Episode 03

The dearcurt sword

Melambaikan tanganku pada rekan kerjaku, mereka membalasnya dan aku segera pergi setelah pamitan dengan mereka semua. Langkah kakiku begitu pelan karena lelah setelah bekerja seharian, aku merasa kalau bekerja di super market itu lumayan capek.

Di sepanjang jalan rasanya begitu nyaman ketika angin menghembuskan rambutku, aku berpikir untuk memanjangkannya tetapi aku urungkan niatku tersebut karena terlalu berlebihan. Karena aku bukan perempuan.

Mereka mengatakan kalau rambut mereka sama seperti nyawa, namun mungkin itu hanya omongan belaka...

"Kupikir sebaiknya aku cepat pulang saja ke rumah dan makan malam, sendiri di rumah baguslah," gumamku.

Sambil menatap ke bawahku melihat ke jalanan berharap mungkin ada uang receh atau apa saja yang bisa aku ambil, aku hanya berpikir bahwa bisa menemukan uang berjumlah besar.

Tapi ya orang itu harus bekerja jika ingin punya uang, aku juga berpikir seperti itu...

"Nak kakek lapar... Berikan kakek uang, " pinta seorang kakek tua di pinggir jalan.

Aku berpikir kalau orang seperti ini tidak pantas untuk begini dan harusnya juga di urus seseorang.

"Kek bagaimana kalau kakek ikut denganku, kalau hanya makan di warung itu takkan kenyang."

"Terserah padamu..."

"Bisa berdiri ?"

"Maaf..."

Memberikan tanganku dia meraihnya lalu berdiri dengan bantuanku, aku merasa kalau melihat kakek tua ini teringat seseorang yang aku anggap ayah tapi dia hanya orang yang mengurusku bukan ayahku.

Menghembuskan nafas kami berjalan menuju rumahku, rumahku ini biasa saja sama seperti rumah pada umumnya tidak ada yang spesial darinya. Aku sama sekali tidak ada niatan untuk membeli rumah yang super besar dan mewah.

Malah sebaliknya aku membenci kemewahan, mereka orang kaya kebanyakan sombong dan menganggap rendah orang sepertiku. Aku merasa kalau setinggi-tingginya mereka, mereka nantinya juga akan jatuh.

Uang itu hanya sebuah benda, mereka takkan beranak atau berganda...

"Oh Kek sudah sampai, ayo masuk., " ajakku pada kakek itu.

Dia mengangguk dan masuk melewati pintu bersamaku...

Sesampainya di rumahku aku melihat sofa meminta kakek itu duduk dulu di sana, dia mengangguk dengan di sertai senyuman. Kupikir sebaiknya cepat membawakannya makanan, mungkin akan aku bawakan lebih banyak.

Pergi ke dapur aku mengambil piring dan membuka penutup penanak nasi, uapnya panas...

"Kamu tinggal sendirian ?"

"Ah, iya Kek..."

"Begitu yah, apa kamu gak kesepian ?"

"Umm.. Biasa saja kok."

Mengambil beberapa makanan untuk pendamping nasi, aku hanya punya ini saat ini karena belum masak soalnya dan masih hangat ternyata.

"Maaf kek hanya ini yang aku punya.."

"Tak apa kok."

Aku menyimpannya di atas meja makan, memintanya untuk duduk dia mengangguk dan menurut...

Melihat teko kosong kupikir saatnya mengisi lagi dan apa aku buat teh hangat saja ? Ah, aku kehabisan gula sebelumnya dan sebaiknya jangan karena mungkin kakek itu tidak suka manis.

Dia melahap makanan dengan lahap, aku melihatnya begitu senang tapi ya aku belum ganti baju. Apa meninggalkannya sendirian di sini tak apa ? Entah kenapa aku berpikir kalau mungkin dia akan mencuri, karena kita tak tahu taktik apa yang akan di gunakan para pencuri.

Menghembuskan nafas aku berpikir mana mungkin dia melakukannya dan toh rumahku juga tidak ada benda berharga, aku tidak menyimpan emas atau apapun di rumahku.

Mungkin meninggalkannya sendirian di sini tak apa dan kuharap dia tak ketakutan...

"Kek aku mau ke kamar dulu ganti baju, kalau masih kurang kakek tambah saja dan minumnya ada di teko di depan penanak nasi, yang itu sudah kosong," Kataku sembari pergi.

Berjalan pergi menuju kamar, tak tahu apa dia mendengarkanku atau tidak.

Beberapa langkah setelah aku meninggalkan dapur, melihat ada TV yang mati dan kupikir takkan aku servis...

Itu rusak beberapa hari yang lalu, aku bahkan tidak ada niatan untuk memperbaikinya dan tidak ada gunanya juga karena aku jarang menonton televisi.

"Kuharap aku bisa ke dunia lain saja," Kataku dalam hati.

Sambil membuka pintu kamar dan masuk ke dalam, aku berpikir seperti itu karena belakangan ini rasanya dunia ini tambah hancur saja.

Sambil menganti bajuku aku masih teringat kejadian penyerangan kemarin yang mengakibatkan pemimpin negara terbunuh, sekarang akhirnya kedua belah pihak menginginkan pertempuran. Aku merasa kalau dunia ini terlalu banyak masalah.

Andai saja aku bisa ke dunia lain dan mendirikan negaraku di sana...

"Aku takkan membuat rakyatku menderita selama aku menjabat sebagai raja," kataku dalam hati.

Tapi ya aku hanya berkhayal besar saja mana mungkin aku bisa ke dunia lain, kukira akan ada sesuatu yang terjadi ? Ah, itu hanya perasaanku karena memikirkan hal ini.

Setelah selesai mengganti baju aku merasa kalau keringat sudah ada di dahiku, kurasa akan mandi dulu tapi mungkin lebih baik melihat keadaan kakek tua tadi yang ada di dapur.

Meregangkan tanganku aku merasa lega akhirnya dan menoleh ke pintu ada orang tua itu...

"Kek ada apa, apa susah selesai makannya ?"

"Udah kok Nak, sekarang kakek mau kembali pulang."

"Baik.. Aku antar sampai ke pintu dan apa kakek tahu jalan ke rumah ?"

"Tahu kok terima-kasih atas kebaikanmu."

"Tentu kek jangan terlalu di pikirkan," kataku sambil tersenyum.

Aku menghampirinya beberapa langkah setelahnya dia di hadapanku, kakek ini memegang tanganku memberikan sesuatu yaitu sebuah koin dan kelihatan kuno sekali tampaknya. Namun aku menerimanya dengan senang hati.

Menghantar ke pintu rumah, kakek ini sempat melihat kamarku tadi...

"Kamu tinggal sendirian, apa tidak takut ?"

"Eh ? Apa yang aku takutkan, memang tidak ada hantu atau apa tapi ya hantu itu tidak pantas untuk di takuti soalnya manusia lebih kejam mau membunuh sesama karena harta."

"Kamu bijak sekali."

"Ahaha tidak kok hanya saja itu yang sedang saya pikirkan."

Kakek tertunduk, "Soal harta dan uang yah..."

Kakek itu kelihatan melamuni sesuatu membuatku heran, diumur seperti ini dia harusnya tidak keluar kemana-mana dan hanya menikmati sisa hidup saja.

"Apa kakek sama sekali tidak punya keluarga ?"

"Kakek hanya punya satu cucu saja dan sekarang dia sakit, biasanya dia yang bekerja untuk makan."

"Sakit apa ?"

"Angker."

"Hah ?"

Angker ? Penyakit apa itu ? Aku baru pertama kali mendengarnya dan kedengarannya sedikit seram entah kenapa, apa kakeknya salah bicara sekarang aku mencoba memikirkannya. Ah! Yang bener mungkin kangker, Kek kenapa kamu tidak memasang huruf 'k' dalam perkataanmu.

"Kangker mungkin Kek."

"Ah iya itu, maaf Nak... Kakek udah tua jadi sering lupa," kata kakek dengan senyum masam.

Udah tua sering lupa, kedengarannya seperti pantun tapi ya aku memikirkan kalau kangker itu lumayan besar biaya pengobatannya dan mungkin saat ini sedang di rawat di rumah sakit. Apa mungkin aku berikan saja ?

Tapi ini biaya hidupku selama satu bulan ini dan kalau soal makan mungkin saja terpenuhi kalau kerja lembur, harusnya seperti itu saja. Tak apa mending aku berikan saja...

Terpopuler

Comments

Dinda Natalisa

Dinda Natalisa

Hai author aku mampir nih kasih like jangan lupa mampir di novel ku "menyimpan perasaan" mari saling mendukung.

2021-03-08

0

anggita

anggita

kangker memang angker~ salam dari novel silatb13 Pembunuh.

2021-02-13

2

Djohan

Djohan

Aku izin baca ya kak. Keren ceritanya. Aku fav sama vote ya. Udh aku simpan. Semangat terus ya Author. Bial berkenan, mampi juga ke ceritaku yg berjudul " Just wanna be seen" Terima kasih😊

2021-02-06

3

lihat semua
Episodes
1 Episode 01
2 Episode 02
3 Episode 03
4 Episode 04
5 Episode 05
6 Episode 06
7 Episode 07
8 Episode 08
9 Episode 09
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 ilustrasi gambaran
39 Episode 38
40 Episode 39
41 Episode 40
42 Episode 41
43 Episode 42
44 Episode 43
45 Episode 44
46 Episode 45
47 Episode 46
48 Episode 47
49 Episode 48
50 Episode 49
51 Episode 50
52 Episode 51
53 Episode 52
54 Episode 53
55 Episode 54
56 Episode 55
57 Episode 56
58 Episode 57
59 Episode 58
60 Episode 59
61 Episode 60
62 Episode 61
63 Episode 62
64 Episode 63
65 Episode 64
66 Episode 65
67 Episode 66
68 Episode 67
69 Episode 68
70 Episode 69
71 Episode 70
72 Episode 71
73 Episode 72
74 Episode 73
75 Episode 74
76 Episode 75
77 Episode 76
78 Episode 77
79 Episode 78
80 Episode 79
81 Episode 80
82 Episode 81
83 Episode 82
84 Episode 83
85 Episode 84
86 Episode 85
87 Episode 86
88 Episode 87
89 Episode 88
90 Episode 89
91 Episode 90
92 Episode 91
93 Episode 92
94 Episode 93
95 Episode 94
96 Episode 95
97 Episode 96
98 Episode 97
99 Episode 98
100 Episode 99
101 Episode 100
102 Episode 101
103 Episode 102
104 Episode 103
105 ... pengumuman
106 Episode 104
107 Episode 105
108 Episode 106
109 Episode 107
110 Episode 108
111 Episode 109
112 Episode 110
113 Episode 111
114 Episode 112
115 Episode 113
116 Episode 114
117 Episode 115
118 Episode 116
119 Episode 117
120 Episode 118
121 Episode 119
122 Episode 120
123 Episode 121
124 Episode 122
125 Episode 123
126 Episode 124
127 Episode 125
128 Episode 126
129 Episode 127
130 Episode 128
131 Episode 129
132 Episode 130
133 Episode 131
134 Episode 132
135 Episode 133
136 Episode 134
137 Episode 135
138 Episode 136
139 Episode 137
140 Episode 138
141 Episode 139
142 Episode 140
Episodes

Updated 142 Episodes

1
Episode 01
2
Episode 02
3
Episode 03
4
Episode 04
5
Episode 05
6
Episode 06
7
Episode 07
8
Episode 08
9
Episode 09
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
ilustrasi gambaran
39
Episode 38
40
Episode 39
41
Episode 40
42
Episode 41
43
Episode 42
44
Episode 43
45
Episode 44
46
Episode 45
47
Episode 46
48
Episode 47
49
Episode 48
50
Episode 49
51
Episode 50
52
Episode 51
53
Episode 52
54
Episode 53
55
Episode 54
56
Episode 55
57
Episode 56
58
Episode 57
59
Episode 58
60
Episode 59
61
Episode 60
62
Episode 61
63
Episode 62
64
Episode 63
65
Episode 64
66
Episode 65
67
Episode 66
68
Episode 67
69
Episode 68
70
Episode 69
71
Episode 70
72
Episode 71
73
Episode 72
74
Episode 73
75
Episode 74
76
Episode 75
77
Episode 76
78
Episode 77
79
Episode 78
80
Episode 79
81
Episode 80
82
Episode 81
83
Episode 82
84
Episode 83
85
Episode 84
86
Episode 85
87
Episode 86
88
Episode 87
89
Episode 88
90
Episode 89
91
Episode 90
92
Episode 91
93
Episode 92
94
Episode 93
95
Episode 94
96
Episode 95
97
Episode 96
98
Episode 97
99
Episode 98
100
Episode 99
101
Episode 100
102
Episode 101
103
Episode 102
104
Episode 103
105
... pengumuman
106
Episode 104
107
Episode 105
108
Episode 106
109
Episode 107
110
Episode 108
111
Episode 109
112
Episode 110
113
Episode 111
114
Episode 112
115
Episode 113
116
Episode 114
117
Episode 115
118
Episode 116
119
Episode 117
120
Episode 118
121
Episode 119
122
Episode 120
123
Episode 121
124
Episode 122
125
Episode 123
126
Episode 124
127
Episode 125
128
Episode 126
129
Episode 127
130
Episode 128
131
Episode 129
132
Episode 130
133
Episode 131
134
Episode 132
135
Episode 133
136
Episode 134
137
Episode 135
138
Episode 136
139
Episode 137
140
Episode 138
141
Episode 139
142
Episode 140

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!