Latihan dan ikatan

Terkadang tak semua hal bisa berjalan sesuai dengan apa yang diinginkan. Disaat semesta tak memihak, disaat itulah berbagai hal bisa terjadi. Keputusasaan yang sempat menghantuinya membuat semangatnya sempat goyah.

Tapi... Masih ada satu hal yang perlu ia pertahankan. Setidaknya satu impian dan keinginan yang perlu ia capai.

Kebahagiaan.

Ia ingin kembali merasakan bagaimana rasanya bahagia.

Ia ingin kembali merasakan keceriaan dan rasa senang.

Ia ingin kembali merasakan perhatian dan kasih sayang yang tulus diberikan untuk nya.

Kapan hari itu akan datang? Sampai kapan ia harus menunggu?

Tapi itu tak akan lama lagi. Walau dengan semua keputusasaan, di dalam hatinya yang paling dalam, sumber dari seluruh semangat dan tekatnya membentuk sebuah harapan dan keyakinan untuknya kembali mendapatkan semua itu.

Sesulit apapun rintangan yang akan ia hadapi.

Sebanyak apapun siksaan yang akan dia terima, tapi itu tak akan membuat tekatnya goyah. Usaha yang dia lakukan selama ini pasti tak akan sia sia. Itu pasti.

Itulah yang dipikirkan seorang pemuda bermanik merah ruby yang terlihat sedang menenangkan diri dan konsentrasi untuk mengaktifkan kekuatan nya.

Percikan listrik merah mulai keluar dari tubuhnya. Aliran power di sekitarnya terlihat rapi dan mengalir dalam satu arus yang sama dengan seimbang. Tidak terlalu cepat maupun terlalu lambat. Nafasnya berhembus pelan namun teratur. Matanya terpejam mencoba memfokuskan diri pada kekuatan nya.

Semakin lama percikan itu semakin besar tanda Revan sudah mulai menguasainya dengan sempurna. Sampai...

Brak!!

"Hoi bocah! Apa yang kau lakukan?!" Seruan seorang pria menghancurkan konsentrasinya yang hampir sempurna. Menyebalkan. Dia pikir mencoba fokus seperti itu mudah apa? Disaat dia sudah hampir berhasil, langsung dihancurkan seperti itu.

Revan menghela nafas kasar. Dirinya menatap pada pria yang mengenakan kacamata visor kuning cerah di hadapannya.

"Ayo ikut aku. Tuan Avren akan mulai latihannya. " Ujar pria itu, Sein. Ia melepas rantai yang mengikat Revan. Sementara, sang pemuda hanya mengikutinya dengan wajah kesal.

'Latihan macam apa yang akan dilakukan pria menyebalkan itu? ' Batin Revan.

Sementara, di suatu ruangan yang cukup luas terlihat Avren sedang menunggu sambil sedikit melakukan pemanasan. Revan yang baru masuk ke ruangan itu terdiam.

"Wah wah... Sepertinya latihan akan segera di mulai. Boleh aku menggantikan dirimu?"

'Tidak, belum saatnya.'

"Kau menyebalkan. "

Revan menghela nafas. Satu sisi dia memiliki masalah dengan Avren dan di sisi lain ada masalah yang bersembunyi. Yang benar saja... Untuk kali ini Revan berharap bahwa dia tak akan membuat ulah. Setidaknya Revan harus memanfaatkan latihan ini untuk mengalahkan Avren.

"Haha.. Kau siap memulai latihan?" Tanya Avren yang mempersiapkan belati dan pistol di tangannya.

"Siap." Jawab Revan singkat dengan nada suara datar.

"Baiklah, dalam latihan ini coba kau hindari serangan ku dan balik menyerang ku dengan kekuatanmu. Keluarkan semua kekuatan yang kau miliki. "  Ujar Avren dengan menekankan kalimat terakhir. Revan menghela nafas dan mulai muncul percikan listrik merah di sekitar tangannya.

"Pedang Halilintar!! " Serunya dan muncul sebuah pedang katana berwarna merah hitam. Ia langsung melesat menuju tempat Avren berdiri. Namun pria itu dengan mudah menghindarinya dan meluncurkan tendangan pada Revan. Revan menahannya dengan tangannya sebelum ia mencoba menusukkan pedang miliknya pada Avren. Namun berhasil dihindari.

'Gesit juga orang ini. ' batinnya dan kembali meluncurkan serangan. Ia menggunakan gerakan kilatnya untuk melakukan melakukan serangan. Namun, secara tiba tiba langkahnya terhenti. Rasa sakit menjalar di lehernya yang membuatnya mengerang kesakitan. Dan di saat itulah Avren langsung menendang perutnya dengan keras hingga terpental beberapa meter.

"Ugh. Kau curang! " Serunya sambil mencoba kembali berdiri.

"Curang? Tak ada peraturan dalam latihan ini." Ujarnya sambil mengeluarkan belati dan kembali menyerangnya. Revan mencoba menghindari setiap serangannya dan meluncurkan serangan saat melihat celah.

Ini jadi semakin sulit. Ditambah ia harus menahan rasa sakit di lehernya dan lengannya akibat tembakan dari Raile. Tapi ia tak menyerah. Ia harus berusaha lebih kuat untuk bisa mengalahkan Avren.

Tiba-tiba Avren kembali meluncurkan serangan bersamaan dengan listrik yang menyetrum lehernya membuat pertahanan Revan melemah dan telak mengenainya.

"Akh!! " Darah mengalir dari luka sayatan di bahu nya. Benar benar menyulitkan.

Sementara di tempat lain..

***

'Tolong aku.. '

"TIDAAAAAAAAKKKK!!!"

Teriak Raile secara tiba tiba membuat Riz yang ada di dekatnya terkejut. "Alamak kau! Haduh Raile... Kau membuatku terkejut. Ada apa? Kenapa kau tiba tiba teriak? Ada apa? " Tanya Riz.

Raile mencoba mengatur kembali nafasnya yang sempat memburu. Ia memegang kepalanya yang masih terasa sakit. Tatapannya kini teralih pada pemuda bermanik blue sky di sampingnya. "A.. Aku.. Tidak apa. Entahlah... Apa yang terjadi? Dimana aku? "

"Kau ada di ruang kesehatan. Kami menemukanmu pingsan di atap. "

Ingatannya kembali berputar pada saat itu. Saat secara tiba tiba kepalanya terasa sakit dan akhirnya pingsan. Saat itu ia sedang memikirkan Revan. Tapi kenapa tiba-tiba ia sampai pingsan? Dan suara apa yang di dengarnya tadi? Apa itu hantu? Ah tidak. Yang benar saja. Dia baru sadar dari pingsan, mungkin itu hanya mimpi.

Tapi.. Jika hanya mimpi, kenapa ia merasa gelisah? Kenapa ia merasa khawatir akan sesuatu? Tapi apa? Tak mungkin karena orang itu kan?

Ikatan batin kalianlah yang membuatmu merasakan semua itu.

"Raile? Haloo... Apa ada orang? "

Tanya Riz sambil melambaikan tangan di depan muka Raile, membuatnya tersadar dari lamunannya. Ia kembali menghela nafas berat.

"Maaf.. " Gumamnya tapi masih bisa di dengar olah Riz.

Riz memiringkan kepala bingung. "Kenapa kau minta maaf?" Raile hanya terdiam.

Kriet..

Terdengar suara pintu terbuka dan terlihat Rei dan agen Raka memasuki ruangan.

"Kau sudah sadar Raile, bagaimana kondisimu? " Tanya agen Raka.

"Masih terasa sakit, tapi aku baik baik saja. " Ucapnya sambil tersenyum tipis. Tapi tetap saja terlihat manis.

"Baiklah. Mungkin kau kelelahan, sebaiknya kau pulang lebih awal hari ini. Kakekmu juga pasti khawatir. "

"Um... Tak perlu Agen Raka. Aku baik baik sa- akh.." Ucapan Raile terpotong saat rasa sakit kembali menyerang kepalanya. Keseimbangannya sempat hilang yang membuatnya hampir terjatuh jika saja Riz tak ada di sampingnya.

"Sebaiknya kau jangan membantah Raile.. Kau perlu banyak istirahat. Jangan memaksakan diri. " Ucap Rei yang disusul anggukan dari Raka dan Riz.

"Betul Raile.. Kau harus istirahat dulu. Lagipula sedang tak ada misi kan? Jadi tenang lah.. Biar aku temani. Ya... Sambil menjagamu lah... Mana mungkin aku membiarkan sepupuku pulang sendiri dalam kondisi seperti ini... " Ucap Riz sambil memeluk Raile.

Tatapannya terarah pada Raka yang ber Sweatdrop melihatnya. Jelas sekali ada maksud tersembunyi. Ditambah lagi ekspresi wajah yang sengaja dibuat buat.

Pintar sekali kau mencari alasan.

Raka menghela nafas. "Haah.. Baiklah.. Kau boleh ikut pulang. Hanya untuk menjaga Raile. Awas saja jika aku melihatmu berkeliaran. Aku akan memberikan hukuman yang berat untukmu!"

"Yeeyy!!! Hore!!! Baiklah.. Kita pulang Raile!!! Yoo!!! " Ucap Riz girang dan menarik Raile yang membuatnya hampir terjatuh.

"E.. Eh.. Pelan pelan Riz.." Ya... Sayang sekali Riz tak mendengarkan nya dan langsung melesat pulang.

Kasihan sekali kau Raile.. Karena memiliki saudara seperti itu.

Sesampainya di rumah, Raile langsung membaringkan tubuhnya di kasur karena pusing yang menyerang. Kondisinya masih belum pulih dan sudah diperlakukan seperti itu. Buruk sekali nasibnya.. Bukannya tambah baik, justru tambah buruk.

Beruntung kakek dan Fio sedang ada di kedai. Jika tidak, dia harus menjelaskan apa? Ia tak ingin membuat kakeknya khawatir.

Matanya terpejam menyembunyikan manik goldnya. Ingatannya kembali teralih pada alasan dirinya pingsan dan suara itu. Terdengar sangat jelas dan penuh penderitaan. Siapa itu? Atau hanya sekedar mimpi?

TBC

Terpopuler

Comments

Lia_ Appademen 01

Lia_ Appademen 01

Dah kuduga si Revan Halilintar 😂😂😂

2022-11-13

1

Lia_ Appademen 01

Lia_ Appademen 01

Revan iris ruby
Raile iris gold
Riz iris blue Sky

kok jadi keingat BBB Halilintar Taufan gempa 😂😂😂dehh

2022-11-13

1

Kyomi

Kyomi

merinding baca nya tapi seru

2022-11-11

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Diriku Kelinci Percobaan
3 Kawan lama
4 Kebenaran
5 Latihan dan ikatan
6 Pencurian Berlian
7 Pencurian berlian (part 2)
8 Pembalasan
9 Jawaban
10 Alasan Kebencian
11 Tawaran Menjadi Agen
12 Shadow Agen
13 Kembali bersama
14 Misi Pertama Sebagai Agen
15 Nyaris Terbongkar
16 Curiga
17 Penyelidikan
18 Nama Samaran
19 Mimpi yang menjadi petunjuk
20 Jebakan
21 Jebakan (part 2)
22 Jebakan (part 3)
23 Khawatir
24 Pengintaian
25 Anggota Baru Dark Devil
26 Identitas Yang Terbongkar
27 Selangkah Lebih Maju
28 Shadow Agen VS Dark Devil
29 Keraguan
30 Masalalu Himaki
31 Bekerja Di Balik Bayangan
32 Mencari Informasi
33 Thory
34 Ingatan yang hilang
35 Pertemuan Yang Tak Di Sengaja
36 Diskusi
37 Fakta yang terbongkar
38 Foto yang mengungkap fakta
39 Kekecewaan
40 Diary Dan Penyesalan
41 Maaf
42 Penyesalan
43 Sedikit kepercayaan
44 Hati Yang Terluka
45 Memulai lembaran baru
46 Rahasia kecil
47 Game Start!
48 Permainan Belum Berakhir
49 Ice
50 Misi Pertama
51 Penghianat
52 Kilatan dan Kematian
53 Rencana Penyelamatan
54 Menyelinap
55 Sudah Berakhir
56 Esper
57 Pencuri Data
58 Memasuki Gedung Alpha
59 Membawa nya kembali
60 Semakin banyak misteri
61 Bagaimana takdir membawa mereka
62 Pertemuan yang menguntungkan
63 Kehangatan di pagi hari
64 Tujuan Sebenarnya
65 Memeriksa nya lagi
66 Pertemuan dengan Erano
67 Ketua Dark Devil Yang Sebenarnya
68 Raile menghilang
69 Ancaman
70 Pertempuran yang panjang
71 Ada di pihak nya
72 Aksi penyelamatan
73 Rencana yang berhasil
74 Fakta dan kerjasama
75 Meminta Bantuan
76 Ngambek nih...
77 Menjelaskan semuanya
78 Latihan yang berujung penyelidikan
79 Memata-matai
80 Kunci
81 Ruang Rahasia
82 Tanpa izin
83 Tak akan membiarkan nya kembali tersakiti
84 Sakit karena kehilangan
85 Bertemu Dengan Sein
86 Fakta Yang Tersembunyi
87 Menyelamatkan Kalian
88 Rencana Menghentikan
89 Memperoleh Banyak Data
90 Menyalin Kemampuan
91 Mulai!
92 Pertanyaan menjebak
93 Mulai bergerak
94 Orang yang tepat
95 Di luar rencana
96 Di luar rencana (part 2)
97 Menyerbu Masuk
98 Apa benar ini yang kau inginkan?
99 Melawan Thory
100 Ada yang tidak beres
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Prolog
2
Diriku Kelinci Percobaan
3
Kawan lama
4
Kebenaran
5
Latihan dan ikatan
6
Pencurian Berlian
7
Pencurian berlian (part 2)
8
Pembalasan
9
Jawaban
10
Alasan Kebencian
11
Tawaran Menjadi Agen
12
Shadow Agen
13
Kembali bersama
14
Misi Pertama Sebagai Agen
15
Nyaris Terbongkar
16
Curiga
17
Penyelidikan
18
Nama Samaran
19
Mimpi yang menjadi petunjuk
20
Jebakan
21
Jebakan (part 2)
22
Jebakan (part 3)
23
Khawatir
24
Pengintaian
25
Anggota Baru Dark Devil
26
Identitas Yang Terbongkar
27
Selangkah Lebih Maju
28
Shadow Agen VS Dark Devil
29
Keraguan
30
Masalalu Himaki
31
Bekerja Di Balik Bayangan
32
Mencari Informasi
33
Thory
34
Ingatan yang hilang
35
Pertemuan Yang Tak Di Sengaja
36
Diskusi
37
Fakta yang terbongkar
38
Foto yang mengungkap fakta
39
Kekecewaan
40
Diary Dan Penyesalan
41
Maaf
42
Penyesalan
43
Sedikit kepercayaan
44
Hati Yang Terluka
45
Memulai lembaran baru
46
Rahasia kecil
47
Game Start!
48
Permainan Belum Berakhir
49
Ice
50
Misi Pertama
51
Penghianat
52
Kilatan dan Kematian
53
Rencana Penyelamatan
54
Menyelinap
55
Sudah Berakhir
56
Esper
57
Pencuri Data
58
Memasuki Gedung Alpha
59
Membawa nya kembali
60
Semakin banyak misteri
61
Bagaimana takdir membawa mereka
62
Pertemuan yang menguntungkan
63
Kehangatan di pagi hari
64
Tujuan Sebenarnya
65
Memeriksa nya lagi
66
Pertemuan dengan Erano
67
Ketua Dark Devil Yang Sebenarnya
68
Raile menghilang
69
Ancaman
70
Pertempuran yang panjang
71
Ada di pihak nya
72
Aksi penyelamatan
73
Rencana yang berhasil
74
Fakta dan kerjasama
75
Meminta Bantuan
76
Ngambek nih...
77
Menjelaskan semuanya
78
Latihan yang berujung penyelidikan
79
Memata-matai
80
Kunci
81
Ruang Rahasia
82
Tanpa izin
83
Tak akan membiarkan nya kembali tersakiti
84
Sakit karena kehilangan
85
Bertemu Dengan Sein
86
Fakta Yang Tersembunyi
87
Menyelamatkan Kalian
88
Rencana Menghentikan
89
Memperoleh Banyak Data
90
Menyalin Kemampuan
91
Mulai!
92
Pertanyaan menjebak
93
Mulai bergerak
94
Orang yang tepat
95
Di luar rencana
96
Di luar rencana (part 2)
97
Menyerbu Masuk
98
Apa benar ini yang kau inginkan?
99
Melawan Thory
100
Ada yang tidak beres

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!