Luluh Dan Patuh

Hati selalu luluh. Dengan melakukan perintah begitu patuh. Setiap perintah lelaki yang tidak peduli padanya. Namun ia sangat peduli. Dikala ia merasa begitu hancur. Namun saat didekati oleh Fery. Hatinya menjadi luntur. Seperti merasa ia ingin sekali melayaninya. Sungguh perasaan yang sangat mendalam. Ingin ia katakan namun mulut itu terbungkam. Cintanya hanyalah terhalang dengan perbedaan. Entah sampai kapan Silvi akan menyukai pria idamannya. Ia hanya berharap semoga keajaiban datang padanya.

Langit mendung mulai tebal. Tanda hujan akan segera turun. Namun mereka berdua tidak segera beranjak pergi dari taman.

"Udah mendung banget, aku pulang dulu." Ucap Silvi panik.

"Kenapa pulang?" Tanya Fery.

"Liat tuh udah mau hujan." Sahut Silvi.

"Disini aja dulu hujan-hujanan."

"Nggak mau nanti basah."

"Kena air hujan doang takut banget , lemah lo." Ucap Fery meremehkan.

"Serah lah gua pulang dulu."

"Jangan sekali melangkah pergi, liat aja kalo lo pergi." Ancam Fery.

Akhirnya Silvi tetap berada ditaman itu. Ia takut dengan ancaman Fery. Takutnya nanti ia di malu-maluin Fery di kampus.

"Nah gitu nurut, budak baik."

"Apaan sih." Ucap Silvi sedikit kesal.

Hujan pun turun. Mereka berdua masih duduk di kursi taman, sembari hujan- hujanan.

"Kenapa kamu nggak mau pulang?" Tanya Silvi.

"Males aja, gua di rumah selalu males."

"Kenapa lo dirumah males?"

"Gimana nggak males, tiap hari diurus pelayan yang nggak berguna itu." Ucap Fery sedikit marah.

"Kan enak diurus pelayan, kalau butuh apa apa ada yang ngambilin, ngerjain sesuatu ada yang bantuin."

"Itu pikiran lo doang panda dudul, kalau buat gua jika ada pelayan malah buat gua jadi males."

"Berarti dari dulu kamu males gara-gara ada pelayan?"

"Iya." Jawab Fery memelas.

Silvi berpikir bahwa sifatnya yang berlagak sombong, manja, dan pemalas itu mungkin nggak semua ada di diri Fery. Ya, karena setiap orang juga ada sisi baiknya.

Hari sudah mulai sore dan hujan mulai reda, mereka berdua memutuskan untuk pulang.

"Yuk pulang." ajak Silvi.

"Ya ayo."

"Kamu naik apa?"

"Naik mobil jemput sopir lah, nggak kayak lo naik montor mulu."

"Aku punyanya cuma montor."

"Makanya uang di tabung buat beli mobil, jangan buat nyewa buku mulu."

"Sok tau." Ucap Silvi sedikit melas.

Sesampai dirumah Silvi langsung mandi. Semua badannya basah kuyup. Untung bukunya nggak basah, karena tas Silvi terbuat dari bahan anti air. Ia segera mandi takut nanti ibunya lihat. Dan Silvi dimarahin karena hujan hujanan. Karena ia memiliki penyakit alergi air hujan, jadi setiap hujan-hujanan ia langsung badannya terasa gatal. Sehabis mandi Silvi sudah merasakan pusing dikepala, dan badannya mulai panas.

"mulai nggak enak nih, gara-gara di ajak Fery hujan-hujan tadi, kalau nggak diancam sama dia untuk tetep hujan-hujanan, nggak bakal alergi aku kumat." Batin Silvi.

Setelah merasakan tubuhnya mulai tidak enak dan merasa gatal diseluruh tubuhnya. Ia membuat teh hangat dan membuat ramuan tradisional untuk menghilangkan gatal. Untung saja ibunya belum pulang kerja. Setelah selesai membuat Ramuan tradisional ia langsung meminumnya dan di campur teh hangat. Agar ramuan tersebut, tidak terasa terlalu pahit diminum. Lalu ia tidur agar tubuhnya pulih dan besok bisa tetap masuk kuliah.

...****************...

Dirumah, Kevin langsung mandi dan membaringkan tubuhnya di kasur. Lalu memerintahkan pelayannya untuk membuatkan teh hangat.

"Bi tolong buatin gua teh hangat" Perintah Fery.

"Baik tuan muda."

Pelayannya membuatkan teh dan langsung diantar kekamar Fery.

"Ini tuan tehnya." Ucap pelayannya sembari meletakkan teh di meja.

Namun pelayannya itu salah membuatkan teh. Seharusnya sedikit gula. Tapi pelayannya lupa ternyata tuannya tidak terlalu suka manis. Akhirnya teh itu dibuang Fery kelantai, sampai gelas teh tersebut pecah.

"Teh apaan ini manis banget, becus buat nggak sih."

"Ma...maaf..tu...tuan...saya....lupa." Jawab pelayan itu begitu takut.

"Lu dipekerjakan di sini tuh yang bener, lu juga dibayar masak apa-apa lupa." Ucap Fery dengan begitu marahnya.

"Lain kali saya tidak akan mengulanginya tuan."

Pecahan gelas teh sampai terdengar di telinga ibu Fery yang sedang membaca novel. Akhirnya ibunya mendatangi kamar Fery.

"Ada apa ribut-ribut?" Ucap Bu Nurul.

"Tadi saya lupa memberikan teh kepada tuan terlalu banyak gula." Jawab Pelayan itu.

"Kan Fery tidak suka manis kenapa kamu kasih yang terlalu banyak gula?" Ucap Bu Nurul lembut.

"Saya lupa nyonya lain kali saya tidak akan mengulanginya."

"Ma pecat aja pelayan yang nggak becus ini " Sahut Fery yang begitu marah.

"Jangan dipecat nanti yang ngurusin kamu dan bantu kamu setiap hari siapa, kamu kan masih kewalahan untuk ngurusi sendiri."

"Biarin, Fery udah nggak kuat dari dulu ma. Diurus pelayan itu."

"Ya udah biar mama ganti aja dia ngurus rumah, nggak usah ngurus kamu. Dia jangan di pecat kasihan."

"Serah mama pokoknya cari lain aja pembantu yang lebih telaten."

" Iya Fer besok mama carikan." Ucap mama nya. dengan begitu sabar.

Akhirnya Fery buat minuman sendiri dari dapur. lalu ia tidur untuk menambah tenaga bangun esok hari.

...****************...

Rasa cinta tumbuh dengan sendiri. Namun untuk berpaling dengan cinta sangatlah susah. Sekali mempunyai rasa. Selalu menumbuhkan cinta. Ingin rasanya pergi dari jeratan cinta. Namun sangat sulit untuk lepas. Walaupun seseorang tidak menjeratnya. Namun cinta lah yang menjerat untuk lebih dekat dan lebih dalam. Sama yang dirasakan Silvi. Ia tidak ingin di jerat dengan rasa sukanya dengan Fery namun cintanya yang begitu dalam membuat ia patuh dan luluh dengannya.

Perlakuan seseorang memang bisa mempengaruhi hidup. Apalagi perlakuan yang diberikan sejak kecil. Maka waktu ia sudah besar ia akan seperti itu. Karena didikannya sejak kecil. Namun semua itu bisa dirubah jika ada seseorang yang merubah hidupnya menjadi lebih baik. Seperti cinta, akan merubah seseorang menjadi lebih baik maupun sebaliknya. Jika ia sudah terjerat dalam cinta ia akan melakukan apa saja demi dia. Seperti Fery ia sudah menjadi anak malas dan manja karena ia di manja sejak kecil, dan dengan pelayan yang lalai ia menjadi pemalas. Namun jika semua itu dirubah dengan penuh cinta, penuh usaha dan kasih sayang. Itu pasti akan berubah dengan begitu mudah. Dan di kehidupan Fery akan ada seseorang yang akan merubahnya menjadi lebih baik.

Jadi jangan pernah terlalu terpuruk dalam keadaan yang itu itu saja. Berusaha lakukan dengan cinta dan kasih sayang, mungkin keadaan yang terlalu terpuruk akan berubah. Ajaklah teman, saudara, pacar, atau pun keluarga untuk meng support perubahan itu. Karena memang jika perubahan sudah ada di diri sendiri, maka akan terlihat berbeda di mata orang lain.

Terpopuler

Comments

Hebron Manalu

Hebron Manalu

bagus bangat😇

2021-09-13

1

Xi Wuxin(hiat...)

Xi Wuxin(hiat...)

hai kak ak mampir lgi nih😁😁

2021-02-19

2

🆃🅸🅺⸙ᵍᵏ📴

🆃🅸🅺⸙ᵍᵏ📴

like like like

2021-02-16

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!