“Ehhhhmm kenalin aku Clara,” ucap Clara membuka obrolan. Sudah hampir 15 menit mereka duduk berdua namun sama sekali tidak ada percakapan.
“Iya, sudah tau.” Andrian menjawab sangat singkat dan dingin,
Rasanya saat itu juga atmosfer ruangan berubah menjadi beku karena ulah Andrian yang tidak bisa disentuh oleh sembarangan orang.
Tepatnya Andrian bukan lagi orang yang hangat, karena hingga saat ini mengenal orang baru memang sangat sulit baginya. Bahkan sebenarnya saat ini dia juga tidak segan-segan untuk mengusir makhluk rambut panjang yang saat ini ada didepannnya, namun karena masih ada mamanya yang pasti akan menceramahinya berjam-jam jadi dia lebih memilih menahan egonya.
“Oiya, denger-denger kamu tu sekarang yang ngambil alih perusahaan ya,?
Andrian masih diam tidak menanggapi.
“Oiya, pusing ngga jadi pemimpin perusahaan?
Andrian masih diam
“Pasti cape ya?”
Andrian masih tetap diam.
“Oiya, tipe cewe yang kamu suka tu seperti apa si?”
Andrian masih berusaha diam.
“Hmmm oke, biar aku tebak, pasti kamu suka cewe cantik, rambut panjang yang berpendidikan tinggi dan pintar seperti aku kan. Hahaha” Clara mencoba memuja dirinya sendiri sambil tertawa manja andalannya yang dia anggap cantik.
Dan akhirnya Andrian sudah tidak tahan lagi mendengar ucapan yang sangat menjijikkan menurutnya.
“Ohiya, satu hal Yang harus kamu kamu harus tau, aku gak tertarik sama sekali dengan kamu, jadi jangan coba-coba menggodaku karna itu hanya akan sia-sia. Dan jangan membuang tenagamu sia-sia hanya untuk bersikap manis didepanku.” Ucap Andrian dengan tegas dan sangat dingin, sambil berdiri
“Oiya, riasan wajahmu itu sangat menor, membuatmu jadi terlihat lebih tua” timpal Andrian sambil berjalan pergi kekamarnya.
Clara sangat kaget dengan apa yang terjadi barusan, bisa-bisanya ada pria yang mencelanya seperti itu. Dia sangat marah, dihina seperti itu. Biasanya seluruh laki-laki yang dia temui selalu memuji kecantikan dan keindahan tubuhnya, tapi Andrian, sama sekali tidak tergoda bahkan tidak melirik dirinya sedikitpun. Clara langsung pergi menghampiri ibunya dan menarik keluar dari rumah itu.
“Ehh ehh ada apa ini nak? Kenapa langsung keluar begitu saja? Lohh Andrian? Dimana dia?” ucap mamah widya celingukan mencari Andrian, sebenarnya dia sudah tau kemana putranya pergi, hanya saja demi menghormati tamunya, dia masih berusaha akting sebaik mungkin walaupun sebenarnya dia sangat malu.
“Tanya saja sama anak tante yang SOMBONG itu” timpal Clara dan langsung pergi meninggalkan tante widya.
widya menghela nafas panjang
"Hmmmm lagi lagi kejadian seperti ini lagi"
Widya ke dapur membuat dua teh hangat, lalu setelah itu dia naik keatas menuju ruang perpustakaan. Disana dia menemukan putranya sedang membaca buku dengan sangat tenang.
Sejak kecil putra semata wayangnya memang sangat mencintai buku dan ruang perpustakaan, namun dulu sifatnya tak sedingin sekarang, rasanya sekarang putranya seperti membangun tembok yang sangat kuat untuk membatasi diri dengan orang baru. Widya sebenarnya sangat faham dengan kondisi putranya, namun dia ingin putranya kembali menjadi seeorang yang terbuka dan hangat, sebenarnya tidak ada yang beda perlakuan Andrian terhadap dirinya hanya saja rasanya putranya seperti tidak memiliki warna hidup, hanya gila bekerja dan membaca buku.
“Sayang..” Widya membuka suara agar putranya tau keberadaanya.
Andrian melihat wanita separuh baya yang sedang berjalan kearahnya sambil membawa teh. Satu-satunya wanita dimuka bumi ini yang sangat dia sayangi.
Widya duduk didepan putranya yang sekarang menutup bukunya karena keberadaannya.
“Mama cuma pengen liat Andri bahagia.”
“Ma, Andrian sudah sangat cukup bahagia sekarang.”
“Mama pengen kamu tu menikah biar ada yang urus kamu dirumah kalo kamu lagi sakit dan supaya kamu itu ga gila kerja.” Ucap Widya memulai maksud dan tujuannya.
“Ma... lagian kan Andrian kerja kan untuk keluarga kita,”
“Iya, tapi kan bukan berarti kamu melupakan kehidupan kamu. Atau jangan-jangan kamu masih belum lupa dengan dia?”
“Ma... Iya iya, Andrian pasti akan segera menikah secepatnya.”
“Janji?” Ucap Widya kegirangan.
“Iya,”
“Kapan?”
“Ya ga sekarang dong ma.. kan Andri harus cari wanita yang tepat.”
“Kalau begitu mama akan terus mengenalkan kamu dengan anak-anak teman mama.”
“Ga perlu ma.”
“Kamu aja sibuk kerja terus, jadi kamu akan ketemu wanita yang kamu maksud itu dimana?” Widya mulai pusing menghadapi alasan putranya.
“Hmmm ya pasti nanti ketemu.”
“Nanti-nanti, kapan? Sayang, mamahmu ini sudah mulai tua loh.. nanti kalau...”
“Mama ngomong apasih, iyaiya, Andrian akan segera mencari calon”
“Ehh sayang, memangnya karyawan kamu gak ada yang cantik apa? Setelah mamah ingat-ingat sepetinya sekretaris kamu cukup cantik.”
"Apaasih mah, dia sudah bertunangan, jadi jangan ngomong aneh-aneh ya” sahut Andrian sebelum mamahnya berfikir terlalu jauh.
“Yasudah cari yang lain saja, kan karyawan wanita kamu banyak. Ehhh setelah mamah ingat-ingat mama sudah lama ya, tidak main ke perusahaan.” Ucap Widya sambil mengingat-ingat kapan dirinya terakhir ke kantor.
Andrian tidak berani membantah, hanya saja jika mamahmya kekantor pasti akan timbul masalah baru, tapi lebih baik jika dia diam saja dulu. Yang penting untuk malam ini mamahnya berhenti memikirkan perjodohan ini.
“Iya ma, lakukan apapun sesuka mama, Andrian capek, mau kekamar dulu” ucapnya meninggalkan mamahnya yang sedang bergelut memikirkan rencananya.
**
dikediaman Dhita kini dia sedang mengobrol bersama dengan sahabatnya selepas makan malam. dia menceritakan dari awa dia telat hingga masalahnya kepada bossnya.
“HAHH!! Berarti cowo yang kamu tabrak itu bos kamu?” sahut Dhita kaget setelah mendengar cerita sahabatnya.
“Iya Dhit, terus tadi dia bilang kalo urusan kita belum selesai. Hwaaaaaahhhh Dhitaaa aku harus cari uang kemana kalau disuruh ganti rugiiiii kamu tau kan mobil konglomerat bukan harga recehan”
“Duhhduhh cupcup tenang-tenang. Dia kan kaya, mana mungkin tega minta ganti rugi ke kamu”
“Iya yaaaa, semoga deh, semoga dia selalu disertai malaikat baik, supaya gak tega kalo mau minta ganti rugi ke aku.”
“Nahhhkan, yaudah deh yuk tidur, ngantuk nih.. besok kamu kan harus mulai magang.” mereka bersiap menuju alam mimpi. Butuh waktu yang cukup lama bagi Ale untuk terlelap dan berhenti memikirkan masalah hari ini, tapi akhirnya mereka terlelap dengan fikiran masing-masing.
.
.
.
Jangan lupa tinggalin jejak kalian ya teman-teman. Trimakasih sudah suport
By. Nurhasanah
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 96 Episodes
Comments
Mommy Gyo
hadir lagi thor jangan lupa mampir ya 🙏
2021-08-05
0
Siha
datang membawa like tor.
mangat author 🥰
di tunggu feedback-nya tor
2021-03-06
0
⛤Mursini Zahwa🆘
Andrian......
kamu sadisss😡
2021-03-03
0