Adelia sudah jatuh cinta pada pria yang sedang tersenyum ke arahnya sambil memakan bekal yang di bawanya itu.
"kenapa kau tersenyum seperti itu?" tanya Daniel.
"gak kok,"jawab Adelia dengan wajah memerah.
Daniel menyelesaikan sarapan pagi nya, semua gadis cemburu melihat Adelia yang bisa dekat dengan Daniel.
"ya udah kak, ini yang satu untuk makan siang, dan yang satu untuk kak Gabriel, Adelia mau kembali ke kelas dulu," pamit Adelia.
Daniel menghalangi Adelia dan membungkukkan tubuhnya dan berbisik.
"tetap menjadi gadis yang ceria, karena kamu begitu cantik saat tersenyum."
mendengar itu Adelia langsung berlari meninggalkan Daniel, Adelia tak menyangka kalau bisa mendengar perkataan manis dari mulut Daniel.
Daniel pun membaca bukunya setelah menyimpan kotak bekal pemberian Adelia, Daniel dan Gabriel seakan berlomba-lomba dengan otak jenius mereka.
🌷🌷🌷🌷🌷🌷
beberapa bulan di lalui dengan mudah oleh Daniel, hari ini adalah hari terakhir Daniel di kota itu.
tak sengaja Daniel melihat keributan yang terjadi fan melihat Gabriel dan para guru.
ternyata mereka meringkus para pelanggar aturan sekolah, ya mereka ketahuan merokok dan mabuk lem di area gudang sekolah.
ada sekitar 8 orang siswa, semua di bawa ke ruang BK, Daniel pun bertanya pada teman sekelasnya.
"ada apa bro?" tanya Daniel.
"biasa geng setan ketahuan merokok dan mabok," jawab teman Daniel itu.
Daniel menghampiri Gabriel yang di bantu oleh tim OSIS, saat semua murid urakan itu keluar, Daniel tak sengaja mendengar rencana jahat mereka.
Daniel menggerakkan tangannya menahan amarahnya, Daniel tak akan membiarkan rencana busuk itu terjadi.
hari ini Billy mengundang Daniel untuk makan malam bersama, sedang semua sudah berkumpul tapi tidak dengan Adelia.
"malam semuanya," kata Daniel menyapa keluarga Utomo.
"selamat malam Daniel, ayo masuk," kata Billy dengan hangat.
mereka berbincang dengan hangat, bahkan Gabriel pun begitu sedih hrus kehilangan sahabat seperti Daniel.
"maaf Gabriel, aku tak melihat Adelia dari tadi?" tanya Daniel.
"dia belum pulang, mungkin sebentar lagi, tadi pak Tisna sudah menjemputnya dari tempat les," kata Gabriel.
sebenarnya Daniel merasa ada bahaya menginggat omongan dari geng setan tadi siang.
tak lama Angga dan Mega datang, mereka bersama Puri yang sudah berlari berhamburan ke pelukan Bella.
"bunda Puri kangen," kata Puri yang begitu manja.
"aduh bunda pikir kalian tak jadi pulang," kata Bella.
"Puri kamu lupa sama kak Gabriel kah?" kata Gabriel yang mengundang tawa.
"tidak dong, kak Gabriel kan tetap kesayangan Puri," kata Puri sudah memeluk Gabriel erat.
"oh ya kak, mana Adelia kok gak kelihatan, jangan bilang gadis itu masih main," tanya Mega yang berpelukan dengan Bella.
"eh iya, tumben pak Tisna belum pulang, papa tolong tanya mereka di mana."
"siap bunda," kata Billy menghubungi pak Tisna.
raut wajah Billy sudah berubah begitu pucat, bahkan ponselnya hingga terjatuh karena syok.
"ada apa pa?" tanya Gabriel, ikut binggung begitupun semua orang.
"Adelia, dia tak ada di tempat les nya, pak Tisna sedang juga sedang mencarinya," kata Billy.
tanpa kata Daniel langsung pergi dari rumah itu, "Daniel kamu mau kemana?" teriak Gabriel.
"mencari Adelia, aku tak akan membiarkan sesuatu terjadi padanya," kata Daniel begitu terdengar dingin.
Angga terdiam melihat aura membunuh dalam tubuh Daniel, Daniel sudah pergi mengunakan ojek online.
Billy menyebar anak buahnya, Gabriel dan Angga juga mencari Adelia, Bily dan pak jaya juga.
Bella begitu sedih saat tau putrinya hilang, sedang di sebuah gubuk di tengah hutan seorang gadis sedang menangis ketakutan.
ya dia adalah Adelia yang di bius oleh geng setan yang begitu membenci Gabriel, hari ini mereka ingin belas dendam.
"mmmpppptt..." suara Adel tak bisa keluar karena mulutnya di lakban.
"wah bos, kita apain nih, dia terlalu cantik kalau hanya di lihat saja," kata salah satu dari mereka.
"kau benar, sayang gadis ini harus menerima hukuman karena kakaknya yang begitu menyebalkan itu," kata Ryan.
Ryan pun mendekati Adelia dan langsung merobek kemeja yang di gunakan oleh Adelia, Adelia hanya bisa menangis berontak.
tapi sayang dia tak bisa berbuat banyak, karena kondisinya yang terikat kuat, dan mulut serta Mata yang di tutup, Adelia mengutuk takdir buruk nya.
Daniel tak kesusahan mencari keberadaan mereka, pasalnya Daniel sering mendengar geng itu berbicara.
Daniel sudah menggunakan topeng dan sarung tangan, serta Hoodie hitam yang selalu dia bawa.
membunuh adalah hal mudah untuk Daniel, tapi dia ingin mereka berdelapan merasakan apa itu siksaan.
Daniel makin marah saat melihat Ryan merobek baju Adelia, Daniel langsung merangsek masuk dan dengan membabi buta memukuli mereka semua.
mendapat serangan mendadak semua Pria di ruangan itu terkejut, pasalnya Daniel begitu bengis, bahkan hanya dengan tangan kosong.
Ryan yang ketakutan langsung mengambil pisau dan menaruhnya di leher Adelia, Ryan kaget karena semua temannya sudah terkapar tak sadarkan diri.
"jangan mendekat atau aku akan membunuhnya!" teriak Ryan.
"coba saya,kalau kau berani menggores gadis itu sedikit saja, maka nyawa mu yang kan melayang," suara Daniel terdengar begitu mengancam.
"kita lihat saja, siapa yang mati," kata Ryan mulai menekan pisau itu hingga melukai kulit Adelia.
"Ryan!" teriak Daniel sambil melempar kunai pas di kepala Ryan.
seketika Ryan terkapar tewas dengan darah yang mengalir, Daniel melepas Hoodie yang di pakainya, dia melepas semua ikatan Adelia.
"Adelia, aku akan melepas penutup mata mu, tapi tetap pejamkan matamu," bisik Daniel.
Adelia mengangguk, Daniel memakaikan Hoodie miliknya pada Adelia, kemudian Daniel mengendong Adelia di punggung nya.
Adelia masih terisak, ,"tenanglah kamu aman Sekarang,"kata Daniel yang membawa Adelia pergi dari tempat itu.
Daniel berjalan keluar dari hutan itu dan menemukan jalan raya, Daniel tetap berjalan dengan mengendong Adelia yang masih terisak pelan.
setelah berjalan lumayan jauh, Daniel melihat sebuah mobil yang lewat, tak di sangka itu mobil anak buah Billy.
akhirnya mereka pun pulang bersama para anak buah Billy, semua orang sudah kembali ke rumah.
tak lama mobil yang membawa Adelia dan Daniel pun datang, "Adelia, ayo bangun kita sudah sampai di rumah," kata Daniel menepuk pelan pipi Adelia.
"aku masih takut kak," lirih Adelia.
"tenang Adelia, aku sudah pernah bilang akan selalu melindungi mu," kata Daniel.
mereka pun turun, Bella dan Billy langsung memeluk Adelia yang terliht begitu buruk.
Gabriel hanya melihat mereka dari jauh, begitu pun Daniel yang melihat Gabriel.
Daniel menghampiri Gabriel yang menatap sendu ke arah adiknya itu, "kau pria yang baik, tapi sebelum kau mengambil suatu keputusan, pastikan kau tak melukai orang yang kau cintai," kata Daniel saat berada di samping Gabriel.
Gabriel hanya melihat Daniel sekilas, Billy pun menghampiri Daniel, Billy memeluk kedua pria muda di depannya itu.
malam itu Adelia di periksa oleh dokter, setelah kejadian itu Daniel pamit untuk bersiap besok pagi akan pergi.
tapi saat akan pergi tak di sangka Angga menghampiri pria muda itu, "siapa kamu, kenapa kamu memiliki aura kakak besar?" tanya Angga pada Daniel.
Daniel menoleh dan tersenyum sekilas, "kalau anda sudah tau, aku tak perlu menjawabnya," kata Daniel yang pergi di antar oleh anak buah Billy.
"apa benar kau putra kakak besar yang mati karena konspirasi, kalau benar maka semua musuh ayah mu harus bersiap menghadapi ajal mereka," batin Angga.
Daniel pun sudah turun di rumah yang s
dia tempati beberapa bulan ini, setelah anak buah Billy pergi, Daniel kembali ke tempat gubuk di tengah hutan itu sambil membawa jirigen cairan kimia.
setelah selesai Daniel meninggalkan rumah itu dengan senyuman menyeringai, dia memang terlihat hangat tapi mematikan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments
Nurul Basiroh
msih pensran sma daniel
2021-02-19
0