Dua tahun kemudian
Tinggalkan saja momen saat di Singapura, tidak ada yang berarti dan terasa membosankan, hanya Yumna yang merasa tersiksa karena perasaan rindunya pada sosok Aldy yang tidak bisa ia lupakan. Seumur hidup menyukai sosok Aldy, tidak mudah melupakan dia, apalagi hanya dalam dua tahun!
Beberapa hal selalu saja monoton, belajar dan rumah. Apalagi? Juga beberapa hal yang membuatnya kesal, ya pria sok bule dengan rambut di cat pirang yang beberapa kali membuatnya kesal hingga ke ubun-ubun, beberapa kali membuat kakinya lecet karena harus mengikutinya berlari, tanpa sebab. Ooh ya ampun!
Dan Reyhan? Apalagi dia! Sosok manusia dingin dengan muka sedatar tembok. Bahkan senyumnya pun tidak pernah nampak. Aihhh menyebalkan!
JAKARTA
Suasana rumah Bily kembali ramai dengan kedatangan Yumna. Yumna telah menyelesaikan study S2 nya dengan nilai cumclaude yang memuaskan dan membuat bangga kedua orangtuanya. Tidak sia-sia Yumna menghabiskan waktu banyak untuk belajar, dan duduk sendirian di perpustakaan.
"Kak Yumna, toloooong!!!" Yumna baru saja turun ketika Syifa berlari kemudian bersembunyi di balik punggung kakaknya. Tangannya mencengkeram lengan Yumna dengan keras, menunjuk pada si duo rusuh yang mengejar. Arkhan dan Azkhan berhenti dan menampilkan deretan giginya yang rapi. Mengeluarkan cengiran khasnya. Berharap kakak sulungnya tidak memarahi mereka.
"Kak Yumna... hehe.." Arkhan salah tingkah jika sudah di hadapkan dengan Yumna yang sedikit cerewet. Yumna melotot pada sosok adiknya yang memiliki duplikat. Kedua tangannya dia simpan di belakang.
"Kalian ngapain lagi?" nada garang seketika keluar dari mulut manisnya.
"Enggak kok, gak ngapa-ngpain." Arkhan dan Azkhan saling melirik dengan senyuman.
Yumna sudah tahu jika mereka seperti itu, artinya mereka sedang menyembunyikan sesuatu di belakang punggungnya.
"Bohong kak. Ada tarantula di belakang. Hiiii... geliii...." Syifa menggedikan tubuhnya merasa geli. Sedari dulu Syifa paling tidak suka dengan laba-laba. Apalagi kedua adik kembarnya kini mempunyai hobi baru, memelihara ular dan tarantula, dan mereka juga masuk ke dalam perkumpulan hewan-hewan mengerikan itu.
"Geli apanya coba. Lucu gini!" Arkhan mengangkat tinggi-tinggi tarantula miliknya yang di beli beberapa bulan yang lalu.
"Ih enggak! Arkhan buang jauh-jauh!" teriak Syifa lalu berlari meniti tangga ke arah kamarnya. Arkhan dan Azkhan mengejar Syifa, tidak mempedulikan teriakan Yumna yang menggema dari bawah.
"Ada apa lagi anak-anak itu?" Lily datang dengan sepiring kue yang baru saja selesai di buatnya.
Yumna mencomot satu potong kue dan melahapnya, masih panas.
"Biasa ma. Mereka tidak pernah berubah!" Yumna mengikuti langkah kaki Lily duduk di sofa sambil menonton tv. Yumna duduk sangat dekat dengan sang ibu bahkan erat memeluk pinggang ibunya, merebahkan kepalanya di dada sang ibu. Rasa rindu selama dua tahun berjauhan ia puaskan sekarang. Lily mengelus kepala putri sulungnya.
"Kapan kamu mulai kerja?" tanya Lily membuka pembicaraan.
"Secepatnya tentu, ma. Yumna sedang membuat cv lamaran." ujar Yumna kembali menyuap satu lagi potong kue. "Enak!"
"Kenapa harus pakai cv segala. Kamu bisa langsung menangani perusahaan pusat, atau cabang?" Lily berujar.
"Terlalu mudah ma. Aku ingin menjadi karyawan biasa. Lagi pula, papa juga sudah setuju kok. Yumna ingin menjalani proses seperti karyawan lain yang belajar dari nol!"
Tidak bisa membantah lagi. Yumna termasuk gadis yang keras kepala. Persis seperti ayahnya.
"Oke, terserah kamu saja lah!" kembali mengambil satu potongan terakhir kue di piring.
"Mamaaaaa!!!" suara Syifa berteriak kini di belakang Lily.
"Ih, kenapa di habiskan? Aku juga mau!" peluk dari belakang dan cium di pipi kiri sang mama. Yumna juga mendapatkan ciuman di pipi kanannya.
"Ada di dapur, sana ambil!" ujar Lily, Syifa melepaskan pelukannya. "Sekalian, mama ambilin lagi. Masih kurang!"
"Oke!" Syifa mengambil piring kosong dari tangan mamanya dan berlalu ke dapur.
Suara derap langkah kaki yang cepat terdengar menuruni tangga.
"Maa!! Syifa mana?!" Arkhan berteriak masih dari tengah tangga.
"Di dapur!" yang di tanya balas berteriak.
"Syifaaa!!!" memanggil kakaknya. Lalu terdengar suara saling berteriak dari sana. Semakin lama semakin kencang, membuat Lily mau tidak mau harus melerai keributan yang di buat dua anaknya.
Yumna tertawa kala sang mama lagi-lagi harus berteriak. Keadaan tidak pernah berubah!
Yumna berjalan ke lantai atas menuju kamarnya. Dia harus menyiapkan cv lamaran kerja untuk besok.
Melewati kamar sang adik. Azkhan sedang mengacak-acak seluruh isi kamar Syifa.
"Azkhan. Ngapain kamu?!" melongok dari celah pintu.
"Tarantula nya hilang kak. Tadi Syifa lempar!"
Yumna tertawa. "Rasakan! Makanya jangan jahil!"
"Bantuin kak!" menyibak selimut hingga melantai di bawah kemudian di susul dengan bantal dan boneka-boneka milik Syifa yang juga kini sudah tidak di tempatnya.
"Gak mau!" ucapnya lalu melangkah ke kamar.
Yumna merebahkan dirinya, mengambil hpnya untuk melihat pesan-pesan yang masuk. Membuka medsos, termenung pada sebuah gambar yang tak sengaja ia lihat, Aldy.
'Huft... Bagaimana aku akan lupain kamu kalau kita akan lebih sering ketemu?' batin Yumna. Dua tahun mencoba melupakan akan menjadi sia-sia bukan?
Tapi kehidupan harus berlanjut Yumna! mencoba menyemangati diri sendiri.
Yumna mengepalkan kedua tangannya, lalu bangkit dan mulai duduk di meja belajarnya. Mempersiapkan segala sesuatunya untuk menyambut hari esok!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 387 Episodes
Comments
mochamad ribut
up
2022-12-12
0
mochamad ribut
lanjutkan othor
2022-12-12
0
🌸Santi Suki🌸
Semangat Kak Trias 👍👍👍
2022-01-31
1