"Kamu berbuat salah apa?" tanya sang guru. "Hhmm... itu pak saya tidur saat pelajaran mandarin. Harusnya istirahat saya tidur, tapi karena ada keperluan dengan teman jadi saya tidak tidur pak" ucap Tania. "Haduh... kamu harus nya jadi siswa yang baik Tania. Tadi apa hukuman nya dari guru mu?" tanya kembali sang guru pembimbing. "Saya di suruh nulis lembar hukuman pakai bahasa mandarin pak. Tapi saya tidak bisa. Hehehe" jawab Tania pasrah. "Besok panggil orang tua mu untuk datang ke sekolah. Saya mau bicara. Sekarang sebagai hukuman nya kamu lari keliling lapangan selama 5kali" ucap Sang Guru. Tania hanya diam "kenapa harus panggil orang tua sih? orang tua gue mana mau ke sekolah hanya urusin hal sepele. Bagi dia uang nomor satu. Hadeh gimana ini?" batin Tania. "Hei... lah kenapa kamu diam saja? ayo cepat turun saya akan lihat kamu lari 5 putaran dari bawah. Cepat Tania" perintah sang guru membuat Tania turun dengan tergesa, hampir saja dia terjatuh bila guru pembimbing nya tidak menangkap tangan Tania. "Terimakasih pak" ucap Tania buru-buru lari.
"Tania. Ini aku Reno. Reno Oktavian Kusuma. Teman masa kecil mu, dan kakak kelas mu di SD. Kamu tidak banyak berubah ya Tania. Malah makin cantik. Kita sudah lama tidak bertemu" batin sang guru melihat Tania, Tania teman masa kecil nya, teman yang selalu manja dan minta anter saat pulang sekolah. Tania sudah menyelesaikan lari nya. "Haduh bapak saya capek,ngos-ngosan. Boleh saya istirahat sebentar baru kembali ke kelas pak?" tanya Tania yang duduk di pinggir lapangan karena kelelahan berlari. Reno memberikan sebotol minuman yang dari dulu sangat Tania suka estea. Tania kaget kenapa bapak ini tahu minuman kesukaan nya. "Mungkin hanya kebetulan" gumam Tania. "Terimakasih pak" ucap Tania tapi Reno sudah membalikkan badan nya pergi dan menjauh. "Lah si bapak jalan cepet banget. Kayak nya lagi kebelet mau pup" ucap Tania sambil ketawa. "Siapa yang kebelet mau pup?" tanya Davin yang tiba-tiba muncul di belakang nya. "Eh.. gak koq. salah denger kali kamu" ucap Tania mengalihkan pembicaraan. "Ngapain lo di sini?" tanya Davin kembali. "aku habis di hukum. di suruh lari 5 kali putaran lapangan. mau tau gak karena apa?" jawab Tania kembali pada Davin. Davin tidak menghiraukan omongan Tania lagi, dia malah ganti baju seragam nya dengan baju basket.
"Lo mau sampe kapan di situ? bel pulang sekolah udah bunyi tuh" ucap Davin sedikit mengingatkan Tania. "Hah? iya yah jam pulang. Aassiikk... udah ah mau balik" jawab Tania sambil berdiri, tapi tiba-tiba Tania tersandung tali sepatunya sendiri "Hah!!! gabruk" bunyi Tania yang jatuh. "Hahahaha... makanya kalo jalan hati-hati" ucap Davin mendekati Tania dan membantunya berdiri. "Terima kasih" jawab Tania pada Davin. Tania langsung mengikat tali sepatu nya dan berlari ke kelas. Dia merasa malu dengan Davin. "Kenapa harus jatuh di hadapan Davin sich? Bodoh.. Bodoh..." batin Tania sambil memukul kepala nya sendiri pelan. Tania merapikan buku pelajaran nya dan seperti biasa Dafa menunggu Tania di depan gerbang. Sebelum menghampiri Dafa, Tania pergi ke ruang guru dan menghadap guru mandarin. Belum sempat Tania berkata, guru mandarin nya sudah menyuruh Tania pulang karena dia sudah tahu bahwa Tania di hukum lari lapangan sebanyak 5x putaran. Tania langsung keluar dari ruang guru dan menghampiri Dafa di depan gerbang. Tania melihat Davin sedang berlatih basket sampai tidak sadar bahwa Dafa sudah cemberut saja dekat gerbang karena Tania memerhatikan Davin sampai tidak berkedip seperti itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments