Aku Seorang Penghibur! Bukan Pelacur!" episode#3 "Dasar Keras Kepala"

Happy reading guys!

Arti mendorong tubuh Al dengan kuat hingga terjungkal ke belakang.

"Siapa juga yang takut sama cowok cupu kayak Lo!" Arti kembali melanjutkan makan pagi menjelang siangnya tanpa menghiraukan tatapan Al yang terus mengintimidasinya.

Al akhirnya melongo dibuatnya, dia akhirnya sadar bahwa sedang melakukan penyamaran. Al berusaha menyembunyikan kecanggungan nya dengan menggaruk-garuk kepalanya yang sebenarnya tidak gatal sama sekali.

Dasar cewek bar-bar tapi aku suka banget dengan gayamu ini, kamu sangat pintar menyembunyikan penderitaanmu sendiri. Sebab aku sudah mengetahui siapa sebenarnya dirimu Arti, aku akan selalu berusaha membuatmu bahagia setelah ini. Aku juga akan memberikan pelajaran kepada semua orang yang memanfaatkanmu, supaya mereka menyesal nantinya." Batin Al sembari menatap ke arah Arti.

-

Siang harinya setelah menunaikan sholat zuhur Arti berkeliling di sekitar villa bersama Al, yang sengaja mengajaknya menaiki rumah pohon miliknya. Sambil melihat pemandangan yang sangat indah dipandang mata, dengan nuansa pegunungan dan perkebunan buah-buahan segar milik keluarga Alrizzi.

"Pemandangannya indah banget ya, tapi sayang aku gak bisa lama-lama di sini." Arti menundukkan wajahnya karena sedih harus kembali bergelut dengan dunianya yang membuatnya sangat lelah.

"Kamu bisa sering kesini kok buat nemenin aku." Al menatap Arti seraya mengulas senyumnya.

"Adri kamu sebenarnya siapa sich? Aku kok gak liat ada foto kamu didalam villa?" Arti mengerutkan keningnya menatap wajah Al yang terlihat cupu dihadapannya.

"Aku cuma anak pembantu disini jadi wajar aja kan gak ada fotoku yang terpajang di dinding." Jawab Al berusaha menyembunyikan identitas aslinya.

"Terus mobil mewah yang terparkir di halaman villa itu milik siapa?" Arti kembali bertanya.

"Itu milik majikanku, yang sengaja di tinggalkannya disini supaya aku bisa mengantarkanmu pulang." Al berusaha berkilah lagi.

"Memangnya kamu bisa menyetir mobil?" Arti mengangkat satu alisnya.

"Tentu saja aku kan sopir pribadinya Tuan Muda." Al mengulas senyumnya hingga menampakkan barisan giginya.

Hahaha..." Kamu pede banget sich memperlihatkan gigimu yang mancung itu." Arti merasa geli melihat gigi palsu milik Al.

"Jangan menghina orang dari fisiknya, sebab kamu belum tau siapa dia sebenarnya!" Kesal Al sembari melipat kedua tangannya di atas dada." Semua apa yang terlihat belum tentu sesuai faktanya." Ujarnya lagi dengan menekankan kata-katanya.

"Ishh serius banget sich, aku kan cuma bercanda!" Arti menepuk pundak Al cukup keras hingga terhuyung ke depan.

Untung saja Al sempat berpegangan didahan yang ada disampingnya.

"Kamu jadi cewek bar-bar banget sich!" Kesal Al dengan mendelik tajam ke arah Arti.

"Maaf ya Adri aku gak bermaksud kurang ajar sama kamu." Arti menangkup kedua tangannya.

Al menarik nafasnya dalam-dalam lalu menghembuskannya perlahan.

Kamu benar-benar membuatku kesal, jengkel sekaligus nyaman ada di dekatmu Arti." Batinnya sembari menatap wajah cantik natural Arti yang tidak dipoles dengan make up sedikitpun.

"Baiklah permintaan maafmu kuterima, tapi lain kali jangan diulangi lagi ya." Ujarnya dengan menekankan kata-katanya.

"Maksud kamu apa? Kok ada kata lain kali? Memangnya kita akan bertemu lagi setelah ini?" Arti mengerutkan keningnya dengan sempurna.

"Tentu saja, kamu kan seorang penyanyi. Jadi kapanpun dan di manapun kita bisa saja bertemu. Iya kan?" Al mengulas senyumnya.

"Iya juga sich, tapi aku gak bisa janji bisa dekat denganmu lagi seperti sekarang ini." Arti melirik ke arah Al yang duduk di sampingnya.

Al menatap sendu kearah Arti, dia sudah tahu bagaimana perjuangan wanita yang ada disampingnya itu selama ini, dalam melewati hari-hari nya sejak berusia 10 tahun sudah harus bernyanyi dari panggung ke panggung untuk menghidupi keluarganya, sampai sekarang umurnya 20 tahun. Arti tidak pernah bisa menikmati masa remajanya seperti anak-anak remaja kebanyakan, itu yang membuatnya menjadi dewasa sebelum waktunya.

Arti mungkinkah setelah kita bertemu kembali dilain waktu kamu bisa mengenaliku lagi? Karena aku gak mungkin berpenampilan seperti ini terus bila sudah berada di duniaku sebenarnya. Maafkan aku yang telah menipumu dengan penyamaranku ini." Batinnya sembari menatap lekat ke arah Arti yang selalu bisa menyembunyikan kesedihannya dibalik senyumnya.

"Adri aku mau pulang ke rumah Om dan Tante ku. Bisakah kamu mengantarku?" Arti ikut menatap ke arah Al yang hanya berjarak beberapa jengkal dengannya.

Tatapan mereka saling bertemu, kali ini jantung keduanya kembali berdegup kencang seperti lari maraton. Al semakin memangkas jarak antara mereka, dia mendekatkan wajahnya ke wajah Arti karena sangat tergoda dengan bibir mungil nan ranum bagaikan ceri itu. Sambil

memejamkan matanya Al memajukan bibirnya, namun tiba-tiba handphonenya berdering terus-menerus hingga menyadarkannya dari fantasi liarnya itu.

"Apa yang ingin kamu lakukan? Apa kamu mau menciumku?" Arti menatap tajam ke arah Al.

"Maaf." Ucap Al lalu beranjak dari duduknya untuk menerima panggilan suara dari Rano asisten pribadinya.

Dasar cowok nyebelin! Dia cuma bilang maaf! padahal dia hampir saja melecehkanku!" Batin Arti sambil mengepalkan tangannya dibelakang Al.

📲"Assalamualaikum. Ada apa?" Tanya Al tanpa basa-basi.

📱"Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh. Lo ada di mana sekarang? Banyak berkas-berkas yang harus Lo tandatangani." Jawab Rano dari balik teleponnya.

"Gue ada di villa, sebentar lagi pulang. Lo antarkan semua berkas-berkas itu ke rumah." Perintah Al sembari memasukkan tangannya ke saku celananya.

"Ok." Singkat Rano lalu menutup panggilan suaranya.

-

"Arti kamu masih mau disini atau pulang sekarang?" Al menatap Arti dengan mengangkat satu alisnya.

"Gue mau pulang sekarang!" Jawab Arti lalu turun dari rumah pohon itu dengan perasaan kesalnya.

Al segera menyusul Arti lalu masuk ke dalam villa nya untuk berganti baju, setelah berpamitan dengan Bi Ani dan Mang Dadang suaminya. Arti dan Al langsung masuk ke dalam mobil lalu melakukan perjalanan menuju ibukota provinsi. Sepanjang perjalanan mereka berdua hanya diam tanpa ada yang mau membuka suara. Arti lebih memilih menatap ke arah jendela kaca mobil yang ada disampingnya untuk menghindari bertatapan langsung dengan Al yang sudah membuatnya badmood.

"Arti kamu marah sama aku?" Al akhirnya memecah keheningan yang tercipta diantara mereka berdua.

"Enggak!" Jawab Arti dengan menekuk wajahnya.

"Kalau enggak kenapa mukanya ditekuk gitu?" Al melirik ke arah Arti sambil terus fokus dengan jalanan yang ada di depannya.

"Aku benci sama kamu! Ternyata kamu sama saja dengan para laki-laki hidung belang yang ingin menyentuhku!" Pekik Arti mengeluarkan unek-unek nya.

"Heyy aku gak bermaksud seperti itu!" Tegas Al dengan menekankan kata-katanya.

"Buktinya tadi kamu hendak menciumku, sewaktu kita berada di rumah pohon!" Kesal Arti dengan mendelik tajam ke arah Al.

"Aku minta maaf Arti, aku cuma terbawa suasana." Jujur Al lalu meraih tangan Arti supaya bisa menggenggamnya.

"Hampir semua laki-laki itu sama, mereka selalu memikirkan kepala atas dan juga bawahnya saja! Bahkan ada diantara mereka yang menghalalkan segala cara untuk mendapatkan apa yang diinginkannya. Termasuk kamu!" Tunjuk Arti dengan geramnya sambil menepis tangan Al.

"Kamu gak boleh menilai orang seenaknya! Sebab aku gak pernah melakukan apa yang kamu tuduhkan!" Al menaikkan intonasi suaranya karena tidak terima dengan tudingan Arti.

"Sudahlah lupakan saja, anggap ini pertemuan pertama dan terakhir kita! Terima kasih atas semuanya!" Arti membanting pintu mobil ketika Al berhenti di lampu merah.

Padahal rumah Om dan Tantenya masih sangat jauh dari sana.

"Arti tunggu!" Teriak Al dengan menyembulkan kepalanya di jendela mobilnya.

Arti tidak menghiraukannya, dia berlari melewati kerumunan orang-orang yang ada disekitarnya, hingga hilang dari pandangan Al.

Tin...tin...tin... Bunyi klakson saling bersahutan karena lampu sudah berubah hijau. Al terpaksa melajukan kembali mobilnya melewati lampu merah lalu menepikan kendaraan roda empatnya itu di pinggir jalan yang agak sepi.

"Ohh shitt!" Al memukul kemudinya dengan keras.

Dia melepaskan kacamata minus tebalnya dan gigi palsunya, lalu menghubungi Rano dengan headset bluetoothnya.

Tut...Tut...Tut... Panggilan suara tersambung.

📱"Assalamualaikum No. Siapkan bodyguard bayangan untuk mencari dan memantau keberadaan Arti. Sekarang juga!" Perintahnya dengan tegasnya.

📲"Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh. Ok!" Jawab Rano yang sudah tahu apa yang harus dilakukannya bila Al menginginkan sesuatu yang harus didapatkannya.

Setelah memerintahkan anak buahnya supaya mencari keberadaan Arti dan memantau setiap gerak-gerik wanita yang telah mengobrak-abrik perasaannya itu, Al kembali

melajukan mobil sportnya itu dengan kecepatan diatas rata-rata. Hingga banyak orang yang mengumpatnya, karena Al selalu menyalipnya tanpa memperdulikan pengendara lain yang menggunakan jalan yang sama maupun berlawanan arah dengannya.

-

Arti terus melangkahkan kakinya menuju rumah Om dan Tantenya yang berjarak puluhan kilometer lagi sejak dia keluar dari mobil Al tadi, kakinya yang tidak menggunakan alas kaki mulai lecet-lecet. Sehingga membuatnya meringis menahan sakitnya, Al yang sudah mengetahui keberadaan Arti setelah Rano menyebar anak buahnya dimana-mana mengikutinya dari belakang secara diam-diam. Dengan menggunakan pakaian serba hitam dengan hoodie yang menutupi kepalanya dia mengendap-endap mengikuti langkah biduanita itu.

Arti yang merasa diikuti menolehkan kepalanya ke belakang lalu menengok ke kiri dan ke kanan, namun dia tidak menemukan siapa-siapa selain bunyi kendaraan yang berlalu lalang, karena Al pandai bersembunyi dibalik pohon maupun dinding rumah-rumah warga yang ada disekitarnya.

Arti mempercepat langkahnya meskipun kakinya semakin terasa sakit karena harus menapaki jalanan yang dipenuhi batu-batu kerikil. Hari sudah mulai gelap menjelang malam, sebentar lagi azan Maghrib berkumandang. Arti berjalan tanpa memperhatikan jalanan yang ada didepannya karena sudah tidak sabar lagi untuk sampai ke tempat tujuannya yaitu rumah Om dan Tantenya yang terletak di ujung gang sempit itu. Saking cepatnya dia berjalan hingga akhirnya Arti tersandung batu yang cukup besar lalu terjerembab ke depan, wajahnya mencium batu kerikil tajam itu dengan mulusnya, darah mengalir deras dari kening dan hidungnya. Arti berusaha bangun namun pandangannya mulai gelap tertutup darah yang menutupi indera penglihatannya, akhirnya dia tidak sadarkan diri karena benturan yang cukup keras itu.

Dasar wanita keras kepala, aku tadi sudah berbaik hati hendak mengantarmu pulang ke rumah, tapi kamu justru lari dariku." Batinnya lalu menghampiri Arti.

Al segera menggendongnya ala bridal style menuju mobilnya yang dikemudikan oleh Rano atas perintahnya untuk mengikutinya dari belakang. Rano memang selalu bisa diandalkan untuk membantunya dalam keadaan apapun, dia juga selalu standby menunggu perintah dari Al, baik untuk urusan pribadi maupun urusan kantor. Setelah mengabari Om dan Tantenya Arti mereka secepatnya membawanya ke rumah sakit terdekat milik keluarga Alrizzi.

...☘️☘️☘️☘️☘️...

Bersambung...

Hai para readers semuanya jangan lupa untuk memberikan dukungan kalian selalu melalui tanda cintanya, setangkai bunga mawar merahnya, like yang tiada henti, komen yang selalu membangun sesuai alur ceritanya, rate bintang lima dan jadikan favorit kalian selalu ya.

Salam sayang selalu dariku Khardha Love.

See you next time!

Terpopuler

Comments

Yeyen Dhevan

Yeyen Dhevan

hadehhhh

2021-08-08

0

Nayla Amanata Zahro

Nayla Amanata Zahro

sumpah soswet banget

2021-05-16

0

Abu Alfin

Abu Alfin

hahaha
kepala atas dan bawah
lanjut thor
dukungan datang dari
Cinta Asteria
&
Isyaroh

2021-05-08

0

lihat semua
Episodes
1 Aku Seorang Penghibur! Bukan Pelacur! episode#1 "Pertemuan"
2 Aku Seorang Penghibur! Bukan Pelacur! episode#2 "Menyamar"
3 Aku Seorang Penghibur! Bukan Pelacur!" episode#3 "Dasar Keras Kepala"
4 Aku Seorang Penghibur! Bukan Pelacur! episode#4 "Transaksi di Rumah Sakit"
5 Aku Seorang Penghibur! Bukan Pelacur! episode#5 "Melarikan Diri Dari Kenyataan"
6 Aku Seorang Penghibur! Bukan Pelacur! episode#6 " Pertemuan Tak Terduga"
7 Aku Seorang Penghibur! Bukan Pelacur! episode#7 "Negosiasi"
8 Aku Seorang Penghibur! Bukan Pelacur! episode#8 "Ada Apa Denganmu"
9 Aku Seorang Penghibur! Bukan Pelacur! episode#8 "Kamu Menyebalkan!"
10 Aku Seorang Penghibur! Bukan Pelacur! episode#10 "Bertemu Mertua"
11 Aku Seorang Penghibur! Bukan Pelacur! episode#11 "Perhatian"
12 Aku Seorang Penghibur! Bukan Pelacur! episode#12 "Mulai membuka hati"
13 Aku Seorang Penghibur! Bukan Pelacur! episode#13 "Pergi Menjauh"
14 Aku Seorang Penghibur! Bukan Pelacur! episode#14 "Rindu"
15 Aku Seorang Penghibur! Bukan Pelacur! episode#15 "Ungkapan Cinta"
16 Aku Seorang Penghibur! Bukan Pelacur! episode#16 "Pulang ke rumah"
17 Aku Seorang Penghibur! Bukan Pelacur! episode#17 "Gagal lagi"
18 Aku Seorang Penghibur! Bukan Pelacur! episode#18 "Prewedding plus Honeymoon"
19 Aku Seorang Penghibur! Bukan Pelacur! episode#19 "Memandangmu"
20 Aku Seorang Penghibur! Bukan Pelacur! episode#20 "Di culik"
21 Aku Seorang Penghibur! Bukan Pelacur! episode#21 "Misi Pencarian" Part1
22 Aku Seorang Penghibur! Bukan Pelacur! episode#22 " Misi Pencarian" Part2
23 Aku Seorang Penghibur! Bukan Pelacur! episode#23 "Maafin aku sayang"
24 Aku Seorang Penghibur! Bukan Pelacur! episode#24 "Amnesia"
25 Aku Seorang Penghibur! Bukan Pelacur! episode#25 "Penolakan"
26 Aku Seorang Penghibur! Bukan Pelacur! episode#26 "Abortus"
27 Aku Seorang Penghibur! Bukan Pelacur! episode#26 "Apapun Untukmu Sayang"
28 Aku Seorang Penghibur! Bukan Pelacur! episode#28 "Rencana Al"
29 Aku Seorang Penghibur! Bukan Pelacur! episode#29 "Berbohong untuk Kebaikan"
30 Aku Seorang Penghibur! Bukan Pelacur! episode#30 "Memanfaatkan Waktu"
31 Aku Seorang Penghibur! Bukan Pelacur! episode#31 "Menggoda"
32 Aku Seorang Penghibur! Bukan Pelacur! episode#32 "Salju Pertama"
33 Aku Seorang Penghibur! Bukan Pelacur! episode#33 "Di Sekap"
34 Aku Seorang Penghibur! Bukan Pelacur! episode#34 "Terjebak Dalam Situasi Sulit"
35 Aku Seorang Penghibur! Bukan Pelacur! episode#35 "Feeling"
36 Aku Seorang Penghibur! Bukan Pelacur! episode#36 "Amnesia Retrograde"
37 Aku Seorang Penghibur! Bukan Pelacur! episode#37 "Akhirnya Ku menemukan Mu"
38 Aku Seorang Penghibur! Bukan Pelacur! episode#38 "Rasa yang sama"
39 Aku Seorang Penghibur! Bukan Pelacur! episode#39 "Kabar yang mengejutkan"
40 Aku Seorang Penghibur! Bukan Pelacur! episode#40 "Kriteria Suami Idaman"
41 Aku Seorang Penghibur! Bukan Pelacur! episode#41 "Kabar Bahagia"
42 Aku Seorang Penghibur! Bukan Pelacur! episode#42 "Salah Paham"
43 Aku Seorang Penghibur! Bukan Pelacur! episode#43 "Takut"
44 Aku Seorang Penghibur! Bukan Pelacur! episode#44 "Curiga"
45 Aku Seorang Penghibur! Bukan Pelacur! episode#45 "Berusaha menghibur"
46 Aku Seorang Penghibur! Bukan Pelacur! episode#46 "Pelajaran berharga"
47 Aku Seorang Penghibur! Bukan Pelacur! episode#47 "Nasib"
48 Aku Seorang Penghibur! Bukan Pelacur! Episode#48 "Pertolongan"
49 Aku Seorang Penghibur! Bukan Pelacur! Episode#49 "Gamang"
50 Aku Seorang Penghibur! Bukan Pelacur! Episode#50 "Kesetiaan"
51 Aku Seorang Penghibur! Bukan Pelacur! Episode#51 "Indahnya Bersamamu"
52 Aku Seorang Penghibur! Bukan Pelacur! Episode#52 "Sempurna"
53 Aku Seorang Penghibur! Bukan Pelacur! Episode#53 "Bahagiaku Bersamamu"
Episodes

Updated 53 Episodes

1
Aku Seorang Penghibur! Bukan Pelacur! episode#1 "Pertemuan"
2
Aku Seorang Penghibur! Bukan Pelacur! episode#2 "Menyamar"
3
Aku Seorang Penghibur! Bukan Pelacur!" episode#3 "Dasar Keras Kepala"
4
Aku Seorang Penghibur! Bukan Pelacur! episode#4 "Transaksi di Rumah Sakit"
5
Aku Seorang Penghibur! Bukan Pelacur! episode#5 "Melarikan Diri Dari Kenyataan"
6
Aku Seorang Penghibur! Bukan Pelacur! episode#6 " Pertemuan Tak Terduga"
7
Aku Seorang Penghibur! Bukan Pelacur! episode#7 "Negosiasi"
8
Aku Seorang Penghibur! Bukan Pelacur! episode#8 "Ada Apa Denganmu"
9
Aku Seorang Penghibur! Bukan Pelacur! episode#8 "Kamu Menyebalkan!"
10
Aku Seorang Penghibur! Bukan Pelacur! episode#10 "Bertemu Mertua"
11
Aku Seorang Penghibur! Bukan Pelacur! episode#11 "Perhatian"
12
Aku Seorang Penghibur! Bukan Pelacur! episode#12 "Mulai membuka hati"
13
Aku Seorang Penghibur! Bukan Pelacur! episode#13 "Pergi Menjauh"
14
Aku Seorang Penghibur! Bukan Pelacur! episode#14 "Rindu"
15
Aku Seorang Penghibur! Bukan Pelacur! episode#15 "Ungkapan Cinta"
16
Aku Seorang Penghibur! Bukan Pelacur! episode#16 "Pulang ke rumah"
17
Aku Seorang Penghibur! Bukan Pelacur! episode#17 "Gagal lagi"
18
Aku Seorang Penghibur! Bukan Pelacur! episode#18 "Prewedding plus Honeymoon"
19
Aku Seorang Penghibur! Bukan Pelacur! episode#19 "Memandangmu"
20
Aku Seorang Penghibur! Bukan Pelacur! episode#20 "Di culik"
21
Aku Seorang Penghibur! Bukan Pelacur! episode#21 "Misi Pencarian" Part1
22
Aku Seorang Penghibur! Bukan Pelacur! episode#22 " Misi Pencarian" Part2
23
Aku Seorang Penghibur! Bukan Pelacur! episode#23 "Maafin aku sayang"
24
Aku Seorang Penghibur! Bukan Pelacur! episode#24 "Amnesia"
25
Aku Seorang Penghibur! Bukan Pelacur! episode#25 "Penolakan"
26
Aku Seorang Penghibur! Bukan Pelacur! episode#26 "Abortus"
27
Aku Seorang Penghibur! Bukan Pelacur! episode#26 "Apapun Untukmu Sayang"
28
Aku Seorang Penghibur! Bukan Pelacur! episode#28 "Rencana Al"
29
Aku Seorang Penghibur! Bukan Pelacur! episode#29 "Berbohong untuk Kebaikan"
30
Aku Seorang Penghibur! Bukan Pelacur! episode#30 "Memanfaatkan Waktu"
31
Aku Seorang Penghibur! Bukan Pelacur! episode#31 "Menggoda"
32
Aku Seorang Penghibur! Bukan Pelacur! episode#32 "Salju Pertama"
33
Aku Seorang Penghibur! Bukan Pelacur! episode#33 "Di Sekap"
34
Aku Seorang Penghibur! Bukan Pelacur! episode#34 "Terjebak Dalam Situasi Sulit"
35
Aku Seorang Penghibur! Bukan Pelacur! episode#35 "Feeling"
36
Aku Seorang Penghibur! Bukan Pelacur! episode#36 "Amnesia Retrograde"
37
Aku Seorang Penghibur! Bukan Pelacur! episode#37 "Akhirnya Ku menemukan Mu"
38
Aku Seorang Penghibur! Bukan Pelacur! episode#38 "Rasa yang sama"
39
Aku Seorang Penghibur! Bukan Pelacur! episode#39 "Kabar yang mengejutkan"
40
Aku Seorang Penghibur! Bukan Pelacur! episode#40 "Kriteria Suami Idaman"
41
Aku Seorang Penghibur! Bukan Pelacur! episode#41 "Kabar Bahagia"
42
Aku Seorang Penghibur! Bukan Pelacur! episode#42 "Salah Paham"
43
Aku Seorang Penghibur! Bukan Pelacur! episode#43 "Takut"
44
Aku Seorang Penghibur! Bukan Pelacur! episode#44 "Curiga"
45
Aku Seorang Penghibur! Bukan Pelacur! episode#45 "Berusaha menghibur"
46
Aku Seorang Penghibur! Bukan Pelacur! episode#46 "Pelajaran berharga"
47
Aku Seorang Penghibur! Bukan Pelacur! episode#47 "Nasib"
48
Aku Seorang Penghibur! Bukan Pelacur! Episode#48 "Pertolongan"
49
Aku Seorang Penghibur! Bukan Pelacur! Episode#49 "Gamang"
50
Aku Seorang Penghibur! Bukan Pelacur! Episode#50 "Kesetiaan"
51
Aku Seorang Penghibur! Bukan Pelacur! Episode#51 "Indahnya Bersamamu"
52
Aku Seorang Penghibur! Bukan Pelacur! Episode#52 "Sempurna"
53
Aku Seorang Penghibur! Bukan Pelacur! Episode#53 "Bahagiaku Bersamamu"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!