Bab 2

"Selamat pagi pak," sapa sekuriti depan pintu masuk kantor.

Seorang pria melangkah masuk,tanpa memperdulikan sapaan sekuriti itu.

"Selamat pagi pak Elang," sapa beberapa pria depan resepsionis. Yang memang menunggu kedatangan bosnya itu. Namun pria di depannya itu diam dan tetap meneruskan langkahnya menuju lift dan diikuti seorang pria, Yohan namanya. Dia adalah assisten dari Elang Sanjaya,anak dari pemilik perusahaan SANJAYA GROUP.

Elang Sanjaya adalah anak pertama dari pasangan Kevin Sanjaya dan Rania Sanjaya. Pria berusia 28 tahun dengan perawakan tinggidan tampan bak artis korea itu dikenal dengan sikapnya yang dingin dan hampir tidak pernah tersenyum. Sebelumnya Elang memiliki hati yang lembut dan murah senyum,namun semua hilang ketika sang ibu meninggal 6 tahun lalu karena sakit. Ibunya itu sangat berarti bagi Elang. setahun kemudian adik laki laki kesayangannya juga meninggal karena kecelakaan. Kehilangan dua orang yang penting dalam hidupnya secara berturut turut membuat senyumnya itu hilang dan membuat Elang menjadi dingin seperti es. Sedangkan ayahnya tinggal di luar negri untuk melupakan kenangan buruk itu.

Dan ternyata mobil yang dinaiki Kinaya tadi adalah mobil Elang dan menganggap Elang sebagai sopir grab.

"Sial!!" ucap Elang setelah sampai di ruangannya dan menghempaskan diri pada kursi.

"Semua karena si udin yang tiba tiba cuti,jadinya harus bawa mobil sendiri. Eeehh.. Malah ketemu cewek stres yang main naik mobil orang!" lanjutnya dalam hati.

sedangkan Yohan,hanya mengerutkan dahi dengan tatapan heran kepada bos yang ada di hadapannya itu.

"Apa agenda hari ini?" tanya Elang pada Yohan,yang masih memandangi bosnya itu dengan heran.

"Yohan! " seru Elang karena belum mendapat jawaban dari Yohan.

"Eh..? Hari ini ada acara makan siang bersama pak Hendra dari perusahaan ABDI PRATAMA," sahut Yohan. Elang hanya mengangguk.

"Hari ini ada interview?" tanya Elang setelah mengingat gadis yang naik mobilnya tadi.

"Benar pak, hari ini ada interview di bagian pemasaran," jawab Yohan.

"Antar aku ke tempat interview!" seru Elang sambil berdiri dan hendak keluar ruangan. Tapi Yohan masih mematung di tempat,karena tidak mengerti kenapa bosnya ingin lihat interview yang tidak ada kaitannya dengan Bosnya itu.

"Ayo?!" seru Elang yang membuyarkan lamunan Yohan.

"Tapi pak.. itu kan untuk bagian pemasaran?" tanya Yohan memberanikan diri.

"Trus? Aku tidak boleh kesana?" sahut Elang.

"Bukan..bukan begitu maksut saya tapi___"

"Cepat. ayo ke sana!" sahut Elang sebelum Yohan menyelesaikan kalimatnya.

"baik pak," akhirnya Yohan pun mengikuti Elang menuju bagian pemasaran. Meskipun dalam hati masih bingung dan bertanya tanya akan sikap bosnya itu.

"Ada apa dengan bos hari ini?" gumamnya.

"Apa?" tanya Elang yang mendengar asistennya itu bergumam.

"Tidak pak," jawab Yohan sambil terus mengikuti langkah bosnya itu.

* * *

"Yess..! Diterima ! " ucap Kinaya kegirangan setelah keluar dari ruang interview.

"Besok udah bisa mulai kerja.. Duuh.. Udah gak sabar !" serunya sambil berlari kecil sambil melompat lompat meninggalkan tempat itu.

Brukkkk

"Auww!!" Kinaya menabrak seseorang yang ternyata adalah Elang,hingga tubuhnya jatuh terduduk di lantai.

"Maaf..maaf.. Saya tidak sengaja," ucap Kinaya sambil berdiri dan mumbungkukkan badannya. Tapi orang yang di tabrak nya malah pergi begitu saja.

"Sombong!" gumam Kinaya tapi masih terdengar oleh Elang. Elang pun menghentikan langkahnya dan menoleh ke arah Kinaya dengan tatapan yang tajam sehingga terasa langsung bisa membunuh orang yang ditatapnya. Seketika Kinaya menutup mulutnya.

"****** nih! Kenapa mulut ini gak bisa dijaga sih!" kutuk nya dalam hati.

"Maaf nona," ucap Yohan yang dari tadi di belakang Elang.

"Ehm..iya.. saya yang salah. maaf!" jawab Kinaya sambil tersenyum kepada Yohan. Elang memperhatikan mereka,lalu meneruskan langkahnya.

"Permisi nona," pamit Yohan dan menyusul bosnya.

"Siapa sih cowok itu? Sombong! Dingin! Dan tatapannya itu lho... Herrr..!" gerutu Kinaya sambil bergidik.

"Kayak pernah lihat.. tapi dimana ya.." Kinaya mengingat ingat. Tapi dia lupa dimana pernah bertemu cowok yang ditabrak nya tadi.

"Entahlah.." ucap Kinaya sambil mengangkat bahunya,kemudian pergi meninggalkan tempat itu.

* * *

Malam ini Kinaya mau mentraktir Santi di cafe tempatnya bekerja. Hari ini hari terakhir Kinaya kerja di cafe itu,karena besok dia sudah mulai bekerja di kantoran. Sepulang interview tadi Kinaya juga sudah berpamitan keluar dari pekerjaannya di toko emas.

"selamat ya Nay !" ucap Santi pada sahabat yang ada di depannya itu

" Thanks juga udah traktir ," lanjutnya.

"Kan semua juga berkat kamu.." kata Kinaya sambil memeluk Santi.

"Thanks," lanjutnya.

"Kita bakal sering ketemu nih," celetuk Santi.

"Gimana kabar bokap ? Udah 1 bulan ini aku gak maen kesana?" lanjutnya.

"Masih sama," ucap Kinaya dengan mata sendu.

"Kamu yang sabar ya Nay. aku tau kamu cewek yang kuat!" Santi menggenggam tangan Kinaya untuk menyemangati sahabatnya itu agar tidak bersedih. Santi sangat tau keadaan Kinaya,karena mereka sudah bersahabat sejak duduk di bangku SMA. Kinaya mengangguk kecil,menyembunyikan wajahnya yang muram.

"Ya udah, kamu makan gih ! Kok jadi melow gini sih! " sahut Kinaya dengan senyuman tipis.

"He em... Kamu harus tetep bahagia gak pake melow..hahaha.." gelak tawa Santi yang membuat Kinaya ikut tertawa.

.

.

.

.

∆*∆*∆* terima kasih udah baca novel aku. Jangan lupa kasih vote,like dan komen ya guys..❤❤💕😘

Terpopuler

Comments

💞🌜Dewi Kirana

💞🌜Dewi Kirana

semangat terus thor

2020-05-18

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!