04. pagi yang menyebalkan.

"Malam pa." Yumna membawakan kopi untuk papanya di ruang kerja, sekalian ada yang ingin Yumna bicarakan sebenarnya.

Meletakkan kopi di atas meja kerja sang papa. Lalu berdiam diri, memilin ujung bajunya sesekali menggigit bibirnya, bingung untuk memulai.

"Malam. Ada yang ingin di bicarakan?" Bima menutup berkas yang di pegangnya. Sudah tahu pasti kebiasaan setiap putra putrinya jika sedang ingin bicara.

"Umm..." masih bingung.

"Duduk." Yumna pun duduk di kursi tepat di depan papanya. "Mau bicara apa?" bertanya penuh wibawa. Justru semakin membuat Yumna merasa gugup. Yumna meremas jari-jarinya sendiri.

"Yumna...anu...ummm..." Bima terkekeh, tidak pernah berubah. Yumna, Syifa dan Lily, jika ada yang ingin di bicarakan mereka serempak seperti itu. Menunggu beberapa saat, masih belum juga membuka suara.

"Sudah siap untuk bekerja besok?" Bima mendahului pembicaraan. "Papa tidak sabar ingin kamu segera bergabung di perusahaan papa."

"I-iya. Aku, siap." merasa lemas, kalah sebelum berperang. Tadinya Yumna ingin minta izin untuk bekerja di perusahaan lain. Baginya bekerja di perusahaan papanya mungkin akan terasa aneh. Yumna benar-benar ingin bekerja dengan usahanya sendiri sebelum menangani perusahaan papanya.

"Bagus. Papa senang." Bima tersenyum bangga. Mengambil cangkir kopi dan menyesapnya perlahan.

"Tapi pa, Yumna benar-benar tidak ingin dulu mengambil alih perusahaan. Biarkan Yumna bekerja sesuai dengan yang Yumna raih selama ini, boleh kan?"

"Oke. Itu tidak sulit!"

"Dan... Yumna tidak mau status Yumna sebagai putri papa di ketahui orang lain. Ya selain yang sudah tahu tentunya!" Alis Bima terangkat sebelah, merasa aneh dengan permintaan putri sulungnya. Menyimpan kembali cangkir di tempatnya.

"Maksud Yumna. Yumna hanya ingin kerja dengan tenang pa. Yumna tidak mau di bedakan hanya karena aku ini putri papa. Bisa kan?" Bima terdiam. Menatap kesungguhan Yumna. Entah apa yang di rencanakan putrinya, tapi Bima meyakini putrinya, tidak akan berbuat macam-macam yang akan membuatnya kecewa.

"Oke, bisa di atur!" Yumna tersenyum senang. Dia bangun dan beranjak memutari meja lalu memeluk sang papa.

"Trimakasih, pa! Sayang papa!" mencium pipi Bima.

"Jangan lupa siapkan lamaran kerja kamu. Jangan sampai ada yang terlewatkan!" peringat sang papa.

"Oke!" setengah berlari Yumna keluar dari ruangan itu.

Bima menatap punggung Yumna yang telah menghilang di balik pintu.

'Ya sudah lah. Lagi pula papa sudah janji kan, tidak ada yang perlu di khawatirkan bukan?' monolog Yumna dalam hati, lalu segera pergi ke kamarnya.

*

*

"Selamat pagi!!" sapa Yumna riang, membuat semua anggota keluarganya yang sedang sarapan terdiam menatap Yumna dengan wajah melongo, plus mulut terbuka melihat Yumna dari atas sampai bawah. Bahkan Bima tersedak saat melihat penampilan putri sulungnya yang...terlihat culun?

"Ya ampun! Yumna apa yang kamu lakukan sama penampilan kamu?" tanya Lily tak percaya. Begitu pula dengan ketiga adiknya. Arkhan dan Azkhan melongo dengan mulut terbuka dan Syifa, mengucek matanya takut jika ia salah lihat.

Yumna hanya cuek, lalu duduk di kursi, menyodorkan piring kosong miliknya pada sang mama. Lily masih terdiam menatap putrinya tak percaya.

"Ma, sarapan dong!"

"Eh iya!" Lily bangkit dari duduknya dan memberikan Yumna sesendok besar nasi goreng udang, favorite semuanya.

"Yumna, kamu....itu..." Lily masih tidak percaya Yumna mengubah penampilannya lebih buruk. Dengan kacamata tebal dan rambut di cepol tinggi di atas kepalanya, kemeja putih lengan panjang dan rok hitam di bawah lutut.

"Yumna, apa-apaan kamu!" tanya Bima.

"Kakak jelek!" Arkhan.

"Kelihatan tua!" Azkhan.

"Kakak mimpi apa semalam?" Syifa tetap tak percaya menempelkan punggung tangannya di dahi sang kakak.

"Apa sih kalian ini!" Yumna tak peduli dia mulai memakan sarapannya.

"Kamu yakin mau ke kantor dengan dandanan seperti itu?" tunjuk Bima pada Yumna dengan garpu di tangannya.

"Yups!" hanya satu kata.

"Kayaknya kak Yumna demam Singapura deh ma!" Syifa ambil suara. Semua menoleh tak mengerti. "Eh, itu .. maksud Syifa Kak Yumna baru balik dari Singapura, jadi..." memutar telunjuknya di samping pelipisnya.

"Jadi maksud kamu kakak stress gitu?" Yumna meradang. Syifa hanya meringis.

"Ya kali kak! Masa kakak Syifa yang cantik, jadi kayak gini sih? Gak rela banget!" protes Syifa di angguki dengan yang lainnya.

"Sengaja! Biar gak ada yang kenalin kakak." Lagi memakan satu suapan besar ke dalam mulutnya.

Yumna segera bersiap, hari ini dia akan memasukkan lamaran ke perusahaan papanya sendiri. Lucu bukan? Di saat orang lain justru menikmati fasilitas yang ada Yumna malah susah payah agar ingin di akui. Ya itulah Yumna!

Yumna baru saja turun dari taksi, dia menolak berangkat bersama sang papa, atau di antar sopir keluarga mereka.

Dengan senyum penuh percaya diri Yumna mulai melangkah hendak masuk ke area perkantoran.

Seseorang berlari dengan kencang dan menubruk Yumna hingga terjatuh di trotoar yang basah bekas hujan semalam. Baju Yumna penuh dengan noda.

"Awww!!! Hei!!" Yumna berteriak dan mengumpati orang itu yang tidak mau bertanggung jawab ataupun meminta maaf. Orang berjaket hoodie hitam itu terus berlari dengan kencang hingga menghilang di tikungan.

"Aih dasar! Tuh orang gak sopan banget ya! Udah nabrak, gak nolongin! Gak minta maaf juga! Dasar somplak!" Yumna menggerutu sambil berdiri menaikkan kacamatanya yang merosot dan membersihkan bajunya yang terdapat noda tanah besar di area belakangnya.

"Akh...mana gak ilang lagi!" kembali menggerutu pada bajunya yang sangat kotor. Rok hitamnya sudah kotor di bagian belakang, dan kemeja putihnya juga kotor di bagian lengan kanan. CV yang ia bawa pun kotor dan lusuh.

"Gak jadi ngantor deh kalau seperti ini!" Yumna berjalan meninggalkan tempatnya jatuh tadi.

Yumna memberhentikan taksi. Terpaksa dia harus pulang, tidak mungkin melamar pekerjaan dengan keadaannya yang seperti ini.

Sampai di rumah.

"Loh Yumna, kok pulang lagi?" Tanya Lily yang merasa heran dengan kepulangan Yumna. Lily sedang menyirami tanamannya.

"Iya nih ma.Tadi ada orang yang lari dan nabrak Yumna sampai jatuh." Lily menghentikan kegiatannya dan menghampiri putrinya.

"Ya ampun sampai kotor begini?! Apa ada yang luka?" khawatir sambil memutar tubuh Yumna.

"Tidak ma. Yumna bersih-bersih dulu ya ma." pamit Yumna. Lalu masuk ke dalam rumah, Lily kembali menyirami tanamannya.

Di dalam kamar.

Yumna membuka seluruh pakaiannya, dan mandi untuk kedua kalinya. Ini belum jam sembilan pagi dan dia sudah dua kali mandi.

'Dasar! Emangnya tadi buru-buru banget ya sampai gak bisa bantuin aku bangun dulu. Gak ada sopan santunnya sama sekali!' monolog Yumna sambil menyabuni tubuhnya dengan sabun. Sekilas senyum Yumna terbit, seperti de javu.

'Ah gak mungkin! Kenapa juga jadi kepikiran dia?! Siapa saja bisa nabrak orang kan?' Yumna menepis segala pemikiran masa lalunya.

Terpopuler

Comments

Dania

Dania

Jiaaahhh, Expresinya itu loh

2021-08-12

4

KIA Qirana

KIA Qirana

⭐⭐⭐⭐⭐⭐👍👍👍👍👍👍

2021-08-12

3

R. Noor

R. Noor

like👍🏻

2021-07-08

2

lihat semua
Episodes
1 01. Yumna Azzura.
2 02. Sisi lain Yumna
3 03. Tidak pernah berubah
4 04. pagi yang menyebalkan.
5 05 Di jodohkan? Oh No!
6 06. Menagih janji
7 07. Dunia yang sempit?
8 08 Insiden di dalam taksi.
9 09 Pesta pernikahan Tia
10 10. aku antar pulang.
11 11. Haidar
12 12 ulat bulu dan anakonda
13 13. terungkap.
14 14. Diantara dua pilihan
15 15 Antara Lala dan Yumna!
16 16 Keputusan Yumna dan Haidar 1
17 17. Keputusan Yumna dan Haidar 2
18 18 Persiapan Lamaran
19 19 Malam lamaran 1
20 20. malam Lamaran 2
21 21 Rasa canggung.
22 22. Pesan dari sebuah nomor
23 23. Ungkapan Perasaan Aldy.
24 24. Penolakan
25 25. Syifa: Antar aku ke sekolah
26 26. Tepati janjimu!
27 27. Syifa: Tugas sekolah.
28 28. Syifa yang polos
29 29. Hampir ketahuan
30 30. sensitif
31 31. Hari Pernikahan.
32 32. Hari pernikahan 2
33 33. Malam Pertama.
34 34. Apa yang kamu lakukan?
35 35. Mau ke Mana? Ke Taman!
36 36. Cuma Lima Puluh Ribu.
37 37. Mertua yang Kepo!
38 38. Pulang ke rumah
39 39. Haidar, Jauh-Jauh Sana!
40 40. Haidar Jangan Lepasin Gue!
41 41. Melihat Haidar dan Vio
42 42. Haidar Cemburu?
43 43. Apa yang aku lakukan?
44 44. Rencana Makan Malam (part 1)
45 45. Rencana Makan Malam (part 2)
46 46. Paksaan Minum Obat
47 47. Nyamuk dan Kecoak
48 48. Kembar Cewek-Cowok. Boleh Dong!!!
49 49. Bapak Macan.
50 50. Gigit Lagi!
51 51. Nyamuk Gede?
52 52. Aku Gak Suka Barang Bekas
53 53. Siapa Bilang Aku Tidak Mampu?
54 54. Honeymoon?
55 55. Mengenang Masa Lalu
56 56. Haidar Kesal.
57 57. Suami Gue? Lupa Tuh!!!
58 58. Dunia Serasa Milik Berdua
59 59. Gue Gak Mau Elo Sakit!
60 60. Jangan Suka Marah!
61 61. Ada Yang Panas, tapi Bukan Api?
62 62. Insiden Malam Tahun Baru
63 63. pengumuman.
64 64. Vio VS Yumna
65 65. Gadis yang Unik!
66 66. Hasutan Vio
67 67. Memikirkan Perceraian
68 68. Permintaan maaf Haidar
69 69. Satu Kata Yang Menyakitkan Hati
70 70. Judulnya Entah Apa lah. Author Bingung, (auto di hujat ini)
71 71. Sisi Lain Haidar
72 72. Sisi Lembut Haidar
73 73. Bekas Bibir yang Manis!
74 74. Sofa Di Kamar Menghilang
75 75. Hampir Terjadi
76 76. Hangat Pelukannya
77 77. Ini Hanya Akting
78 78. Ada Yang Bercabang, tapi Bukan Dahan!
79 79. Haidar Gelap Mata
80 80. Bicarakan Masalah Kalian!
81 81. Mami Mitha Murka
82 82. Haidar Mabuk
83 83. Haidar Uring-Uringan.
84 84. Vio atau Yumna, Haidar?!
85 85. Sepertinya Tidak Rela
86 86. Rencana Pulang Ke Rumah
87 87. Ceraikan atau Diceraikan?
88 88. Surat Perjanjian Pranikah?
89 89. Tamparan Mami
90 90. Pulang ke Rumah
91 91. Kebersamaan dengan Keluarga
92 92. Saling Merindu
93 93. Urusan Yumna, Mas!
94 94. Maafkan Aku, Papa, Mama!
95 95. Kedatangan Papa Bima.
96 96. Haidar yang Keras Kepala
97 97. Keputusan Yumna.
98 98. Spesial Duo tengil: Siapa Yang Arkhan Lihat?
99 99. Masih Duo Tengil: Kemarahan si Kembar
100 100. Menepis Fakta
101 101. Judulnya: Sak Karepe
102 102. Aku Kangen Kamu, Yumna!
103 103. Mendaftarkan Perceraian
104 104. Apa Kamu Cinta Dengan Haidar?
105 105. Sadarlah Wahai Haidar
106 106. Judul Versi Author: ALHAMDULILLAH
107 107. Hampir Saja Menjadi Korban
108 108. Yumna... Yumna...
109 109. Melihat Yang Tak Seharusnya!
110 110. Elo Mesumin Gue?
111 111. Aje si Pengganggu
112 112. Nanti Gue Traktir!
113 113. Bima Dalam Cerita Mahabbharata
114 114. Ungkapan Hati Yumna
115 115. Menguak Masa Lalu.
116 116. Hati Lain yang Tersakiti
117 117. Aldy: Dia Orang yang Tak Baik!
118 118. Cincin dari Haidar
119 119. Rencana Yumna
120 120. Persidangan Terakhir.
121 121. Dimanakah Yumna Sekarang?
122 122. Penolakan Mitha
123 123. Satu Wanita Tiga Lelaki
124 124. Vio: Habisi Aku!
125 125. Curahan Hati Seorang Pria Mabuk
126 126. Mitha: Tak Mau Menjadi Dayang Sumbi.
127 127. Bimbim dan Una di Masa Kini
128 128. Kenangan di Saat Hujan
129 129. Pria Asing
130 130. Tawa Bersama Abian
131 131. Mencintai Mudah, tapi Melupakan...
132 132. Pertemuan Tak Terduga
133 133. Ajakan Juan
134 134. Kangen Yumna
135 135. Pengumuman.
136 136. Bayangan Yumna Selalu Mengganggu.
137 137. Mimpi Buruk
138 138. Kecelakaan
139 139. Haidar Kualat
140 140. Memohon Pengampunan
141 141. Tempat Perlindungan
142 142. Hanya Menjalankan Janji.
143 143. Permintaan Mitha
144 144. Haidar Ndablek.
145 145. Haidar, Si Duda Perjaka
146 146. Apa Arti Mimpi?
147 147 kucing dan anjing
148 148. Tidak Pernah Menyusahkan Mami
149 149. "Tolong Jauhi Istri Saya"
150 150. Melindungi Yumna Dari Pengganggu
151 151. Kehangatan Sebuah Keluarga
152 152. Pertanyaan Juan
153 153. Rasa Ingin Melindungi
154 154. Rasa yang Menyiksa
155 155. Permintaan Maaf Viola
156 156. Hati Yang Sakit, Lagi
157 157. Berdebar
158 158. Goresan Luka
159 159. Mengantar Pulang
160 160. Anak Yang Baik
161 161. Rasa takut Azkhan
162 162. Kangen Itu menyiksa
163 163. Rindu ...Oh ... Rindu
164 164. Ingin Mengasuh cucu.
165 165. Izinkan Aku
166 166. Aku Suka Dengan Yumna
167 167. Darma Setuju
168 168. Arini
169 169. Bayangan Di Kepala Syifa
170 170. Pesta
171 171. Pertemuan Kembali
172 172. "Aku Orang Yang Sedang Dekat Dengan Yumna."
173 173. Menginap Saja Di Rumah Ya!
174 174. Memikirkan Kamu.
175 175. Haidar: Aku Belum Menjelaskan Dengan Benar!
176 176. Mami Bertanya
177 177. Pagi Yang Selalu Membuat Pusing Kepala
178 178. Rasa Cemburu Juan
179 179. Kehadiran Bian
180 180. Makan Siang Bersama
181 181. Juan Cemburu
182 182. Mendidih Bagai Lahar Gunung Semeru
183 183. Salah Keduanya.
184 184. Jangan Bunuh Diri, Haidar!
185 185. Mitha: Kalian Bisa Rujuk?
186 186. permintaan Mitha
187 187. Mencoba Menjodohkan Kembali
188 188. Maaf, Aku Mengganggu Kamu.
189 189. Haidar, Aku Tidak Akan Menghindar
190 190. Mantan (Calon) Menantu
191 191. Haidar, Pantang Menyerah
192 192. Masih Sama Seperti Yang Dulu
193 193. jemput aku sore nanti
194 194. Datang Bersama Sebuket Bunga
195 195. Aku Ingin Berjuang
196 196. Aku Tidak Akan Menyerah
197 197. Berjuanglah Untukku
198 198. Macet Yang Menyenangkan
199 199. Ingin Bertanya Terus Sampai Pagi
200 200. Insiden Di Jalan Raya.
201 201. Penolakan Lusi
202 202. Eh Juan ... Kok, Aduh!
203 203. Mengantar Pulang
204 204. Amarah Mama Lily
205 205. Ingat Siapa Diri Kamu
206 206. Meminta Bantuan Papa
207 207. Merasa Bersalah
208 208. Merasa Bersalah ll
209 209. Waktu Yang Berkesan
210 210. Berubah Demi Aku
211 211. Ketahuan Syifa
212 212. Bagai ABG Labil
213 213. Pria Tampan Yang Menyebalkan
214 214. Predikat Om Mesum
215 215. Kebahagiaan Dalam Keluarga
216 216. Adik Yang Tidak Bisa Dipercaya.
217 217. Tunggu Sebentar Lagi
218 218. Ambil Suara
219 219. Haidar, Nekat Saja, Deh!
220 220. Mbah Go: "Cara Menaklukan Hati Mertua!"
221 221. Ejekan Paling Mengena Di Hati
222 222. Balik Mengancam
223 223. CEO Takut Istri
224 224. Rencana Mitha.
225 225. Bahagia? Yang Bagaimana?
226 226. Bima Punya Rencana
227 227. Serahkan Sahammu!
228 228. Menolak Permintaan Calon Mertua
229 229. Kesempatan Kedua
230 230. Membutuhkan Kasih Sayang
231 231. Mencari Cara
232 232. Sikap Yang Tidak Biasa
233 233. Cincin Untuk Yumna
234 234. Bukit
235 235. Malam Perpisahan
236 236. Rindu
237 237. Perjuangan Dimulai
238 238. Bisma Bagaskara
239 239. Bertemu Bisma Lagi
240 240. Meminta Pertolongan
241 241.
242 242. Surat Pengunduran Diri
243 243. Mengajak Syifa Menonton Film
244 244. Di Dalam Bioskop
245 245. Ternyata ....
246 246. Sindiran Untuk Syifa
247 247. Kedekatan Syifa Dan Azkhan
248 248. Syifa Manja
249 249. Abian Menjemput
250 250
251 251. Tidak Semua Orang Harus Tahu
252 252. Ingin Menjadi Wanita Mandiri
253 253. Anak Baru Yang Tertindas
254 254. Ancaman Dari Senior
255 255. Sebuah Kejutan
256 256. Bahagia Itu Kita Yang Buat
257 257. Satpam Dadakan
258 258. Debat Mitha dan Haidar
259 259. Lamaran Kedua Kali
260 260. Nikah Besok!
261 261. Rahasia Hati
262 262. Pesan Dari Bima
263 263. Ghibahin Menantu
264 264. "Boleh Gak ...?"
265 265. Nanti Saja Di Rumah Sendiri
266 266. Kembali Bekerja
267 267. Tempat Kabur Mami
268 268. Hadiah Kepindahan Dari Mitha
269 269. Kembaran
270 270. Pelukan Hangat
271 271. Aku Suami Kamu
272 272. Aku Siap.
273 273. Mencetak Generasi
274 274. Pengantin Bangun Kesiangan
275 275. Jejak Bercinta Di Punggung Haidar
276 276. Haidar, Kang Bucin
277 277. Perhatian Haidar
278 278.
279 279. Dua Lelaki
280 280. Cemburu
281 281. Tak Mau Lagi Berharap
282 282. Test Pack
283 283. Anak Hanyalah Titipan
284 284. Nikmati Waktu Berdua
285 284. Si Pencari Bakat
286 285. Perjalanan Jauh
287 286. Terjebak Hujan
288 287. Ayo Buat Anak
289 288. Naik Gunung, Yuk!
290 289. Liburan Telah Berakhir
291 290. Perjalanan Pulang
292 291. Syifa Marah
293 292. Lembur Kerja
294 293. Permintaan Seorang Teman
295 294. Insiden Kecil
296 295. Pak Bos
297 296. Mira: Siapa Yumna?
298 297. Mira Terpesona
299 298. Dua Makhluk Pengganggu
300 299. Makan Malam Bersama
301 300.
302 301
303 302
304 303
305 304
306 305
307 306
308 307
309 308
310 309
311 310
312 311
313 312
314 313
315 314
316 315
317 316, revisi
318 317. Revisi
319 318
320 319
321 320
322 321
323 322
324 323
325 324
326 325
327 326
328 327
329 328
330 329
331 330
332 331
333 332
334 333
335 334
336 335
337 336
338 337
339 338
340 339
341 340
342 341
343 342
344 343
345 344
346 345
347 346
348 347
349 348
350 349
351 350
352 351
353 352
354 353
355 354
356 355
357 356. Akhirnya Bertemu
358 357
359 358
360 359
361 360
362 361
363 362
364 363
365 364. Alarm Palsu
366 365
367 366
368 367
369 368
370 369
371 370
372 371
373 372
374 373
375 374
376 375
377 376
378 377
379 378
380 379
381 380
382 381
383 382
384 383
385 384
386 385
387 Terima Kasih Untuk Para Readers
Episodes

Updated 387 Episodes

1
01. Yumna Azzura.
2
02. Sisi lain Yumna
3
03. Tidak pernah berubah
4
04. pagi yang menyebalkan.
5
05 Di jodohkan? Oh No!
6
06. Menagih janji
7
07. Dunia yang sempit?
8
08 Insiden di dalam taksi.
9
09 Pesta pernikahan Tia
10
10. aku antar pulang.
11
11. Haidar
12
12 ulat bulu dan anakonda
13
13. terungkap.
14
14. Diantara dua pilihan
15
15 Antara Lala dan Yumna!
16
16 Keputusan Yumna dan Haidar 1
17
17. Keputusan Yumna dan Haidar 2
18
18 Persiapan Lamaran
19
19 Malam lamaran 1
20
20. malam Lamaran 2
21
21 Rasa canggung.
22
22. Pesan dari sebuah nomor
23
23. Ungkapan Perasaan Aldy.
24
24. Penolakan
25
25. Syifa: Antar aku ke sekolah
26
26. Tepati janjimu!
27
27. Syifa: Tugas sekolah.
28
28. Syifa yang polos
29
29. Hampir ketahuan
30
30. sensitif
31
31. Hari Pernikahan.
32
32. Hari pernikahan 2
33
33. Malam Pertama.
34
34. Apa yang kamu lakukan?
35
35. Mau ke Mana? Ke Taman!
36
36. Cuma Lima Puluh Ribu.
37
37. Mertua yang Kepo!
38
38. Pulang ke rumah
39
39. Haidar, Jauh-Jauh Sana!
40
40. Haidar Jangan Lepasin Gue!
41
41. Melihat Haidar dan Vio
42
42. Haidar Cemburu?
43
43. Apa yang aku lakukan?
44
44. Rencana Makan Malam (part 1)
45
45. Rencana Makan Malam (part 2)
46
46. Paksaan Minum Obat
47
47. Nyamuk dan Kecoak
48
48. Kembar Cewek-Cowok. Boleh Dong!!!
49
49. Bapak Macan.
50
50. Gigit Lagi!
51
51. Nyamuk Gede?
52
52. Aku Gak Suka Barang Bekas
53
53. Siapa Bilang Aku Tidak Mampu?
54
54. Honeymoon?
55
55. Mengenang Masa Lalu
56
56. Haidar Kesal.
57
57. Suami Gue? Lupa Tuh!!!
58
58. Dunia Serasa Milik Berdua
59
59. Gue Gak Mau Elo Sakit!
60
60. Jangan Suka Marah!
61
61. Ada Yang Panas, tapi Bukan Api?
62
62. Insiden Malam Tahun Baru
63
63. pengumuman.
64
64. Vio VS Yumna
65
65. Gadis yang Unik!
66
66. Hasutan Vio
67
67. Memikirkan Perceraian
68
68. Permintaan maaf Haidar
69
69. Satu Kata Yang Menyakitkan Hati
70
70. Judulnya Entah Apa lah. Author Bingung, (auto di hujat ini)
71
71. Sisi Lain Haidar
72
72. Sisi Lembut Haidar
73
73. Bekas Bibir yang Manis!
74
74. Sofa Di Kamar Menghilang
75
75. Hampir Terjadi
76
76. Hangat Pelukannya
77
77. Ini Hanya Akting
78
78. Ada Yang Bercabang, tapi Bukan Dahan!
79
79. Haidar Gelap Mata
80
80. Bicarakan Masalah Kalian!
81
81. Mami Mitha Murka
82
82. Haidar Mabuk
83
83. Haidar Uring-Uringan.
84
84. Vio atau Yumna, Haidar?!
85
85. Sepertinya Tidak Rela
86
86. Rencana Pulang Ke Rumah
87
87. Ceraikan atau Diceraikan?
88
88. Surat Perjanjian Pranikah?
89
89. Tamparan Mami
90
90. Pulang ke Rumah
91
91. Kebersamaan dengan Keluarga
92
92. Saling Merindu
93
93. Urusan Yumna, Mas!
94
94. Maafkan Aku, Papa, Mama!
95
95. Kedatangan Papa Bima.
96
96. Haidar yang Keras Kepala
97
97. Keputusan Yumna.
98
98. Spesial Duo tengil: Siapa Yang Arkhan Lihat?
99
99. Masih Duo Tengil: Kemarahan si Kembar
100
100. Menepis Fakta
101
101. Judulnya: Sak Karepe
102
102. Aku Kangen Kamu, Yumna!
103
103. Mendaftarkan Perceraian
104
104. Apa Kamu Cinta Dengan Haidar?
105
105. Sadarlah Wahai Haidar
106
106. Judul Versi Author: ALHAMDULILLAH
107
107. Hampir Saja Menjadi Korban
108
108. Yumna... Yumna...
109
109. Melihat Yang Tak Seharusnya!
110
110. Elo Mesumin Gue?
111
111. Aje si Pengganggu
112
112. Nanti Gue Traktir!
113
113. Bima Dalam Cerita Mahabbharata
114
114. Ungkapan Hati Yumna
115
115. Menguak Masa Lalu.
116
116. Hati Lain yang Tersakiti
117
117. Aldy: Dia Orang yang Tak Baik!
118
118. Cincin dari Haidar
119
119. Rencana Yumna
120
120. Persidangan Terakhir.
121
121. Dimanakah Yumna Sekarang?
122
122. Penolakan Mitha
123
123. Satu Wanita Tiga Lelaki
124
124. Vio: Habisi Aku!
125
125. Curahan Hati Seorang Pria Mabuk
126
126. Mitha: Tak Mau Menjadi Dayang Sumbi.
127
127. Bimbim dan Una di Masa Kini
128
128. Kenangan di Saat Hujan
129
129. Pria Asing
130
130. Tawa Bersama Abian
131
131. Mencintai Mudah, tapi Melupakan...
132
132. Pertemuan Tak Terduga
133
133. Ajakan Juan
134
134. Kangen Yumna
135
135. Pengumuman.
136
136. Bayangan Yumna Selalu Mengganggu.
137
137. Mimpi Buruk
138
138. Kecelakaan
139
139. Haidar Kualat
140
140. Memohon Pengampunan
141
141. Tempat Perlindungan
142
142. Hanya Menjalankan Janji.
143
143. Permintaan Mitha
144
144. Haidar Ndablek.
145
145. Haidar, Si Duda Perjaka
146
146. Apa Arti Mimpi?
147
147 kucing dan anjing
148
148. Tidak Pernah Menyusahkan Mami
149
149. "Tolong Jauhi Istri Saya"
150
150. Melindungi Yumna Dari Pengganggu
151
151. Kehangatan Sebuah Keluarga
152
152. Pertanyaan Juan
153
153. Rasa Ingin Melindungi
154
154. Rasa yang Menyiksa
155
155. Permintaan Maaf Viola
156
156. Hati Yang Sakit, Lagi
157
157. Berdebar
158
158. Goresan Luka
159
159. Mengantar Pulang
160
160. Anak Yang Baik
161
161. Rasa takut Azkhan
162
162. Kangen Itu menyiksa
163
163. Rindu ...Oh ... Rindu
164
164. Ingin Mengasuh cucu.
165
165. Izinkan Aku
166
166. Aku Suka Dengan Yumna
167
167. Darma Setuju
168
168. Arini
169
169. Bayangan Di Kepala Syifa
170
170. Pesta
171
171. Pertemuan Kembali
172
172. "Aku Orang Yang Sedang Dekat Dengan Yumna."
173
173. Menginap Saja Di Rumah Ya!
174
174. Memikirkan Kamu.
175
175. Haidar: Aku Belum Menjelaskan Dengan Benar!
176
176. Mami Bertanya
177
177. Pagi Yang Selalu Membuat Pusing Kepala
178
178. Rasa Cemburu Juan
179
179. Kehadiran Bian
180
180. Makan Siang Bersama
181
181. Juan Cemburu
182
182. Mendidih Bagai Lahar Gunung Semeru
183
183. Salah Keduanya.
184
184. Jangan Bunuh Diri, Haidar!
185
185. Mitha: Kalian Bisa Rujuk?
186
186. permintaan Mitha
187
187. Mencoba Menjodohkan Kembali
188
188. Maaf, Aku Mengganggu Kamu.
189
189. Haidar, Aku Tidak Akan Menghindar
190
190. Mantan (Calon) Menantu
191
191. Haidar, Pantang Menyerah
192
192. Masih Sama Seperti Yang Dulu
193
193. jemput aku sore nanti
194
194. Datang Bersama Sebuket Bunga
195
195. Aku Ingin Berjuang
196
196. Aku Tidak Akan Menyerah
197
197. Berjuanglah Untukku
198
198. Macet Yang Menyenangkan
199
199. Ingin Bertanya Terus Sampai Pagi
200
200. Insiden Di Jalan Raya.
201
201. Penolakan Lusi
202
202. Eh Juan ... Kok, Aduh!
203
203. Mengantar Pulang
204
204. Amarah Mama Lily
205
205. Ingat Siapa Diri Kamu
206
206. Meminta Bantuan Papa
207
207. Merasa Bersalah
208
208. Merasa Bersalah ll
209
209. Waktu Yang Berkesan
210
210. Berubah Demi Aku
211
211. Ketahuan Syifa
212
212. Bagai ABG Labil
213
213. Pria Tampan Yang Menyebalkan
214
214. Predikat Om Mesum
215
215. Kebahagiaan Dalam Keluarga
216
216. Adik Yang Tidak Bisa Dipercaya.
217
217. Tunggu Sebentar Lagi
218
218. Ambil Suara
219
219. Haidar, Nekat Saja, Deh!
220
220. Mbah Go: "Cara Menaklukan Hati Mertua!"
221
221. Ejekan Paling Mengena Di Hati
222
222. Balik Mengancam
223
223. CEO Takut Istri
224
224. Rencana Mitha.
225
225. Bahagia? Yang Bagaimana?
226
226. Bima Punya Rencana
227
227. Serahkan Sahammu!
228
228. Menolak Permintaan Calon Mertua
229
229. Kesempatan Kedua
230
230. Membutuhkan Kasih Sayang
231
231. Mencari Cara
232
232. Sikap Yang Tidak Biasa
233
233. Cincin Untuk Yumna
234
234. Bukit
235
235. Malam Perpisahan
236
236. Rindu
237
237. Perjuangan Dimulai
238
238. Bisma Bagaskara
239
239. Bertemu Bisma Lagi
240
240. Meminta Pertolongan
241
241.
242
242. Surat Pengunduran Diri
243
243. Mengajak Syifa Menonton Film
244
244. Di Dalam Bioskop
245
245. Ternyata ....
246
246. Sindiran Untuk Syifa
247
247. Kedekatan Syifa Dan Azkhan
248
248. Syifa Manja
249
249. Abian Menjemput
250
250
251
251. Tidak Semua Orang Harus Tahu
252
252. Ingin Menjadi Wanita Mandiri
253
253. Anak Baru Yang Tertindas
254
254. Ancaman Dari Senior
255
255. Sebuah Kejutan
256
256. Bahagia Itu Kita Yang Buat
257
257. Satpam Dadakan
258
258. Debat Mitha dan Haidar
259
259. Lamaran Kedua Kali
260
260. Nikah Besok!
261
261. Rahasia Hati
262
262. Pesan Dari Bima
263
263. Ghibahin Menantu
264
264. "Boleh Gak ...?"
265
265. Nanti Saja Di Rumah Sendiri
266
266. Kembali Bekerja
267
267. Tempat Kabur Mami
268
268. Hadiah Kepindahan Dari Mitha
269
269. Kembaran
270
270. Pelukan Hangat
271
271. Aku Suami Kamu
272
272. Aku Siap.
273
273. Mencetak Generasi
274
274. Pengantin Bangun Kesiangan
275
275. Jejak Bercinta Di Punggung Haidar
276
276. Haidar, Kang Bucin
277
277. Perhatian Haidar
278
278.
279
279. Dua Lelaki
280
280. Cemburu
281
281. Tak Mau Lagi Berharap
282
282. Test Pack
283
283. Anak Hanyalah Titipan
284
284. Nikmati Waktu Berdua
285
284. Si Pencari Bakat
286
285. Perjalanan Jauh
287
286. Terjebak Hujan
288
287. Ayo Buat Anak
289
288. Naik Gunung, Yuk!
290
289. Liburan Telah Berakhir
291
290. Perjalanan Pulang
292
291. Syifa Marah
293
292. Lembur Kerja
294
293. Permintaan Seorang Teman
295
294. Insiden Kecil
296
295. Pak Bos
297
296. Mira: Siapa Yumna?
298
297. Mira Terpesona
299
298. Dua Makhluk Pengganggu
300
299. Makan Malam Bersama
301
300.
302
301
303
302
304
303
305
304
306
305
307
306
308
307
309
308
310
309
311
310
312
311
313
312
314
313
315
314
316
315
317
316, revisi
318
317. Revisi
319
318
320
319
321
320
322
321
323
322
324
323
325
324
326
325
327
326
328
327
329
328
330
329
331
330
332
331
333
332
334
333
335
334
336
335
337
336
338
337
339
338
340
339
341
340
342
341
343
342
344
343
345
344
346
345
347
346
348
347
349
348
350
349
351
350
352
351
353
352
354
353
355
354
356
355
357
356. Akhirnya Bertemu
358
357
359
358
360
359
361
360
362
361
363
362
364
363
365
364. Alarm Palsu
366
365
367
366
368
367
369
368
370
369
371
370
372
371
373
372
374
373
375
374
376
375
377
376
378
377
379
378
380
379
381
380
382
381
383
382
384
383
385
384
386
385
387
Terima Kasih Untuk Para Readers

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!