“Iya ma... iya... nanti Andri pasti pulang cepat, mama tenang aja.. okeyy?” tampak seorang laki-laki yang sedang mengendarai mobilnya dan berbicara lembut dengan lawan bicaranya.
GUBRAK!!!!
Andrian kaget tiba-tiba ada wanita yang nyebrang sembarangan, dia lalu banting stir ke kanan untuk menghindari gadis itu dan alhasil kini mobilnya menabrak trotoar di depan kantornya.
“Ma, nanti andri telfon lagi ya” ucapnya cepat langsung keluar dari mobilnya.
“HEH OM!! Kalau ada orang jatoh ditolongin dong, jangan Cuma dilihatin doang!! Om punya rasa kasihan gak sih? bisa nyetir gasi om!!”
Andrian masih tercengang, baru pertamakalinya ada seorang gadis marah kepadanya? Biasanya semua gadis sangat tergila-gila padanya, Apa tadi katanya? om? Wahhh dia sangat tidak menyangka ternyata dia setua itu.
“Gini ya, pertama saya bukan OM KAMU!!, kedua saya gak salah, kamu yang nyebrang ga pake mata dan lihat mobil saya jadi kamu harus ganti rugi ”
“AAHHH UDAHLAH OM, SAYA MASIH BANYAAK URUSAN”
CEKREKK...
tiba-tiba saja tanpa sadar tangan andrian langsung mengambil gambar gadis itu. Rasanya seperti dia punya feeling bahwa dia akan akan bertemu gadis itu lagi. Andrian langsung masuk mobil dan langsung menancap gasnya tanpa mempedulikan gadis yang masih terus mengoceh.
**
Andrian Ramatha adalah putra tunggal dari pasangan almarhum Nugroho Ramatha dan Widya, pemilik perusahaan Adhidarma. Dia adalah pewaris tunggal sekaligus CEO dari Adhidarma, baginya menjadi pemimpin diperusahaan adalah takdirnya dari kecil. Semenjak ayahnya meninggal, Andrian menjadi satu-satunya pewaris tunggal, sekaligus CEO perusahaan Adhidarma. Andrian berusia 28 tahun dia sangat tampan hanya saja sisi buruknya adalah ia memiliki sifat yang dingin dan sangat susah dimengerti oleh orang lain namun karena wajahnya yang sangat tampan dan penuh pesona membuat setiap wanita manapun akan bertekuk dihadapan Andrian.
kini Andrian sudah sampai di perusahaannya yang bertuliskan RAMATHA sedangkkan di depan lobi perusahaan sudah ada semua kepala divisi dan sekretarisnya yang menyambut kedatangan dirinya. Andrian keluar dari mobilnya dan seketika semua yang berdiri menunduk memberikan salam kepada dirinya.
“Selamat pagi pak.” Sapa sekretarisnya yang sudah cukup lama bekerja untuknya.
Andrian dan sekretarisnya berjalan masuk ke perusahaan dan meninggalkan para kepala divisi yang masih ada di depan perusahaan. Sambil berjalan menuju ruangannya, Dewi sang sekretaris membacakan jadwal apa saja yang akan dilakukan oleh bossnya.
“Antarkan berkas anak magang yang akan saya wawancara.” Andrian mengucapkannnya sebelum dirinya masuk ke ruangannya.
“Berkasnya sudah saya letakkan diatas meja bapak.” Ucap Dewi menjawab permintaan Andrian.
Andrian hanya menganggukkan kepalanya dan masuk ke ruangannya.
Iren kembali ke mejanya yang berada di depan ruangan bossnya untuk meletakkan ipad yang sejak tadi ia bawa, kemudian dia berjalan ke bar kitchen. Setiap pagi Dewi akan menyiapkan camilan untuk bossnya, biasanya dia akan menyiapkan kopi dan beberapa cookies favorit bossnya.
Tok...tokk..tok...
Iren mengetuk pintu sebelum dirinya masuk ke ruangan bossnya. setelah mendengar jawaban dari bosssnya Iren lalu masuk membawakan kudapan yang sudah ia siapkan tadi.
“Ini Kopi dan cookiesnya pak.”
“Letakkan saja di meja sana.” Andrian masih fokus dengan laptopnya.
“Baik pak.” Iren menjawab lalu pamit kembali ke mejanya.
“Ternyata kamu... hmmm menarikk...” tanpa sadar Andrian menyunggingkan senyuman saat melihat data mahasiswi dan gambar di handphonenya secara bergantian.
Toktoktoktok...
“Masuk!!” butuh sepersekian detik baru pintu itu terbuka.
“Permisi pak, saya Alena Wanda Amira, mahasiswa administrasi yang akan magang diperusahaan bapak. Sebelumnya maaf pak, karna saya datang terlambat. Karna tadi ada sedikit kecelakaan pak..” ucap gadis didepannya.
Andrian masih sedikit kaget karena ternyata keyakinannya tadi benar-benar terjadi.
“Apa kamu akan terus berdiri disitu?” wanita itu mulai duduk, namun masih tetap menunduk.
“heyyy apa kamu akan terus menunduk jika berbicara dengan orang? Saya itu boss lohh disini” ucap Andrian dengan sedikit penekanan dibagian Bos. Dengan niatan agar dia faham dan ingat siapa Andrian sebenarnya.
Ya...
Dia adalah Ale, wanita yang dia temui tadi saat dijalan.
BRAKKKKKKKK!!!
“LOHHH KOK OM SIH?!!!!!!” kaget Ale sambil menepuk meja dengan keras.
“Iya.... kenapa kaget? Kamu sudah ingat siapa saya? Atau perlu sedikit saya ingatkan”
“Ehhhhhhh hmmmm bukan-bukannn, gini nihh om.... ehhh pak... hehehe ehhhmmm tadi itu saya gak sengaja sedikit menabrak mobil bapak.. tapi saya sungguh gak sengaja pak... sumpahh dehhh pak..” ucap Ale dengan mencoba tersenyum semanis mungkin dan menunjukkan wajah minta diampuni.
“Ohhhhh gitu.... tadi kalau saya tidak salah dengar kamu menyalahkan saya bukan?” Andrian menikmati suasana ini.
“Ehehhh pakkk.. masa iya sihhh... mana berani saya menyalahkan bapak... Hehehehe mungkin bapak sedikit salah dengar tadi...” timpal Ale dengan wajah yang masih mencoba akting semanis mungkin.
Andrian justru semakin menikmati permainan ini, seperti mendapat hiburan dipagi hari. Bagaimana mungkin dalam beberapa jam mampu membuat gadis yang tadi marah mampu berbuat selucu ini di depannya.
“Jadi maksud kamu saya tuli?,”
“Ehhhh aduhh pakkk... kok jadi gini sih..bukan pak”
“Jadi bagamana? Kata kamu saya tadi salah pendengaran, berarti saya tuli dong?”
“Aduhhhh bukann pak... udah deh, iya saya ngaku salahhh pak, saya nyerah.. iya tadi saya yang marahin om dipinggir jalan tadi... PUASSSS!!” Ale menyerah dan kesal karena merasa disudutkan oleh orang yang saat ini didepannya
“Oke cukup. saya kan hanya butuh pengakuan kamu,” kali ini wajah Andrian langsung berubah menjadi serius dan dingin.
“Baik pak.. trimakasih pak.”
"Kamu akan membantu Iren di depan dan belajar dari dia".
“Baik pak...”
"Oiya.. satu lagi, urusan kamu sama saya belum selesai ya, saya kan tetap minta ganti rugi sama kamu..”
“Tapi pak, .. ”
“Iren, wawancara sudah selesai, segera beritahu dia apa saja yang harus dia lakukan.” ucap Andrian setelah memencet sambungan telfon yang terhubung antara dia dan sekretarisnya.
“Baik pak.” ucap dewi disebrang telfon.
“Keluar kamu, saya tidak suka mencampurkan masalah pribadi kedalam masalah kantor”
“Ba...baiik pak...”
**
“Huhhhh nyebein banget sihh jadi boss, kalau gak mau membahas kenapa dari awal dia bahas. Ishhhh bikin kesel aja, huuuuuhhh sabar Ale sabar, kamu pasti bisa.. semangatt Ale.” Ucapnya setelah keluar dari ruangan Andrian.
“Kamu kenapa?” tanya Iren sang sekretaris, yang merasa tingkah Ale sedikit aneh ketika keluar dari ruangan pak andrian.
“Ehhh gapapa kok mbak..”
“Ayo sini.. ikut saya.”
“Ehhhh iyaa mbak..”
“Ini meja kamu bersebelahan dengan saya. Jangan sungkan untuk bertanya, kalo ada yang tidak faham bisa langsung tanyakan saja ke saya. Oiya saya Iren” ucappnya dengan tegas sambil mengulurkan tangan.
“Ehhh iya saya Alena mba, panggil Ale saja gapapa, biasanya orang-orang memanggil saya Ale juga”
“Okeyy Ale, semoga kita bisa bekerjasama dengan baik dilantai perusahaan ini”
“Baik mbak.. trimakasih...” Iren meninggalkan Ale dimejanya dan melanjutkan pekerjaannya.
Sedangkan Ale, tak banyak hal yang bisa dia lakukan dihari pertama magang. Karna Ale masih harus mempelajari semua tugas-tugas yang akan dia kerjakan selama magang diperusahaan ini.
**
Andrian melirik jam dan ternyata sudah waktunya pulang, tapi dia masih sangat malas jika harus pulang kerumah mamanya. Baginya sangat repot sekali jika memikirkan menikah dan berkeluarga. Dia tidak pernah takut kesepian, karna baginya kesepian adalah temannya sedari kecil, tapi mamahnya ini selalu saja mengomel masalah pasangannya.
Andrian keluar dari ruangan dan melihat satu orang yang sedang tertidur dimeja. Andrian berjalan menghampirinya dengan sangat pelan-pelan, tanpa sadar Andrian menyunggingkan senyumnya.
BRAKKKKK!!
suara dokumen yang sengaja dijatuhkan.
"HEHHHH SIAPA SIHHH!!" ucap Ale yang masih terkaget-kaget.
"SAYA!!" ucap Andrian yang berdiri tepat dibelakang Ale.
"Ehhh bapak... Maaf pak, saya kagettt.." timpal Ale.. 'Jika bukan karna boss sudah habis kena semprot nihhh orang' batin Ale sambil tersenyum.
"Siapa yang suruh kamu tidur ditempat kerja hah? Mau gantiin tugas satpam?"
"Ehhh ma..maaf pak, saya ketiduran, kalau gitu saya pamit duluan pak" ucap Ale sambil menggeloyor pergi karna dia takut jika terus disitu malah membangunkan macan tidur.
Ishhh gila ya tuh boss, dikira gak kaget apa denger suara kaya gitu, kalo gak karna dia boss ahhhh udah pengen nabok nih tangan. Rutuk Ale gemas karna ulah bossnya itu.
.
.
.
Jangan lupa tinggalin jejak kalian ya teman-teman. Trimakasih sudah suport
By. Nurhasanah
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 96 Episodes
Comments
Sumarlik Lilik
Dewi apa iren thor
2022-10-23
0
ANAA K
Semangat thor
2021-11-08
0
Sarah habibi
q mampir thor
2021-11-04
0