Bosan

Bel istirahat pun bunyi. Seperti biasa Tania hanya tidur di kelas, karena dia malas untuk pergi ke kantin atau pun bergosip tentang siswa lain dengan teman-teman nya. Tapi kali ini beda saat Tania ingin memejamkam matanya "tok..tok..tok..." suara meja di ketuk, Tania dengan malas melihat siapa yang mengetuk hanya berkata "Ah.. Dafa lo jangan ganggu gue. Gue mau tidur". "Ini aku Davin" ucap nya membuat Tania terkejut. "Aaa.. ada apa nyari aku?" tanya Tania langsung duduk dengan tegap. "Bisa bicara sebentar? Aku ada perlu dengan mu" Davin mengajak Tania keluar dari kelas menuju lantai 3 sekolah mereka. Di lantai 3 memang sepi di sana hanya ada UKS, Perpustakaan, Ruang Konseling, dan Gudang peralatan olahraga. "Hhhmm.. ada apa Davin?" tanya Tania pada Davin. "Ini.." Davin menyerahkan brosur pertandingan basket antar sekolah. "Apa maksudnya ini?" tanya Tania kembali. "Aku dengar dari Dafa kalau kamu bosan bila di rumah terus. Lebih baik kamu datang ke pertandingan Basket" jawab Davin. "Sudah ya. Bye" tambah Davin dan berlalu meninggalkan Tania.

Wajah Tania memerah saat ini, "Davin ngajak gue kencan gitu?" batinnya. "Ah... mimpi lo Tania. Dia tidak ada maksud lain dengan lo. Sadar Tania" tambah nya sambil menepuk-nepuk kedua pipinya. Tania pun menyusul Davin turun. Tania melihat Dafa sedang berbicara di koridor sekolah dengan seorang wanita cantik. "Gangguin ah" gumam Tania. "Hai Dafa. Lo gue cariin juga" ucap Tania pada Dafa dengan merangkul bahu Dafa. "Apaan sih lo Tania? Tumbenan juga lo nyariin gue. Udah sono balik ke kelas lo. Gue lagi ngobrol serius juga. Ganggu banget sih" jawab Dafa sambil menyingkirkan lengan Tania dari bahu nya. "Yee ... galak banget lo. Ya udah dech gue balik kelas. Neng, jangan mau di godain sama Dafa. Dafa playboy" ucap Janet pada Dafa sambil berbisik ke wanita cantik di depan nya. "Bye Dafa" tambah Tania.

Bel masuk istirahat pun berbunyi. Tania langsung lari ke dalam kelas nya. Tanpa sengaja dia menabrak seorang laki-laki, Tania tidak pernah melihat nya "Maaf... maafkan saya" ucap Tania. Laki-laki itu hanya tersenyum dan melihat ukiran nama Tania pada name tag seragam. Tania melanjutkan berlari menuju kelas. Pelajaran kali ini bikin Tania mengantuk,pelajaran bahasa mandarin. Tania tertidur di kelas, guru yang mengajar tanpa sengaja melihat Tania tertidur "Ya ampun TANIA..." teriak sang guru tapi Tania tidak juga bangun. Teman sebelah nya sudah menyenggol lengan Tania tetap dia tidak bangun. Akhirnya penghapus papan tulis melayang tepat kena kepala Tania "Pletak". Tania bangun dan melihat guru nya emosi. Kamu ke ruang Konseling, kamu saya hukum menulis dengan menggunakan huruf mandarin. "Haduh mampus gue. Gue kan paling malas kalo di suruh belajar bahasa mandarin" gumam Tania membuat sang guru melotot "Apa yang kamu katakan? cepat naik ke ruang konseling. sebelum jam pulang sekolah kamu sudah harus memberikan saya lembar hukuman bahasa mandarin. Mengerti!!" bentak sang guru membuat Tania mengambil seribu langkah menuju lantai 3 ke ruang konseling.

Dafa yang dari kamar mandi melihat Tania berlari ke lantai 3, dia langsung menyusul Tania. Sampai di lantai 3 Dafa memanggil Tania "Tania, lo ngapain lari-lari di tangga? Jatoh aja lo repot urusan nya". Tania mendekati Dafa "Sial banget gue hari ini. Pelajaran mandarin gue ketiduran dong. Sekarang gue di hukum di suruh ke ruang konseling dan menulis lembar hukuman pakai huruf mandarin. Lo tau kan gue males banget kalau urusan bahasa mandarin" jawab Tania sambil menghela napas nya. Dari dalam ruang konseling terdengar suara yang cukup berisik, akhir guru pembimbing konseling keluar dan melihat Tania bersama siswa lain "Kalian mau apa ke sini?" tanya guru pembimbing itu. "Hhhmm... maaf pak, bapak bukan nya yang tadi saya tabrak di koridor lantai 1?" pertanyaan guru pembimbing belum di jawab, Tania sudah mengajukan pertanyaan lagi. "Kamu di hukum ya? Cepat masuk ke ruangan" ucap guru itu dan menunjuk Dafa "kamu juga?" tanya nya. Dafa menggelengkan kepala lalu pergi turun kembali ke kelas.

Episodes
1 Tania dan Dafa
2 Bosan
3 Reno Oktavian Kusuma
4 Tidak Peduli
5 Perasaan yang Buruk
6 Minta Tolong Kakak
7 Teman Lama
8 Pertemuan
9 Tania Sakit
10 Terlihat Khawatir
11 Menyuapi Tania
12 Kalung
13 Curhat Tentang Reno
14 Mengembalikan Kalung
15 Mengembalikan Kalung (1)
16 Galau
17 Di antar Davin
18 Dafa Kecewa
19 Perasaan Aneh Dafa
20 Keheranan Dafa
21 Meminta Bantuan Dafa
22 Cafe Nia
23 Teka Teki
24 Emosi
25 Pukulan Dafa
26 Tante Erika Pergi
27 Bagas Menjelaskan SIAPA TANIA
28 Dafa Galau
29 Kegundahan Dafa
30 Aku Kangen Sama Kamu
31 Ayah Khawatir
32 Perkataan Ibu
33 Tania Drop
34 Ayah Tania dan Bagas Khawatir
35 Merawat TANIA
36 Merawat TANIA (1)
37 Davin dan Jehan Kecelakaan
38 Jehan Sadar
39 Menenangkan Jehan
40 Ibu Tania Datang Ke Rumah Sakit
41 Tante Erika Tahu Bahwa Tania Sakit
42 Sudah Waktunya
43 Sudah Waktunya (1)
44 Mas Jefri menghubungi Erika
45 Tania Drop
46 Berobat Ke Malaysia
47 Bertemu sebelum Terbang
48 Bertemu sebelum Terbang (1)
49 Pertemuan di Cafe
50 Kejutan Sebelum Tania Berangkat
51 Mengantar Ke Bandara
52 Rindu
53 Pemeriksaan Pertama
54 Kami Semua Sayang Tania
55 Pelukan Kangen
56 Terjadi Lagi
57 Aku Mau Donat
58 Erika Harus Tahu
59 Erika Mengadu
60 Tania Semakin Drop
61 Tania Segera Di Operasi
62 Bagas Bertemu Dengan Dokter Denia
63 Operasi Tania Di Mulai
64 Kabar Tania
65 Tania Bahagia
66 Gue Sayang Sama Lo, Kak!
67 Jenazah Tania Kembali ke Jakarta
68 Selamat Jalan Tania, Istirahat lah Dengan Tenang
Episodes

Updated 68 Episodes

1
Tania dan Dafa
2
Bosan
3
Reno Oktavian Kusuma
4
Tidak Peduli
5
Perasaan yang Buruk
6
Minta Tolong Kakak
7
Teman Lama
8
Pertemuan
9
Tania Sakit
10
Terlihat Khawatir
11
Menyuapi Tania
12
Kalung
13
Curhat Tentang Reno
14
Mengembalikan Kalung
15
Mengembalikan Kalung (1)
16
Galau
17
Di antar Davin
18
Dafa Kecewa
19
Perasaan Aneh Dafa
20
Keheranan Dafa
21
Meminta Bantuan Dafa
22
Cafe Nia
23
Teka Teki
24
Emosi
25
Pukulan Dafa
26
Tante Erika Pergi
27
Bagas Menjelaskan SIAPA TANIA
28
Dafa Galau
29
Kegundahan Dafa
30
Aku Kangen Sama Kamu
31
Ayah Khawatir
32
Perkataan Ibu
33
Tania Drop
34
Ayah Tania dan Bagas Khawatir
35
Merawat TANIA
36
Merawat TANIA (1)
37
Davin dan Jehan Kecelakaan
38
Jehan Sadar
39
Menenangkan Jehan
40
Ibu Tania Datang Ke Rumah Sakit
41
Tante Erika Tahu Bahwa Tania Sakit
42
Sudah Waktunya
43
Sudah Waktunya (1)
44
Mas Jefri menghubungi Erika
45
Tania Drop
46
Berobat Ke Malaysia
47
Bertemu sebelum Terbang
48
Bertemu sebelum Terbang (1)
49
Pertemuan di Cafe
50
Kejutan Sebelum Tania Berangkat
51
Mengantar Ke Bandara
52
Rindu
53
Pemeriksaan Pertama
54
Kami Semua Sayang Tania
55
Pelukan Kangen
56
Terjadi Lagi
57
Aku Mau Donat
58
Erika Harus Tahu
59
Erika Mengadu
60
Tania Semakin Drop
61
Tania Segera Di Operasi
62
Bagas Bertemu Dengan Dokter Denia
63
Operasi Tania Di Mulai
64
Kabar Tania
65
Tania Bahagia
66
Gue Sayang Sama Lo, Kak!
67
Jenazah Tania Kembali ke Jakarta
68
Selamat Jalan Tania, Istirahat lah Dengan Tenang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!