Afif Permana
Ya dia adalah Afif Permana
" Nggak kok, ada apa?" Tanya ku sambil ku kumpulkan kesadaran ku.
" Nggak ada apa-apa, cuma pengen nelpon aja, buruan bangun, mandi gih udah sore lho. " Kata Afif.
" Bentar biar kumpul dulu nyawanya mas,eh boleh kan ku panggi mas? biar agak sopan aja." Tanya ku.
" Lha emang nyawanya pada kemana?" (Tanya nya sambil terkekeh), kalau begitu aku panggil kamu adek ya? biar akrab." Katanya.
" Iya lah serah mas aja, udah dulu ya mas mau mandi dulu."
" Iya mandi yang bersih ya dek, biar tambah cantik. "
" Ih tau dari mana kalau aku cantik mas? "
" Hehehe tau lah kan kamu cewek jadi ya cantik, emm gimana kalau kita ketemuan dek? "
" Ide bagus tuh mas, gimana kalau Minggu aja ya? nanti aku kabarin lagi tempatnya, ya udah aku mau mandi dulu ya mas, assalamualaikum. "
Buru-buru ku akhiri panggilan ku, karena mau segera mandi dan membantu ibuk.
Aku cerita aja kali ya sama mbak Yan, biar nanti ketemunya ditemenin sama dia, ah besok aja lah aku cerita sekalian berangkat Sekolah.fikir ku.
Dan keesokan harinya, seperti biasa aku berangkat sekolah bareng sama mbak Yani dan aku putus kan untuk bercerita.
" Mbak, kemarin ada cowok nelpon nyasar, namanya Afif anak tetangga desa sebelah," aku mulai cerita sambil berjalan menuju Sekolah.
" Ya terus?" Tanya mbak Yani singkat.
" Minggu besok dia ngajak ketemu, temenin ya? " Pintaku.
" Emang mau ketemu dimana Yu? jam berapa?"
" Di Jembatan Desa sebelah mbak, pagi aja kali ya mbak? sekalian jalan sehat. Mau ya mbak Yan? plis, cuma bentar gak sampai siang kok." Rengek ku manja sambil merayu mbak Yani.
" Iya iya bawel, malam Minggu nanti sekalian tak tidur tempat mu, tapi awas kalau nanti aku jadi obat nyamuk. "
" Ahhh mbak Yan yang terbaik, obat nyamuk apaan sih mbak, orang kenal juga baru kemarin kok." kata ku saambil ku peluk mbak Yan.
" Em nanti tak minta Afif buat bawa temen, biar di kenalin ke embak sapa tau jodoh," Imbuh ku sambil nyengir kuda.
Tanpa terasa sampai lah aku di sekolah, dan seperti biasa sahabat ku sudah menunggu ku.
" Pagi, mbak Okta Aisyah sapa ku sambil aku meletakkan tas ku di bangku."
" Pagi juga Yu,, oh ya nanti kerja kelompok nya habis pulang sekolah aja ya?" kata mbak Okta.
" Oke nanti mbak Okta tak samperin terus kita berangkat bareng." Sahut Aisyah.
" Sekalian ya Syah samperin aku juga, mbak Yan jangan lupa disiapin camilan yang banyak." Imbuh ku.
" Hem." Jawab mbak Yan singkat.
Mbak Yan memang yang paling dewasa diantara kita, yang paling irit ngomong.
Pelajaran pun dimulai seperti biasa sampai jam pulang sekolah tiba.
Sesampai nya di rumah, aku berganti pakaian. Istirahat sejenak ngumpulin tenaga buat jalan lagi ketempat mbak Yan. Aku meraih ponsel ku yang ada di meja belajar, kulihat ada pesan masuk, ternyata dari mas Afif.
📩 Mz Afif
Udah pulang sekolah belum dek?
" Nggak Sekolah kah, kok jam segini udah pegang hp, setau ku bawa ponsel ke sekolah gak boleh deh." Gumam ku.
📨 Aku
Ini baru pulang mas, udah pulang po? kok udah kirim pesan??
📩 Mz Afif
Udah dek, tadi di sekolah Guru - Guru ada acara, jadi di pulangkan lebih awal. Oh iya gimana besok Minggu jadi ketemunya dimana?
📨 Aku
Di Jembatan deket desa sebelah mas aja, Minggu pagi ya, sekalian aku jalan sehat, oh ya nanti aku ajak mbak Yan.
📩 Mz Afif
Oke, aku juga nanti mau ajak temen ku, em ngomong - ngomong lagi apa dek? udah makan kan?
Duh senang nya, ada yang merhatiin, padahal baru kenal. Batin ku.
📨 aku
Udah kok mas, aku lagi siap - siap mau pergi kerja kelompok ke tempatnya mbak Yan, ni lagi nungguin temen, udah dulu ya, dilanjut nanti malam lagi mas.
Setelah selesai ku bertukar pesan, dua sahabatku pun datang, dan kita bersama sama jalan ke rumah mbak Yani. Ya lumayan cukup jauh, di bawah terik Matahari menyusuri jalan, lelah, panas tentunya tapi tak menurunkan semangat kami.
Setibanya di Rumah mbak Yani, di sambut dengan minuman dan berbagi macam cemilan. Istirahat sejenak melepas lelah dan dahaga untuk kemudian lanjut mengerjakan tugas sekolah.
" Ahhh akhirnya selesai juga." Teriak ku, sambil ku membereskan buku - buku dan ku masukan ke dalam tas.
" Ngobrol bentar ya? ngumpulin tenaga buat pulang😁" kata si Aisyah.
" Ehh besok Minggu ada yang mau ketemuan, cie,, yang udah gak sabar nunggu hari Minggu." Goda mbak Yani.
" Siapa yang mau ketemuan sama siapa Yan?" kepo mbak Okta.
" Hu,um,, kok gak ada yang cerita ya?" sahut si Aisyah.
Aku diem aja, pura - pura gak denger di goda mbak Yani.
" Dih yang pura - pura nggak denger." Sindir mbak Yani sambil melirik aku.
Dan mbak Okta yang sudah faham pun hanya senyum kepada ku.
" Ada rona-rona bahagia ini, ada bau - bau cinta. Cie ellah, yakin ni gak mau cerita gitu? orang nya kaya apa?" Aisyah ikut menggoda ku.
" Dihh apaan lah kalian ini, iya iya besok deh abis ketemuan aku pasti cerita, aku lagi temenan sama dia, gak pacaran Syah, ketemu aja belum, kenal juga baru kemarin."Jawab ku sambil ku manyun kan bibirku, dan membuat mereka tertawa.
" Ya udah yok pulang keburu sore! " ajak mbak Okta.
Dan kami pun berpamitan pulang. Setibanya di rumah, aku menjatuhkan diriku di kasur kesayangan ku. Karena lelah akhirnya aku pun ketiduran. Adzan Magrib membangunkan ku, dengan langkah gontai ku membersihkan diri ku lanjutkan menunaikan kewajiban ku, dan ku menyusul ibu yang sedang menonton TV. Aku bergelayut manja di lengan ibu, sambil mengobrol ringan dengan nya.
Setelah puas bermanja-manja ria dengan sang ibu, aku pamit masuk ke kamar duluan, aku meraih ponsel ku yang kebetulan juga berdering tanda ada pesan baru.
📩Mz Afif
Selamat Malam dek, udah tidur belum??
📨aku
Belum,
Aku membalas pesan nya sambil rebahan.
📩Mz Afif
Jutek banget dek, kenapa?? udah makan kan?
📨 Aku
Gak papa mas, aku udah makan tadi. Mas sendiri lagi apa?
📩Mz Afif
Lagi kumpul sama temen dek.
Baru ku mau membalas pesan, ada panggilan masuk dari mas Afif.
" Assalamualaikum mas,, "
" Wa'alaikumsalam dek, lagi apa? aku ganggu gak dek?"
Entah sejak kapan aku begitu menyukai suara mas Afif, apa lagi ketika dia memanggil ku adek, suara nya itu gimana ya, ya pokok nya adem gitu enek di dengar. 😅
Kuy lanjut, hehehe😜
" Nggak kok mas, ini lagi rebahan aja, lha katanya mas lagi ngumpul ama temen kok telpon? "
" Iya pengen denger suara kamu aja dek, kangen hehehe. "
" Dihh gombal si mas. "( Jawab ku, sambil senyum - senyum sendiri) 😄
Aku nggak boleh pake hati, kan baru kenal, tapi kenapa aku seneng kalau dengar suaranya? duh gimana nih, kan nggak lucu masak baru kenal sudah suka, nanti dikira murahan lagi, tapi tak bisa aku pungkiri aku senang di perhatiin gini.
" Nggak gombal kali dek, aku serius, ehh duarius malah, hehehe. "
" Sa ae si mas. "( Jawab ku sambil terkekeh).
" Lusa jadi ketemu kan dek? "
" Jadi mas, jangan bayangin aku yang cantik ya mas, takutnya gak sesuai kenyataan. Nanti mas nya kecewa, terus gak mau temenan lagi ntar hehehe. "
" Adek, adek,, niat ku bukan cari yang cantik, niat ku cari teman yang baik, baik buruk nya seseorang juga gak bisa dinilai dari penampilan. Dia yang baik, pasti terlihat cantik. Mau kamu seperti apa pun itu yang penting punya hati yang baik, aku akan suka. "
" Hehehe iya si mas, tapi kalau aku gak baik gimana?"
" Kan ada mas mu ini Yang bisa ngajarin kamu jadi baik."
Aduh ni kata-kata si mas nya kok gini ya, ha kan jadi bikin akunya deg - degan, duh mas jangan manis - manis, ntar kalau aku jadi suka gimana ?. Batin ku.
" Duh mas jadi bingung mau jawab apa, hehehe. "
" Jawab aja, AKU PADAMU gitu dek aku juga padamu kok dek, hehehe."
" Bisa aja bercandanya si mas mah. "
" Kan biar gak bosen dek, canda dikit boleh lah. "
" Asal jangan hati dan perasaan ku aja yang di bikin bercanda mas."
" Gak lah dek, aku tau hati dan perasaan adek itu untuk ku jaga, bukan untuk di buat bercanda."
" uh so sweet.Mas mau jagain hati adek?" tanya ku sambil menggoda.
" Dengan senang hati dek,"
" Hahahahaha." Kita tertawa bersama.
Dan begitulah kekonyolan kita, padahal baru kenal tapi entah kenapa, nyambung aja ketika ku ngobrol sama dia, anak nya asik di ajak bercanda, dan itu salah satunya yang bikin aku nyaman dan aku suka.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments
Muhammad Ajii
semangatttt 🤩
2021-01-25
1