"Begini martin! Sepertinya Ryo kabur dari pernikahan" kata Denis dengan ragu.
"Apa? Kabur ...!" Pekik devika dan martin secara bersamaan dengan raut wajah yang nampak sangat terkejut.
"Maafkan aku Martin" kata Denis dengan sangat menyesal.
"Kami sudah mencarinya ke tempat-tempat yang biasa dia kunjungi, tapi kami tetap tidakmenemukan" lanjut Martin.
"Terus bagaimana ini? Acaranya sebentar lagi akan di mulai" ucap Devika.
"Iya kita harus bagaimana? Aku tidak ingin di permalukan oleh seluruh petinggi perusaanku karna kelakuan anak sulungmu itu" ucap Martin dengan emosi.
Acara pernikahan ini memang hanya di hadiri oleh para petinggi perusahaan mereka saja karena hanya untuk akad nikah saja sedangkan acara pestanya akan dilakukan 1 bulan lagi setelah akad nikah, karena harus menyesuaikan jadwal mereka yang sangat sibuk. Jadi, acara akad nikah di pisah dengan pesta pernikahannya.
Tak berapa lama masuk seorang pria ke ruangan itu, sepertinya pria tersebut adalah staf acara tersebut.
"Maaf pak acaranya akan segera di mulai" ucap pria tersebut kemudian pria itu pergi dari ruangan itu.
Semua orang di ruangan itu hanya bisa terdiam dengan pikiran masing-masing, mereka bingung bagaimana mengatasi masalah tersebut, sementara acara sudah akan mulai.
"Maafkan aku Martin! Aku benar-benar minta maaf atas kelakuan Ryo" ucap Denis memecah keheningan.
"Tidak ada gunanya meminta maaf Denis karena sekarang nama baik keluarga dan perusahaan kita sedang di pertaruhkan saat ini" jawab Martin dengan frustasi sambil memijit keningnya yang pusing karena nasib pernikahan putrinya.
Tak berapa lama mata Martin pun beralih menatap Arta yang sedang duduk di samping Maminya. Melihat mata Martin yang menatap pada satu arah sontak membuat mereka juga menatap apa yang dituju oleh mata Martin.
Arta yang di tatap pun perasaannya menjadi tidak enak.
"Mengapa semua orang menatapku kayak gitu yah, perasaanku jadi gak enak gini” batin Arta
Sementara itu di ruangan Riska.
"Kok acaranya belum di mulai Ca ini kan sudah jam 10 waktunya lo ijab kabul "ucap Sonia sambil melihat jam di atas. Kini Sonia dan Yuli telah duduk di sofa.
"Gue juga gak tahu Nia, apa ada masalah ya Papa sama Mama juga belum kembali" kata Riska yang duduk membelakangi meja rias menghadap Sonia dan Yuli.
“Iya, kayaknya ada masalah deh Ca, secara kan tadi staf acaranya udah ngabarin kalau acaranya sudah akan di mulai” ucap Yuli.
Tadi staf acaranya juga mengabarkan kepada Riska, memberitahukan bahwa bahwa acaranya akan di langsungkan 5 menit lagi dan ini sudah 15 menit tapi acara akad nikahnya belum juga di mulai.
"Apa kita susul Mama sama Papa aja ya, keruangan Ryo?" Kata Riska dengan wajah cemas.
"Iya sebaiknya kita susul ke sana saja takutnya ada apa-apa" kata Sonia.
Mereka bertiga pun pergi menyusul Mama dan Papanya Riska ke ruangan Ryo.
Di ruangan Ryo
"Arta menikahlah dengan Riska" kata Martin.
Duuarrr ... semua orang yang berada dalam ruangan tersebut terkejut setelah mendengar apa yang di katakan Martin, termasuk Arta ia sampai membulatkan matanya karna syok dengan perkataan Martin.
"Tapi Martin, Arta masih sekolah" kata Vivita di sela isak tangisnya. Denis pun hanya mendengar ucapan istrinya sambil memikirkan perkataan Martin.
"Terus kita harus bagaimana? Haruskah kita di permalukan oleh seluruh petinggi perusahaan, dan itu juga akan berdampak pada saham perusaan kita jika sampai tersebar ke media" ucap Martin.
"Tapi aku tidak ingin Menikah Om Martin" kata Arta kepada Martin setelah dia menjernihkan pikirannya karena syok.
"Aakkhhh ..." terdengar jeritan dari Denis dengan tangan yang mencengkeram dadanya, dengan tubuh yang hampir jatuh ke lantai dan berbarengan dengan masuknya Riska dan kedua Sahabatnya Sonia dan Yuli.
"Papiii!" Teriak Arta dan Vivita.
"Om Denis" Teriak Riska dan juga sahabatnya berbarengan dengan Arta dan Vivita.
Dengan sigap Arta berlari menghampiri Papinya dan menahan tubuh Papinya agar tidak jatuh ke lantai kemudian Arta langsung memapah Papinya ke sofa dan membaringkannya di sana.
"Sebenarnya apa yang terjadi Ma Pa? Kenapa acaranya belum di mulai dan juga kenapa Om Denis bisa seperti ini?" Tanya Riska beruntun Riska.
"Begini Riska, Ryo kabur dari pernikahan" ucap Martin dengan hati-hati kepada Riska, ia iba kepada putrinya yang ditanggalkan Ryo kabur di hari pernikahannya.
"Apaa !!!" Pekik Riska mendengar suara Papanya, tubuhnya langsung limbung untung saja Sonia dan Yuli berada di sampingnya dan langsung menangkap tubuh Riska agar tidak jatuh dan langsung membawanya ke sofa yang berseberangan dengan Denis.
Hai! hai! Para readers jangan lupa untuk like dan komen ya. Karena memberikan like and komen itu gratis alias gak bayar.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
Nonny
semngat thor baguss
2021-09-18
0
Sis Fauzi
yg tabah Riska 🤩
2021-09-18
2
metha_bts
kasian juga sih arta jadi mempelai pria pangganti gara²kakaknya
2021-07-18
2