"Aww..."
Teriak seorang pria ketika botol itu mengenai kepala nya.
"ya ampun ...Nov apa pria itu akan marah ? sungguh aku tak tau dia ada di belakang ."
"Entahlah ,tapi seperti nya kekasih pria tersebut yang terlihat marah .Lihat mereka mendekat."
"Hei gadis kecil kau sengaja melempar botol ini karena iri kan melihat kami kan?"
Tanya perempuan itu begitu mendekat dengan tampang sinis nya.
Para pengawal terlihat semakin mendekat, tapi Safa memberi isyarat dengan gelengan kepala ,mengerti dengan yang di maksud Safa para pengawal diam di tempat .
"Apa kau bisu ? Cepat minta maaf pada kekasih ku ! kau belum tau berurusan dengan siapa ?"
Ucap wanita itu dengan mendorong Safa hingga mundur beberapa langkah.
Novi begitu kesal mendengar ocehan wanita itu, ingin rasanya dia menjambak muka nya ,tapi Safa menghentikan langkah Novi.
"Hei bisakah kau bicara baik - baik ,bahkan aku tak sengaja melempar nya . Yasudah aku minta maaf ."
Jawab Safa dengan begitu santai nya.
Geram mendengar jawaban Safa wanita itu mengangkat tangannya saat akan mendarat di pipi Safa di hentikan oleh pria yang berdiri di sampingnya .
"Kau sudah bertindak di luar batas mu ,cepat pergi dari sini gadis kecil ini urusan ku ."
Wanita itu terlihat kesal menahan amarah nya lirikan matanya bagaikan elang yang siap menerka pada Safa ,gadis itu berlalu begitu saja.
"Aku minta maaf paman ,dan terima kasih sudah bersikap bijak . Sungguh aku tak sengaja ."
Ucap Safa dengan senyum yang terlihat manis.
"Gadis ini kenapa dia memanggil ku paman apa aku terlihat tua, apa dia tidak tau siapa diri ku ."
Gumam Kevin dalam hati dengan pandangan dinginnya.
Kevin Andreas pengusaha muda tersukses no satu di dunia bisnis . Semua orang takut berurusan dengan pria dingin itu .Semua perusahaan ingin menjalin kerja sama dengan perusahannya untuk mengangkat nama perusahaan mereka.
Semua para koleganya menawarkan putri nya pada Kevin tapi tidak ada yang bisa mengambil hati nya. Tapi gadis yang di depannya seolah tidak mengagumi dirinya bahkan bersikap seolah cuek tidak seperti wanita di luar sana yang bahkan dengan suka rela akan menyerahkan tubuh mereka jika Kevin meminta .
Kevin pernah menjalin cinta pertama degan wanita yang bernama Clara . Namun wanita itu meninggalkan nya jauh ke luar negri untuk mengejar karir nya menjadi seorang model . Perempuan itu menghilang tanpa kabar . Hingga pria itu selalu Gonta ganti wanita dan membuang nya jika bosan . Tapi kali ini dia menemukan gadis yang berbeda pada Safa . Gadis yang acuh saat melihat nya . Hatinya begitu tertantang memiliki gadis itu .
"Hei paman kenapa kau tidak menjawab ? ah baiklah karena kau tidak menjawab maka diam mu berarti memaafkan ku ."
Safa menarik lengan Novi dan berlalu pergi meninggalkan Kevin yang diam mematung.
Jangan tanya kenapa Safa tidak mengenal Kevin .Safa tidak pernah mengenal dunia luar hari - harinya di sibukkan dengan belajar dan keluarga ,ruang gerak Safa di batasi .
"Gadis yang menarik ,aku akan mencari tau tentang mu ."
Lirih Kevin begitu pelan .
Seolah mengerti asisten Kevin mendekat.
"Akan saya cari tau informasi gadis itu tuan."
"Julio kau memang asisten ku yang pintar"
Ucap Kevin dan berlalu pergi di ikuti julio dari belakang.
Di sepanjang perjalanan Kevin terlihat melamun pikirannya tertuju pada gadis polos yang baru saja dia temui ,gadis yang lucu pikir Kevin.
Bugh....Safa menjatuhkan tubuh nya di kasur yang membuatnya nyaman .Saat tengah asik berbaring suara ketukan pintu terdengar .
Tok...tok...
"Safa ayah masuk yah."
"Masuklah ayah."
Safa enggan beranjak dari posisi nyamannya.
Ronald begitu merasa kesepian semenjak kepergian Retno tidak ada lagi yang menemani harinya. Ronald begitu merindukan peri kecil nya .
"Safa kau sudah makan nak?"
Tanya ronald dan duduk di samping Safa.
"Belum ayah ,nanti sebentar lagi Safa masih rindu dengan tempat tidur ini ."
Jawab Safa dengan suara yang bergetar sejujurnya Safa hanya merindukan ibu nya.
Retno selalu ada di samping Safa meminta Safa bercerita tentang hari yang di lalui hari ini.
Ronald mengerti apa yang Safa rasakan tak ingin menoreh kerinduan Safa Ronald lebih memilih keluar dari kamar.
"Istirahat yah ,jangan lupa makan ."
Ucap Ronald dan berlalu pergi.
Enam bulan kemudian.
Safa dan Ronald menjalani hari - hari seperti biasa . Mereka tampak sudah bisa menerima kepergian Retno sepenuh nya. Ronald pikirannya hanya tertuju pada Safa .
Safa masih membutuhkan kasih sayang seorang ibu mengingat dirinya yang selalu sering bolak balik ke luar kota dan luar negri untuk urusan bisnis, apa perlu Ronald menikahi sekertaris pribadinya yang kebetulan seorang janda beranak satu pikir Ronald.
Reni terlihat perhatian menanyakan kabar Safa ,bagaimana keadaannya ,meski belum pernah bertemu . Ronald pikir Reni akan menjadi sosok ibu sambung yang baik untuk Safa. Ronald rasa semua perlu di bicarakan dengan Safa semua keputusan ada pada Safa.
Malam hari Ronald menemui Safa di kamarnya .
"Safa ayah ingin bicara apa boleh ?"
Tanya Ronald dengan serius.
"Tentu ayah ,apa yang ingin ayah bicarakan ."
"Begini nak , ayah selalu sibuk dan jarang ada waktu untuk mu . Kalau ayah mencari ibu sambung untuk mu apa kamu mau ?"
"Mamah apa yang harus Safa katakan ,tidak ada yang bisa menggantikan sosok dirimu di hati ku mah .Tapi aku juga harus memikirkan ayah ."
Gumam Safa dalam hati .
"Nak apa kau tidak setuju ? ayah tidak akan memaksa ,wanita yang ayah sayangi hanya satu almarhum ibu mu ,ayah menikah lagi hanya untuk mu . Ayah akan tenang jika ada yang menjaga mu dan memberikan kasih sayang untuk mu ."
Ucap Ronald panjang lebar .
"Ayah lakukan lah jika semua yang terbaik untuk kita. Siapa ayah yang akan jadi pengganti ibu?"
"Nanti akan ayah bawa kesini ,dia juga punya anak seumuran dengan mu ,dia akan jadi saudara perempuan mu nak."
"Ah benarkah ? cepat lah bawa kesini akan sangat menyenangkan bukan mempunyai saudara ."
Ucap Safa meski di hati nya penuh tanya benar kah keputusannya atau kah salah .
"Baiklah sayang secepatnya ayah usahakan sayang ."
Ronald begitu senang melihat senyum putri nya. Ronald pamit pada Safa untuk beristirahat.
"Ya Tuhan aku senang akan mempunyai sosok ibu lagi bahkan aku akan merasakan mempunyai saudara pasti menyenangkan . Tapi kenapa ada keraguan di hati ini ."
Safa berkata - kata sendiri di sudut jendela dengan memandang bintang bintang yang bertaburan.
Di kamar yang berbeda tampak Ronald kebingungan memikirkan bagaimana caranya untuk berbicara pada Reni . Bahkan Reni akan sangat terkejut jika saja tiba - tiba Ronald mengajaknya menikah . Hubungan mereka hanya sebatas bos dan karyawan. Semoga Reni menyetujuinya pikir Ronald.
Di kantor KA grup
Kevin tengah duduk di kursi nya dengan memegang selembar kertas dengan wajah dinginnya .
"Kenapa lama sekali mencari informasi gadis ini."
"Maaf tuan identitasnya di sembunyikan dari publik . Sedikit kesulitan membuka data .Sebaiknya di baca dulu tuan ."
Jawab Julio.
"Kau ini yasudah sana pergi ."
"Kebiasaan "
Lirih Julio dengan sangat pelan.
"Aku mendengarnya ."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 34 Episodes
Comments