CEO KU SUAMIKU

CEO KU SUAMIKU

AWAL KISAH

Safa Wijaya anak semata wayang Ronald wijaya dan Retno . Kelahiran Safa kecil di sambut dengan penuh haru dan bahagia.

Melihat malaikat kecil mungil nya lahir kedunia bagaikan mimpi bagi Retno dan Ronald . Enam tahun menikah baru di karunia seorang anak. Sebelum nya Retno di ponis dokter 90% tidak bisa memiliki anak karena memiliki kelainan dengan rahimnya . Tidak ada yang tidak mungkin bagi Tuhan jika sudah berkehendak. Semua usaha yang Retno dan Ronald lakukan kini membuahkan hasil .

Hari demi hari ,bulan demi bulan berlalu ,Safa di asuh dengan penuh sayang dari Ronald dan Retno .Di sela kesibukan Ronald mengurus perusahaan selalu meluangkan waktu untuk turun andil dalam mengasuh Safa .

Semua yang terbaik dan demi kebahagian putri nya selalu jadi yang utama untuk keluarga Wijaya.

Sungguh keluarga yang harmonis .

Delapan belas tahun berlalu .Kini Safa tumbuh jadi gadis dewasa.

Di usianya yang menginjak delapan belas tahun Safa hidup dalam aturan yang ketat dari Ronald . Semua kegiatan Safa selalu di awasi pengawal pribadi . Bahkan dalam hidupnya Safa hanya memiliki seorang sahabat Novi.

Safa tidak pernah mengeluh ataupun merasa terkekang .Semua yang dilakukan orang tuanya adalah yang terbaik untuk nya pikir Safa. Meski sudah dewasa tapi bagi Ronald dan Retno Safa tetaplah putri kecil .

Hari yang di lewati semua penuh tawa ,bahagia ,canda. Sungguh Safa merasa bahagia memiliki keluarga yang menyayanginya dan seorang sahabat yang seperti kakak bagi Safa.

Novi sahabat yang dimiliki Safa dari pertama masuk sekolah Dasar hingga kini duduk di bangku SMA . Novi anak tukang kebun di rumah Safa . Mereka tumbuh bersama sejak kecil. Sungguh persahabatan yang tulus . Bahkan persahabatan mereka lebih terlihat seperti adik dan kakak. Ronald dan Retno sudah menganggap Novi sebagai putrinya.

Waktu berlalu begitu cepat kebahagian itu hilang saat Retno di vonis kanker rahim stadium terakhir. Retno menyembunyikan sakit nya pada suami dan anak nya . Bahkan Retno sebagai nyonya besar rela memohon dan menangis kepada Dokter Dian agar merahasiakan sakit nya.

Dengan berat hati dokter Dian mengiyakan semua nya.

Retno tidak ingin melihat tawa suami dan anaknya hilang .Siapa pun yang berada di posisi Retno pasti akan melakukan hal yang sama.

Seiring waktu berlalu Retno semakin merasakan sakit yang begitu hebat tak mampu lagi rasanya Retno menahan .

"Tuhan jika kau ijinkan beri aku waktu hidup lebih lama lagi aku ingin melihat putri ku menikah dengan orang yang tepat ."

Air mata berderai begitu saja jika mengingat kematian bisa mengambilnya kapan pun.

Retno sudah tak sanggup menahan sakit yang semakin menjadi.

Klek...pintu kamar terbuka begitu saja . Ronald masuk dengan air mata berderai .

"Mah ayo kita keluar negri kita cari dokter terbaik kau pasti sembuh. Kenapa kau tega menyembunyikan semua ini mah.?"

 

Flashback

Ronald merasa ada yang Retno sembunyikan akhir akhir ini.Apa lagi melihat tubuh Retno semakin kurus dan terlihat pucat .Retno selalu terlihat menahan sakit .Retno selalu menyangkal mengatakan jika dirinya hanya sakit perut biasa. Kepercayaan Ronald runtuh saat merasa semakin hari Retno semakin pucat . Ronald mendatangi rumah sakit tempat dokter Dian bekerja sekaligus rumah sakit milik nya sendiri. .mengancam dokter Dian untuk membuka mulut .

"Apa yang terjadi dengan istri ku ? aku yakin kau tau sesuatu ,kau tau berurusan dengan siapa jika mulut mu memilih tetap bungkam maka akan aku pastikan keluarga mu akan tinggal nama."

Darr....bagai petir disiang bolong dokter Dian hanya diam dengan badan gemetar ,keringat dingin membasahi .Ketakutan yang selalu dia takutkan kini terjadi.

"Maa...maaf kan aku tuan aku mohon .Aku melakukan semua ini karena permintaan nyonya besar beliau hanya tidak ingin melihat tuan dan non Safa bersedih .Nyonya Retno menderita kanker rahim stadium terakhir."

Air mata lolos begitu sajah menahan rasa takut.Dokter Dian menjawab nya dengan terbata bata.

Brakkk....Melampiaskan amarahnya dengan memukul meja.

"Sekarang kau ikut aku kerumah."

Ronald pergi begitu saja berlalu pergi di susul Dokter Dian dengan penuh rasa takut.Ingin rasanya Ronald bisa menghilang agar cepat sampai dirumah nya dan memeluk istri tercintanya.Sesekali Ronald mengusap wajahnya dengan kasar .

 

Kekuatan Retno akhirnya runtuh Menangis adalah jalan satu satunya . Menahan sakit yang semakin menjadi Retno merasa mungkin kini waktunya Tuhan memanggilnya.

"Pah maaf kan mamah hapus air mata mu kau tak ingin kan melihat putri kita bersedih ? pah jaga putri kita jangan sampai siapa pun melukainya. "

Retno menjawab pertanyaan Ronald dengan sesekali terdengar lenguhan menarik napas. Ada kelegaan tersendiri baginya saat Ronald tau akan sakitnya.

"Apa yang kau katakan mah kita akan merawat bersama putri kita."

Ronald menangis dengan memeluk istrinya ada perasaan sesal dirinya mengetahui semua sekarang . Hening tak ada jawaban atau pun isak tangis Retno tak terdengar lagi, tangan yang tadi terasa memeluknya perlahan jatuh sendiri.

"Mah ...bangun mah kau tidak boleh meninggalkan ku mah ."

"Dian kemari kau periksa istri ku!"

Teriak Ronald .

Dokter Dian yang sejak tadi berdiri di balik pintu berlari dengan cepat dan sigap memeriksa Retno.

Matanya membulat seketika saat tak lagi terdengar suara detak jantung .Di ambilnya lagi tangan Retno untung mengecek nadinya .

"Maaf tuan aku harus mengatakan ini Nyonya sudah tidak ada."

Ronald merasa dunianya runtuh melihat cahaya kehidupannya redup . Air mata menetes tak terbendung teriakan terdengar begitu keras.

"Mah kau janji akan menemani hari tua ku sampai kulit ku keriput dan badan ku tak tegak lagi tapi kini kau pergi lebih cepat mah."

Lihat itu Ronald lelaki gagah dan orang terpandang pada akhirnya akan terlihat rapuh ketika melihat wanita yang dicintainya terbaring kaku tak bernyawa.

Safa dan Novi yang tengah pulang sekolah berlari menuju kamar utama saat terdengar suara teriakan. Safa terkejut dan menangis sejadi jadinya saat melihat ibu nya terbaring kaku, melihat sang ayah yang tak hentinya menangis .

"Mamah jangan tinggalin Safa mah ."

Teriak Safa .

"Sayang kau masih punya ayah jangan menangis lagi sayang."

Ronald menenangkan putri nya meski dirinya sendiri rapuh dan hancur tapi dirinya harus terlihat kuat di depan anak nya. Ronald mengatur napas dan menghapus air matanya.

Di peluknya Safa putri semata wayang nya .

"Sayang jangan menangis lagi kau lihat mamah sudah bahagia di surga sana kamu tak ingin kan melihat mamah bersedih nak?"

Safa sangat merasakan sakit kehilangan yang teramat dalam .Melihat mamah yang seperti malaikat bagi Safa kini terbaring kaku . Orang yang selalu membuat Safa tertawa kini diam bungkam tak ada lagi belai kasih sayang bagi nya .

Brukkkk......Safa terjatuh ...

.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!