Usaha Nino

Nino yang melihat Tifanny berlalu segera menyusul gadis itu.

"Fan, ayo aku antar! Sepertinya akan hujan!" Nino memegang tangan Tifanny.

"Tidak usah. Aku bisa pulang sendiri. Lagi pula ini akhir musim panas. Sepertinya tidak akan hujan!" Tifanny melepaskan tangan Nino dan memperhatikan langit yang sedikit mendung hari ini.

Libur musim panas di Amerika Serikat biasanya pada awal Mei sampai dengan awal september dan ini merupakan minggu ketiga di bulan september, di mana mahasiswa sudah kembali kepada rutinitasnya.

"Fan, ini akan hujan. Ayo aku antarkan saja!" Nino bersikeras.

"Tidak. Aku tidak mau pulang denganmu," Tifanny segera berjalan ke luar dari gerbang kampus.

"Fan, kalau begitu aku akan naik bus denganmu!" Nino mengikuti langkah Tifanny.

Tifanny menghiraukan ucapan Nino. Ia terus berjalan untuk naik bus di halte.

"Fan, bagaimana hasil ujianmu kemarin? Aku kaget sekali, padahal kita baru masuk satu minggu, tetapi sudah ada ujian seperti kemarin," Nino berusaha mengajak ngobrol Tifanny.

"Ya, memang seperti itu dosen mata kuliah Statistik. Jika baru masuk libur musim panas, beliau akan langsung mengujikan soal," jawab Tifanny.

"Ah, aku senang kau menjawab pertanyaanku panjang lebar," Nino tersenyum.

Setelah menunggu cukup lama, bus tidak juga datang.

"Fan, sepertinya hari ini jarang ada bus. Bagaimana jika aku mengantarmu pulang?" Tawar Nino lagi.

"Tidak. Aku bisa naik taksi," Tifanny segera mencegat taksi dan langsung naik ke dalam taksi tanpa berpamitan kepada Nino.

"Shit! Aku harus bagaimana?" Nino mengacak rambutnya.

"No, kau sedang apa di halte bus?" Kai menurunkan kaca mobilnya saat melihat Nino sendirian di halte bus.

"Eh Kai, aku sedang mencari angin segar," elak Nino.

"Haha, kau pikir kami percaya?" Alden menimpali. Rupanya ia satu mobil dengan Kai hari ini.

"Ternyata ada kau. Mengapa kau semobil dengan Kai?" Tanya Nino dengan heran.

"Aku sedang malas menyetir. Aku tebak, pasti kau susah untuk mendekati gadis itu. Iya kan?" Alden langsung menebak tepat sasaran.

"No, bersiaplah untuk mengerjakan skripsi kami!" Kai tertawa.

"Itu tidak akan terjadi, lihat saja!"

"Kalau begitu, ayo pulang! Kumpul di apartemen Kai ya?" Timpal Alden.

"Oke," Nino segera pergi dari halte bus menuju parkiran kampus untuk mengambil mobil miliknya.

***

Tifanny berjalan gontai menuju rumahnya. Penolakan judul skripsinya membuatnya sedikit down, karena ia sudah mempersiapkan dengan sangat matang untuk judul itu.

"Nah itu dia! Akhirnya dia pulang, Ma!" Clara berkata kepada ibunya.

Tifanny melihat Clara, Meghan, ibu tiri dan ayahnya berdiri di ruang tengah.

"Ada apa? Tumben sekali kalian berkumpul seperti ini?" Tifanny mendekat ke arah mereka.

Plakk...

Belinda, ibu tiri Tifanny menampar Tifanny dengan sangat keras.

"Kakak!" Meghan berteriak saat melihat Tifanny di tampar oleh ibu tirinya.

"Haha, rasakan itu!" Clara tertawa melihat ibunya memukul Tifanny. Sementara David (ayah dari Tifanny) hanya diam melihat putri sulungnya ditampar oleh Belinda.

"Ada apa, Ma? Mengapa kau menamparku?" Tifanny menyentuh pipinya yang ditampar oleh Belinda.

"Kau masih bertanya? Kau sudah merebut kekasih anakku," Belinda berkata dengan geram.

"Merebut apa maksudnya?" Tifanny tampak kebingungan.

"Heh, perempuan murahan! Semalam kau tidur kan dengan kekasihku?" Clara menunjuk Tifanny.

"Tentu saja tidak."

"Mana ada maling ngaku. Kau tidak ingat jika Nino adalah kekasih dari saudaramu?" Bentak Belinda.

"Saudara? Ma, kau yakin dia menganggapku sebagai saudaranya?" Tifanny tersenyum mengejek.

"Mengapa kelakuanmu jadi binal seperti ini? Banyak saksi yang melihatmu semalam dengan kekasih Clara. Papa mohon jangan dekati dia, dia kekasih Clara!" Ucap David kembali.

"Terserah papa saja! Tifanny lelah!" Tifanny hendak berlalu dari sana.

"Mengapa kelakuanmu seperti ibumu? Ini yang membuat ayahmu meninggalkan dia dan berpaling padaku!" Ujar Belinda yang menghentikan langkah Tifanny.

"Ibumu sangat tidak mempunyai attitude, sama sepertimu! Aku jadi ingat saat dia menamparku dan mempermalukanku di depan umum. Benar benar wanita tidak berpendidikan!" Lanjut Belinda kembali.

Tifanny berbalik dan melangkahkan kakinya mendekati ibu tirinya itu.

"Jangan pernah berkata seperti itu kepada ibuku! Siapa yang senang saat melihat suaminya di rebut oleh wanita lain? Semuanya baik baik saja sebelum kau datang dan menghancurkan segalanya, kau benar benar pembawa malapetaka bagi keluargaku! Jika kau tidak merebut papaku dari mama, semuanya akan baik baik saja dan mama tidak akan meninggal. Ini semua salahmu!" Tifanny berteriak kepada ibu tirinya.

"TIFANNY!" David memukul pipi Tifanny.

"Jangan kurang ajar kepada Mamamu!" Teriak David dengan berang.

"Pa, aku benci padamu!" Tifanny berlari ke arah kamarnya.

"Kakak?" Meghan berlari menyusul Tifanny.

"Kak?" Meghan mendekati kakaknya yang sedang menangis di dalam kamar sembari memegang pipinya.

"Jangan menangis!" Meghan memeluk kakaknya dari belakang.

"Meghan?" Tifanny berbalik dan memeluk adiknya.

"Jangan menangis, kak! Mama tidak akan senang melihat kakak seperti ini!" Meghan menghapus air mata di pipi Tifanny.

"Sayang, kamulah penyemangat kakak. Kakak akan berusaha untuk menjadi orang sukses, setelah kakak punya uang, mari kita kembali ke Inggris!" Tifanny menatap adiknya dengan lirih.

"Iya kak. Meghan selalu berdoa agar kita bisa kembali ke Inggris dan berkumpul dengan keluarga mama di sana," Meghan mulai menangis.

"Sayang, jangan menangis!" Tifanny memeluk adiknya kembali.

"Aku hanya sakit hati melihat papa menampar kakak!" Meghan semakin terisak.

"Tidak apa-apa. Kakak sudah terbiasa. Bukankah biasanya seperti ini?" Tifanny berkata dengan getir.

"Meghan sayang kakak!"

"Kakak juga sayang padamu. Kakak tidak akan pernah membiarkan orang lain menyakitimu!" Tifanny mengelus punggung adiknya lembut.

****

"Jadi, sudah sampai mana kemajuanmu dalam mendekati Tifanny?" Tanya Alden saat mereka sudah sampai di apartemen milik Kai.

"Iya, kau sudah berhasil mengajaknya berkencan tidak?" Tanya Kai.

"Belum," jawab Nino dengan lesu.

"Bersiap siaplah untuk mengerjakan skripsiku dan skripsi Alden!" Seru Kai kemudian dia tertawa dengan keras.

"Bermimpilah! Aku akan memenangkan taruhan ini," Nino membuka kaleng p*psi yang ada di tangannya. Tak lama ponselnya berbunyi.

"Iya? Sudah kau dapat semua data mengenai gadis itu? Baiklah kirim semua datanya padaku!" Ucap Nino saat menjawab panggilan telfon di ponselnya. Panggilan itu adalah dari informannya, Nino memang menyuruh seorang informan untuk mencari segala hal tentang diri Tifanny. Dengan begitu, ia bisa mendekati gadis itu dengan mudah.

Tak lama, ponselnya berbunyi kembali. Kali ini informan itu mengirimkan file yang berisi data diri Tifanny.

"Rupanya kau juga berasal dari Inggris. Aku kira kau warga negara ini. Kau begitu pandai menyembunyikan siapa dirimu. Dan apa ini? Kau sangat menyayangi adikmu? Baiklah, aku akan memanfaatkan adikmu untuk mendapat simpati darimu!" Nino tersenyum licik saat membaca deretan demi deretan info mengenai Tifanny yang diberikan oleh informannya.

Dear para readers : Harap tinggalkan jejak kehadiran kalian berupa like, coment atau vote untuk mendukung author. Terima kasih 🤗

Terpopuler

Comments

pipi gemoy

pipi gemoy

seru Thor cerita ini setelah jaman SMA KAI Nino n Alden
yg TDK ada d lapak alula🌹👍

2022-09-13

0

Suryatina Handayani

Suryatina Handayani

semoga dpt azab papa seperti itu yg membela org salah,utk pelakor n anakny semoga hidup ny g pernah bahagia seumur hidup kalian berdua,semoga dpt azab yg setimpal utk org yg julid ky mereka berdua.

2021-03-26

0

Efrida

Efrida

bapak gila. anak tiri dibela anak kandung di jhtin. najis

2021-03-14

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Efek Obat
3 Taruhan
4 Sama Sama Ditolak
5 Usaha Nino
6 Mengantarkan Sunblock
7 Rencana Darurat Nino
8 Mengakhiri Hubungan
9 Naik Motor
10 Menonton Film
11 Menutupi
12 Nino Sakit
13 Membantu Nino
14 Mengantar Pulang
15 Memeluk
16 Menyampaikan Pesan Mr. Andrew
17 Ulang Tahun
18 Sidang Proposal
19 Batas Waktu
20 Meminta Jadi Kekasih
21 Penjelasan
22 Berbohong
23 Pesta Ulang Tahun Alden
24 Terjatuh
25 Pasca Pergi Dari Rumah
26 Pergi Lebih Jauh
27 Finding Tifanny
28 2 Tahun Kemudian
29 Bertemu
30 Meninggalkan
31 Gadis Pengantar Pizzaku
32 Menemui Bobby
33 Permintaan Eliana
34 Nasib Belinda
35 Berkumpul
36 Berkencan
37 Kenyataan Pahit
38 Mengantar Pizza Ke Rumah Nino Lagi
39 Menginap
40 Kelakuan Fiona
41 Dinner
42 Apartemen Alden
43 Memutuskan
44 Memaksa Tifanny
45 Bianca
46 Usaha Nino Lagi
47 Dipecat
48 Mendapatkan Pekerjaan
49 Sweater Nino
50 Keputusan
51 PENGUMUMAN
52 Bertemu Calon Mertua
53 Mengantarkan Ke Dokter
54 Pembatalan
55 Pergi Ke Butik
56 One Step Closer
57 Pernikahan Nino dan Tifanny
58 Harus Terbiasa
59 Sesudah Resepsi
60 Halte Bus
61 Gangguan
62 New Zealand
63 Danau Tekapo
64 First Time
65 Menonton Film Lagi
66 Episode tambahan
67 The Hobbiton
68 Pulang Kembali Ke Inggris
69 Menitipkan
70 Membantu
71 Nama Kontak Tifanny
72 Nasehat Kai dan Nino
73 Bimbingan Skripsi
74 Mengerjai
75 Menemui Justin
76 Asisten Pribadi Alden
77 Pergi ke Dokter
78 Mengikuti
79 Lari Pagi
80 Ucapan Selamat
81 Promo Novel Author
82 Kecurigaan
83 Kecurigaan II
84 Bertemu Kembali
85 Perjanjian
86 Flashback
87 Tifanny Sakit
88 Pulang Lagi Ke Rumah
89 Perbedaan Takdir
90 Masa Lalu
91 Kado Untuk Tifanny
92 Bobby ke Rumah Alden
93 Mengikuti Aiden dan Cassie
94 Pesta Pertunangan
95 Tercebur
96 Tembok Berlin dan Makan Mie
97 Bermain Game
98 Rencana Hannah dan Steve
99 Tidak Datang
100 Menolong dan Memancing
101 Pergi dan Melihat Aurora
102 Polar Night
103 Makan Malam dan Memasak
104 Pekerjaan Baru
105 Kedatangan Seseorang
106 Mengantarkan Laporan
107 Resign
108 Memperingatkan Nino
109 Meluruskan
110 Finding Bianca
111 Alasan Alden
112 Mengaku
113 Aku Mencintaimu
114 Menolak
115 Meminta Saran
116 Salah Strategi
117 Terjatuh
118 Mengirim Pesan
119 Bandara
120 Aku Akan Melamarnya
121 Lamaran
122 Lamaran II
123 Mood Tifanny
124 Pesta untuk Alden
125 Pernikahan Alden
126 Meminta Pekerjaan
127 Bayi Nino dan Tifanny
128 Archie
129 Bunga Gardenia
130 Kue Bantal
131 Kekhawatiran Nino
132 Masha dan Misha
133 Jasmine
134 Jalan-Jalan (TAMAT)
135 Extra Part
136 Extra Part 2
137 Promo Novel Terbaru : Mari Kita Bercerai (Kisah Anak Alula dan Kai Dimulai)
138 Novel Terbaru Author Launching
Episodes

Updated 138 Episodes

1
Prolog
2
Efek Obat
3
Taruhan
4
Sama Sama Ditolak
5
Usaha Nino
6
Mengantarkan Sunblock
7
Rencana Darurat Nino
8
Mengakhiri Hubungan
9
Naik Motor
10
Menonton Film
11
Menutupi
12
Nino Sakit
13
Membantu Nino
14
Mengantar Pulang
15
Memeluk
16
Menyampaikan Pesan Mr. Andrew
17
Ulang Tahun
18
Sidang Proposal
19
Batas Waktu
20
Meminta Jadi Kekasih
21
Penjelasan
22
Berbohong
23
Pesta Ulang Tahun Alden
24
Terjatuh
25
Pasca Pergi Dari Rumah
26
Pergi Lebih Jauh
27
Finding Tifanny
28
2 Tahun Kemudian
29
Bertemu
30
Meninggalkan
31
Gadis Pengantar Pizzaku
32
Menemui Bobby
33
Permintaan Eliana
34
Nasib Belinda
35
Berkumpul
36
Berkencan
37
Kenyataan Pahit
38
Mengantar Pizza Ke Rumah Nino Lagi
39
Menginap
40
Kelakuan Fiona
41
Dinner
42
Apartemen Alden
43
Memutuskan
44
Memaksa Tifanny
45
Bianca
46
Usaha Nino Lagi
47
Dipecat
48
Mendapatkan Pekerjaan
49
Sweater Nino
50
Keputusan
51
PENGUMUMAN
52
Bertemu Calon Mertua
53
Mengantarkan Ke Dokter
54
Pembatalan
55
Pergi Ke Butik
56
One Step Closer
57
Pernikahan Nino dan Tifanny
58
Harus Terbiasa
59
Sesudah Resepsi
60
Halte Bus
61
Gangguan
62
New Zealand
63
Danau Tekapo
64
First Time
65
Menonton Film Lagi
66
Episode tambahan
67
The Hobbiton
68
Pulang Kembali Ke Inggris
69
Menitipkan
70
Membantu
71
Nama Kontak Tifanny
72
Nasehat Kai dan Nino
73
Bimbingan Skripsi
74
Mengerjai
75
Menemui Justin
76
Asisten Pribadi Alden
77
Pergi ke Dokter
78
Mengikuti
79
Lari Pagi
80
Ucapan Selamat
81
Promo Novel Author
82
Kecurigaan
83
Kecurigaan II
84
Bertemu Kembali
85
Perjanjian
86
Flashback
87
Tifanny Sakit
88
Pulang Lagi Ke Rumah
89
Perbedaan Takdir
90
Masa Lalu
91
Kado Untuk Tifanny
92
Bobby ke Rumah Alden
93
Mengikuti Aiden dan Cassie
94
Pesta Pertunangan
95
Tercebur
96
Tembok Berlin dan Makan Mie
97
Bermain Game
98
Rencana Hannah dan Steve
99
Tidak Datang
100
Menolong dan Memancing
101
Pergi dan Melihat Aurora
102
Polar Night
103
Makan Malam dan Memasak
104
Pekerjaan Baru
105
Kedatangan Seseorang
106
Mengantarkan Laporan
107
Resign
108
Memperingatkan Nino
109
Meluruskan
110
Finding Bianca
111
Alasan Alden
112
Mengaku
113
Aku Mencintaimu
114
Menolak
115
Meminta Saran
116
Salah Strategi
117
Terjatuh
118
Mengirim Pesan
119
Bandara
120
Aku Akan Melamarnya
121
Lamaran
122
Lamaran II
123
Mood Tifanny
124
Pesta untuk Alden
125
Pernikahan Alden
126
Meminta Pekerjaan
127
Bayi Nino dan Tifanny
128
Archie
129
Bunga Gardenia
130
Kue Bantal
131
Kekhawatiran Nino
132
Masha dan Misha
133
Jasmine
134
Jalan-Jalan (TAMAT)
135
Extra Part
136
Extra Part 2
137
Promo Novel Terbaru : Mari Kita Bercerai (Kisah Anak Alula dan Kai Dimulai)
138
Novel Terbaru Author Launching

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!