"Kenapa kau melamun sayang?"
"Ah tidak ayah ,sekarang ayah lebih baik pergi dan bersiap biar terlihat ganteng oke."
Ronald terkekeh . Apa yang Safa katakan ada benarnya juga setidaknya dirinya harus mempersiapkan diri.
"Ayo cepat bersiap ajak teman mu Novi sekalian."
Kedua ibu jari Safa di angkat yang berarti oce. Ronald pun berlalu keluar .Senyum tipis terukir di wajah nya .
"Hei Wina kau ingat bersikap anggun ,jangan tunjukan sisi centil mu."
Ucap Reni begitu sampai di depan gerbang rumah Ronald.
Centil katanya .Ah baiklah yang penting sebentar lagi aku jadi nona muda di rumah ini .
Pikir Wina .Matanya menyapu seluruh pemandangan yang luar biasa di depannya sebuah rumah bagai istana .
"Hei kau dengar tidak ? jangan tunjukan sisi udik mu . Cepat jalan ."
Cibir Reni.
"cerewet sekali ."
Rutuk Wina . Kini kedua nya melangkah mendekat . Bagai Ratu yang berjalan di atas karpet merah .Kedatangan Mereka di sambut para pengawal .
"Selamat datang Nyonya . Tuan sudah menunggu anda .Mari ikut saya."
Ucap bi inah kepala pembantu .
Mata Wina semakin membulat saat masuk ke dalam rumah .
mungkin seperti ini istana orang kaya yang di ceritakan di novel . Beruntungnya diri ku dapat merasakan kenyataannya.
Pikir Wina.
"Selamat datang ren , wah jadi ini calon putri ku sangat cantik ."
Ucap Ronald begitu mereka duduk bersama di ruang keluarga.
"Wina ini pak Ronald calon ayah mu ."
Ucap Reni . Wina dan Ronald pun berjabat tangan . Para bibi sibuk membawa minuman dan cemilan.
"Bi mina panggilkan Safa kemari ."
Perintah Ronald pada bi Inah.
Tak lama kemudian Safa dan Novi datang ,dua gadis cantik .Sungguh ciptaan Tuhan yang sempurna.
"Maaf ayah membuat mu menunggu ."
Ucap Safa begitu duduk di sebelah Ronald.
"Safa , Novi ,kenalkan itu tante Reni dan Wina anak nya"
Ucap Ronald.
mereka saling berjabat tangan dan sesekali terdengar suara tawa . Reni mendekatkan diri sebisa mungkin dengan Safa .Begitupun Wina dia tidak mau kalah ,mulai dengan sandiwaranya ,menjadi calon kakak yang baik bagi Safa meski di hati nya terbesit dengan berbagai kata kutukan. Usia Wina dua tahun lebih tua dari Safa.
"Kalau bukan karena ayah mu dan harta nya ini aku malas harus bersikap memperlakukan mu bagai putri . cuih rasanya hina diri ku harus melayani mu."
Ungkap Wina dalam hati. Berjalan membawa masakan ke meja makan .
"Wah kak Wina ini terlihat begitu lezat ,nanti ajarin Safa masak yah ."
Ucap Safa begitu melihat makanan tersaji .
"Ah tentu saja kita akan melakukan banyak hal yang menyenangkan bersama."
Jawab Wina dengan cengir kuda nya menunjukan deretan gigi nya yang rapih.
Ku tarik kembali kata - kata ku barusan . Mana mungkin aku menghabiskan waktu dengan mu .
"Ayo silahkan makan . Masakan sudah siap ."
Ucap Reni dengan menuntun Wina untuk duduk .
Entah mengapa Novi melihat semua ini seperti kepalsuan . Sejak tadi Novi memperhatikan gerak gerik Wina seperti orang yang terpaksa melakukan semua ini.
"Apa yang kamu pikirkan Novi buang jauh - jauh pikiran seperti itu ,mungkin saja mereka lelah memasak tadi ."
Novi mencoba menepis semua pikiran sisi buruk nya .
"Hei Nov ayo makan kenapa diam saja ."
Ucap Safa dengan menyenggol lengan Novi. Ada sejuta kerinduan saat Safa merasakan kembali hangatnya kebersamaan .
"Mamah apa kau bahagia di sana melihat semua ini ? ." pikirnya .
"Aku ke kamar dulu ,maaf semua nya sepertinya aku kurang sehat ."
Safa berlalu pergi begitu saja .
"Aku akan menemani Safa. Om silahkan selesaikan makannya."
Hanya Novi yang mengerti apa yang Safa rasakan.
"*Mas ,biar ku susul Safa yah ."
"Tidak perlu ren ,ayo selesaikan makannya .Safa akan di temani Novi ."
Hening ,tidak lagi terdengar suara obrolan hanya suara sendok dan piring saling beradu yang terdengar.
Bayangan Retno hadir di mata Safa saat melihat kehangatan berkumpul .
Tak ingin terlihat sisi rapuh diri nya oleh sang ayah ,menghindar adalah jalan yang terbaik .
Diri nya yang sudah mengijinkan sang ayah melangkah sejauh ini .Dengan berat hati Safa harus berani mengambil resiko apa pun
.Ada sedikit rasa tidak rela posisi ibu nya akan terganti .
"Apa yang aku lakukan ,aku tidak boleh seperti ini .Ayah ingin yang terbaik untuk ku
hiks...hiks."
"Safa .Aku sudah katakan pada mu bukan .Apa pun yang ayah kamu lakukan itu yang terbaik untuk mu ..Safa ayolah kau harus bangun dari keterpurukan mu .Buang semua rasa takut mu .Percayalah mereka akan menyayangi mu."
Ucap Novi .Di peluknya Safa .
Safa maaf kan aku. Aku juga ragu dengan mereka .Tapi aku tidak ingin membuat mu semakin terluka . Aku mengerti apa yang kamu rasakan .
"Iya nov ,aku ga boleh egois .Aku juga harus memikirkan ayah .Aku sudah memberikan ijin pada ayah .Makasih Nov selalu ada buat aku Kamu yang terbaik."
Tok ...tok...terdengar suara pintu di ketuk.
"Safa apa boleh Aku masuk ?"
"Masuk aja pintu nya ga di kunci ."
Klek pintu terbuka.
"Safa aku menghawatirkan mu .Apa kamu baik - baik saja."
Ucap Wina dengan langkah mendekati Safa.
Di susul Reni dan sang ayah .Novi pamit keluar memberi ruang untuk mereka menyesuaikan diri.
"Aku ...aku ..hanya masuk angin. Maaf kan aku tidak bisa menemani makan nya."
"Tidak apa .Safa tante akan menyayangi kamu seperti tante menyayangi Wina. Dan tante berharap Safa akan menganggap tante sebagai ibu ."
Kali ini Reni yang menjawab .
"Pasti tante. Ayah kapan ayah akan menikahi tante Reni.?".
"Minggu depan Safa .Ayah akan merasa bahagia kamu ada yang menemani ."
Deg....
Perasaan apa ini kenapa jiwa ku selalu menolak .
Senyum Safa menunjukan seolah olah dia bahagia.
Setelah berbincang cukup lama mereka pamit pulang.
----_-------
Begitu sampai Wina menjatuhkan tubuhnya secara kasar .
"Dasar anak gadis manja .Menyebalkan sekali .Lihat lah kuku cantik ku sudah rusak begini memasak untuk tuan putri. "
Wina berbicara mengeluarkan umpatan dalam hati nya sejak tadi dia tahan.
"Hei kalau kau harus sabar .Sebentar lagi kita akan jadi orang kaya. Kau bahkan bisa membeli apa pun ."
"Baik lah ....lihat lah nanti kau gadis kecil .Aku yang akan berada di posisi mu ."
"Mah aku ke luar yah."
"Hei kau jangan macem - macem .Ingat saat ini kita pasti di awasi kemana pun kita pergi . sabar selangkah lagi ,tahan dulu ."
"Menyebalkan sekali ."
Seminggu kemudian
Acara pernikahan yang di langsungkan secara sederhana di rumah Ronald.di hadiri orang - orang terdekat . Semua sesuai permintaan Reni tidak ingin mewah biar dirinya terlihat sederhana. Proses pernikahan berjalan lancar . Kini mereka resmi jadi pasangan suami istri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 34 Episodes
Comments