Perasaan yang Buruk

Sesampainya di mall, Tania dan Dafa langsung ke tempat permainan. Tania menyerahkan kartu tiket ke Dafa "Kalau lo mau maen , maen aja nih pake kartu punya gue". Dafa heran karena gak biasanya mereka main permainan sendiri-sendiri. Biasa nya Tania selalu minta di temani saat bermain, apalagi saat permainan basket. "Tania... tungguin dong. Biasanya kita bareng main nya" ucap Dafa mengejar Tania yang berjalan lebih dulu. "Sorry daf, gue mau main pukulan hari ini biar lega gitu perasaan gue" jawab Tania. Dafa bingung dengan sikap Tania, dia lalu mengikuti Tania. Dia memerhatikan Tania.

Tania sangat bersemangat memukul permainan boxing. Tania sangat kesal dengan kejadian hari ini. Terlebih lagi kalau dia mengingat orang tua nya yang seakan tidak peduli pada nya. "Bbrruukk" Tania kembali memukul permainan nya. "Tan, sudah cukup. Lo kenapa sih?" tanya Dafa memegang tangan nya. Tania hanya tersenyum dengan terpaksa. "Fiuh... cape gue. Lho lo gak main daf? Biasanya lo maen mobil atau basket" Tania balik bertanya pada dafa. "Gue gak niat main. Gue malah khawatir sama lo Tan" jawab Dafa dengan melepaskan tangan Tania. "Gue? Gue kenapa? Biasa aja kali. Kayak gak tau gue aja lo" Tania menjawab Dafa sambil berlalu ke tempat bermain basket. "Ayo lawan gue Daf!" ajak Tania pada Dafa. "Anak ini selalu aja menyembunyikan semua perasaan nya. Kasihan" batin Dafa. Dafa dan Tania akhirnya bermain basket. Selesai bermain Tania mengajak Dafa pulang. "Tania, lo tunggu dulu ya. Gue mau beli es krim. Lo mau gak?" tanya Dafa. "Gak ah.. Lo aja deh yang beli. Gue tunggu sini ya" jawab Tania sambil duduk di dekat tempat permainan.

Tania mengeluarkan ponsel nya dia melihat jam sudah pukul 6 sore. "Ah... ngapain gue lihat jam. Gak ada yang peduli ini sama gue" gumam Tania. Dafa datang membawa 2 es krim dan menyodorkan ke Tania "Nih buat lo. Es krim coklat biar lo kaga stress. Hahahaha.." Tania mengambil es krim dari Dafa "Apaan sih lo? emang gue stres kenapa. ada-ada aja lo" jawab Tania. "Ya elah Tania gue temenan sama lo udah lama kali. Perasaan lo kalau lagi buruk pasti gitu tuch, bersikap aneh bin ajaib" ucap Dafa sambil ketawa. Tania hanya terdiam. Dafa memang berteman dengan Tania sudah lama, tapi yang pandai merayu dan membuat tertawa Tania hanya ada 1 orang yaitu Reno. Reno pindah ke Jambi sejak umur 14 Tahun. Saat itu Tania berumur 10 Tahun. Tania selalu di jahili oleh teman-teman Bagas kakak nya tapi Reno yang selalu membela Tania dan membuat Tania tersenyum. Sampai sekarang Tania belum pernah bertemu dengan Reno, dan Tania pun tidak tahu bagaimana keadaan Reno saat ini.

"Udah yuk pulang. Gue lupa bilang ke Bagas kalau besok dia di panggil ke sekolah gara-gara gue ketiduran di kelas" pinta Tania pada Dafa. Dafa hanya menganggukkan kepala menyetujui permintaan Tania. "Lo kok bisa ketiduran di kelas sih Tan?" tanya Dafa pada Tania sambil jalan ke parkiran motor. Dafa sudah jalan duluan dan saat menyebrang jalan menuju parkiran Tania hampir saja tertabrak mobil. Untung saja ada pria yang menarik tangan Tania sehingga Tania selamat dari kecelakaan itu. "Aduh... maaf ya. Terimakasih sudah menyelamatkan saya" ucap Tania. Pria yang menyelamatkan Tania terjatuh. Dafa melihat kejadian itu langsung berlari menuju Tania. "Lo gak apa-apa kan Tan? yang mana yang luka?" tanya Dafa. "Gue gak apa-apa dafa. Cuma si kakak itu nyelametin gue kayak nya tangan nya ke gores aspal ketika narik gue dia jatuh" jawab Tania. Mereka menghampiri pria tadi dan ternyata itu guru pembimbing mereka. "Loh pak. Bapak yang selamatkan saya? Makasih ya pak. Maaf merepotkan bapak" ucap Tania. Pria itu hanya berkata dengan dingin "Kalau jalan pakai mata jangan bengong" lalu pergi. Tania hanya diam menatap punggung pria itu.

Episodes
1 Tania dan Dafa
2 Bosan
3 Reno Oktavian Kusuma
4 Tidak Peduli
5 Perasaan yang Buruk
6 Minta Tolong Kakak
7 Teman Lama
8 Pertemuan
9 Tania Sakit
10 Terlihat Khawatir
11 Menyuapi Tania
12 Kalung
13 Curhat Tentang Reno
14 Mengembalikan Kalung
15 Mengembalikan Kalung (1)
16 Galau
17 Di antar Davin
18 Dafa Kecewa
19 Perasaan Aneh Dafa
20 Keheranan Dafa
21 Meminta Bantuan Dafa
22 Cafe Nia
23 Teka Teki
24 Emosi
25 Pukulan Dafa
26 Tante Erika Pergi
27 Bagas Menjelaskan SIAPA TANIA
28 Dafa Galau
29 Kegundahan Dafa
30 Aku Kangen Sama Kamu
31 Ayah Khawatir
32 Perkataan Ibu
33 Tania Drop
34 Ayah Tania dan Bagas Khawatir
35 Merawat TANIA
36 Merawat TANIA (1)
37 Davin dan Jehan Kecelakaan
38 Jehan Sadar
39 Menenangkan Jehan
40 Ibu Tania Datang Ke Rumah Sakit
41 Tante Erika Tahu Bahwa Tania Sakit
42 Sudah Waktunya
43 Sudah Waktunya (1)
44 Mas Jefri menghubungi Erika
45 Tania Drop
46 Berobat Ke Malaysia
47 Bertemu sebelum Terbang
48 Bertemu sebelum Terbang (1)
49 Pertemuan di Cafe
50 Kejutan Sebelum Tania Berangkat
51 Mengantar Ke Bandara
52 Rindu
53 Pemeriksaan Pertama
54 Kami Semua Sayang Tania
55 Pelukan Kangen
56 Terjadi Lagi
57 Aku Mau Donat
58 Erika Harus Tahu
59 Erika Mengadu
60 Tania Semakin Drop
61 Tania Segera Di Operasi
62 Bagas Bertemu Dengan Dokter Denia
63 Operasi Tania Di Mulai
64 Kabar Tania
65 Tania Bahagia
66 Gue Sayang Sama Lo, Kak!
67 Jenazah Tania Kembali ke Jakarta
68 Selamat Jalan Tania, Istirahat lah Dengan Tenang
Episodes

Updated 68 Episodes

1
Tania dan Dafa
2
Bosan
3
Reno Oktavian Kusuma
4
Tidak Peduli
5
Perasaan yang Buruk
6
Minta Tolong Kakak
7
Teman Lama
8
Pertemuan
9
Tania Sakit
10
Terlihat Khawatir
11
Menyuapi Tania
12
Kalung
13
Curhat Tentang Reno
14
Mengembalikan Kalung
15
Mengembalikan Kalung (1)
16
Galau
17
Di antar Davin
18
Dafa Kecewa
19
Perasaan Aneh Dafa
20
Keheranan Dafa
21
Meminta Bantuan Dafa
22
Cafe Nia
23
Teka Teki
24
Emosi
25
Pukulan Dafa
26
Tante Erika Pergi
27
Bagas Menjelaskan SIAPA TANIA
28
Dafa Galau
29
Kegundahan Dafa
30
Aku Kangen Sama Kamu
31
Ayah Khawatir
32
Perkataan Ibu
33
Tania Drop
34
Ayah Tania dan Bagas Khawatir
35
Merawat TANIA
36
Merawat TANIA (1)
37
Davin dan Jehan Kecelakaan
38
Jehan Sadar
39
Menenangkan Jehan
40
Ibu Tania Datang Ke Rumah Sakit
41
Tante Erika Tahu Bahwa Tania Sakit
42
Sudah Waktunya
43
Sudah Waktunya (1)
44
Mas Jefri menghubungi Erika
45
Tania Drop
46
Berobat Ke Malaysia
47
Bertemu sebelum Terbang
48
Bertemu sebelum Terbang (1)
49
Pertemuan di Cafe
50
Kejutan Sebelum Tania Berangkat
51
Mengantar Ke Bandara
52
Rindu
53
Pemeriksaan Pertama
54
Kami Semua Sayang Tania
55
Pelukan Kangen
56
Terjadi Lagi
57
Aku Mau Donat
58
Erika Harus Tahu
59
Erika Mengadu
60
Tania Semakin Drop
61
Tania Segera Di Operasi
62
Bagas Bertemu Dengan Dokter Denia
63
Operasi Tania Di Mulai
64
Kabar Tania
65
Tania Bahagia
66
Gue Sayang Sama Lo, Kak!
67
Jenazah Tania Kembali ke Jakarta
68
Selamat Jalan Tania, Istirahat lah Dengan Tenang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!