Abandoned Princess
"Li Wenhua!!! Cepat serahkan Kitab Yin Yang itu!" Li Wenhua menengok kebelakang, sekelompok tetua dari sekte mengejarnya tak jauh dari belakang.
"Tidak akan! Sampai mati aku bersumpah akan membalaskan dendam orangtua ku!" Li Wenhua menggunakan teknik Seribu Kaki untuk mempercepat langkahnya. Sekarang ia sudah lumayan jauh daripada para tetua itu.
Namun, detak jantungnya meningkat kala ia menyadari bahwa di depannya hanya ada jurang yang terbentang. Li Wenhua tidak punya pilihan.
Ia melompat.
*****
"Qiao Rong!" Selir Shu menangis dengan keras. Ia memperhatikan wajah putrinya yang tergeletak tanpa nyawa di halaman paviliun.
Tiba-tiba putrinya membuka mata perlahan. "Ahhh!!!" Selir Shu sangat kaget, hingga ia pingsan tak sadarkan diri. Sementara Li Wenhua yang membuka mata merasa sangat aneh. Ini bukan tubuhku, batinnya.
Ia memakai gaun kerajaan dari sutra mahal yang sekarang penuh lumpur. Li Wenhua belum sempat mengajukan pertanyaan apapun, namun kepalanya terbanjiri ingatan yang asing.
Qiao Rong. Putri ke-7 Kaisar Qiao dari Kerajaan Wen. Putri payah yang tidak memiliki roh pelindung bahkan di usianya yang ke-16. Ingatan terakhirnya adalah Putri Lan yang mendorongnya sangat keras hingga kepalanya terbentur pilar paviliunnya sendiri.
Li Wenhua sangat marah mengingat hal itu. Bagaimana gadis rapuh yang malang itu diperlakukan oleh lingkungannya. Ia tidak bisa memaafkan orang-orang yang telah berbuat sekejam itu pada gadis yang tubuhnya ia diami sekarang ini.
Namun ia teringat ibunya, Selir Shu yang sekarang ini sedang tergeletak tidak sadarkan diri di sebelahnya. Kepala dayang yang baru saja datang langsung berteriak histeris.
"Nyonya!" Kepala dayang itu terus bergegas berlari dan berteriak memanggil dayang lainnya untuk membantunya memindahkan Selir Shu.
Li Wenhua hanya bisa terdiam melihat Selir Shu yang dibawa oleh para pelayan. Ia masih belum tersadar sepenuhnya hingga si kepala dayang menghampirinya. "Anu.. putri, kalau boleh hamba tahu, apa yang terjadi kepada Selir Shu?" Kepala dayang itu kelihatan bingung. Baru saja ia mau memanggil tabib untuk mengecek kondisi Qiao Rong yang sedang tergeletak, setelah ia datang ternyata malah Selir Shu yang pingsan.
"Ah.. itu.. aku juga tidak tahu. Setelah aku terbangun, ibu sudah pingsan di sebelahku." Si kepala dayang mengangguk, tidak berani bertanya lebih jauh lagi, lalu meminta seorang dayang untuk mengantarkan Qiao Rong ke kamarnya.
Setelah berjalan begitu lama, sakit kepala Li Wenhua berkurang. Ia juga menjadi lebih paham atas apa yang terjadi pada Qiao Rong. Ia merasa sangat kasihan.
Sesampainya di kamar tidur, Li Wenhua memerintahkan seluruh dayang untuk keluar dari kamar. Ia menatap cermin perunggu lekat-lekat. Qiao Rong sangat cantik, sayangnya tanda lahir berupa bunga yang ada di dahinya membuatnya tidak enak dipandang.
Li Wenhua kini memahami sepenuhnya kondisi tubuhnya. Ia juga mengerti nasib Qiao Rong. Gadis itu, meridian tubuhnya di segel dengan sempurna, teknik itulah yang menyebabkan timbulnya tanda lahir ini. Trik sederhana yang tentunya dilakukan oleh seseorang dengan niat jahat.
Ia sangat bersyukur dapat memiliki kesempatan hidup kedua kalinya. Walaupun dia belum tahu dimana dan kapan tepatnya, namun ia akan hidup.
Dan Li Wenhua membuat keputusan untuk seumur hidupnya.
Li Wenhua tidak akan ada lagi. Ia adalah Qiao Rong.
*****
Qiao Rong memutuskan untuk mengatasi masalah segel di meridian tubuhnya dahulu. Dengan begitu dia akan bisa lebih leluasa berkultivasi seperti tubuhnya yang dahulu. Ia menyuruh para pelayan untuk menghalangi siapapun yang ingin berkunjung selama tiga jam kedepan.
"Haaa.. trik kecil ini, tentunya anak kecil saja bisa menyelesaikan nya." Qiao Rong pun memulai. Ia membuka satu demi satu segel di meridian tubuhnya. Qiao Rong selesai tepat dua jam kemudian, waktu yang dibutuhkan ternyata lebih singkat dari perkiraannya. Ia merasa tubuhnya lebih ringan dan segar. Segel inilah yang membuat gadis kecil ini dulu begitu menderita karena tidak bisa berkultivasi. Seharusnya mulai sekarang tanda lahir di dahinya akan mengecil dan memudar.
"Suatu hari nanti aku akan membalas dendam pada orang yang menyegel tubuh ini." Qiao Rong bersumpah. Lalu ia berusaha mengingat-ingat. Tahun Qin 196, begitu ingat, Qiao Rong sangat terkejut. Itu artinya sudah lebih dari 1000 tahun berlalu dari masa ia hidup. Timbul beberapa kecurigaan di pikirannya, seperti betapa mudahnya segel yang ada di tubuhnya, dan mengapa tidak ada yang menyadari hal itu.
Lalu Qiao Rong keluar dari kamarnya, dan mengenali wajah dayang yang familier di depannya.
Dayang itu bernama Chu Yue. Dari memori tubuh Qiao Rong, ternyata Chu Yue sudah bersama dengannya sejak Qiao Rong berumur sembilan tahun. Ia sangat loyal dan baik hati, oleh karena itu Qiao Rong selalu mendapatkan kelembutan dan kehangatan jika bersama dengan Chu Yue. Ia menganggap Chu Yue sebagai sahabat satu-satunya dalam hidup.
"A-anu.. Yang Mulia.. Selir Shu sudah siuman. Ia menunggu anda di halaman paviliun." Ah, tempat itu lagi, batin Qiao Rong.
Qiao Rong segera bergegas ke paviliun, dia membawa Chu Yue bersamanya. Dari kejauhan, tampah Selir Shu yang sedang duduk dan minum teh dengan khawatir.
Qiao Rong membungkuk. "Ibu." Lalu Selir Shu memberinya tanda untuk duduk. Selir Shu kelihatan kebingungan sekaligus khawatir. Putrinya yang ia kira telah meninggal dunia tiba-tiba kembali membuka matanya. Kedatangan Qiao Rong memang untuk menjelaskan kejadian sebenarnya, namun ia hanya bisa mengarang sedikit cerita.
"Aku tahu apa yang ingin Ibu tanyakan. Tapi yang kuingat, hanya sedikit.. aku ingat kepalaku terbentur pilar. Lalu semuanya menjadi gelap. Tiba-tiba ada cahaya putih yang sangat terang dan menerangiku terus hingga aku terbangun." Mata Selir Shu berbinar-binar saat Qiao Rong menjelaskan.
"Berkat surga! Ya pasti itu dia! Untunglah kamu baik-baik saja, nak. Setidaknya kamu mendapat belas kasih surga karena telah menjalani hidup yang begitu sulit." Selir Shu terlihat terharu sampai ingin meneteskan air mata. Qiao Rong yang melihatnya sangat ingin tertawa. Mungkin ibunya memang bodoh, atau hanya sangat bersyukur karena anaknya bisa hidup kembali. Tapi lalu ia teringat betapa hangatnya pelukan ibunya yang membelanya di depan Kaisar ketika semua orang mengolok-oloknya karena belum memiliki roh pelindung.
Di dunia ini, roh pelindung memang menjadi hal yang penting. Jenis-jenis dan tipe roh pelindung kurang lebih bisa dikatakan mengukur kekuatan seseorang. Bahkan Putra Mahkota sendiri memiliki roh pelindung berupa seekor macan putih. Oleh karena itu dia bisa meraih kedudukannya sekarang ini. Namun Qiao Rong yakin, tubuh yang segelnya sudah ia lepas ini, pasti tidak lama lagi roh pelindung itu akan muncul karena dia sudah merasakan adanya energi roh. Biasanya, roh pelindung muncul ketika seorang anak berumur dua belas tahun. Akan tetapi sampai sekarang, roh pelindung Qiao Rong belum muncul juga, karena itulah dia menjadi bahan olokan rakyat.
Setelah mengobrol lebih lama, akhirnya Selir Shu kembali ke paviliunnya. Qiao Rong pun kembali ke kamar dan mengajak Chu Yue kembali. Sebenarnya, seluruh dayang di paviliunnya memandang mereka dengan sinis saat kembali. Namun tentunya itu karena Qiao Rong yang statusnya dianggap rendah karena sama sekali tidak dianggap oleh Kaisar.
Qiao Rong mengacuhkan mereka, selama ini para dayang itu belum berani membuat gerakan padanya karena Selir Shu yang selalu mengontrol perilaku mereka.
Qiao Rong menyuruh Chu Yue untuk mengambil beberapa buku kultivasi di perpustakaan kerajaan, awalnya Chu Yue merasa bingung, namun tetap melakukannya sesuai perintah Qiao Rong. Qiao Rong mulai membuka buku-buku itu. Namun ia sangat terkejut melihat informasi yang tertulis disitu.
Dalam dunia ini, tingkatan kultivasi dibagi menjadi empat tingkat. Dari yang paling lemah menuju kuat yaitu tingkat Bumi, Bulan, Matahari, dan Surgawi. Diantara tingkatan tersebut terdapat tiga fase, yaitu fase awal, menengah, dan akhir. Yang mengejutkan, ahli kultivasi paling tinggi di Kerajaan Wen hanya mencapai tingkat Bulan Menengah.
"Hmm.. tentunya kultivasi di dunia ini sudah sangat menurun dari seribu tahun yang lalu." Qiao Rong agak kecewa, ia pikir dengan perbedaan seribu tahun, ia akan mendapat tantangan lebih besar. Padahal, seribu tahun yang lalu, kebanyakan tetua sudah mencapai tingkat Surgawi. Sementara, dia sendiri mencapai tingkat Matahari Menengah sebelum ia melompat kedalam jurang itu.
Memikirkan hal itu, tiba-tiba Qiao Rong teringat sesuatu. Kitab Yin Yang itu ! Li Wenhua jelas-jelas memeluknya saat ia terjatuh dari jurang. Kenapa sekarang kitab itu hilang? Apakah kitab itu yang menyebabkan jiwanya masuk ke dalam tubuh ini?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 89 Episodes
Comments
Oh Dewi
Mampir ah...
Sekalian rekomen buat yang kesusahan nyari novel yang seru dan bagus, mending coba baca yang judulnya Caraku Menemukanmu
2023-07-25
1
fifid dwi ariani
trus sehat
2023-03-02
0
maestuti dewi saraswati
masih nyimak
2021-09-16
0