Tamparan Pertama

"Kak Riza? ini Kak Riza kan?," panggil Naya kembali untuk memastikan.

Sosok lelaki yang sedang berdiri di hadapan Naya terlihat bingung, menatap lekat Naya.

"Iya, saya Riza, kamu siapa? dan kenapa ada di rumah ini?, " Riza bingung, masih belum melangkahkan kaki nya ke dalam, sama sekali tidak mengenali Naya, Naya yang biasanya berpenampilan culun.

"Aku teman nya Risa, Kak Riza sendiri kenapa ke rumah ini? apa Kakak mau ngapel pada Risa? aduh Kak, ini sudah malam, tidak baik malam seperti ini main ke rumah wanita, " Naya mengoceh tanpa jeda, membuat Riza semakin bingung.

" Aduh kamu tuh siapa sih?, " Riza sedikit malas menanggapi, badan nya terlalu lelah, Riza mulai melangkah kan kaki nya untuk masuk tapi Naya menahan nya dengan omelan.

" Kak, tolong sopan sedikit, ini tengah malam, tidak enak dengan tetangga jika ada lelaki yang main masuk tengah malam begini. "

" Astagaaa, " Menghembuskan nafas kasar," Saya Kakak nya Risa, Puass! jadi tolong jangan ganggu saya dengan omelan mu itu."

"A-apa? Kakak nya Risa?, " Naya kaget, merasa malu bercampur tidak enak hati, sudah memarahi orang yang punya rumah ini," Maaf Kak, aku ngga tahu, kalau Kak Riza kakak nya Risa, maaf Kak, aku minta Maaf, " Naya menunduk.

Riza terdiam, suara yang sedang meminta maaf ini terasa tidak asing, sebenar siapa wanita ini? suara dan wajah nya mirip dengan Naya, beda nya jika wanita yang ini cantik. Gumam Riza dalam hati.

" Aduuuh ada apa sih berisik banget, " Teriak Risa di atas tangga, sejak tadi ia mendengar keributan membuat dia penasaran, padahal dirinya sangat mengantuk.

" Dek, siapa sih dia?, " tanya Riza.

" Kakak tidak mengenali nya?. "

Riza menggeleng.

Risa turun dari tangga dengan antusias, ngantuk nya sedikit menghilang.

" Coba deh Kakak perhatikan dengan teliti wanita yang ada di samping Kakak ini, " titah Risa.

"Dek jangan buang-buang waktu, Kakak ngantuk, tidak penting juga dia siapa, Kakak mau tidur," Mulai berjalan.

"Dia Naya, Kak, " teriak Risa, membuat langkah Riza terhenti.

" Naya?, " membalikan badan, dan kembali mendekat ke arah Naya, memperhatikan Naya dari ujung rambut sampai ujung kaki. Naya yang memakai gaun tidur milik Risa, dengan sedikit seksi membuat Riza menelan saliva nya kasar, ternyata dibalik penampilan Naya yang tertutup, Naya berkulit putih mulus.

" Kamu beneran Naya?, " Riza memastikan.

Naya mengangguk.

" Astagaa aku sampai tidak mengenali mu, kamu terlihat berbeda, " Menjeda," cantik, " Lanjut nya, tanpa sadar, membuat Naya tersenyum malu.

" Tuh kan Nay, aku bilang apa, kamu tuh terlihat cantik kalau seperti ini, " Ucap Risa.

"Cantik itu relatif, Sudahlah Sa, ayoo kita tidur, udah malam, " mengalihkan, dan menarik tangan Risa untuk kembali naik ke tangga.

Pandangan Riza tak lepas dari Naya yang sedang menaiki tangga.

" Sungguh dia Naya? kenapa terlihat cantik?, dan tubuh nya, Oh tuhaann, " Gumam Riza membayangkan kulit putih Naya yang mulus," Astagaa sadar Riza sadar, " Gumam nya menggeleng-gelengkan kepala, mengusap wajah nya kasar.

***

Pagi Hari pukul 09.00.

Naya sudah membersihkan diri, berbeda dengan Risa yang masih saja tertidur.

Naya menuruni anak tangga, dia melihat di dapur ada pelayan yang sedang menyiapkan makanan di meja makan.

"Bik, biar aku bantu yah, " ucap nya dengan ramah.

" Tidak usah Non, biar saya saja, " Tolak si bibik yang bernama Ratmi.

" Ngga apa-apa, aku sudah terbiasa membantu ibu ku di rumah, " Jelas Naya tersenyum.

Bik Ratmi terdiam menatap Naya dari ujung Kepala sampai ujung kaki, Naya yang terlihat culun dan sederhana, pantas saja dia selalu membantu ibu nya, seperti nya dia dari kalangan keluarga sederhana. pikir Bik Ratmi.

Akhir nya Bik Ratmi mengizinkan Naya membantu nya.

"Nay, kamu ngapain, ngga usah bantu-bantu begitu?, " Ucap Risa saat melihat Naya mempersiapkan makanan di meja makan.

" Ngga apa-apa aku udah terbiasa bantu ibu, Sa. "

Risa manggut-manggut, dan memulai sarapan bersama Naya.

Tak lama ada Riza yang datang, untuk bergabung sarapan.

" Selamat pagi Dek, " ucap nya, mengusap puncak kepala Risa, mata nya ia alihkan pada Naya," Naya, pagi, " Lanjut nya dengan suara yang terlihat canggung.

" Pagi Kak, " Risa menjawab sembari meminum susu.

Naya hanya menanggapi dengan senyum nya, masih merasa malu dengan kejadian semalam.

Sejak tadi Riza selalu mencuri-curi pandang pada Naya, membuat Risa yang terlalu peka mengerutkan kening nya.

Apa Kak Riza menyukai Naya, sejak tadi menatap Naya terus. batin Risa senyum-senyum sendiri.

"Makan, makan aja Kak, ngga usah curi-curi pandang begitu," Celoteh Risa membuat Riza tersedak makanan.

"Nah kan kaget ketahuan, " Risa cekikikan, sedang kan Naya sibuk menuangkan minuman untuk Riza.

" Ini kak di minum dulu, " Mengangsurkan air putih pada Riza.

" Trima kasih, " Ucap Riza langsung meminum nya.

" Nasib punya Adek terlalu peka dan kepo ya gini nih, " Gumam Riza sembari menyuapi nasi goreng.

Risa menanggapi dengan menjulurkan lidah pada Riza sang Kakak.

" Sa, aku pamit untuk pulang yah, " Ucap Naya setelah selesai sarapan.

" Kenapa buru-buru?, " Riza langsung menauti, seolah tidak mau Naya pergi dulu.

Risa langsung berdehem di barengi dengan senyuma ledek nya," Iya Nay, main dulu aja di sini, lagian kan ini hari weekend. "

" Engga bisa, Sa, aku udah janji sama ayah mau pulang pagi, apalagi udah jam sembilan. "

" Yasudah biar saya antar, " tiba-tiba saja Riza menawarkan diri.

"Ngga usah Kak, aku bisa pulang sendiri," Sahut Naya dengan cepat.

Terdengar ketukan pintu rumah.

"Ada gadis culun di sini juga?, " ucap sosok lelaki yang selalu mencari gara-gara, ia sudah memasuki rumah dan mendapati Naya sedang berdiri di samping Riza.

" Arkan, kalian sudah datang, " Ucap Riza karna Arkan bersama Dika, Dina dan juga Marisa.

" Kenapa kalian datang ke sini?, " Risa nampak tidak suka, Arkan dan yang lain nya memang kadang bermain di rumah nya.

" Jangan cemberut gitu dong Dek, kita ke sini karna ada acara penting yang harus di rapatkan, " Jawab Dina dengan lembut, Dina memang menyukaip Riza sejak dulu ia selalu berusaha mendekatakan diri pada Risa.

Risa tidak menanggapi, ia hanya diam.

" Kenapa kau ada di sini?, " Arkan menatap Naya dengan tatapan sinis," Kau menginap disini?. "

" Ya dia menginap di sini?. " Jawab Riza.

" Kalian tidak berbuat mesum kan di sini? apalagi orang tua mu sedang tidak ada, Za, " Ucap Arkan dengan tatapan menyelidik, karna bisa saja kan Riza berbuat mesum dengan Naya, gadis yang Riza sukai.

Naya langsung menatap Arkan, dan,

Plak.. tiba-tiba saja Naya menampar Arkan bersamaan dengan air mata nya yang jatuh.

" Kakak pikir aku wanita apa? Sudah cukup aku di permalukan, dan sekarang dengan gampang nya Kakak berbicara seperti itu, aku bukan wanita rendahan, " Naya begitu marah, ini kali pertama dirinya bisa marah dan menampar lelaki.

Arkan nampak geram," Berani kau menampar ku. "

" Adik kelas yang ngelunjak berani-berani nya menampar senior mu, " Marisa ikut geram dengan Naya," Lagi pula jika kau bukan wanita rendahan, kenapa kau menginap di sini? di rumah yang ada lelaki nya dan sedang tidak ada orang tua di sini. "

"Cukup yah!" tegas Risa, " Aku yang menyuruh nya menginap di sini, apa kalian lupa di sini ada aku? Kak Riza tidak mungkin berbuat mesum dengan Naya, lagi pula apa urusan nya dengan kalian," Risa ikut meraskan sakit hati dengan ucapan Arkan dan teman-teman nya.

"Aku pulang sekarang, Sa. " Naya berlari ke luar dengan luruh nya air mata.

" Naya, tunggu, " Riza langsung mengejar Naya.

Bersambung

Happy Reading

Terpopuler

Comments

Enung Samsiah

Enung Samsiah

iiihhh siarkan mulutnya hrs ksih bon cabe sekilo,,,

2023-04-26

0

🥀HartiQueenn_Dee🥀

🥀HartiQueenn_Dee🥀

mulut arkan yg pedas perlu tuh di tabok pakai cobetga berasa kl pakai tangan

2023-04-12

0

Meylin

Meylin

c Arkan memmng harus di tabok biar tau rasa

2021-07-18

1

lihat semua
Episodes
1 Naya Gadis Culun
2 Nyanyi??
3 Dipermalukan
4 Tamparan Pertama
5 Di Antar Pulang
6 Jangan Percaya
7 Terpesona
8 Aku Benci Kamu!!
9 Terpukul
10 Rencana
11 Gelisah
12 Aku Harus Kemana?
13 Menginap
14 Ikut Atau Tidak??
15 Yogyakarta
16 Ke Rumah Sakit
17 Sakit
18 Naya Atau Bukan?
19 Hasil Lab Darah
20 Bercerita
21 Apa Aku Harus Pergi??
22 Pencarian
23 Bandara
24 Naya Hamil??
25 Terlalu Syok
26 Tersebar Di Kampus
27 Bawa Aku Kemana Saja
28 Kiriman Pembantu
29 Melamar Kerja
30 Terkejut
31 Ada Syaratnya
32 Calon Istri??
33 Permintaan Revan
34 Kecurigaan Riza
35 Pengakuan Arkan
36 Fhoto Naya??
37 Menjemput
38 Makan bersama
39 Mengharapkan Kembali
40 Bingung Harus Apa?
41 Flashdis
42 Apa Itu Naya??
43 Amarah Papa Adrian
44 Di Antara Dua Pilihan
45 Keputusan Arkan
46 Lebih Berwarna
47 Melahirkan
48 Erlan Adrian
49 Teman Masa Kecil
50 Anak Ku??
51 Maafkan Naya
52 Siapa Yang Lebih Menderita?
53 Pulang Ke Rumah
54 Penjelasan Arkan Dan Naya
55 Mengikhlaskan Semuanya
56 Bertemu Oma Dan Opa
57 Romantis Atau Norak?
58 Membawa Nama Erlan
59 Tidak Akan Membiarkan
60 Fitting Baju Pengantin
61 Masalah Restoran
62 Kecurigaan Terhadap Gina
63 Hari Yang Paling Bersedih
64 Moment Sakral
65 Moment Sakral (Part 1)
66 Bohong!
67 Penjelasan Gina
68 Memohon-mohon
69 Kedatangan Polisi
70 Malu!
71 Apa Dia Mau Menggoda Ku??
72 Curhatan Naya
73 Curhatan Naya (Part 1)
74 Tidak Bisa Tidur
75 Cabut Gugatan??
76 Terbongkar Lima Tahun Yang Lalu
77 Ke Kantor Polisi
78 Kesal!
79 Sakit Perut
80 Peluk
81 Bubur Versi Arkan
82 Gara-gara Bubur
83 Cari Alasan
84 Ceroboh
85 Menjadi Manager?
86 Harus Bertanggung Jawab
87 Hukuman Ke Dua
88 Tercengang Kaget
89 Rumah Impian
90 Pikiran Yang Kacau
91 Kecelakaan?
92 Engga Mungkin
93 Air Mata Erlan
94 Tidak Nafsu Makan
95 Kecewa
96 Kata Maaf
97 Alergi
98 Aku??
99 Pulang
100 Kesal!!!
101 Mungkin Dia Lupa
102 Naya Vs Selly
103 Tak Di Sangka
104 Sayang???
105 Semua Karna Cinta
106 Visual Pemain
107 Mulai Jatuh Cinta
108 Terlalu Lelah
109 Unboxing?
110 Dedek Bayi?
111 Love You More
112 Mereka Bersatu
113 Ada Syaratnya
114 Kesal
115 Sedih Dan Kecewa
116 Aku Kangen Kamu
117 Stop!
118 Melepas Rindu
119 Trik Naya
120 Memarahi
121 Di Pecat
122 Merayu
123 Erlan?
124 Benda Kecil??
125 Erlan Si Penyelamat
126 Sotonya Bau
127 Dua Lelaki Misterius
128 Pak Jhon?
129 Rujak?
130 Maaf!
131 Perkara Alat Penyadap
132 Keysa
133 Jangan Menolak
134 Dalam Bahaya
135 Ikut??
136 Memaafkan
137 Mules
138 Akhir Kisah Bahagia
139 Info Novel Baru
Episodes

Updated 139 Episodes

1
Naya Gadis Culun
2
Nyanyi??
3
Dipermalukan
4
Tamparan Pertama
5
Di Antar Pulang
6
Jangan Percaya
7
Terpesona
8
Aku Benci Kamu!!
9
Terpukul
10
Rencana
11
Gelisah
12
Aku Harus Kemana?
13
Menginap
14
Ikut Atau Tidak??
15
Yogyakarta
16
Ke Rumah Sakit
17
Sakit
18
Naya Atau Bukan?
19
Hasil Lab Darah
20
Bercerita
21
Apa Aku Harus Pergi??
22
Pencarian
23
Bandara
24
Naya Hamil??
25
Terlalu Syok
26
Tersebar Di Kampus
27
Bawa Aku Kemana Saja
28
Kiriman Pembantu
29
Melamar Kerja
30
Terkejut
31
Ada Syaratnya
32
Calon Istri??
33
Permintaan Revan
34
Kecurigaan Riza
35
Pengakuan Arkan
36
Fhoto Naya??
37
Menjemput
38
Makan bersama
39
Mengharapkan Kembali
40
Bingung Harus Apa?
41
Flashdis
42
Apa Itu Naya??
43
Amarah Papa Adrian
44
Di Antara Dua Pilihan
45
Keputusan Arkan
46
Lebih Berwarna
47
Melahirkan
48
Erlan Adrian
49
Teman Masa Kecil
50
Anak Ku??
51
Maafkan Naya
52
Siapa Yang Lebih Menderita?
53
Pulang Ke Rumah
54
Penjelasan Arkan Dan Naya
55
Mengikhlaskan Semuanya
56
Bertemu Oma Dan Opa
57
Romantis Atau Norak?
58
Membawa Nama Erlan
59
Tidak Akan Membiarkan
60
Fitting Baju Pengantin
61
Masalah Restoran
62
Kecurigaan Terhadap Gina
63
Hari Yang Paling Bersedih
64
Moment Sakral
65
Moment Sakral (Part 1)
66
Bohong!
67
Penjelasan Gina
68
Memohon-mohon
69
Kedatangan Polisi
70
Malu!
71
Apa Dia Mau Menggoda Ku??
72
Curhatan Naya
73
Curhatan Naya (Part 1)
74
Tidak Bisa Tidur
75
Cabut Gugatan??
76
Terbongkar Lima Tahun Yang Lalu
77
Ke Kantor Polisi
78
Kesal!
79
Sakit Perut
80
Peluk
81
Bubur Versi Arkan
82
Gara-gara Bubur
83
Cari Alasan
84
Ceroboh
85
Menjadi Manager?
86
Harus Bertanggung Jawab
87
Hukuman Ke Dua
88
Tercengang Kaget
89
Rumah Impian
90
Pikiran Yang Kacau
91
Kecelakaan?
92
Engga Mungkin
93
Air Mata Erlan
94
Tidak Nafsu Makan
95
Kecewa
96
Kata Maaf
97
Alergi
98
Aku??
99
Pulang
100
Kesal!!!
101
Mungkin Dia Lupa
102
Naya Vs Selly
103
Tak Di Sangka
104
Sayang???
105
Semua Karna Cinta
106
Visual Pemain
107
Mulai Jatuh Cinta
108
Terlalu Lelah
109
Unboxing?
110
Dedek Bayi?
111
Love You More
112
Mereka Bersatu
113
Ada Syaratnya
114
Kesal
115
Sedih Dan Kecewa
116
Aku Kangen Kamu
117
Stop!
118
Melepas Rindu
119
Trik Naya
120
Memarahi
121
Di Pecat
122
Merayu
123
Erlan?
124
Benda Kecil??
125
Erlan Si Penyelamat
126
Sotonya Bau
127
Dua Lelaki Misterius
128
Pak Jhon?
129
Rujak?
130
Maaf!
131
Perkara Alat Penyadap
132
Keysa
133
Jangan Menolak
134
Dalam Bahaya
135
Ikut??
136
Memaafkan
137
Mules
138
Akhir Kisah Bahagia
139
Info Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!