2

"Tuan Kall, harap segera datang ke ruangan BP, SECEPATNYA!!!"

Dengungan yang cukup keras keluar setelah pengunguman itu berakhir. Semua siswa menjadi terkejut dan menatapku dengan tatapan 'Ah, sudah biasa', 'Yaa ... here we go again .... ', dsb.

Orang tampan yang merasa terpaggilpun segera menuju ke ruangan dalam pengunguman tersebut, ah! Orang itu adalah aku.

Sial! Dari semua guru mematikan di sekolah yang ada pada dunia ini, kenapa wanita itu jadi wali kelas sekaligus guru ekonomi kami?!!!

Meskipun berjalan dengan santai, sebenarnya pikiranku sedang kacau balau. Panggilan itu menandakan bahwa riwayat hidupku tinggal sedikit lagi. Serius, dimana letak kesalahanku???

"Ah, aku mengingatnya ...."

Ya, kuisioner yang aku isi barusan. Padahal aku yakin tulisanku sangat bagus dan cukup terampil seperti penulis pro, tapi wanita itu terus saja mendapatkan letak kesalahan yang mungkin tidak kuperbuat.

Tidak lama berjalan, tepat di depanku, sebuah aura dari ruangan yang tidak diinginkan oleh seluruh siswa masuki cukup besar dan sangat mengerikan. Bahkan, sebagai pembunuh, aku juga tidak ingin memasuki ruangan itu. Karena yang akan kau temukan hanyalah sebuah Neraka!

Perlahan aku membuka pintu Neraka— maksudku, ruangan BK. Jelas terlihat, di sudut ruangan terdapat 1 meja dan 2 kursi yang berseberangan. Dan pada salah satu kursi itu, duduklah seorang tirani yang mengatur ketertiban siswa di sekolah ini, Hilda Iko.

"Duduklah." Buk Hilda memberikan isyarat kepadaku untuk duduk pada kursi yang ada di hadapannya. Terpisahkan antara meja, jarak kami cukup dekat andai saja ia adalah targetku.

Buk Hilda membanting sebuah lembar kertas kuisioner yang tentu saja itu adalah punyaku.

"Apa ini?" Wajahnya terlihat datar namun aku masih bisa merasakan hawa bahaya dari Buk Hilda.

Aku langsung menjawabnya tanpa pikir panjang.

"Itu adalah sebuah tulisan yang sebentar lagi akan terkenal, Buk."

Plakkk!!! Plaakkk!!! Plaakkk!!!

Buk Hilda menggunakan teknik bela diri "Tapak Iblis Pembaruan"-nya dan memukul tiga bagian pada tubuhku. Pipi, bagian sendi pundak dan terakhir adalah perutku.

"Arrkhhkkk!" Aku terpental beberapa meter ke belakang.

Mengerikan! Guru ini benar-benar mengerikan!

Andai saja aku menggunakan teknik pembunuh, mungkin saja serangan itu tidak akan efektif. Tapi, ku akui serangan itu sangat efektif pada anak-anak nakal zaman now. Jadi, aku tidak akan protes.

"Bu-bukankah Anda terlalu kasar terhadap seorang murid?" Aku mencoba untuk bangun dari posisi tersungkur akibat tadi sambil bersusah payah untuk bicara.

"Tapi, bukankah bagimu ini cuma sentilan semut?" Buk Hilda mengalihkan pandangannya dariku seakan terlihat sedang malu-malu.

"Ah, apa Ibu dendam karena saat itu saya bisa menepis Tapak Suci Pembaharuan yang Anda banggakan?" Aku sedikit memprovokasinya agar menyerangku sekali lagi.

Namun, reaksi yang aku dapatkan tidak sesuai dengan harapan.

Buk Hilda kembali duduk manis di tempat awal dan mengembalikan topik pembicaraan kami.

Tuk! Tuk! Tuk!

Buk Hilda mengetuk-ngetuk lembar jawaban kuisioner milikku yang masih berada di atas meja.

"Kembali ke topik awal, bagaimana menurutmu dengan isi kalimat laknat pada lembar kuisioner itu? Meskipun tidak penting, aku ingin mendengarkan alasanmu terlebih dahulu."

Tatapan matanya seperti orang yang melemparkan pisau ke arahku. Hanya karena wanita yang dikutuk untuk menjadi cantik, yang merupakan wanita— atau mungkin Godzilla?— yang bisa memberikan ekspresi cukup kuat sehingga membuatmu terseret di dalam auranya. Sederhananya, dia terlihat menakutkan.

Dengan sedikit perasaan yang cukup gugup aku memberikan alasan yang bisa terpikirkan untuk saat ini.

♦♦♦

Dengan Zippim disini.

Karena sudah lama tidak menulis cerita, jadi saya akan membuat cerita baru lagi.

Terima kasih sudah mau membaca cerita ini, jangan lupa ikuti terus ya!😊

Regards,

Author Zippim

Terpopuler

Comments

Admiral Farmuhan

Admiral Farmuhan

anjay lawan guru gan

2020-03-12

2

Aloner

Aloner

Buk hilda / godzilla? Of course buk hilda

2020-03-04

5

Aloner

Aloner

Terimalah nasibmu nak!

2020-03-04

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!