDS.Chapter 22.(Kekecewaan Bayu)
23 BDS.Chapter 23.( Selamat Jo)
24 BDS. Chapter 24.(Pengakuan Arjun)
25 BDS. Chapter 25(Tarzan.)
26 BDS.Chapter 26(Aku suka wanita berhijab).
27 BDS.Chapter 27(Bagaimana Mas?)
28 BDS.Chapter 28(Ori lebih mengigit)
29 BDS.Chapter 29(Apa yang kamu inginkan)
30 BDS. Chapter 30 (Pertengkaran)
31 BDS. Chapter 31(Pencarian.)
32 BDS. Chafter 32(Kabar buruk)
33 BDS. Chapter 32(Yang Tabah Sayang)
34 BDS.Chapter 34( Tuan bangunlah)
35 BDS.Chapter 35(Papa)
36 BDS.Chapter 36(Bertemu)
37 BDS.Chapter 37(kembali sadar)
38 BDS.Chapter 38(M-a-n-t-a-n.)
39 BDS.Chapter 39(Tidurlah Ly)
40 BDS.Chapter 40(Singa Cantik)
41 BDS.Chapter 41(Memiliki Seutuhnya)
42 BDS.Chapter 42(Anak conda)
43 BDS.Chapter 43(Jalan jalan)
44 BDS. Chapter 44(Are you oke)
45 BDS Chapter 45(Aku mencintai mu)
46 BDS. Chapter 46 (Virus Cinta.)
47 BDS. Chapter 47 Surprize
48 BDS Chapter 48( Selamat datang bidadari Mama.)
49 BDS. chapter 49( Momen bahagia)
50 BDS. Chapter 50(Tamu tak di undang.)
51 BDS. Chapter 51(menanti buah hati)
Episodes

Updated 51 Episodes

1
BDS. Chapter 1 (Pengenalan)
2
BDS. Chapter 2(Pengenalan dua)
3
BDS. Chapter 3 (Memohon)
4
BDS. Chapter 4(Pembokat)
5
BDS. Chapter 5 (Tumben)
6
BDS. Chapter 6(Sonia)
7
BDS. Chapter 7(Meringis sakit)
8
BDS. Chapter 8 (Bicaralah kak)
9
BDS.Chapter 9(Wewe gombel)
10
BDS.Chapter 10 (Ly)
11
BDS Chapter 11(Jempling)
12
BDS. Chapter 12(Murid bandel)
13
BDS.Chapter 13(Menikah Yuk)
14
BDS Chapter 14(Merubah gaya Uni )
15
BDS.Chapter 15(Berabe)
16
BDS Chapter 16(Ijab qabul dadakan)
17
BDS. Chapter 17(Dewi Purnama)
18
BDS Chapter. 18(Tuan sakit)
19
BDS.Chapter 19.(Mas Bay)
20
BDS.Chapter 20.(kotak makan)
21
BDS. Chapter 21( Nasi Liwet)
22
BDS.Chapter 22.(Kekecewaan Bayu)
23
BDS.Chapter 23.( Selamat Jo)
24
BDS. Chapter 24.(Pengakuan Arjun)
25
BDS. Chapter 25(Tarzan.)
26
BDS.Chapter 26(Aku suka wanita berhijab).
27
BDS.Chapter 27(Bagaimana Mas?)
28
BDS.Chapter 28(Ori lebih mengigit)
29
BDS.Chapter 29(Apa yang kamu inginkan)
30
BDS. Chapter 30 (Pertengkaran)
31
BDS. Chapter 31(Pencarian.)
32
BDS. Chafter 32(Kabar buruk)
33
BDS. Chapter 32(Yang Tabah Sayang)
34
BDS.Chapter 34( Tuan bangunlah)
35
BDS.Chapter 35(Papa)
36
BDS.Chapter 36(Bertemu)
37
BDS.Chapter 37(kembali sadar)
38
BDS.Chapter 38(M-a-n-t-a-n.)
39
BDS.Chapter 39(Tidurlah Ly)
40
BDS.Chapter 40(Singa Cantik)
41
BDS.Chapter 41(Memiliki Seutuhnya)
42
BDS.Chapter 42(Anak conda)
43
BDS.Chapter 43(Jalan jalan)
44
BDS. Chapter 44(Are you oke)
45
BDS Chapter 45(Aku mencintai mu)
46
BDS. Chapter 46 (Virus Cinta.)
47
BDS. Chapter 47 Surprize
48
BDS Chapter 48( Selamat datang bidadari Mama.)
49
BDS. chapter 49( Momen bahagia)
50
BDS. Chapter 50(Tamu tak di undang.)
51
BDS. Chapter 51(menanti buah hati)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!