Air mata Mimin masih membanjiri pipinya baru kali ini dirinya di perlakuan kejam seperti itu andai saja dia bisa keluar dari rumah terkutuk ini mungkin Mimin sudah akan melakukan nya.
Wajah nya terbayang senyum Ibu nya yang jauh terpencil di desa sana suasana nyaman serta tenang Mimin sangat merindukan itu tapi seperti nya dirinya harus kuat menghadapi ini.
"Bu, Mimin kangen." tangis Mimin meledak.
Semalam seperti mimpi buruk bagi Mimin pagi buta para pelayan sudah sibuk dengan tugas nya Mimin pun sudah rapih sekali dia keluar dari kamar nya.
"Min kamu mau kemana." tegur Kak Elsa saat melihat Mimin sudah rapih.
"Mau membersihkan kamar." ucap Mimin seperti tak ada bersalah.
"Kan saya sudah bilang sama kamu, tunggu sampai bunyi bel nya menyala kenapa kamu keluar." ucap Elsa dengan nada sedikit tinggi.
Mimin baru ingat peraturan nya dia pun menatap Elsa dengan memohon untuk tidak marah.
"Maaf Kak, Mimin lupa dengan peraturan disini." jawab Mimin sedikit menyesal.
"Harus nya kamu jangan sampai lupa." ucap Elsa suara nya masih tetap meninggi.
Mimin menunduk karna takut dengan ucapan Elsa melihat Mimin seperti itu Elsa pun menepuk bahu Mimin.
"Maaf sudah memarahi mu, karna Kak Elsa sangat sayang pada mu jadi menurut lah dengan ucapan Kak Elsa." ucap Elsa dengan senyum.
Mimin pun mengerti dengan ucapan Kak Elsa dia tidak mau dirinya kenapa kenapa tanpa sadari air mata Mimin terjatuh.
"Kamu kenapa." ucap Elsa saat melihat Mimin menangis.
"Kak." Mimin langsung memeluk Elsa.
Mereka pun berpelukan satu sama lain tiba tiba bunyi bel dari kamar Mimin berbunyi itu tanda nya Mimin harus membersihkan kamar Tuan Yohan.
"Cepetan ke kamar Tuan Yohan." ucap Kak Elsa menyuruh Mimin.
Dengan cepat Mimin melangkah menuju kamar yang di kasih tau Kak Elsa di sana Mimin pun sudah sampai di depan kamar Tuan Yohan.
"Tuan permisi saya mau membersihkan kamar Tuan." ucap Mimin dengan sesopan mungkin.
Dari dalam kamar Tuan Yohan tidak ada yang menyahut dengan hati hati Mimin pun membuka pintu itu dengan tidak bersuara saat melihat kamar Tuan Yohan wajah Mimin tampak kaget sekali kamar ini benar benar mewah saat melihat sekeliling dari lantai sampai sudut sudut ruangan tampak nya bersih sekali.
Mana yang harus di bersihkan. Mimin.
Karna tidak mau di tegur Mimin pun membawa peralatan kebersihan dan masuk ke kamar Yohan dengan sangat hati hati Mimin membersihkan kamar Tuan Yohan.
"Sedang apa kamu disini." ucap seseorang di belakang Mimin.
Mata Mimin melotot melihat Diva Spanyol di depan nya seperti artis cantik sekali perempuan itu pun menatap Mimin dengan wajah judes.
"Saya tanya kamu sedang apa." ucap Perempuan itu lagi dengan nada tinggi.
"Maaf Non, saya pelayan baru disini dan saya sedang membersihkan kamar Tuan Yohan." ucap Mimin sedikit gugup dan takut.
"Ohh." ucap Perempuan itu dia pun langsung masuk saja.
"Yohan." panggil perempuan itu dengan keras.
Mimin yang mendengar pun merasa takut seperti nya dia tidak takut dengan Tuan Yohan tapi yang di panggil tidak menampak kan batang hidung nya.
"Yohan kemana." ucap Perempuan itu bertanya pada Mimin.
"Saya tidak tau Nona." ucap Mimin gementar ketakutan.
"Ya sudah sana pergi ngapain masih disini." teriak Perempuan itu dengan nada tinggi.
Jantung Mimin hampir berhenti karna suara perempuan itu yang melengking seperti mbah kun.
"Baik Non." Mimin pun pergi dari situ dengan cepat.
Mimin berlari saat menuju kamar nya tiba tiba dia menabrak Joy hingga mereka berdua jatuh ke lantai saking cepat nya Mimin berlari.
"Maaf Tuan." ucap Mimin dia langsung bangun.
Joy menatap Mimin dengan wajah sedikit kesal sekali kaki Mimin gemetar karna pikiran yang tidak tidak menghampiri nya dengan cepat.
"Kamu kenapa berlari begitu." ucap Joy melihat gerak gerik Mimin.
Bukan nya senang di lihatin orang tampan seperti Joy malah jantung Mimin hampir mati karna terus menerus tertekan.
"Tuan, di dalam kamar Tuan Yohan ada Nona." ucap Mimin memberi tau.
Wajah Joy menatap Mimin tajam sekali dia pun lalu pergi meninggalkan Mimin yang masih gemetar.
Joy pun berlari ke kamar Yohan disana sudah ada Nindy mantan nya Tuan Yohan wajah Joy sangat marah sekali dia pun langsung menarik tangan Nindy dengan keras.
"Kamu apa apaan sih Joy." ucap Nindy dengan wajah marah sekali.
"Nona lebih baik pergi dari sini." ucap Joy nada nya sedikit tegas sekali.
Sebenarnya Nindy mulai takut dengan ekspresi Joy tapi dia perlu menjelaskan kepada Yohan.
"Aku mau bicara dengan Yohan, Joy." ucap Nindy nada nya terlihat sedikit lembut.
"Maaf Nona, Tuan Yohan sudah tidak mau mendengar sedikit pun alasan anda." ucap Joy.
Saat Nindy akan berbicara Yohan datang dari arah belakang Joy dengan cepat Nindy berlari ke arah Yohan.
"Yoyo, aku akan jelasin semua nya percaya dengan ku." ucap Nindy tangan nya sudah memeluk tubuh Yohan.
Joy pun melihat mereka wajah nya benar benar marah sekali dengan Nindy dia tidak tau kalo marah nya Yohan bisa membuat nya terluka.
"Kamu bagi ku hanya perempuan mainan." ucap Yohan dengan membisik kan ucapan nya di telinga Nindy.
Nindy pun perlahan melepas pelukan dia mulai ketakutan dan gemetar dengan sedikit menatap Yohan.
"Kau kira aku bodoh." ucap Yohan dengan wajah sangat menyeramkan.
"Joy, bawa dia keluar aku tidak mau mengotori tangan ku dengan perempuan ular ini." ucap Yohan lalu menepis tangan Nindy dari tangan nya.
Wajah Nindy sangat pucat sekali Joy pun lalu menarik tangan Nindy air mata Nindy pun terjatuh ke pipinya yang Chabby.
"Yoyo, dengar kan aku dulu kamu salah berfikir tentang ku." ucap Nindy dengan menangis.
Yohan pun melangkah masuk ke kamar dan menutup pintu nya sementara Joy dia membawa Nindy keluar dan menyuruh anak buah nya tidak boleh memberi pintu masuk untuk wanita ini.
"Joy." panggil Nindy dari luar gerbang dengan menangis.
Joy melihat Nindy lalu membuang muka nya dan pergi meninggalkan nya dengan menutup pintu nya dengan keras.
Saat itu Mimin di dalam kamar terduduk diam menangis tangan nya benar benar gemetar sekali.
"Ibu, Mimin mau pulang." ucap Mimin sambil menangis.
Joy pun masuk ke kamar Tuan Yohan disana dia sudah duduk di kursi kebesaran nya dengan wajah sangat menyeramkan.
"Kenapa dia bisa masuk ke kamar ku." teriak Yohan dengan keras beruntung kamar nya kedap suara.
"Maaf Tuan, saya tidak tau dia datang saya baru tau dari Mimin." ucap Joy dengan menunduk.
"Mimin, siapa Mimin." ucap Yohan dengan wajah serius.
"Dia pelayan baru Tuan." ucap Joy sopan.
"Bawa dia kesini." ucap Yohan dengan marah.
Joy pun melangkah pergi meninggalkan Yohan yang di lihat dari wajah nya sangat marah sekali.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments
Tina
lanjut
2021-02-05
0