**Nomor baru**
Berjalan dibawah panas terik matahari, sungguh sangat melelahkan. Keringat bercucuran, belum lagi capek karena jalan kaki.
Setibanya di rumah,
" Assalamualaikum buk, "
" Wa'alaikumsalam, ehh udah pulang nduk? capek ya? cepat ganti baju terus istirahat, makan siang, jangan lupa sholatnya nduk! " Kata ibu yang sedang menggosok baju.
" Iya buk, panas, capek banget. Oh ya bapak kemana buk? "
" Bapak udah berangkat kerja, tadi selepas kamu berangkat sekolah, " jawab ibu.
" Oh tak kirain tidur. Kan baru semalem bapak pulang, kok udah balik kerja lagi buk? tadi pagi juga bapak nggak bilang kalau mau balik kerja? "
" Ya mungkin kerjaan bapak lagi banyak, nggak bisa ditinggal lama - lama di rumah."
" Tapi kan aku masih kangen buk, pengen di ajak jalan - jalan juga."
" Ya ngomong lah sediri sama bapak, mudah mudahan, besok Minggu pulang lagi. Ya sudah sono buruan ganti baju! "
" Iya buk."
Bapak bekerja di Jogja, entah tepatnya dimana aku kurang tau.Yang aku tau hanya dia bekerja di Jogja. Karena jauh jadi bapak pulang seminggu sekali kadang 2 Minggu sekali.
Aku mengambil segelas air putih, aku duduk di kursi yang ada di dapur, lalu meminumnya. Segelas yang aku teguk membuat menghilangkan rasa dahagaku.
Ku sandarkan badanku di kursi, aku pejamkan mata sejenak untuk sedikit melepas rasa lelahku.
Tring, tring, tring, bunyi ponsel ibuk, tanda ada panggilan masuk.
Aku ambil dan aku angkat sekalian, karena kebetulan ponsel ibuk ada di dekatku, dimeja di hadapanku.
" Halo assalamualaikum," salam ku.
" Wa'alaikumsalam." Dia pun menjawab salam ku, aku kaget karena dari suaranya, ini laki - laki, tapi bukan suara bapak.
" Maaf ini siapa ya?" tanyaku, karena di ponsel ibuk ini nomor baru.
" Boleh kenalan gak?" katanya.
" Dapet nomor ibuk ku dari mana ya?" tanyaku. Aku tidak menjawab pertanyaannya, karena ini membuatku penasaran, jadi aku balik nanya, kok bisa ada laki - laki nelpon ke ponsel ibuk?
Dari suaranya sih, bukan om om ya. Ini siapa sih minta kenalan pula? apa temen ibuk? masak iya ibuk punya kenalan berondong? Lalu kenalnya dimana? ibuk kan gak pernah kemana - mana. Hanya di dapur di sumur sama di kasur. Aku masih bertanya tanya di dalam hatiku.
" Tadi iseng aku ngacak, karena nomor ini mirip sama nomor temen aku, cuma aku ubah 2 nomor belakangnya. "Jawabnya.
Jawabannya ,mampu menjawab semua pertanyaan yang ada di benakku. Tapi tetap saja aku masih merasa curiga.
Ini awal mula aku kenal si dia, berawal dari keisengan anak - anak remaja, yang memang pada saat itu lagi viral nya iseng - iseng ngacak nomor telpon gitu😁.
Mungkin ini memang sudah takdir Tuhan, dengan cara ini, mempertemukan aku dengan dia, untuk mengisi hari - hariku, memberiku rasa baru yang sebelumnya belum pernah aku rasakan. Mengukir kisah yang tidak akan pernah aku lupakan.
Dulu memang lagi trendnya begitu. Iseng mengubah angka nomor ponsel, lalu menelponnya, kalau beruntung bisa kenal seumuran terus jadi teman, kadang juga suka nyasar ke nomor om - om 😅. Rada kocak emang, tapi asik, dulu ponsel belum kaya sekarang. Ponsel aku dan kawan-kawan masih jadul. Layar kuning, hehehe kalau punya yang berwarna itu udah wow banget, apa lagi yang ada kameranya, jarang ada yang punya kalau orang desa mah. Belum kenal BBM apa lagi Wa, dulu cuma SMSan sama telponan, tapi seru😁 keypad nya masih ABC gitu. Dulu saking hafal nya ngetik cepat, sambil merem pun bisa. Pulsa 5 ribu aja awet banget. Batere tahan lama😅😅 Hp tahan banting.
Kuy lanjut,, 😉
" Ohhh ." Dan aku hanya ber ohhh ria .
" Boleh kenalan nggak,? aku Afif, kalo kamu siapa??" tanyanya lagi.
Wow dia langsung menyebut namanya, apa dia memang serius ingin berkenalan dengan ku?
tanya ku di dalam hati.
" Aku Ayu, oh ya kalau mau temenan nanti telpon ke nomor aku aja, ini nomor ibuku soalnya," jawabku.
Karena kan ini ponsel ibuk. Masak iya aku telponan pakai ponsel ibuk.
" Nanti aku SMS in nomor aku." sambung ku.
" Oke aku tunggu SMS dari mu." Jawabnya.
Tut,, tut,, tut,, suara tanda panggilan telah berakhir.
" Ya elah,, belum juga salam udah di tutup aja telponnya gak sopan banget." Sambil menggerutu, aku mengirim nomorku lewat pesan singkat, kalau tidak segera aku kirim, aku takut nanti dia akan menelpon ibuk terus😁 kan gak lucu nanti ibuk telponan sama berondong.😄
****
Afif Permana lahir lada 5 Mei 1994.
Pria tampan dengan tampilan sederhana tidak berlebihan. Hobinya bermain Sepak Bola.
Dia memang tidak suka yang aneh - aneh. Meskipun dia besar ditengah - tengah pergaulan yang ya, bisa dikatakan tidak baik lah. Karena banyak teman seusianya yang sudah akrab dan bersahabat baik dengan minuman keras.Tapi dia mampu membentengi dirinya agar tidak ikut terjerumus. Dan itu salah satu poin plus yang aku suka dari dia. Dia masih duduk di bangku Sekolah Menengah Atas. Sama sepertiku dia juga lahir di keluarga yang sederhana. Dia dengan segala kelembutan dan kesabarannya mampu menaklukkan aku yang labil dan plin - plan serta egois ini.
Berawal dari iseng - iseng, nanti jadi temen terus jadi demen😁.Mungkin ini juga sudah dari bagian yang telah tuhan rencanakan. Menghadirkan dia untuk menemaniku disaat - saat tersulit ku, membantuku untuk terus bangkit dan berjalan maju.
****
Tak lama setelah aku kirimkan nomorku ke mas Afif, hp aku pun berdering. Aku segera bergegas mengambil ponselku, yang masih berada di kamar dan ya, ada panggilan dari nomor baru, sudah pasti itu dia.
Aku berbincang sebentar, karena aku ingin segera menyantap makan siang ku, serta menunaikan kewajiban ku.
Aku akhiri panggilan dia, setelah puas aku tanya - tanya ini dan itu.Ternyata dia anak dari desa sebelah. Ya jaraknya lumayan agak jauh dari desa tempat tinggal ku.
Karena mungkin baru kenal aku agak cuek, dan ya, tidak terlalu peduli. Masih belum terlalu percaya, apa lagi dia orang asing yang baru aku kenal. Masih enggan untuk ngobrol banyak hal.
Setelah aku selesai dengan urusanku, aku rebahkan badanku dikamar, sambil bertukar pesan dengan para sahabat - sahabat tercintaku, membahas tugas dari sekolah tadi, karena tugasnya kelompok, kami memutuskan untuk mengerjakannya di rumah mbak Yani.
Rasa kantuk pun menghampiri.
Aku meletakkan ponselku di samping bantal tempat aku tidur dan ku pejamkan mataku. Karena perut sudah kenyang, tidak butuh waktu lama akhirnya aku pun terlelap tidur dengan pulasannya.
Tring,, tring,, tring,, bunyi ponsel tanda ada panggilan masuk.
Ponselku yang berdering membuat aku terbangun dari tidur nyenyak ku.
Siapa sih? ganggu orang lagi tidur saja.
Dengan mata yang masih terpejam aku pencet tombol hijau dan mendekatkannya di telinga.
" Halo assalamualaikum, ini siapa ya?" tanyaku yang masih setengah sadar.
" Wa'alaikumsalam, baru bangun tidur kah? apa aku menganggu tidurmu? Tanya dia dengan
suara khasnya. Walaupun baru 2 kali aku mendengarnya, aku sudah tau siapa dia.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments
IMHA IMHA
ntar ibunya nlp kembali sama no. nyasar.. 🤣🤣
2021-04-25
0