Pertemuan

"Safa Wijaya gadis langka di jaman sekarang yang tidak terpesona dengan ketampanan ku , bahkan dia memanggil ku paman."

Ucap Kevin dengan memegang selembar kertas tentang informasi Safa . Tangan nya bergerak mengambil ponsel dan menghubungi seseorang.

"Julio atur kerja sama kita dengan perusahaan Wijaya Grup."

Ucap kevin begitu julio mengangkat telponnya dan mematikannya sebelah pihak.

"Selalu begitu ,orang kaya bebas ngapain aja."

Ucap Julio di ruangan sebelah.

Di perusahaan Wijaya Grup

"Reni cepat keruangan saya ."

Ronald mematikan telepon begitu saja saat panggilan sudah terjawab.

Tak lama kemudian, terdengar suara di ketuk.

"Masuk !"

"Ren duduk lah ."

Dengan tampang bingungnya Reni duduk .

"Begini Ren ,saya tau kamu akan bingung dan terkejut mendengarnya jadi persiapkan mental mu ."

"Ada apa ini ,jangan - jangan aku di pecat aduh bagaimana nasib aku dan putri ku ,sial bener bukannya dapet bos kaya ini malah di pecat."

Reni hanya menggerutu dalam hati nya .

"Ren apa kamu mau menjadi ibu sambung untuk Safa putri ku .?"

"Apa ?"

Reni tampak terkejut ,apa yang dia pikirkan justru tidak terjadi malah mendapat angin segar .

"Jual mahal dikit Reni sabar ."

Pikir Reni dalam hati dengan senyum misteriusnya.

"Saya tau kamu terkejut , kita sama - sama tidak muda lagi , kita sama - sama single , saya hanya ingin Safa mendapatkan kasih sayang seorang ibu dan anak kamu bisa mendapatkan kasih sayang seorang ayah ."

Ucap Ronald meyakinkan Reni.

" Sebelumnya saya minta maaf , apa ini tidak terlalu cepat ? saya senang anda bersedia menjadi ayah dari anak saya dan saya pun dengan senang hati akan menyayangi Safa seperti putri ku sendiri ,lalu apa Safa tau semua ini ?"

Jawab Reni panjang lebar.

" Safa sudah tau semua ini, lebih cepat lebih baik bukan? jika kamu setuju pernikahan kita akan berlangsung minggu sekarang."

"Baiklah saya setuju ,saya permisi dulu ."

Reni berlari kecil keluar ruangan sungguh saat ini hati nya berbunga bunga impiannya menjadi nyonya besar akan jadi kenyataan ,tak sabar rasanya ingin memberi kabar bahagia ini pada putri nya.

Ronald tampak lega Reni setuju ,bukan karena dasar cinta Ronald menikahi Reni tapi demi Safa . Ronald ingin Safa mendapatkan kasih sayang seorang ibu . Cinta Ronald masih milik Retno ,tidak ada yang bisa menggantikan sosok Retno di hati nya.

"Mah semoga kau tidak marah dengan keputusan ku ,aku sangat mencintai mu semua aku lakukan demi Safa mah ."

Lirih Ronald dengan mengingat mendiang istrinya.

"Mimpi apa aku semalam dapet kabar luar biasa seperti ini .Aku akan beri kejutan untuk Wina ."

Reni begitu bahagia impiannya tercapai .

Wina anak Reni satu - satunya ayah nya meninggal dalam kecelakaan . Wina gadis yang sangat liar ,kerjaannya hanya keluyuran dan menghabiskan uang. Sifat Wina menurun dari ibu nya .

 

"Wina kemari sayang ayo cepet ."

Ucap Reni saat masuk kedalam rumahnya .

"Apa sih mah berisik banget ,telinga aku sampe sakit denger suara cempreng mamah ."

Jawab Wina dengan kesal dan duduk kasar di kursi ruang tamu .

"*Dasar kamu ini ,mamah punya kabar bahagia buat kamu . Mamah mau nikah sama Ceo perusahaan tempat mamah bekerja ."

"What ??? mamah ga bercanda kan ?."

Wina sangat kaget mendengarnya.

"Serius sayang ,sebentar lagi kita akan jadi orang kaya .Kamu bisa beli barang - barang mahal apa pun yang kamu mau ."

"Wow mamah keren ,haa...akhirnya aku akan merasakan hidup nyonya besar kaya di novel favorite ku ."

Mereka berdua pun tertawa bersamaan .

 

Malam hari di kediaman keluarga Wijaya

Safa sedang menikmati cahaya rembulan di sudut jendela ,matanya tertuju pada bintang - bintang yang bersinar . Entah apa yang sedang Safa rasakan ,kegundahan hati yang tak bisa di ungkapkan . Satu sisi dirinya bersyukur akan memiliki keluarga satu sisi lain dirinya merasakan perasaan gelisah dan ketakutan .

Klek....pintu kamar terbuka begitu saja.

"Safa katanya mau ngerjain tugas di kamar ku ,di tungguin malah bengong di sana."

Ucap Novi dengan langkah mendekati Safa .Namun Safa tak menghiraukan Novi seolah olah menikmati cahaya rembulan dan tenggelam dalam lamunan .

"Safa hei ."

Kali ini Novi memukul pelan lengan Safa.

"Ah nov sejak kapan di sini ?."

Ucap Safa dengan wajah tanpa dosa.

"Safa kamu kenapa sih ? kau merindukan ibu mu ? .Ibu mu sudah bahagia di surga sana.Kau masih beruntung sempat menikmati kasih sayang seorang ibu ,lihat aku bahkan aku baru lahir ibu ku sudah di panggil sang pencipta melihat wajahnya pun aku belum pernah .Jadi tugas mu seorang anak sekarang hanya mendoakan nya ,bukan malah bengong."

Ucap Novi panjang lebar.

"Kau ini ,aku hanya bingung Nov, apa keputusan ku mengijinkan ayah menikah lagi benar ? ayah hanya ingin aku merasakan hangat nya kasih sayang seorang ibu."

Jawab Safa dengan berlalu melewati Novi dan duduk di tepi ranjang.

"Percayalah Safa apa pun yang ayah kamu putuskan itu yang terbaik untuk mu . Dan aku yakin beliau memilih ibu sambung untuk mu pasti yang terbaik."

Safa merasa ada sedikit ketenangan di dalam hati nya saat Novi perlahan memberi nasihat .Kata demi kata Novi merangkai nya dengan indah agar mudah masuk dalam hati Safa .Tak terasa setengah jam berlalu begitu saja.

"Sekarang ayo kita kerjakan tugas kita ,sebentar lagi kan kita akan menghadapi ujian ."

Ucap Novi dengan membuka sebuah lembaran buku.

Pagi hari yang cerah Safa telah selesai dengan ritual pagi nya kini dirinya tengah duduk santai membaca Novel favorite mengisi hari libur nya.

Namun saat tengah asik nya membaca harus berhenti saat sang ayah yang tiba - tiba duduk di samping nya.

"Sayang hari ini calon mamah mu dan saudara mu akan kesini ,kita makan siang bersama."

"Baiklah ayah aku juga ingin mengenal lebih jauh calon ibu dan saudara ku. Dan ayah tau aku kira ayah hantu tidak terdengar suara langkah kaki lalu tiba - tiba duduk di samping ku dan bicara."

Jawab Safa dengan menutup Novel nya dan berlaga seolah olah merajuk .

"Haa...sayang kau putri kecil ayah yang menggemaskan ."

"Ayah berhenti menganggap ku anak kecil ,apa ayah tidak lihat tubuh ku sudah tumbuh tinggi ? ."

Demi apa pun Safa hanya sedang bersandiwara dengan pura - pura merajuk.

"Tapi ayah tetap sayang sama kamu nak ,sekarang kamu siap - siap yah mungkin sebentar lagi tante Reni akan datang dia yang akan memasakan makanan untuk kita."

Entah kenapa Safa merasa ada sedikit gelisah tapi apa Safa tidak tau apa yang ada dalam perasaannya ,rasa itu seperti sebuah ketakutan.

"Kenapa aku merasa dia akan mengambil ayah ku ,ah Safa kau buang jauh - jauh pikiran seperti itu."

Ucap Safa dalam hati

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!