Arie pulang dari rumah nya dan setelah mengantar Tiara. Di lihat nya ada tamu yang hadir di rumah nya.
Tamu tersebut tak asing baginya, iya adalah Pak Herman dan Bu laila.
Pak Herman adalah orang terpandang di kampung nya, iya seorang Ustadz dan guru mengaji bagi nya dan Tiara.
"Assalam mualaikum."ucap Arie.
"Waalaikum salam," secara serentak mereka menjawab.
Setelah bersalaman, Arie pun duduk di samping Pak Herman.
"Kebetulan ada kamu Rie, Bapak ada perlu sama kamu," ujar Pak Herman.
"Ada apa Pak?"tanya Arie lagi.
Pak Herman memandang istri nya,iya seolah ragu untuk mengatakan pada Arie.
"Kata kan saja Pak, ada yang bisa saya bantu?"
"Begini nak, Aisyah putri kami menderita kanker otak,dan masih di stadium awal, dan masih sangat mungkin iya untuk di sembuh kan."
"Innalilah" ucap Arie.
"Tapi Aisyah seperti tak bersemangat untuk menjalani pengobatan nya."
"Kami selalu memberi dukungan kepada nya, tapi iya seperti orang yang telah pasrah pada penyakit nya."
"Kami pun berusaha mencari tahu, apa yang bisa membuat Aisyah bisa bersemangat lagi."
"Dan kami menemukan di buku harian Aisyah, ternyata iya menyukai mu dan merasa patah hati saat mendengar kau dan Tiara akan menikah."
Arie tertegun tak percaya, namun iya yakin bahwa Pak Herman tak mungkin berbohong.
"Apa yang bisa saya bantu Pak?" tanya Arie.
Pak Herman terlihat ragu mengatakan nya, namun Arie meyakin kan Pak Herman kembali.
"Kami bermaksud menikah kan mu dengan putri kami Nak,"
Arie terkejud mendengar penuturan itu, iya tak tahu harus berkata apa. Tak pernah terbayang sekalipun dalam benak nya bahwa iya akan menikahi Aisyah.
Melihat Arie yang diam, Pak Herman pun angkat bicara.
"Kami tidak memaksa mu Arie, kami tahu, kau butuh waktu untuk memikir kan nya,"ujar Pak Herman.
Setelah mengutarakan maksud nya, Pak Herman dan istri nya pun berpamitan.
Arie masuk ke kamar nya dan langsung menghempas kan tubuh nya di atas kasur, kemudian datang Ibu nya menghampiri nya.
"Bagai mana menurut mu, Nak?" tanya Ibu pada Arie.
"Entalah Bu, Masalah Arie dan Tiara saja belum selesai, sekarang Pak Herman meminta Arie menikahi Aisyah."Jawab Arie.
"Masalah kamu dan Tiara sudah selesai Nak, jangan kamu ganggu Tiara lagi, iya sudah bahagia bersama suami nya."
"Tapi Bu, Arie hanya cinta pada Tiara," ucap Arie tegas.
"Arie, kalau kamu menikah karna cinta, kamu belum tentu bahagia, jika kamu menikah karna ingin membahagia kan orang lain, maka, dengan sendiri nya kamu akan merasa bahagia."Tutur ibu nya menasehati.
"Mungkin dengan menikahi Aisyah, kamu bisa melupakan Tiara, dan kamu juga bisa membahagia kan Aisyah."
"Arie, Aisyah itu wanita soleha, kamu sangat beruntung Nak, Pak Herman sendiri yang meminta mu untuk menikahi putri nya."Nasehat ibu nya
"Baik lah bu, akan Arie pikir kan lagi."
Arie mempertimbang kan penuturan ibu nya, ada benar nya juga perkataan ibu nya.
Selama ini iya masih belum bisa melupakan Tiara, dan baru saja iya dan Tiara hampir melakukan sesuatu yang hina.
Tak seharus nya iya menggangu Tiara yang sudah menikah.
**
Tiara sudah bersiap untuk pergi ke luar kota kali ini, iya pun mempersiapkan keperluan nya setelah itu iya menyiap kan sarapan untuk Riki.
Tiara mengetuk pintu kamar Riki, dan tak lama kemudian Riki membuka pintu.
"Mas, aku pamit keluar kota selama lima hari dan ini surat tugas nya."ujar Tiara sambil menyerah kan surat tugas tersebut.
Riki hanya diam dan mengambil surat tugas dari Tiara.
"Aku berangkat Mas,"ucap Tiara.
Tak satu kata pun keluar dari mulut Riki, Tiara merasa bahwa hubungan nya dengan Riki memang tak bisa di selamat kan lagi.
Tampak nya, rumah tangga yang baru berlabuh itu harus karam sebelum sampai di tepi dermaga.
Tiara pun harus pasrah bahwa diri nya tak lama lagi menyandang status janda.
***
Tiara pun sampai di kantor nya, saat ini mereka sudah bersiap untuk berangkat.
Ryan, Pak Danu,Tiara dan Dinda berada dalam satu mobil sedangkan yang lain berada di mobil lain nya.
Dinda dan Tiara asyik mengobrol di mobil dan kadang kala terdengar tawa dan canda mereka sedang kan Ryan, hanya tersenyum mendengar cerita mereka.
Dinda sibuk curhat tentang pacar nya kepada Tiara, meski mereka bicara pelan namun tetap saja terdengar oleh Ryan dan Pak Danu dan mereka cekikikan tertawa.
"Tiara dari tadi cuma aku yang cerita tentang pacar aku,kamu juga ceritain dong pacar kamu." tutur nya
"Aku ngak punya pacar," jawab Tiara.
"Serius kamu Tiara?"tanya Dinda.
"Sayang banget cantik- cantik masih jomblo, tapi kenapa ?"tanya nya
"Belum bisa move on," Jawab Tiara asal.
Kemudian Dinda berbisik di telinga Tiara, namun masih terdengar mereka ber empat, "Sama Pak Ryan aja, dia kan juga jomblo,"bisik Dinda bercanda dengan sengaja agar masih terdengar oleh Ryan.
Mendengar penuturan Dinda, Ryan pun tersenyum, Dinda tak segan bercanda pada Ryan, meski Ryan adalah atasan nya, karna Dinda memang orang yang blak-blakan.
Mereka pun istirahat makan siang,Tiara dan Dinda makan satu meja bersama, karna dalam tim tersebut hanya mereka berdua wanita sedang lelaki nya berjumlah empat orang dan mereka duduk dalam satu meja.
Saat akan memesan makanan tiba-tiba Ryan menghampiri Tiara dan Dinda.Ryan langsung memberi segelas minuman kepada Tiara dan duduk di samping nya.
Melihat keadaan tersebut Dinda paham, Iya pun pindah tempat duduk dan duduk dengan ketiga lelaki rekan nya.
Tiara merasa grogi saat di hampiri Ryan, begitu pun Ryan, iya tak tahu harus berkata apa, ketika Tiara berada di depan nya.
"Tiara kamu mau ngak jadi pacar aku?" Tanya Ryan.
Karna kaget dengan pertanyaan Ryan yang tiba-tiba, Tiara yang sedang minum jus pun menjadi tersedak.
"Kamu ngak apa-apa Tiara?"tanta Ryan.
"Ngak apa-apa Pak," jawab Tiara.
"Kamu kaget ya Tiara, dengan pertanyaan ku?"
Tiara hanya tersenyum, tersipu malu.
"Ngak mesti di jawab sekarang, kok," ujar Ryan lagi.
"Jalani aja dulu,"tambah nya.
Tiara tak menyangka bahwa Ryan ternyata menyukai nya, padahal Ryan yang iya kenal sangat pemalu dan ngak banyak bicara.
Sebenar nya Tiara sendiri kagum akan sikap Ryan yang tenang, santun, dan soleh.
Bahkan Ryan terkadang mengalih kan pandangan nya ketika berbicara dengan lawan jenis nya.
Semenjak saat itu, mereka jadi terlihat akrab dan sering mengobrol bertiga bersama Dinda.
Sudah lima hari mereka bekerja sama,dan banyak waktu yang mereka habis kan bersama.
Ryan yang mula nya lebih banyak diam kini seolah membuka diri dan mereka semua terlihat akrab dan bercanda.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 158 Episodes
Comments
Fiwanaka
mampir thor
2022-10-10
0
Mbok Ne Firwafnay AY
semangat Thor
2022-08-16
0
yosya
tiara. inga inga..
kamu udah menikah meski pun pernikahan mu begitu... ada hati yang musti d jaga..
jangan begitu ya..
2022-07-13
0