Kinaya berjalan di belakang seorang pria yang memperkenalkan namanya sebagai Yohan tadi waktu bertemu dengan Kinaya. Dengan pikiran bingung dan tidak mengerti apa yang sedang terjadi. Karena kemarin waktu interview katanya dia akan bekerja di bagian pemasaran. Tapi tiba-tiba hari ini Kinaya harus menjadi sekertaris pribadi Direktur Utama.
flashback
Setelah tabrakan dengan Kinaya, Elang menuju ruang interview bagian pemasaran.
"Aku ingin lihat CV peserta yang lolos," kata Elang kepada manager personalia.
"Eh..? Iya pak. Ada 3 peserta yang lolos ini CV mereka," kata manager itu sambil memberikan beberapa berkas pada Elang. Walaupun dalam benaknya begitu banyak pertanyaan akan sikap Direktur Utama itu.
Elang melihat-lihat berkas itu,dan gerakannya berhenti pada satu berkas CV peserta.
"Biarkan dia jadi sekertaris pribadi ku," ucap Elang sambil menyerahkan satu CV yang dilihatnya tadi.
"Tapi pak__"
"Lakukan yang aku katakan!" sahut Elang dengan tatapan tajam sebelum manager itu melanjutkan kalimatnya.
"Ba_baik pak," jawab manager itu gugup sampai keluar peluh didahinya.
Elang pun keluar dari ruangan itu,berjalan menuju ruangannya dengan diikuti Yohan dari belakang.
"Bukannya bapak tidak memerlukan sekertaris? kenapa bapak merekrut karyawan baru?" tanya Yohan tidak mampu menutupi keingintahuannya akan sikap bosnya itu.
"Apa aku perlu melaporkan semua keputusanku kepadamu?" kata Elang membuat Yohan diam,dan menekan rasa ingin tahunya.
"Maaf pak".
"Lanjutkan pekerjaanmu!"
"Baik,permisi pak," Yohan meninggalkan ruangan.
Elang mengangkat sedikit sudut bibirnya membentuk senyum tipis.
"Tunggu saja pelajaran dari ku gadis kecil. Agar tidak main masuk mobil orang sembarangan dan tadi juga sudah menabrak ku,"ucap Elang lirih.
flashback off
"Sebenarnya mau dibawa kemana sih? dari tadi kok belum nyampe juga?" batin Kinaya.
Yohan tiba-tiba berhenti di sebuah ruangan dan mengetuk pintu. Setelah mendengar sahutan " masuk..!!" dari dalam,Yohan pun melangkah masuk disusul dengan Kinaya di belakangnya.
"Permisi pak,ini sekertaris baru yang bapak minta," ucap Yohan.
"Hah? " Kinaya terkejut karena ternyata orang yang ditabrak nya kemarin adalah Direktur Utama di sini.
Kinaya sontak menutup mulutnya karena mendapatkan tatapan tajam dari Elang.
"Mati aku..mati !" gerutunya dalam hati.
"Kamu boleh pergi!" ucap Elang sambil menggerakkan tangan menyuruh Yohan keluar ruangan.
"Baik pak".
Suasana pun hening dan mencekam sepeninggalan Yohan. Kinaya hanya menunduk dan sesekali melirik cowok yang ada di depannya itu.
"Ya ampun..! Kok kayak film horor gini sih.. merindiing," batin Kinaya sambil bergidik.
"Kenapa? Dingin?" tanya Elang yang melihat sikap Kinaya. Sedangkan Kinaya hanya menggeleng pelan.
" Nama?"
"Na-ya..eh Ki-Kinaya Putri pak," jawab Kinaya gugup.
"Yohan sudah jelaskan pekerjaanmu kan?"
"Sudah pak"
" Itu meja kamu," tunjuk Elang pada sebuah meja dan kursi di sudut ruangan itu.
"Di sini pak? Bukankah harusnya di luar?" tanya Kinaya karena tadi Yohan bilang mejanya ada di depan ruangan tadi. Kenapa sekarang jadi di dalam?
Elang memicingkan mata menatap Kinaya.
"Eh.. baik pak," sahut Kinaya cepat.
"Astaga!! Rasanya mau mati dilihatin kayak gitu," batin Kinaya. Ketika Kinaya benjak dari tempatnya berdiri hendak menuju meja kerjanya,tiba-tiba dikagetkan suara Elang.
"Buatkan kopi ..!!" ucap Elang dengan pandangan masih fokus dengar berkas kerja yang ada dihadapannya.
"Hah? Kopi pak?" tanya Kinaya seakan meyakinkan diri kalau pendengarnnya tidak bermasalah. Seketika Elang langsung menatapnya tajam.
"Kamu gak dengar?" seru Elang.
"Dengar pak. Tapi kopi? Itu kan bukan pekerjaan saya pak? Lagian ini baru jam 10 masak bapak mau minum kopi? Bapak udah ngantuk?" celetuk Kinaya.
"Kerjakan saja apa yang saya suruh, jangan banyak tanya!" bentak Elang dengan nada agak tinggi dan tegas sambil terus menatap Kinaya. Kinaya langsung menundukkan kepala karena agak ngeri lihat tatapan bos di depannya itu. Tubuhnya sedikit bergetar,karena terkejut dengan bentakan Elang.
"******..! Kenapa sih ni mulut gak ada remnya," gerutu Kinaya dalam hati.
"Baik pak, permisi!" Kinaya pun meninggalkan ruangan itu dan menuju ke Pantry.
Kinaya pun membuatkan kopi untuk Elang. Setelah selesai membuat kopi, Kinaya segera membawa kopi itu ke ruangan Elang dan meletakkan kopi itu di atas meja. Elang pun mengambil kopi itu dan meminumnya.
Brussshhyyy
Elang menyemburkan kopi yang tadi dia minum.
"Kamu mau buat saya darah tinggi?" teriak Elang lalu minum air putih yang ada di atas mejanya. Kinaya masih belum mengerti maksut dari bosnya itu.
"Kamu gak bisa bedakan gula dengan garam,hah?" lanjut Elang. Seketika mata Kinaya membelalak,seakan paham yang dimaksud bosnya itu.
"Ya ampun..!! gak mungkin aku salah ambil garam kan? Tamat sudah riwayatku," batin Kinaya. Karena terlalu kesal dan bingung akan perintah Elang,Kinaya jadi kurang fokus saat membuat kopi tadi.
"Ma_maaf pak,"ucap Kinaya gugup.
"Buatkan lagi !"
"Baik pak," Kinaya segera mengambil gelas kopi tadi dan bergegas menuju pantry dan membuatkan kopi.
Satu jam lebih kemudian Kinaya masih sibuk dengan tugas pertamanya yaitu membuat kopi. yaa kopi?!. Entah sudah ke berapa kali Kinaya membuat kopi,tapi ada saja alasan Elang untuk mencari kesalahannya.
Kopinya terlalu manis!
Terlalu pahit!
Kurang manis!
Alasan-alasan itulah yang muncul dari mulut Elang. Padahal Kinaya sudah mencoba kopi itu baik-baik saja. Tapi kenapa bosnya seakan sedang mengerjainya.
"Sepertinya aku sedang dikerjain nih!, tapi salah apa coba aku?" kata Kinaya pada diri sendiri sambil mengaduk kopi.
"Rasanya tanganku mati rasa,dan betis ku lama lama segede tales bogor nih!" lanjutnya kesal merasakan kakinya capek karena dengan sepatu high heelsnya,meskipun tidak terlalu tinggi Kinaya harus bolak balik ke pantry untuk membuat kopi.
"Ini yang terakhir, awas saja kalau masih salah," gerutu Kinaya kesal sambil berjalan menuju ruangan Elang.
"Silahkan pak!" Kinaya meletakkan cangkir yang berisi kopi itu di atas meja.
"Emmm," jawab Elang dan meneguk kopi itu.
"Kamu boleh kembali ke meja mu," ucap Elang.
"Terima kasih pak," Kinaya lega akhirnya bosnya itu tidak membuat masalah lagi.
"Huuhh.. akhirnya bisa duduk.." gumam Kinaya menghempaskan diri ke kursi kerjanya.
"Aduh sakit sekali.." lanjut Kinaya sambil memukul-mukul betisnya dan melepas sepatunya. Terlihat kakinya lecet karena harus bolak balik dari tadi.
"Bos yang kejam!" gerutu Kinaya.
Elang dari tadi memperhatikan tingkah Kinaya. Sebenarnya Elang mendengar gumaman Kinaya,tapi dia tidak mempermasalahkan hal itu ketika Melihat Kinaya meringis menahan sakit pada kakinya,terbesit rasa bersalah dalam hatinya.
"Pake ini!" seru Elang yang kini sudah ada di samping Kinaya sambil memberikan sebuah salep.
"Eh??" Kinaya yang masih bengong. Entah karena kaget karena tiba-tiba Elang ada di sampingnya atau heran karena Elang memberinya salep. Sebelum sempat Kinaya berterima kasih,Elang sudah kembali lagi ke meja kerjanya.
Kinaya mengangkat bahunya,tak mau ambil pusing sikap Elang. Kinaya pun mengoleskan salep itu pada kakinya yang lecet,sesekali Kinaya meringis menahan rasa perih saat salep itu menempel pada lukanya dan meniup luka itu.
"Lucu.." gumam Elang yang memang memperhatikan ekspresi Kinaya dari tadi. Tanpa disadarinya sudut bibirnya terangkat membentuk senyum tipis.
Tunggu dulu?
Sejak kapan Elang tersenyum..apalagi bilang lucu..! hanya untuk tingkah kecil seorang gadis.
Sudah waktunya makan siang. Kinaya masih fokus dengan komputer dan mengerjakan berkas dari Elang,walaupun tidak begitu banyak,karena ini hari pertama dia masuk kerja. Namun dari tadi dia belum sempat mengerjakannya karena harus membuat kopi,jadinya dia mengejar waktu biar tidak lembur. Sesekali Kinaya melirik Elang yang masih sibuk dengan berkas nya. Hari ini memang tidak ada jadwal Elang untuk keluar kantor.
kruukkkk..!
Ups!.. suara apa tuh?. Ternyata perut Kinaya sudah keroncongan minta diisi.
Kinaya menundukkan kepala,takutnya Elang mendengar suara perutnya itu.
"Laperr..!" gumam Kinaya sambil memegang perutnya sambil melirik bosnya itu yang belum bergeming dari posisinya tadi. Kinaya melihat arloji ditangannya, udah mau lewat jam makan siang. Handphonenya juga bergetar dari tadi,selama bekerja Kinaya mengatur handphonenya itu jadi mode getar tanpa suara. Mungkin yang menghubunginya itu Santi,karena tadi pagi mereka sudah janjian makan siang bareng. Kinaya membuka beberapa pesan yang masuk dari Sahabatnya itu.
Santi_kece
Kamu dimana?
Aku tunggu di lobi.
Santi_kece
Nay,kamu di mana sih?
Udah jamuran nih!
Santi_kece
😠😠😠
Nay_cute🐰
Sorry sorry,baru baca pesan kamu.
Kamu duluan aja,aq masih nungguin pak Elang nih,dia belum keluar juga.
Santi_kece
Lho bukannya kamu di bagian pemasaran? Kok jadi ada pak Elang?
Nay_cute🐰
Panjang ceritanya.. ntar aja aku ceritain.
Kamu makan siang duluan aja,kayaknya aku gak makan siang deh😢😢
Padahal perutku udah laperrrr hiks hiks😭😭
Santi_kece
Sabar bu..!! 😁😁
Aku makan dulu yaaa,..
Kamu makan bos depan kamu aja
Bye..😂😂😂
Nay_imut🐰
😡😡😡
"Haishhh!" Kinaya menghela nafas karena diledek sahabatnya itu.
"Kenapa?" suara Elang yang mengagetkan Kinaya.
"Eh..? Itu pak..anu.. bapak tidak makan siang kah?" ucap Kinaya memberanikan diri. Elang menatap jam tangannya.
"Kenapa kamu tidak makan siang? Ini sudah lewat 30 menit!" seru Elang.
"Karena bapak masih disini jadi saya tidak keluar,takutnya bapak masih membutuhkan saya"
"Saya bukan atasan yang kejam,tidak mengijinkan pegawainya makan,"kata
Elang dengan nada dingin seperti biasa.
"Pergi makan siang sana dan jangan sampai telat kembali," lanjut Elang. Kinaya pun bangkit dari duduknya.
"Huh! Dasar!! Padahal aku telat juga karena dia yang gak keluar - keluar. Gak tau apa,Perut aku juga udah keroncongan dari tadi," gerutu Kinaya dalam hati sambil melangkah menuju pintu keluar. Kinaya hendak membuka pintu,tapi gerakannya terhenti karena suara Elang.
"Tunggu..!!" Elang berjalan menuju Kinaya.
"Ikut denganku!" lanjut Elang kemudian membuka pintu dan keluar. Sedangkan Kinaya masih mematung menatap bosnya itu.
"Ayo!!" seru Elang membuat Kinaya langsung sadar dari lamunannya. Kemudian mengikuti langkah Elang.
.
.
.
.
∆*∆*∆* jangan lupa vote,like dan komennya ya guys.
Thanks U..👍👍❤❤💕😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments
hwaiting
hai kak author.. aku baru mulai baca...
semangat..
2020-07-27
0
💞🌜Dewi Kirana
next thor
2020-05-18
0
C.R.
kangen Sama Elang...
2020-04-14
0