Bab 2 Menakutkan.

Tangisan pelayan dari ruangan itu begitu pilu Mimin pun masih berdiri tertegun menatap mereka yang memperlakukan orang seperti binatang.

"Hey." teriak pria itu menatap Mimin dengan sorot mata tajam.

Mimin bagai berhenti bernafas saat Pria itu menatap nya dengan wajah menakutkan sekali dengan langkah berat Mimin melangkah mendekati Pria itu.

"Emm, Tuan." ucap Mimin berusaha tidak gugup.

"Dia siapa." ucap Pria itu menunjuk dahi Mimin dengan seenak nya.

"Tuan, dia pelayan yang baru datang menggantikan Ajeng." ucap Joy sambil menunduk.

"Kali ini saya maaf kan kamu, lain kali saya lihat kamu masih telat berkumpul ketika saya pulang nasib mu sama seperti dia." tunjuk pelayan yang di pukulin itu.

Mimin pun langsung mengangguk mengerti mulut nya terasa sangat terkunci mengucapkan kata iyah, Pria itu pun pergi dari ruangan ini.

Suasana horor kembali mereda Elsa langsung membantu pelayan yang di pukuli tadi membawa nya yang lain bergegas mengerjakan tugas nya yang tertunda.

Mimin mengikuti Elsa dia tidak tau harus ngapain jadi dia hanya mengikuti Elsa sesampainya di kamar perempuan itu tak lain bersampingan dengan kamar nya.

"Min, tolong temanin dulu manda aku mau ambil obat dulu." ucap Elsa dia lalu keluar meninggalkan Mimin dengan perempuan itu.

"Kamu pelayan baru." ucap perempuan itu menatap Mimin.

"Iyah Kak." ucap Mimin sambil menunduk sedikit takut di tatap.

"Kamu jangan takut aku tidak menakutkan seperti Tuan Yohan." ucap Manda.

"Maaf." ucap Mimin.

Manda meraih tangan Mimin dia lalu menatap Mimin di ujung mata nya keluar air mata wajah nya benar benar sedih.

"Kamu kenapa kesini." ucap Manda pertanyaan Manda membuat jantung Mimin berdebar.

"Aku." belum sempat Mimin menjawab pintu kamar terbuka Elsa datang sambil membawa obat.

"Manda, kamu tau disini tidak boleh berbicara sembarangan." ucap Elsa menatap Manda marah ini juga demi kebaikan nya.

Mimin benar benar sial sekali mendapatkan majikan yang sangat ganas sekali bahkan melebihi virus corona ini.

"Maaf." ucap Manda menunduk dia baru menyadari ucapan nya.

Elsa mengobati luka Manda setelah selesai dia menatap Mimin dengan tatapan membingungkan.

"Min, tugas kamu hanya membersihkan kamar Tuan Yohan, termasuk memasukan baju ke dalam lemari nya dan hanya kamu." ucap Elsa mengatakan dengan berat.

Mimin yang belum mengerti pun mengangguk siap dia lalu menatap Manda yang menatap nya kasihan.

"Nanti saya akan jelas kan setelah Tuan pergi berburu." ucap Elsa menatap Mimin.

Berburu. Mimin.

"Sekarang kamu boleh ke kamar karna pelayan di larang keluar sebelum tugas nya di berikan dan satu lagi." Elsa melangkah mendekati pintu Manda.

"Lihat lah." Elsa menunjuk lampu yang ada di kamar nya Manda.

"Ketika lampu Merah menyala kamu harus cepat berkumpul di ruangan tadi dan jangan sampai terlambat, Lampu Kuning itu tanda darurat misal Tuan mau makan malam atau memerlukan sesuatu dia akan menyala, Lampu hijau kamu harus menyelesaikan tugas nya dan setelah selesai kamu harus kembali ke kamar dan jangan keluar sampai lampu nya menyala." ucap Elsa menjelaskan pada Mimin.

"Kak Elsa, berarti saya tidak boleh keluar dari kamar kecuali lampu menyala." ucap Mimin.

"Yah, dan kamu mendapatkan jatah libur sehari penuh pada hari minggu, kamu juga bebas keluar dari rumah ini dan jalan jalan ke mana kamu mau." ucap Elsa lagi.

Elsa merasa cukup memberitau peraturan nya pun lalu keluar dari kamar Manda dengan membawa kotak obat.

"Kenalin aku Manda." ucap Manda mengulurkan tangan pada Mimin.

Dengan tersenyum Mimin mengulurkan tangan menyambut Manda dia sekarang menjadi akrab.

"Sayang yah baru sekolah sudah ngrantau jauh di negri orang." ucap Manda.

"Seperti ini lah hidup bagi orang susah." ucap Mimin dengan senyum.

Setelah cukup lama berbincang dengan Manda ternyata dia sangat ramah sekali Mimin pun pamit ke kamar nya.

Sementara itu Yohan sedang ada di dalam kamar nya dia sedang menatap salju yang turun ke tanah musim dingin ini begitu menyebalkan sekali.

Kringgg.

Lampu kuning di kamar Mimin menyala dia begitu kaget dengan bunyi nya dengan cepat dia berlari keluar saat sudah ada di depan kamarnya kakinya berhenti.

"Tuan Yohan dimana." ucap Mimin bingung sekali.

Karna tidak tau kamar Yohan Mimin pun langsung berlari menuju rumah mewah itu dengan memakai sendal bagi dirinya sangat mahal sekali.

"Min, Tuan Yohan memanggil dari tadi kamu kemana aja." ucap Elsa sedikit marah.

"Kak Elsa, aku tidak tau harus menemui Tuan Yohan di mana." ucap Mimin kebingungan.

"Ikut." ucap Elsa.

Dia langsung mengikuti langkah Elsa menaikih tangga saat sudah sampai di depan kamar Yohan Elsa dengan hati hati mengetuk pintu kamar nya.

"Tuan, Mimin sudah datang." ucap Elsa.

"Masuk." ucap suara yang ada di dalam.

Elsa menyuruh Mimin masuk sementara dirinya pergi dari kamar itu saat Mimin masuk dia melihat sekeliling betapa mewah sekali di sana Pria yang memukul Manda tadi sedang berdiri tak jauh dari balkon.

"Tuan." ucap Mimin menunduk.

"Kamu lama banget." ucap Yohan wajah nya masih menakutkan.

"Maaf Tuan, saya belum tau kamar Tuan." ucap Mimin menjawab.

Tiba tiba gelas kaca yang dia pegang tadi dia lempar langsung ke dinding beruntung nasib baik sekali tidak mengenai Mimin.

"Berani sekali kamu beralasan." ucap Yohan wajah nya menakutkan sekali.

Mimin menunduk takut tak berani menatap nya Yohan mendekati Mimin dan meraih dagu nya mencengkram nya hingga membuat Mimin meringis kesakitan.

"Kau fikir kamu disini hanya diam dan menerima gaji." ucap Yohan.

Lalu mendorong tubuh Mimin sampai terjatuh ke lantai tangan nya terkena pecahan kaca tadi.

"Aww." ucap Mimin kesakitan dia menangis tapi tidak bersuara.

"Dasar pelayan tidak berguna, PERGI." ucap Yohan dengan marah.

Mimin yang ketakutan pun berusaha berdiri kakinya benar benar gemetar sekali baru kali ini dia di perlakuan kasar sekali dengan langkah hati hati Mimin keluar.

Saat berjalan karna sambil menangis Mimin menabrak seseorang Pria itu tak lain Joy.

"Min, kamu kenapa." tanya Joy dia melihat Mimin yang ketakutan sementara tangan nya berdarah.

"Tuan saya pergi dulu." ucap Mimin.

Dia pergi meninggalkan Joy yang memandangi nya dengan tatapan kasihan tapi tak bisa berbuat apa pun.

Joy pun melanjutkan melangkah menuju kamar Yohan di sana Yohan sedang duduk di sofa dekat dengan balkon Joy menunduk hormat.

"Tuan." ucap Joy sambil menunduk.

"Kau yang membawa pelayan tidak berguna itu." ucap Yohan marah sekali.

"Tuan, tolong jangan membuat nya takut dia hanya belum tau tugas nya." ucap Joy sambil menunduk.

"Kamu berani mengatakan seperti itu." ucap Yohan lagi.

"Tuan Maaf." ucap Joy menunduk.

Yohan langsung membuang muka nya kesal dengan sekretaris yang bodoh itu sementara Mimin dia menangis di kamar dengan mengobati luka nya.

Terpopuler

Comments

Tina

Tina

kok g up thor..

2021-02-03

0

Tina

Tina

lanjut thor

2021-01-26

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Awal mulai.
2 Bab 2 Menakutkan.
3 Bab 3 Tertekan
4 Bab 4 Lirikan mata.
5 Bab 5 Kesalahan
6 Bab 6 Ancaman.
7 Bab 7 Perubahan.
8 Bab 8
9 Ujang Nya Mimin.
10 Diam Nya Rumput Ilalang
11 Bab 11 Kuat Bukan Berarti Bahagia
12 Bab 12 Memastikan Status
13 Bab 13 Bahagia itu Seperti Pelangi
14 Bab 14 Harusnya tidak seperti ini
15 Bab 15 Dilema
16 Bab 16 Seperti Mimpi Buruk bagi Mimin.
17 Bab 17 Bersikap lah Tenang dalam keadaan apa pun.!
18 Bab 18 Masa Kelam Tuan Yohan.
19 Bab 19 Perubahan Kecil.
20 Bab 20 Pertemuan yang tidak sengaja
21 Bab 21 Semuanya seperti patung
22 Bab 22 Berusaha Menerima Takdir
23 Bab 23 Perubahan Status
24 Bab 24 Pelarian sementara.
25 Bab 25 Susahnya menerima kenyataan.
26 Bab 26 Mata Panda nya Joy
27 Bab 27 Diriku yang malang
28 Bab 28 Belum waktunya
29 Bab 29 Ingat Status Posisi mu.
30 Bab 30 Love You
31 Bab 31 Sihir yang tak terlihat.
32 Bab 32 Dendam berujung penyesalan.
33 Bab 33 Kenapa ketika melihat orang lain terluka aku ikut sedih
34 Bab 34 Mengetahui Alasannya
35 Bab 35 Psikopat Terkena Amesia
36 Bab 36 Awal Mulai Kebucinan Tuan Psikopat
37 Bab 37 Menerobos masuk
38 Bab 38 Aku sangat mencintai nya
39 Bab 39 Apakah mencurigai itu pertanda Cinta
40 Bab 40 Menunggu
41 Bab 41 Merajut Kembali
42 Bab 42 Ayok Masuk
43 Bab 43 Rasa Cemburu
44 Bab 44 Sepasang mata
45 Bab 45 Mendadak Meeting.
46 Bab 46 Yang aku inginkan Diakui
47 Bab 47 Kabar Yang mengejutkan
48 Bab 48 Aku mencintaimu tapi tunggu semua selesai
49 49 Menemukan pelaku
50 Bab 50 Part 1 Kejam nya Tuan Yohan.
51 Bab 51 part 2 Kejam nya Tuan Yohan
52 Bab 52 Aku Mencintai mu
Episodes

Updated 52 Episodes

1
Bab 1 Awal mulai.
2
Bab 2 Menakutkan.
3
Bab 3 Tertekan
4
Bab 4 Lirikan mata.
5
Bab 5 Kesalahan
6
Bab 6 Ancaman.
7
Bab 7 Perubahan.
8
Bab 8
9
Ujang Nya Mimin.
10
Diam Nya Rumput Ilalang
11
Bab 11 Kuat Bukan Berarti Bahagia
12
Bab 12 Memastikan Status
13
Bab 13 Bahagia itu Seperti Pelangi
14
Bab 14 Harusnya tidak seperti ini
15
Bab 15 Dilema
16
Bab 16 Seperti Mimpi Buruk bagi Mimin.
17
Bab 17 Bersikap lah Tenang dalam keadaan apa pun.!
18
Bab 18 Masa Kelam Tuan Yohan.
19
Bab 19 Perubahan Kecil.
20
Bab 20 Pertemuan yang tidak sengaja
21
Bab 21 Semuanya seperti patung
22
Bab 22 Berusaha Menerima Takdir
23
Bab 23 Perubahan Status
24
Bab 24 Pelarian sementara.
25
Bab 25 Susahnya menerima kenyataan.
26
Bab 26 Mata Panda nya Joy
27
Bab 27 Diriku yang malang
28
Bab 28 Belum waktunya
29
Bab 29 Ingat Status Posisi mu.
30
Bab 30 Love You
31
Bab 31 Sihir yang tak terlihat.
32
Bab 32 Dendam berujung penyesalan.
33
Bab 33 Kenapa ketika melihat orang lain terluka aku ikut sedih
34
Bab 34 Mengetahui Alasannya
35
Bab 35 Psikopat Terkena Amesia
36
Bab 36 Awal Mulai Kebucinan Tuan Psikopat
37
Bab 37 Menerobos masuk
38
Bab 38 Aku sangat mencintai nya
39
Bab 39 Apakah mencurigai itu pertanda Cinta
40
Bab 40 Menunggu
41
Bab 41 Merajut Kembali
42
Bab 42 Ayok Masuk
43
Bab 43 Rasa Cemburu
44
Bab 44 Sepasang mata
45
Bab 45 Mendadak Meeting.
46
Bab 46 Yang aku inginkan Diakui
47
Bab 47 Kabar Yang mengejutkan
48
Bab 48 Aku mencintaimu tapi tunggu semua selesai
49
49 Menemukan pelaku
50
Bab 50 Part 1 Kejam nya Tuan Yohan.
51
Bab 51 part 2 Kejam nya Tuan Yohan
52
Bab 52 Aku Mencintai mu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!