Bukan Pasangan Biasa
Di sebuah gedung yang berada di tengah kota, terlihat sudah banyak tamu undangan yang mulai berdatangan untuk menghadiri sebuah acara pernikahan. Walaupun acara itu di selenggarakan secara tertutup akan tetapi mereka tetap antusias untuk menghadiri acara pernikahan tersebut, itu semua bisa di lihat dari banyaknya orang yang datang ke acara tersebut.
Akan tetapi lain halnya dengan di ruang tunggu mempelai pengantin laki-laki. Semua orang di sana terlihat khawatir dan cemas kala menunggu seorang laki-laki yang tak kunjung kembali keruangannya setelah ijin untuk pergi ke toilet. Akan tetapi, sudah lebih dari 1 jam berlalu dia belum juga kembali.
"Apa kalian sudah menemukan Ryo?" tanya Denis Amadinta pada anak buahnya.
"Maafkan kami tuan, kami belum bisa menemukan Tuan muda Ryo" jawab anak buah Denis sambil menunduk.
"Dimana Anak itu?" kata Denis dengan wajah yang frustasi karena memikirkan anak sulungnya yang kabur dari pernikahan.
Jam sudah menunjukkan pukul 09.45, itu artinya 15 menit lagi ijab kabul akan di mulai.
Ya orang yang sedang mereka tunggu adalah Derryo Amadinta mempelai pengantin laki-laki di pernikahan tersebut, Putra sulung dari pasangan Denis Amadinta dan Vivita Hambara yang akan melangsungkan ijab kabul pada hari ini. Akan tetapi dia telah melarikan diri sebelum pernikahan itu di mulai.
"Sabar Pih, Papi yang tenang. Kita tunggu kedatangan Arta mungkin dia telah menemukan Ryo" kata Vivita menenangkan suaminya.
"Iya tapi sampai kapan Mi, ini sudah lebih dari 1 jam tapi Ryo belum juga di temukan dan 15 menit lagi ijab kabul akan di mulai. Kita harus bagaimana?" kata Denis mengacak-acak rambutnya merasa frustasi. Ia tidak tahu harus melakukan apa. Apalagi waktu yang mereka miliki tinggal sedikit, sementara anak sulungnya tidak juga ditemukan.
Vivita pun hanya bisa diam melihat kepanikan suaminya. Ia juga merasa khawatir karena anak laki-lakinya tak kunjung di temukan.
Tak berapa lama pintu ruangan itu terbuka, terlihat seorang remaja laki-laki dengan paras tampan berjalan masuk ke ruangan itu. Vivita pun langsung menghampiri remaja tersebut.
"Bagaimana Arta?Apa kamu sudah menemukan Abang kamu?" Tanya Vivita langsung setelah Arta masuk ke ruangan itu.
"Tidak Mih, Arta sudah mencari bang Ryo di sekitaran gedung ini dan juga tempat-tempat yang biasa Abang datangi, tapi Arta tidak bisa menemukannya" kata Arta Amadinta, ia adalah Adik dari Derryo Amadinta Putra bungsu Denis dan Vivita.
Denis dan Vivita memang hanya mempunyai dua anak laki-laki yaitu Derryo Amadinta dan Arta Amadinta yang baru berumur 17 tahun dan masih sekolah SMA.
"Bagaimana ini Pih?" Kata Vivita menangis dan Arta pun langsung memeluknya.
"Papi juga tidak tahu Mih!" Balas Denis.
Sementara itu, di sebuah pesawat yang menuju negara S tengah duduk seorang laki-laki berparas tampan dengan kaca hitam yang bertengger indah di hidung mancungnya. Ia memejamkan matanya, menikmati alunan musik yang keluar dari earphone yang menempel di telingannya.
Ya dia adalah Derryo Amadinta mempelai laki-laki yang tengah kabur dari pernikahannya.
"Aku benar-benar minta maaf Mih, Pih. Aku sungguh tidak ingin menikah dengan Riska wanita yang sama sekali tidak aku cintai. Aku ingin hidup dengan bebas tanpa adanya ikatan pernikahan *dan kuharap Mami dan Papi mau memafkan semua perbuatanku ini*" Ryo.
Sebenarnya Ryo merasa bersalah telah meninggalkan pernikahannya, tapi keinginannya untuk tidak menikah juga sudah bulat. Terlebih lagi Pernikahan itu karena perjodohan, membuatnya semakin tidak ingin menikahi Riska wanita yang telah di jodohkan dengannya. Ryo masih ingin hidup bebas dan tentunya ia ingin menikah dengan wanita yang di cintainya bukan pilihan orang tuanya.
Ryo bahkan telah mengganti nomor ponselnya agar sang Papi tidak bisa menghubungi maupun melacak keberadaannya.
***
Kembali ke gedung tempat acara pernikahan tepatnya di ruang tunggu untuk mempelai wanita. Di sana tampak seorang wanita cantik tengah duduk di depan meja rias, ia memakai kebaya yang sangat indah berwarna silver dan rambutnya yang di sanggul indah ke belakang membuatnya bertambah cantik.
Dia adalah Riska Josie, Putri angkat dari Martin Josie dan Devika Josie yang hari ini akan melangsungkan ijab kabul dengan seorang pemuda bernama Derryo Amadinta.
"Gila! Cantik banget lo Ca" kata Sonia penuh kekaguman ketika melihat Riska yang memang terlihat sangat cantik pada hari ini dengan gaun pengantin yang melekat indah di tubuhnya, apalagi di tambah dengan polesan Make up dari tangan terampil para MUA membuat wajahnya bertambah cantik berkali-kali lipat.
Riska memang biasa di panggil dengan nama Ica oleh orang-orang terdekatnya termasuk para sahabatnya.
"Iya Ca bener sampai maling gue lihat lo" kata Yuli juga.
Sonia dan Yuli merupakan sahabat Riska. Mereka bertiga sudah bersahabat sejak SMA dan sampai sekarang.
"Kebiasaan deh lo Yuli bukan maling tapi Pangling dodol!" kata Sonia, sambil memukul bahu Yuli dengan cukup keras hingga hampir saja membuat Yuli terjungkal.
"Sialan lo Son! Hampir aja gue jatuh" kata Yuli dengan kesal pada Sonia.
"Son... son... gue bukan anak laki-laki ya Yuli, gue itu Sonia panggil gue Nia" kata Sonia dengan menekan kata Nia. Ia kadang kesal jika dipanggil dengan sebutan Son, karena dalam bahasa inggris Son berarti anak laki-laki sedangkan dia adalah perempuan, jadi ia lebih suka di panggil dengan nama Nia.
"Siapa bilang lo anak laki-laki? Son itu panggilan dari Bison kan bodinya sama kaya lo, besar" ejek Yuli tertawa membayangkan Sonia dan Bison tengah membandingkan tubuh mereka siapa yang paling besar.
Sonia memang memiliki tubuh yang melebar alias berisi dari pada Riska dan Yuli, bisa di katakan ia kelebihan berat badan atau overweight. Overweight dan obesitas itu berbeda ya readers. Overweight adalah kondisi berat badan seseorang melebihi berat badan normal pada umumnya sedangkan obesitas adalah suatu keadaan di mana terjadi penumpukan lemak yang berlebih, sehingga berat badan seseorang jauh di atas normal.
"Dasar kampret lo, sama-samain gue ama bison!" Sonia marah tidak terima dirinya dibandingkan dengan seekor bison.
Sonia yang marah itu pun langsung menyerang Yuli dengan tiba-tiba, ia menjambak rambut Yuli yang tergerai panjang. Sementara Yuli yang tidak siap di serang langsung terjatuh ke lantai. Dengan gesit Sonia menarik rambut Yuli. Tidak terima rambutnya di jambak, Yuli pun melayangkan pukulan ke tangan Sonia yang melekat di rambutnya. Akhirnya perkelahian antara Sonia dan Yuli pun tidak dapat terelakkan.
Melihat kedua sahabatnya yang sibuk berkelahi membuat Riska menghela napas panjang. Ia sama sekali tidak berniat untuk memisahkan keduanya, karena Riska tahu kedua sahabatnya itu akan kembali akur seperti sedia kala setelah mereka puas berkelahi.
Jika di lihat persahabatan mereka memang terlihat aneh, tapi itu lah Riska dan kedua sahabatnya Sonia dan Yuli yang selalu menunjukkan sifat asli mereka tanpa ada yang di sembunyikan satu-sama lain. Karena bagi mereka sebuah persahabatan itu saling percaya dan tidak ada rahasia.
Tak berapa lama masuk lah pria paruh baya di ikuti seorang wanita di sampingnya. Mereka adalah Martin Joisie dan Devika Josie orang tua angkat dari Riska Josie. Walaupun Riska adalah anak angkat tapi baik Martin Maupun Devika memperlakukan Riska dengan sangat baik. Bahkan mereka telah menganggap Riska seperti anak mereka sendiri.
Jangan lupa like dan komennya.💚
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
Oh Dewi
mampir ah, mana tau seru.
Demi apa, sesusah itu nyari novel yang seru. Btw, mau sekalian rekomendasiin novel yang judulnya (Siapa) Aku Tanpamu, wajib search pakek tanda kurung.
Bagus banget novelnya, tapi ya gitu minim pembaca😈
2022-09-04
0
Murni Asih Murni
mampir thor
2021-12-24
0
Nona Bucin 18294
hai kak aku mampir 💜💜😊
2021-11-23
1