Aku hidup sendiri setelah pembunuhan yang terjadi pada orang tua angkat ku yang berada di Surabaya.
Aku tengah melihat sekeliling area sekolah, ya aku akan disini selama beberapa bulan saja.
Aku berjalan bersama Gabriel mengelilingi sekolah, hingga di suatu sudut kami melihat gerombolan tengah merokok.
“Kenapa kalian merokok di sini, cepat bubar, atau aku laporkan ini ke kepala sekolah,” bentak Gabriel.
Daniel melihat Sifat dari Gabriel yang angkuh, dia tau suatu saat sifat itu bisa membahayakan dirinya sendiri.
Daniel pun masuk ke dalam kelas yang kebetulan kelas nya dan Gabriel pun sama.
“Aku harus ke perpustakaan dulu Daniel, apa mau ikut?” tanya Gabriel pada Daniel.
“boleh, kebetulan aku ingin mencari beberapa buku pelajaran,” kata Daniel.
Mereka berdua masuk ke dalam perpustakaan, Gabriel duduk didepan Adel yang tengah serius belajar.
Sedang Daniel mencari buku yang dimaksud dan dia menemukannya, kemudian Daniel pun bergabung dengan Gabriel dan Adelia.
“Tak usah pedulikan aku, silahkan lanjutkan kegiatan kalian,” kata Daniel duduk di samping Adelia.
Adelia pun mencuri pandang pada Daniel yang serius belajar, bahkan Adelia merasa jika Daniel begitu tampan saat serius.
“Sudah lihatnya, sekarang jelaskan apa yang sudah kau pelajari tadi,” kata Gabriel.
Adelia terpaksa menjelaskan tentang buku yang dia baca dan juga inti dari itu semuanya.
Daniel tersenyum saat mendengar penjelasan dari Adelia yang begitu gamblang.
Gabriel mengacak rambut Adelia, “makanya lain kali hati-hati,” kata Gabriel.
“siap kak, em.. kak boleh kenalin dong temen barunya,” kata Adelia berbisik pada Gabriel.
Sedang Daniel tersenyum mendengar bisikan dari Adelia, “kenalan sendiri dong,” kata Gabriel.
Adelia langsung cemberut, tapi tak di sangka Daniel malah mengulur kan tangannya pada Adelia.
“Adelia,” kata Adel menjabat tangan Daniel.
“Daniel Sastrawinata, biasa di panggil Daniel,” jawab Daniel.
“Salam kenal kak, jika ingin jalan-jalan ajak aku ya, nanti aku tunjukkan tempat yang bagus,” kata Adelia.
“Iya Adelia,” jawab Daniel.
“ya sudah kembali ke kelasmu, Kakak masih ingin di sini,” kata Gabriel.
“bye kak Daniel,” bisik Adelia sebelum pergi.
Adelia tersenyum saat meninggalkan Gabriel dan Daniel di perpustakaan, saat di kelas dia sudah di tunggu temannya.
“Woy anak kampret lu, dari mana?” tanya Sonya pada Adelia.
“Habis kena hukuman baginda raja, ini aja untung bisa keluar,” kata Adelia.
“Emang lu habis ngapain sih, suka banget buat masalah sama pangeran sekolah,” tanya Sonya.
“aku habis buat action figure milik kak Gabriel rusak , dan kau kan tau jika action figure itu seperti harta berharga,” jawab Adelia mengeluarkan kotak makan siangnya.
“kamu sih suka banget cari masalah, sekarang tanggung sendiri akibatnya,” jawab Alexa duduk di samping Adelia.
“huh kalian mah bukan nya menghibur malah ikut nyalahin aku,” kesal Adelia.
“Oh ya Adelia, kamu tau gak cowok yang baru pindah, ya ampun dia ganteng dan lembut, suaranya begitu macho pokoknya sempurna deh,” kata Sasa yang baru bergabung.
“yey, si ratu gosip datang, emang seganteng itu emangnya, bikin gue penasaran aja lu,” kata Alexa.
“lu gak tau, dari tadi dia tuh sama kak Gabriel, dan mereka masih di perpus kayaknya,” kata Sasa.
“Adelia!” teriak Sonya dan Alexa.
“Gak usah teriak, dia memang ganteng dan lebih lembut dari kak Gabriel,” jawab Adelia memakan makan siang nya.
“Berhenti makan Adelia atau kau bisa seperti b*b* nanti, kamu ini jaga penampilan kenapa sih,” kata Alexa merebut kotak bekal Adelia.
“kembaliin, ih lu gak seru nih, aku kan laper habis kena hukum kak Gabriel,” mohon Adelia.
“Kembaliin aja Alexa, kasihan nanti dia kelaparan, kalian tau jika Adelia Kelaparan,” kata Sonya.
“Ratu drama pasti Keluar,” jawab Sasa dan Alexa.
Sedang Adelia langsung kesal karena di juluki drama queen oleh seluruh murid.
Mereka pun bercanda sambil terus menggoda Adelia, akhirnya mereka pun ikut makan bekal milik Adelia.
Setelah itu mereka berganti kaos olahraga untuk bermain voli.
Ya keempat gadis itu tergabung dalam tim voli inti SMP, bahkan bakat mereka begitu baik.
Mereka pun sudah bersiap dan ternyata ada anak SMA yang juga sedang main.
“kak kita tanding yuk, anggap saja latihan,” kata Adelia.
“Boleh, dan yang kalah harus traktir di kantin,” usul mereka.
“baiklah,ayo kita tanding, dan tim SMP semangat,” kata Adelia.
Gabriel dan Daniel baru saja keluar dari ruang perpustakaan, mereka pun ikut melihat pertandingan voli itu.
Daniel melihat ada yang salah karena wasit seperti memihak tim SMA.
“Gabriel, tim Adelia akan kalah, kau lihat bahkan wasit itu memihak anak SMA,” kata Daniel.
“Ya kau benar, ini pertandingan tak adil dari awal,” jawab Gabriel.
Gabriel pun meniup peluit dan menghentikan pertandingan itu.
“hei Gabriel kenapa kau hentikan pertandingan ini, kami hampir menang,” kata Sheila.
“hei pertandingan ini tak adil, lagi pula wasit memihak kalian, bener gak Joni?” tanya Gabriel.
Sedang Joni hanya tersenyum sambil menampilkan wajah bodohnya.
“Kalau begitu, siapa yang jadi wasit, jika kamu pasti akan memihak tim adikmu,” kata Sheila.
“biar aku yang jadi wasit, lagi pula aku tak tau dan mengenal kalian,” kata Daniel.
Akhirnya pertandingan berlanjut, Daniel begitu adil memimpin pertandingan.
Ternyata tim Adelia menang, sedang tim Sheila kalah, Sheila memberikan uang dua ratus ribu pada Adelia.
Kemudian Adelia pun bersama timnya menuju ke kantin, sedang Sheila mendekati Daniel.
“Boleh tau namanya siapa?” tanya Sheila.
“Aku Daniel, salam kenal,” kata Daniel datar.
“Baiklah permisi aku ingin ke kelas, mari,” kata Daniel meninggalkan semuanya.
“Hilangkan pikiran mu untuk mendapatkan Daniel, karena dia tak tertarik padamu,” jawab Gabriel.
“sibuk lu, udah urusin tuh begajulan sekolah, kayaknya mereka sedang merokok di belakang sekolah,” kata Erna.
“Baiklah nanti aku cek, ingat Sheila jangan ganggu Daniel,” kata Gabriel.
“Iya iya, aku tau, pergi sana,” kata Sheila mengusir Gabriel.
Daniel ternyata sudah menaruh hati pada Adelia saat pertama melihat gadis itu.
“tidak boleh Daniel, ingat dendam mu, ini semua bisa merusak rencanamu,” batin Daniel berontak.
Daniel harus fokus sekolah dan menyelesaikan sekolahnya, agar bisa cepat melaksanakan pembalasannya.
Akhirnya para guru sepakat memulangkan mereka, Daniel akan tidur di rumah tamu milik keluarga Utomo.
Sesuai permintaan Gabriel agar Daniel dekat saat ke sekolah, dan Daniel juga menyetujui usul Gabriel.
Setiap malam Daniel akan berlatih beban untuk menjaga tubuhnya, Daniel melakukan ini semua untuk menuntut balas pada para penjahat.
Daniel tak akan melepas kan satu pun musuhnya, Daniel bahkan sangat berbahaya di banding ayah nya dulu.
Sedang di sebuah kamar seorang gadis sedang memikirkan pria yang telah mencuri hatinya.
Ya Adelia tengah memikirkan tentang Daniel, yang menurutnya berbeda dengan pria-pria yang pernah ia kenal.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments
elisabeth sembiring
ini cerita sudah lama nggak muncul dan belum selesai, aq baca ulang karena lupa ceritanya
2021-10-25
0
eza
lah terus bhara kania gk ngurus daniel gitu thor?
2021-04-30
0