Latihan Bersama

Huff... !Gara gara cewek tadi gue jadi bad mood .

" Mentang mentang kakak kelas mau menindas gue? Dikira gue bakal takut? Sorry ya, gue ditindas? Enggak ada dalam kamus hidup gue." Hana menggerutu sambil menghentak hentakan kaki melenggang menuju ruang seni.

" Siapa yang menindas loe?" tiba tiba Rayhan berjalan di sampingnya.

"Ngapain loe tiba tiba nongol di samping gue? Lagian kepo amat." ketus Hana.

"Sopan sedikit kenapa sama kakak kelas, gue kan nanya baik baik. Lagian loe jadi cewek enggak ada anggun anggunya. Nyolooott mulu."

" He he he maafin ya kakak kelas aku yang baik?" Hana tersenyum mengejek.

" Bantu bawain!" Rayhan menyodorkan gulungan kertas karton dan alat lukis.

" Ini buat apa?" Hana mengambil alih gulungan kertas ke tangannya.

" Buat alas tidur." ketus Rayhan.

"Sudah tahu alat lukis, ya buat lukislah, masih nanya."

Hana masih bengong.

"Ayo cepetan, sudah ditunggu Pak Gun." Rayhan mempercepat langkahnya. Hana mengekor di belakangnya.

" Loe juga ikut lomba?"

"Hemmm"

Mereka memasuki ruang seni bersama. Di sana terlihat sepi hanya ada mereka dan pak Gun.

Pak Gun memberi pengarahan dan materi tentang lomba lukis. Hana dan Rayhan menyimak dengan seksama. Ia juga membawa contoh lukisan untuk dijadikan tambahan referensi.

"Sekarang kalian praktekan tekhnik yang Bapak sampaikan tadi. Hana kalau kurang jelas nanti bisa tanya dan minta diajari Rayhan ya. Saya tinggal dulu nanti ke sini lagi."

" Ya Pak." jawab keduanya.

Mereka mulai melukis dengan tenang, hanyut dalam kanvas mereka. Kali ini mereka membuat lukisan naturalisme.

Hana sibuk membuat lukisan sungai dengan pemandangan bebatuan dan bunga di sekitarnya. Terlihat asri dan menyejukkan mata yang melihat.

"Lukisan loe bagus, tapi loe harus memperhatikan waktu juga." Rayhan berdiri di dekat Hana.

" Loe sudah selesai? Cepet banget." Hana menghentikan tangannya dan melihat lukisan Rayhan. Pemandangan pantai sore hari. Tampak indah, gradasi warnanya menyatu dengan pas.

"Wow... ini bagus banget, dalam waktu yang singkat loe bisa membuat karya sebagus ini...? Respect gue." Hana mengacungkan jempol, sembari mengamati lukisan Rayhan lebih detail lagi.

" Memang loe harus respect sama gue, loe kan junior."

"Mulai deh, baru dipuji sedikit, muncul lagi penyakitnya." Hana memanyunkan bibirnya.

"He he he, mau gue ajarin?"

Rayhan berdiri dekat di samping Hana. Ia mulai mengajari tekhnik dan memberi arahan. Sesekali pandangan mereka bertemu.

Gadis ini kalau dilihat dari dekat cukup manis. Entah mengapa gue merasa nyaman di dekatnya. Dia juga cukup berbakat. Lukisannya bagus.

Dalam diam Rayhan mengagumi sosok di dekatnya itu.

"Ye... akhirnya kelar juga. Terima kasih ya bantuannya." suara Hana menyadarkan Rayhan dari lamunan.

Ia tersenyum memandang wajah Hana.

Ternyata ia cowok yang baik. Benar kata Laura, ia memang ganteng. Hei tunggu,, gimana reaksi Laura kalau dia lihat gue dan Rayhan berdiri sedekat ini ya? Ha ha ha dia pasti iri banget. Dia kan tergila gila sama kak Rayhan.

Hana tertawa kecil.

"Kenapa? Ada yang lucu ya?"

" Nggak kok, cuma inget teman gue. Ngomong ngomong sebagai wujud terima kasih dan respect gue, mulai hari ini gue akan manggil loe KAKAK."

" Berarti kita damai ni ceritanya, loe enggak akan sewot lagi sama gue?" goda Rayhan.

"Gitu deh, asal loe enggak suruh gue buat muter lapangan 10 kali lagi, ngap tau!"

" Idih baru saja ngomong mau manggil gue kakak, kok sudah panggil loe lagi?"

"Sorry lupa, maklum belum terbiasa."

Mereka tertawa bersama. Baru latihan sekali saja mereka sudah terlihat kompak. Mereka mulai merasa nyaman.

Pak Gun memuji hasil karya mereka, dan berharap latihan seminggu ini akan mampu mengasah bakat mereka.

"Hari ini cukup, besok pulang sekolah kita latihan lagi ya..?"

Mereka pun keluar ruangan.

Hana jongkok di dekat motornya. Ban motornya kempes.

" Kenapa Han?" Rayhan menghampirinya.

" Ban motor gue kempes, kayaknya bocor deh Kak." menunjuk ke arah bawah motornya.

" Di depan sana ada tukang tambal ban, sini biar gue bantuin."

"Motor Kakak gimana?"

"Loe yang bawa, biar gue yang dorong motor loe ke sana". Rayhan berjalan sambil mendorong motor Hana.

Sampai di tempat tambal ban.

"Ini Kak minum dulu, pasti haus kan sudah dorong motor gue." Hana menyodorkan air mineral.

Rayhan menenggak minumannya.

"Terima kasih."

"Kalau Kakak mau pulang duluan enggak apa apa, gue bisa nunggu motornya sendiri owk."

" Gue temenin loe".

Mereka larut dalam perbincangan. Bertukar cerita dan gurauan. Tak jarang mereka tersenyum dan tertawa bersama.

" Pacar loe anak mana Han?"tanya Rayhan tiba tiba.

"Pacar? Kok tiba tiba nanya pacar?" Hana heran.

"Ya enggak, cuma gue takut saja entar ada yang salah paham, cemburu gitu." Rayhan salah tingkah.

"Owh, tenang saja gue jojoba, so i'm free. He he he. Kalau Kakak?"

"Gue juga jomblo Han ."

"Wah jangan jangan kita jodoh, ha ha ha." canda Hana.

"Deg." Seakan jantung Rayhan berhenti berdetak.

Jodoh? Mungkinkah itu Han? Apakah ini pertanda_

"Kak memangnya kakak mau punya pacar yang kayak gimana?"

"Emm, gimana ya? Standart lah kayak umumnya cantik, setia dan baik".

Hana tersenyum.

Kayaknya Laura masih punya kesempatan nich buat ngedapetin Kak Rayhan, he he.

"Nah kalau loe?" Rayhan menatapnya dengan serius.

"Kalau gue? Yang idaman dong. Tinggi, ganteng,putih, pinter, tajir, baik lagi. Perfect."

"Bercanda kali, yang penting gue srek di hati saja." Hana kembali tersenyum.

Loe memang gadis yang menarik Han, sebentar saja gue bersama loe sudah merasa cocok dan nyaman.

"Mbak, Mas, ini motornya sudah selesai."

"Oh ya.... Terima kasih ya Mas." Hana menstarter motornya.

"Perlu gue temeninn pulang?"

"Enggak usah Kak, sudah biasa kali pulang sendiri, he he."

Hana tersenyum," Terima kasih ya Kak sudah bantuin dan nungguin gue di sini."

"Ya sama sama, oh ya Han, gue minta no Wa loe, jaga jaga entar kalau ada info dari pak Gun." ia mengeluarkan ponsel.

"Oh ya..08122********, gue duluan ya Kak, sekali lagi terima kasih." Hana melajukan motornya.

Rayhan melambaikan tanganya, " Hati hati."

--------

"Hoammm." Hana menarik tangannya ke atas, meregangkan otot ototnya yang kaku. Jam di nakasnya menunjukkan pukul 10 malam.

"Akhirnya selesai juga. " Hana memasukan PR dan buku pelajaran ke dalam tas.

Ia membuka jendela kamarnya. Kepalanya menengadah ke langit. Malam itu terlihat indah, bulan bersinar terang dan bintang bertaburan di sekelilingnya. Angin malam membelai lembut wajahnya. Hana memang sangat menyukai pemandangan malam. Menatap gugusan bintang di langit, memberi rasa tenang dan kedamaian. Melelapkan jiwa jiwa yang lelah dan memberi semangat baru.

Tiba tiba ponselnya berbunyi. Sebuah panggilan masuk dari no tak dikenal.

"Halo..?" Hana menjawab panggilan itu.

"Met malam Hana. Ini gue."

Hana mengenali suara di ponsel itu.

"Kak Rayhan? Ada apa Kak?"

"Enggak ada apa apa cuma mau ngecek, loe beri nomer yang bener apa enggak?"

"Ini sudah benarkan? Terus?"

"Cuma mau ngingetin, besok pulang sekolah jangan lupa latihan lagi."

"Ok."

" Mimpi indah ya..."

"Ogah. Gue kan enggak kenal sama Indah ngapain mimpiin dia? Mending mimpi Rizki Nazar, aktor favorit gue."

"Ya... Ya... Terserah loe deh mau mimpi sama siapa."

Mau mimpiin gue juga boleh.

" Sudah malam jangan begadang, nice dream. Jangan lupa no gue disave."

Hana meletakkan ponselnya.

Kak Rayhan, dia baik. Sikapnya lembut , beda banget sama kesan pertama dulu. Dan bener kata Laura, ganteng....Eitt dia kan pujaan Laura, Enggak mungkin dong gue harus rebutan sama dia,he he . Dia memang cocok jadi kakak gue.

Terpopuler

Comments

Lala Nayla

Lala Nayla

mungkinkah hana n rayhan ..
?

2021-11-21

4

Isma Wati

Isma Wati

lanjut

2021-09-26

3

lihat semua
Episodes
1 Sekolah Baru
2 Best Friend Selalu
3 Group Lukis
4 Mata yang Indah
5 Latihan Bersama
6 Rumus Cinta
7 Hari yang Dinanti
8 Senja di Pantai Selalu Indah
9 Pasangan yang Cocok
10 Seorang Dewa
11 Hitam Putih
12 Bioskop part 1
13 Bioskop part 2
14 Ini Cinta
15 Perfect Night
16 Bolu dan Susu Jahe
17 Panggilan Malam
18 Mimpi
19 Jangan Bilang Tidak
20 Olah Raga Pagi
21 Si Pencuri
22 Sisi Berbeda
23 Makan Malam
24 Bianglala
25 Hati untuk Hana
26 Janji
27 Be Better
28 Bahagia
29 Kehilangan
30 Membuka Hati
31 Sebuah Awal
32 Keputusan
33 Dilema
34 Senja Hana dan Dewa
35 Life Must Go On
36 Merajut Mimpi
37 Berakhir Sebelum Dimulai
38 Cinta adalah Segitiga dan Lingkaran
39 Kejutan
40 Patah Hati
41 Karaoke
42 Mati Lampu
43 Marry Me
44 Menginap
45 Mantu Idaman
46 Ojek Pagi
47 Calon Suami
48 Kau Milikku
49 Ipar
50 Brother
51 Tembak Dia
52 Sang Kyai
53 The Only One
54 Deja Vu
55 Ramekan Cafe
56 Temu Keluarga
57 Gadis Rahasia
58 Di Antara Sahabat
59 Hang Out 1
60 Hang Out 2
61 MC Novel CEO
62 Mbak Kurir
63 Marah
64 Menginap 2
65 Mertua Rasa Teman
66 Sambal Panas
67 Pingitan
68 Obrolan Malam
69 Pertama
70 Pertemuan
71 Lamaran
72 Haruskah Sekarang?
73 Proses yang Melelahkan
74 Tamu Tak Diundang
75 Jalan Mudah Ke Surga
76 Menghilang
77 Malam Penuh Warna
78 Malam Pengantin
79 Skenario Balasan
80 Dia Juga Ibuku
81 Ada Apa Dengan Evi?
82 Siang Pertama
83 Mode Senyap
84 Aku Menyerah
85 My Cute Husband
86 Terbang ke Awan
87 Canal of Amsterdam
88 I Amsterdam
89 Negeri Dongeng
90 Russel Van Nero
91 Kehangatan Di Musim Dingin
92 Keluarga Bahagia
93 Dia Sangat Mencintainya
94 Kita Adalah Keluarga
95 Ayah dan Anak
96 Jangan Panggil Aku Ayah
97 Hadiah dan Hukuman
98 Kehangatan Susu Jahe
99 Semangat Baru
100 Untaian Kenangan
101 Sayonara
102 Hadiah Tidak Terduga
103 Home Sweet Home
104 Dawet Legit
105 Menerobos
106 Home Sweet Home 2
107 Hak yang Dipertanyakan
108 Amarah
109 Berselisih
110 About Evi
111 Penyemangat Hidup
112 Tamu Agung
113 Berita Baik
114 Posesif
115 Confident
116 Menuntut kebebasan
117 Gerakan Kemerdekaan
118 New Normal
119 Dokter Raisa
120 Dokter Raisa 2
121 Jatuh di Lubang yang Sama?
122 Siap Boss
123 Sudah Jatuh Masih Tertimpa
124 Peanuts Strawberry
125 Peanuts Strawberry 2
126 Shoping
127 Miss Yuyun
128 The Sultan
129 Sebuah Pengakuan
130 Drama Toilet
131 Keributan
132 No Doubt in Us
133 Mine is Yours
134 Gelak Tawa
135 Jangkrik dan Anaconda
136 Strange Guest
Episodes

Updated 136 Episodes

1
Sekolah Baru
2
Best Friend Selalu
3
Group Lukis
4
Mata yang Indah
5
Latihan Bersama
6
Rumus Cinta
7
Hari yang Dinanti
8
Senja di Pantai Selalu Indah
9
Pasangan yang Cocok
10
Seorang Dewa
11
Hitam Putih
12
Bioskop part 1
13
Bioskop part 2
14
Ini Cinta
15
Perfect Night
16
Bolu dan Susu Jahe
17
Panggilan Malam
18
Mimpi
19
Jangan Bilang Tidak
20
Olah Raga Pagi
21
Si Pencuri
22
Sisi Berbeda
23
Makan Malam
24
Bianglala
25
Hati untuk Hana
26
Janji
27
Be Better
28
Bahagia
29
Kehilangan
30
Membuka Hati
31
Sebuah Awal
32
Keputusan
33
Dilema
34
Senja Hana dan Dewa
35
Life Must Go On
36
Merajut Mimpi
37
Berakhir Sebelum Dimulai
38
Cinta adalah Segitiga dan Lingkaran
39
Kejutan
40
Patah Hati
41
Karaoke
42
Mati Lampu
43
Marry Me
44
Menginap
45
Mantu Idaman
46
Ojek Pagi
47
Calon Suami
48
Kau Milikku
49
Ipar
50
Brother
51
Tembak Dia
52
Sang Kyai
53
The Only One
54
Deja Vu
55
Ramekan Cafe
56
Temu Keluarga
57
Gadis Rahasia
58
Di Antara Sahabat
59
Hang Out 1
60
Hang Out 2
61
MC Novel CEO
62
Mbak Kurir
63
Marah
64
Menginap 2
65
Mertua Rasa Teman
66
Sambal Panas
67
Pingitan
68
Obrolan Malam
69
Pertama
70
Pertemuan
71
Lamaran
72
Haruskah Sekarang?
73
Proses yang Melelahkan
74
Tamu Tak Diundang
75
Jalan Mudah Ke Surga
76
Menghilang
77
Malam Penuh Warna
78
Malam Pengantin
79
Skenario Balasan
80
Dia Juga Ibuku
81
Ada Apa Dengan Evi?
82
Siang Pertama
83
Mode Senyap
84
Aku Menyerah
85
My Cute Husband
86
Terbang ke Awan
87
Canal of Amsterdam
88
I Amsterdam
89
Negeri Dongeng
90
Russel Van Nero
91
Kehangatan Di Musim Dingin
92
Keluarga Bahagia
93
Dia Sangat Mencintainya
94
Kita Adalah Keluarga
95
Ayah dan Anak
96
Jangan Panggil Aku Ayah
97
Hadiah dan Hukuman
98
Kehangatan Susu Jahe
99
Semangat Baru
100
Untaian Kenangan
101
Sayonara
102
Hadiah Tidak Terduga
103
Home Sweet Home
104
Dawet Legit
105
Menerobos
106
Home Sweet Home 2
107
Hak yang Dipertanyakan
108
Amarah
109
Berselisih
110
About Evi
111
Penyemangat Hidup
112
Tamu Agung
113
Berita Baik
114
Posesif
115
Confident
116
Menuntut kebebasan
117
Gerakan Kemerdekaan
118
New Normal
119
Dokter Raisa
120
Dokter Raisa 2
121
Jatuh di Lubang yang Sama?
122
Siap Boss
123
Sudah Jatuh Masih Tertimpa
124
Peanuts Strawberry
125
Peanuts Strawberry 2
126
Shoping
127
Miss Yuyun
128
The Sultan
129
Sebuah Pengakuan
130
Drama Toilet
131
Keributan
132
No Doubt in Us
133
Mine is Yours
134
Gelak Tawa
135
Jangkrik dan Anaconda
136
Strange Guest

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!