Manda dan Mimin sudah ada di dalam mobil milik Tuan Yohan mereka pun turun di salah satu moll kota seoul.
"Kak Manda ini benar benar bagus sekali." ucap Mimin melihat mol yang ada di depan nya itu.
Tiba tiba salju turun wajah Mimin berbinar sangat indah sekali baru kali ini dirinya bisa merasakan hujan salju tangan Mimin pun meraih salju yang turun dari langit.
Manda yang melihat Mimin bertingkah seperti artis drakor pun menarik tangan Mimin wajah nya terlihat malu sekali karna banyak yang melihat Manda dan Mimin termasuk yang sopir yang mengantar nya ke moll.
"Maaf Kak." ucap Mimin sedikit menunduk.
"Min jangan malu maluin." ucap Manda dia menarik tangan Mimin dengan cepat.
Mereka pun masuk ke dalam moll itu kali ini Mimin kembali kagum dengan model moll itu terlihat sangat mewah megah dan elegan.
"Min kita langsung ke pelayan nya aja." ucap Manda berjalan duluan.
Karna takut tertinggal Mimin pun mengikuti Manda di sana Manda menyerahkan kertas itu.
"Kak kok kita gak langsung mengambil barang barang nya." ucap Mimin sedikit bingung.
"Moll ini milik Tuan Yohan jadi aku tinggal nyiapin kebutuhan nya." ucap Manda dia lalu duduk di bangku yang sudah di siapin.
"Enak yah Kak jadi Tuan Yohan dia mempunyai banyak uang tidak perlu memikirkan kerja uang pun mengalir sementara kita." ucap Mimin dengan wajah murung.
"Sama sekali tidak Min." ucap Manda.
Wajah Mimin menatap Manda bingung dengan ucapan Manda karna penasaran Mimin pun kembali berbicara.
"Tapi fakta nya Tuan Yohan baik baik saja tanpa ada sedikit masalah." ucap Mimin.
"Kau tidak tau Min apa yang Tuan Yohan alami sebelum dia menjadi seperti ini." ucap Manda dengan serius.
Wajah Mimin terlihat penasaran sekali dia pun mendekati Manda sampai sedekat mungkin.
Saat akan membuka mulut Manda berhenti berbicara dia menatap sopir yang mengantar nya tadi melihat dengan wajah sangat marah sekali.
"Kak." panggil Mimin karna tiba tiba Manda berhenti berbicara.
"Min lebih baik kita tidak usah membicarakan Tuan Yohan." ucap Manda dia terlihat sangat takut sekali dari nada bicara nya seperti tertekan.
Tak lama karyawan moll tadi telah kembali membawa semua keperluan Tuan Yohan dengan cepat Manda mengambil nya lalu berjalan meninggalkan tempat itu sementara Mimin mengekor di belakang nya.
Mereka pun masuk kedalam mobil sopir itu mengantar menuju rumah Tuan Yohan sesekali dia menatap tajam di spion kaca saat melihat wajah Manda mata nya terlihat sangat menakutkan.
Mereka pun akhir nya sampai dirumah Tuan Yohan di sana sudah ada Joy dan Kak Elsa yang menatap Manda dan Mimin dengan wajah sangat marah.
"Kak Manda mereka kenapa." tanya Mimin pada Manda.
Tapi Manda sama sekali tak ingin menjawab nya dia melangkah mendekati mereka yang masih menatap nya.
"Manda, Kak Elsa benar benar kecewa sama kamu." ucap Elsa saat Manda sudah mendekati mereka.
"Kak maaf." ucap Manda dengan menunduk.
Mimin bingung sekali sebenar nya Kak Manda salah apa sih sehingga membuat Kak Elsa marah.
"Kamu juga Min." ucap Kak Elsa dia menatap Mimin dengan wajah sangat marah.
"Kalian ikut dengan saya Elsa bawa belanjaan nya." ucap Joy.
Manda dan Mimin pun terdiam tapi mereka patuh seperti anak itik yang mengekor pada induknya.
Mereka pun masuk kesebuah ruangan yang menurut Mimin sangat menyeramkan sekali hati Mimin begitu takut sekali saat melewati setiap lorong yang sempit itu.
"Tuan kenapa Tuan membawa saya kemari." ucap Mimin wajah nya sudah sangat takut sekali begitu Manda tapi dia tidak berani bertanya.
"Tuan saya mohon maaf kan saya dan Kak Manda kalo saya dan Kak Manda pernah melakukan sesuatu yang membuat Tuan Yohan marah." ucap Mimin dia sudah menangis.
"Min." panggil Manda menahan tangan Mimin yang hampir memegang tangan Joy.
"Maaf saya tidak bisa menolong kalian." ucap Joy dengan wajah sedatar mungkin.
Mereka pun sampai di suatu ruangan sebuah ruangan bawah tanah yang menyeramkan yang membua hati siapa pun yang melakukan kesalahan merasa sangat menciut hatinya seperti kerupuk terkena Air.
Disana Tuan Yohan sedang duduk dengan wajah menakutkan sekali melebihi Ki Joko Bodo walau terlihat tampan sama sekali tak membuat Mimin tergila gila mengejar nya.
"Ohh jadi kalian yang membicarakan ku di belakang ku." ucap Yohan menatap Mimin.
Membicarakan. Mimin.
"Jawab." teriak Yohan keras sekali sampai memekik telinga yang mendengar nya.
"Tu." tangan Manda menahan Mimin yang hendak berbicara dia menatap Mimin mengeleng.
Joy pun sebenar nya tidak tega tapi dia harus pura pura tidak melihat pemandangan itu.
Sementara itu di luar pintu ruangan Kak Elsa mondar mandir dia tidak bisa berbuat apa pun untuk membantu mereka wajah nya sangat khawatir sekali.
Plak.
Sebuah tamparan keras mengenai pipi kiri Manda hingga terjatuh kelantai Mimin langsung menolong Manda dia sudah menangis dari tadi.
"Tuan maaf kan kami." ucap Mimin dia dengan menangis begitu juga Manda.
Mata Yohan melihat Mimin yang menatap nya dengan memohon membuat Yohan terdiam mematung di tempat.
"Joy bawah mereka keluar." ucap Yohan dia berbalik badan tak ingin melihat mata perempuan itu.
Betapa kaget sekali ucapan Yohan barusan itu biasa nya dia tidak pernah membiarkan orang yang telah membuat nya marah tapi ini karna pikiran Tuan Yohan berubah dengan cepat Joy membantu Manda dan Mimin berdiri dia menyuruh cepat meninggalkan tempat ini sebelum Tuan Yohan berubah pikiran.
Dengan langkah cepat mereka keluar dari tempat itu sementara Joy dia masih berdiri di tempat nya menatap Yohan.
"Tuan anda tidak apa apa kan." ucap Joy saat melihat wajah Yohan berubah dia terlihat murung.
"Aku bilang pergi." ucap Yohan dia dengan suara tinggi sekali.
Joy pun sebenarnya ingin disini menemani Tuan Yohan tapi melihat dia berbicara seperti itu membuat Joy pergi keluar dari ruangan yang menyeramkan itu.
Manda dan Mimin sudah keluar dia melihat Kak Elsa dengan wajah cemas saat melihat Mereka Kak Elsa langsung menghampiri nya dia memeluk Mereka berdua.
"Maafin Kak Elsa yang tidak bisa membantu kalian." ucap Kak Elsa dia sambil menangis memeluk Mimin dan Manda.
Mereka bertiga menangis bersama di depan pintu itu tak lama Joy keluar dia melihat mereka berpelukan.
"Pergilah jangan berpelukan disini." ucap Joy.
Mereka bertiga pun baru menyadari kedatangan Joy dengan meminta maaf dan menunduk mereka pergi meninggalkan Joy yang terlihat murung entah apa yang membuat nya murung.
Manda, Mimin dan Kak Elsa dia pergi dari tempat itu ke kamar Manda karna melihat Manda berdarah di bibir nya Kak Elsa menyuruh mereka pergi dulu sementara Kak Elsa mengambil es untuk mengopres luka itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments
Tina
lanjut
2021-02-14
0