Hari itu, Qiao Rong berbincang dengan Selir Shu. Mereka banyak tertawa mengingat masa kecil Qiao Rong. Selir Shu merasa tidak ada yang aneh pada putrinya, ingatannya sama persis seperti Qiao Rong yang asli.
Setelah Selir Shu pergi, Qiao Rong mulai menggerus dan menumbuk herba-herba yang telah ia beli di Apotek Chi Yuan. Chu Yue yang melihat itu dari samping hanya terdiam sambil mengamati Qiao Rong. Sejujurnya ia sudah banyak menerima hal-hal yang tidak wajar seperti sebelumnya.
Herba-herba itu diolah lebih lanjut oleh Qiao Rong dan dimasukkan kedalam beberapa botol kaca kecil. "Ah.. Akhirnya!" Qiao Rong mulai merelaksasikan tubuhnya yang pegal.
"Apa itu Yang Mulia?" Chu Yue bertanya kebingungan.
"Ah ini.. Ini ramuan yang sangat baik untuk tubuh. Ambil ini, tuangkan saat kamu mandi nanti, lalu pakai untuk berkultivasi." Chu Yue menerima satu botol yang disodorkan Qiao Rong.
"Ah.. jadi begitu. Terimakasih Yang Mulia." Chu Yue menerima botol itu dengan senang. Dengan ramuan itu, mungkin ia bisa naik ke tingkatan yang berikutnya. Ia bisa lebih mampu untuk melindungi Qiao Rong jika sesuatu yang tidak diinginkan terjadi.
"Ramuan apa itu? Aku tidak pernah melihat resepnya di ruangan Kitab Yin Yang." Setelah Chu Yue keluar, Li Junyan muncul. Ia baru pernah melihat ramuan yang seperti itu.
"Tentu saja. Kitab Yin Yang yang memiliki ribuan resep pun tidak akan memiliki nya. Ini adalah Ramuan Penempa Tubuh. Resepnya diturunkan sendiri dari Pemimpin Sekte Wuling." Qiao Rong berkata dengan bangga. Ramuan miliki ayah adopsinya itu memang membuat banyak orang penasaran karena dapat meningkatkan kecepatan kultivasi setidaknya tiga kali lipat dari yang seharusnya.
Li Junyan mendengus. "Dasar sombong." Lalu ia masuk kembali ke dalam ruangan Kitab Yin Yang.
Qiao Rong hanya tersenyum dan tidak menghiraukan Li Junyan. Ia sedang bersiap-siap untuk makan. Selama berkultivasi tertutup kemarin, ia tidak makan selama tiga hari. Walaupun sebagai seorang kultivator, ia jarang merasa lapar karena menyerap energi.
Para dayang segera datang dan menyajikan makanan. Baru kali ini Li Wenhua mendapat jamuan makan yang begitu lengkap. Ia sangat bersyukur karena kehidupan keduanya adalah sebagai seorang putri kerajaan. Untungnya, Li Wenhua memang terlahir di keluarga pejabat, jadi tentunya ia memiliki tata krama saat makan.
Li Junyan keluar setelah melihat makanan yang begitu banyak. Matanya berbinar-binar melihat beberapa makanan enak seperti akar lotus yang digoreng dengan saus, daging asam manis, dan banyak lauk-lauk lainnya.
"Oh, aku baru tahu kalau roh makan." Kata Qiao Rong dengan nada mengejek. Li Junyan ingin sekali memasang wajah cemberutnya, namun ia tidak bisa menahan perutnya yang ingin sekali melahap makanan-makanan itu.
"Walaupun roh tidak pernah merasa lapar, kami juga punya hasrat duniawi tahu, huh!" Li Junyan mendengus, namun ia langsung mengambil sumpit untuk menyantap makanan-makanan itu.
Setelah memastikan perutnya kenyang, Qiao Rong meminta para dayang untuk menyiapkan air panas untuk mandi.
Qiao Rong mulai membuka pakaiannya dan masuk kedalam bak mandi kayu besar yang dapat menampung seluruh tubuhnya. Ah rupanya seperti ini bak mandi keluarga kerajaan, batinnya.
Qiao Rong tidak lupa memasukkan isi satu botol kecil Ramuan Penempa Tubuh kedalam bak mandi nya. Lalu ia mulai berkultivasi.
Sekitar dua jam kemudian, Qiao Rong selesai. Kini, sepertinya Qiao Rong telah mencapai tingkat Bumi Awal. Baru saja Qiao Rong ingin keluar dari bak mandi, tiba-tiba air di sekelilingnya bergerak dan menyelimutinya. Qiao Rong cukup kebingungan. Ia mencari tahu apa yang salah, tapi semuanya seperti baik-baik saja.
Tiba-tiba, seekor naga dari air menyembul dari tangan kanannya. Qiao Rong bisa dikatakan sangat terkejut. Ia belum pernah melihat roh pelindung yang seperti itu.
"Hormat, Master. Namaku Lan Long. Roh pelindung anda." Naga kecil itu terus berputar-putar di tangan kanannya. Qiao Rong bingung harus bereaksi seperti apa.
"Ahhh, beruntung sekali kau dipilih oleh Raja Naga Air. Sepertinya keberuntunganmu memang sangat besar." Dengan apa yang ditambahkan Li Junyan, Qiao Rong menjadi tambah kebingungan.
"Apa maksudnya? Bukankah roh pelindung seharusnya sudah ada pada diri seseorang sejak mereka lahir?" Qiao Rong bertanya, yang langsung dibalas dengan gelengan kepala Li Junyan.
"Memang kalian manusia terlalu sombong. Saat roh pelindung muncul, itu artinya telah ada roh yang memilih kalian sebagai tuannya. Karena kau telah dipilih langsung oleh Raja Naga Air, aku percaya pasti dia melihat potensi mu. Roh pelindung tinggal di dimensi yang berbeda, di dimensi roh, tentu mereka memiliki hierarki dan kedudukan tersendiri. Mereka memilih tuan sebagai salah satu jalur manifestasi mereka ke dunia nyata."
Qiao Rong mengangguk-angguk dan mulai melihat Lan Long yang ada di tangannya. Naga kecil lucu ini Raja Naga Air? Ia mulai meragukannya.
Namun, Long Lan seolah membaca pikirannya, "Hei, hanya karena bentuk manifestasi roh ku kecil, bukan berarti aku lemah. Wujud asliku sangat besar tahu. Aku sudah memilihmu sebagai Master-ku, jangan buat aku menyesalinya, anak kecil." Lan Long lalu hilang sendirinya bersamaan dengan air yang berhenti bergerak di sekelilingnya.
Qiao Rong merasa tersinggung. Anak kecil? Ia merasa kesal, namun bagaimanapun juga, Lan Long adalah roh pelindungnya. Dengan roh pelindung seperti Lan Long, Qiao Rong merasa ia bisa langsung menantang Putra Mahkota. Naga melawan macan, tentulah ia yang menang.
*****
"Chu Yue, Selir Wu itu, apakah sangat dikasihi Kaisar?" Qiao Rong bertanya kepada Chu Yue yang berada di sampingnya.
"Ah, sebenarnya Selir Shu lebih dikasihi Kaisar, namun Selir Wu telah membesarkan Pangeran Qin, jadi Selir Shu yang tidak mempunyai seorang putra tentunya akan kalah kedudukannya. Belum lagi—.." Chu Yue terhenti sejenak.
"Belum lagi..?" Qiao Rong semakin penasaran. Setidaknya, ia harus tahu kelemahan dan kekuatan musuh sebelum pergi berperang. Tidak bagus untuk menyeret Selir Wu dan Kaisar ke dalam aksi perhitungannya dengan Putri Lan nanti.
"Karena roh pelindung Yang Mulia belum juga muncul.. jadi.. Kaisar semakin mengabaikan Selir Shu." Ah jadi begitu, batin Qiao Rong. "Tapi Putra Mahkota yang lahir dari Permasuri Li masih tidak terkalahkan oleh Pangeran Qin, oleh karena itulah kedudukan Selir Wu masih belum meningkat." Qiao Rong menyimak dengan hati-hati.
"Pangeran Qin itu.. apakah dia sangat menyayangi Putri Lan?"
"Tidak Yang Mulia, bisa dibilang mereka sangat berbeda seratus delapan puluh derajat. Pangeran Qin sangat baik dan malah malu terhadap perlakuan ibu dan adiknya. Pangeran Qin adalah anak dari Selir Liu yang meninggal ketika melahirkan. Lalu dibesarkan oleh Selir Wu setelah diangkat anak." Qiao Rong tersenyum, berteman dengan anak serigala yang jinak memang sepertinya pilihan paling aman.
Chu Yue lalu mengambilkan teh untuk Qiao Rong. Namun tepat ketika teh itu diletakkan oleh Chu Yue diatas meja, ada bau yang sangat familier yang tercium oleh Qiao Rong.
Ia langsung menggeser cangkir itu dari meja hingga pecah berkeping-keping. Teh yang di dalamnya pun tumpah bercipratan.
"A-ah.. Yang Mulia.. Maafkan saya." Chu Yue terkejut, ia kira, ia telah menyinggung Qiao Rong dan segera mendekat untuk membersihkan sisa-sisa cangkir itu.
Namun, sebelum Chu Yue ingin menyentuhnya, Qiao Rong langsung berteriak agar Chu Yue menyingkirkan tangannya. Setelah melihat dengan jelas, barulah Chu Yue tersadar, ada sejenis cacing sangat kecil yang terdapat di dasar cangkir.
"Heh.. kejam sekali. Tidak bisa membunuhku, maka meracuniku dengan cacing Gu." Qiao Rong tersenyum. Dia sudah menduga hal ini akan datang cepat atau lambat. Namun ia tidak menduga bahwa mereka akan sekejam itu dengan menggunakan cacing Gu.
"Lihat ini, Chu Yue." Qiao Rong mengambil cacing Gu itu dengan sebuah sendok. "Cacing kecil ini begitu terkena kontak dengan kulit akan masuk dan mengoyak organ-organ, menghisap darah hingga kering untuk berevolusi." Chu Yue bergidik mendengarnya. Untung saja Li Wenhua yang dulu sangat familier dengan cacing Gu. Cacing itu mengeluarkan bau tertentu, hanya orang yang terlatih dapat mengenalinya.
"Ma-maafkan saya Yang Mulia, saya telah lalai. Tapi-tapi saya bersumpah, saya tidak tahu sama sekali mengenai hal ini." Chu Yue berbicara sambil gemetar. Bagaimana ia punya hati untuk melakukan hal yang begitu mengerikan terhadap Qiao Rong yang telah bersamanya selama tujuh tahun.
"Tentu, aku percaya padamu. Mungkin Putri Lan merasa sangat kesal waktu itu." Qiao Rong tertawa sinis. "Chu Yue, buatkan aku secangkir teh baru. Kita punya hadiah untuk Putri Lan."
Apa yang dia terima hari ini, kelak akan dia kembalikan berkali-kali lipat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 89 Episodes
Comments
fifid dwi ariani
trus sabar
2023-03-02
0
maestuti dewi saraswati
hemm.. serru visualnya dong thor
2021-04-24
0
EL CASANDRA
kasih cacing yg lebih mengerikan efeknya
2021-04-05
1