Aku Seorang Penghibur! Bukan Pelacur!
Happy reading guys!
Perkenalkan nama pemeran utama wanita disini adalah Arti Aurora, berusia 20 tahun dengan tinggi badan 160 cm dan berat badan 45 kg. Dia seorang gadis yatim piatu yang diadopsi oleh Tante dan Omnya karena tidak memiliki anak itulah alasannya padahal ada maksud tersembunyi di balik kebaikan mereka berdua, Arti terpaksa menjadi biduanita karena harus membantu perekonomian keluarganya yang sangat pas-pasan. Sebab latar belakang pendidikannya yang hanya lulusan SLTP tidak memungkinkan untuknya melamar pekerjaan di perusahaan besar, seandainya diterima pun paling cuma jadi office girl, gaji yang diterimanya pasti tidak akan bisa memenuhi kebutuhan hidup mereka sehari-hari. Kebetulan Arti Aurora sangat menyukai bidang tarik suara sejak kecil, sehingga membuatnya akhirnya memutuskan untuk menjadi penyanyi dari panggung ke panggung mengikuti saran dari Tante dan Omnya yang memang sengaja memanfaatkannya.
-
Malam ini Arti Aurora bernyanyi di sebuah panggung acara resepsi pernikahan anak seorang pengusaha di ballroom hotel mewah yang ada dikota, menggantikan posisi sahabatnya yang tengah sakit demam berdarah. Seperti biasanya dia mempersembahkan berbagai macam jenis lagu dengan suara merdunya, hingga bisa menghipnotis semua orang yang mendengarnya dan menyaksikan penampilannya.
🌿Biduan🌿 By Rita Sugiarto
Aku seorang biduan
Biduan dari melayu
Tugasku menghibur tuan
Agar gembira selalu
'Tuk menghibur hati tuan
Aku menyanyikan lagu
Jangan tuan salah paham
Bukannya aku merayu
Memang banyak orang tergila-gila
Kepada seroang biduan wanita
Bukan maksud aku
Untuk mengoda
Agar tuan jadi
Tergila gila
Yaa-ya-yaa-ya-yaa-ya
Aku seorang biduan
Biduan dari melayu
Tugasku menghibur tuan
Agar gembira selalu
'Tuk menghibur hati tuan
Aku menyanyikan lagu
Jangan tuan salah paham
Bukannya aku merayu
Memang banyak orang tergila-gila
Kepada seroang biduan wanita
Bukan maksud aku
Untuk mengoda
Agar tuan jadi
Tergila gila
Yaa-ya-yaa-ya-yaa-ya
Aku seorang biduan
Biduan dari melayu
Tugasku menghibur tuan
Bukanya aku merayu
'Tuk menghibur hati tuan
Aku menyanyikan lagu
...*****...
🌿 Akhirnya Ku Menemukanmu 🌿By Naff
Akhirnya ku menemukanmu
Saat hati ini mulai merapuh
Akhirnya ku menemukanmu
Saat raga ini ingin berlabuh
Ku berharap engkau lah
Jawaban sgala risau hatiku
Dan biarkan diriku
Mencintaimu hingga ujung usiaku
Jika nanti ku sanding dirimu
Miliki aku dengan segala kelemahanku
Dan bila nanti engkau di sampingku
Jangan pernah letih tuk mencintaiku
Akhirnya ku menemukanmu
Saat hati ini mulai merapuh
Ku berharap engkau lah
Jawaban sgala risau hatiku
Dan biarkan diriku
Mencintaimu hingga ujung usiaku
Jika nanti ku sanding dirimu (sanding dirimu)
Miliki aku dengan segala kelemahanku
Dan bila nanti engkau di sampingku (di sampingku)
Jangan pernah letih tuk mencintaiku
Jika nanti ku sanding dirimu (sanding dirimu)
Miliki aku dengan segala kelemahanku
Dan bila nanti engkau di sampingku (di sampingku)
Jangan pernah letih tuk mencintaiku
Akhirnya ku menemukanmu....
...*****...
🌿 Surga Dunia 🌿By Elvie Sukaesih
Alangkah nikmatnya dunia kurasa saat ini, saat ini
Karena malam ini malam bahagia
Alangkah nikmatnya dunia kurasa saat ini, saat ini
Karena malam ini malam bahagia
Oh, dunia kurasa bagaikan di Surga
Kudirayunya, kudicumbunya
Aduhay, sungguh mesranya
Kudipeluknya, kudiciumnya
Aduhay, sungguh nikmatnya
Tercapailah segala gelora di jiwa ini
Tercapailah segala gelora di jiwa ini
Angan-anganku melayang-layang tinggi
Bagaikan di alam khayalan mimpi-mimpi yang indah
Alangkah nikmatnya dunia kurasa saat ini, saat ini
Karena malam ini malam bahagia
Oh, dunia kurasa bagaikan di Surga
Kudirayunya, kudicumbunya
Aduhay, sungguh mesranya
Kudipeluknya, kudiciumnya
Aduhay, sungguh nikmatnya
Tercapailah segala gelora di jiwa ini
Tercapailah segala gelora di jiwa ini
Angan-anganku melayang-layang tinggi
Bagaikan di alam khayalan mimpi-mimpi yang indah
Alangkah nikmatnya dunia kurasa saat ini, saat ini
Karena malam ini malam bahagia
Oh, dunia kurasa bagaikan di Surga
Ha-aa
Haaa-aa
...*****...
🌿 Menikahimu 🌿By Kahitna
Menantimu hingga saat
Cintaku temukan dirimu
Usai sudah sampai di sini
Berdiri melabuhkan asmara
Menikah denganku
Menempatkan cinta
Melintasi perjalanan usia
Menikah denganmu
Menetapkan jiwa
Bertahtakan kesetiaan cinta
Selamanya
Menantimu (menantimu) hingga saat (hingga saat)
Cintaku (cintaku) temukan dirimu
Usai sudah sampai disini
Berdiri melabuhkan asmara
Menikah denganku
Menempatkan cinta
Melintasi perjalanan usia
Menikah denganmu
Menetapkan jiwa
Bertahtakan kesetiaan cinta
Selamanya (oh)
Menikah denganku (menikah denganku)
Menempatkan cinta (menempatkan cinta)
Melintasi perjalanan usia
Menikah denganmu (menikah denganmu)
Menetapkan jiwa (menetapkan jiwa)
Bertahtakan kesetiaan cinta
Selamanya (oh na na na)
Menikah denganku
Menempatkan cinta
Melintasi perjalanan usia
Menikah denganmu
Menetapkan jiwa
Bertahtakan kesetiaan cinta
Menikah denganku (selamanya)
Menempatkan cinta (menempatkan cinta)
Melintasi perjalanan usia
Menikah denganmu (na na na)
Menetapkan jiwa (na na na)
Bertahtakan (na na na) kesetiaan cinta
Selamanya
...*****...
Laki-laki tampan ini adalah Adriansyah Alrrizzi seorang pengusaha muda yang sukses mengembangkan usaha orang tuanya, yang terdiri dari berbagai negara di belahan dunia ini khususnya properti dan jual beli minuman yang sudah di ekstrak baik dalam bentuk serbuk maupun cairan dalam botol dan kaleng.
Diusianya yang baru 25 tahun ini dia sudah sering di jodohkan oleh kedua orangtuanya dengan anak-anak rekan bisnis mereka, namun Al nama panggilannya selalu berusaha menolaknya dengan berbagai macam alasan karena masih belum move on dengan cinta pertamanya yang sangat membekas di hatinya. Dia berjanji kepada orang tuanya akan membawa calon istrinya sendiri apabila sudah menemukan wanita yang cocok untuknya. Wanita yang bisa membuatnya jatuh cinta pada pandangan pertama, yang bisa menerimanya apa adanya bukan ada apanya.
Malam ini Al menghadiri undangan pesta resepsi pernikahan dari anak rekan bisnis papahnya yang kebetulan diadakan di ballroom hotel miliknya. Dia sangat terpukau menyaksikan penampilan seorang biduanita yang bernyanyi di atas panggung hingga membuatnya terpaku ditempatnya.
Gadis yang mungil dan cantik natural, tanpa polesan make up yang berlebihan. Kalau dia jadi istriku pasti aku bisa selalu dengerin dia nyanyi setiap waktu, untuk menghiburku dikala penat menghadapi semua pekerjaanku."Batin Al seraya tersenyum-senyum sendiri.
Tiba-tiba saja ada seseorang yang mengejutkan dan membuyarkan lamunannya dengan menepuk pundaknya cukup keras hingga terhuyung ke depan.
"Hey Bro! Ngapain Lo liatin artis nyanyi sampai segitunya?" Tanya orang yang bernama Rano itu.
Dia adalah sahabat sekaligus asisten pribadinya Adriansyah Alrizzi yang sudah di anggapnya seperti saudaranya sendiri.
"Gue jatuh cinta pada pandangan pertama." Jawabnya seraya tersenyum penuh makna tanpa mengalihkan pandangannya dari Arti Aurora yang sudah selesai bernyanyi lalu menyerahkan mikrofon kepada panitia.
"What! Sejak kapan seorang Adriansyah Alrizzi yang terkenal dingin terhadap para wanita setelah putus dengan cinta pertamanya ini bisa jatuh cinta pada pandangan pertama? Apalagi wanita itu seorang biduanita, penyanyi yang terkenal bisa di boking siapa aja." Ujar Rano menyampaikan pendapatnya yang tidak bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
...☘️☘️☘️☘️☘️...
🌿Sebab tidak semua biduanita mau menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuannya.
🌿 Masih banyak diantara mereka yang Sholehah dan masih menjunjung nilai-nilai, norma-norma sosial budaya ketimuran.
🌿Jadi jangan suka memandang orang lain sebelah mata.
🌿 Karena apa yang kita lihat belum tentu sesuai dengan fakta yang sebenarnya.
...☘️☘️☘️☘️☘️...
"Gak usah banyak bacot Lo, cepat cari semua data dan latar belakang pribadinya!" Perintah Al dengan menekankan kata-katanya." Gue tunggu paling lambat besok pagi!" Tegasnya lalu beranjak dari duduknya untuk menghampiri Arti yang tengah sibuk mengambil makanan.
-
Karena belum makan sejak siang tadi Arti tampak sangat bersemangat untuk mengambil berbagai macam jenis makanan, yang tersaji diatas meja prasmanan. Dia memasukkan hampir semua makanan kedalam piringnya, sambil mencicipinya hingga tanpa sadar ulahnya itu menjadi hiburan tersendiri bagi Al yang berdiri di belakangnya.
Sungguh wanita yang unik, bodinya kecil tapi makannya banyak. Gak ada jaim-jaim nya lagi." Batinnya seraya mengulas senyumnya.
Ehemmm...Al berdeham untuk menyapa biduanita yang ada didepannya itu.
"Ternyata gadis mungil sepertimu makannya banyak juga ya." Bisik Al ditelinga Arti dan sengaja meniupnya.
Uhuk...uhuk...Arti yang mendengar dan merasakan hembusan angin hangat di tengkuknya langsung tersedak dibuatnya.
Al segera menyerahkan gelas yang berisi air di tangannya untuk biduanita itu, tanpa berpikir panjang Arti langsung meneguk airnya hingga habis tidak bersisa.
"Terima kasih." Ucapnya lalu meletakkan piringnya yang sudah penuh dengan makanan begitu saja karena sangat malu ditegur seperti itu.
Huhh gak jadi makan banyak dech gue. Dasar pria nyebelin!" Kesalnya sambil berjalan dengan menghentakkan kakinya kelantai.
Arti melangkahkan kakinya dengan sangat cepat menuju toilet, berniat untuk mengganti bajunya yang kotor karena terkena semburan makanannya tadi, kebetulan sebentar lagi waktunya dia pulang ke tempat kos sementara dia manggung di kota itu.
Astaga itukan anggur putih yang kuminum tadi, gimana kalau dia mabuk? Terus ada pria hidung belang yang memanfaatkannya? Gawat!" Batin Al lalu bergegas pergi mencari keberadaan wanita yang membuatnya jatuh cinta pada pandangan pertama itu.
Al melangkahkan kakinya menuju tempat pengawas cctv hotel miliknya itu, supaya bisa secepatnya menemukan keberadaan Arti Aurora.
"Tolong carikan rekaman cctv yang mengarah ke ballroom hotel ini." Pintanya kepada petugas yang mengawasi cctv lewat layar besar didepannya.
"Baik Pak!" Petugas itu langsung mengerjakan apa yang diperintahkan oleh pemilik hotel tersebut.
Al berdiri di samping petugas itu sambil menatap layar dengan seksama memperhatikan satu-persatu rekamannya.
"Sorot terus gadis penyanyi yang memakai gaun warna putih itu." Tunjuknya kearah layar yang menampilkan wajah cantik Arti." Cari di mana keberadaannya sekarang!" Perintahnya dengan tegas.
Setelah menelusuri setiap jejak rekaman sosok Arti yang sengaja di zoom, Al akhirnya menemukan keberadaan biduanita itu yang sudah terkulai lemas dalam gendongan seseorang. Laki-laki itu membawanya ke depan salah satu pintu masuk kamar hotel mewah tersebut dengan seringai mesumnya.
"Lepaskan wanita itu, dia adalah istriku!" Seru Al sembari meninggikan intonasi suaranya dengan nafas memburu karena harus berlari menghampiri mereka berdua.
"Benarkah?" Pria itu menaikkan satu alisnya." Mana buktinya?" Tantang pria tersebut seraya tersenyum smirk karena dia tahu wanita yang ada dalam gendongannya adalah seorang biduanita.
"Saya tidak perlu membuktikan apapun kepada Anda. Cepat serahkan dia sekarang!" Tegas Al dengan menekankan kata-katanya.
"Saya tidak perduli siapa Anda, kalau memang ingin bersenang-senang dengan biduanita ini silahkan tunggu giliran Anda!" Ujar Pria tersebut sembari meletakkan cardlock nya didepan gagang pintu.
"Ok! Ternyata Anda tidak bisa di ajak bicara baik-baik ya." Al langsung melayangkan bogem mentah diwajah pria tersebut dengan sekuat tenaganya.
Tubuh Arti terlepas dari tangan pria tersebut hingga hampir jatuh menyentuh lantai namun dengan sigap Al menangkap tubuh mungil gadis malang tersebut lalu menutupi tubuhnya dengan jas mahal yang dipakainya. Tanpa menghiraukan umpatan dari pria itu dan tatapan penuh tanda tanya besar dari para karyawan hotel yang mengenalnya, Al terus menggendong Arti ala bridal style menuju ke parkiran mobil sportnya, lalu mendudukkannya di sampingnya kemudian memakaikan seat belt kepadanya.
Aku harus pergi kemana ya sekarang? Kalau ke rumah utama pasti ditanyain macam-macam sama Mamah dan Papah, sedangkan aku belum siap untuk itu. Ke Apartemen pasti Rano yang mulut ember itu bilang sama orang tuaku. Lebih baik ke Villa aja!" Batinnya sembari memutar kemudinya menuju ke arah villa.
Al memutuskan untuk membawa Arti ke villa yang terletak di desa tempatnya melepas penat ketika ingin beristirahat sejenak dari rutinitas sehari-harinya.
-
Keesokan harinya Arti terbangun dari tidurnya dia membuka matanya perlahan lalu mengedarkan pandangannya ke sekelilingnya.
Aku ada dimana? Kamar siapa ini? Kenapa kepalaku sakit banget?" Arti bertanya dalam hatinya sambil memegangi kepalanya.
Ceklek...pintu kamar terbuka seorang wanita paruh baya berjalan mendekat ke arah Arti yang masih terbaring lemah di atas tempat tidurnya, lalu membuka tirai jendela kaca satu-persatu.
"Non sudah bangun ya, cepatlah mandi. Tuan muda sudah menunggu sejak tadi di meja makan." Ujarnya seraya mengulas senyumnya.
"Maaf kepalaku masih sakit banget Bu, tolong sampaikan pada Tuan Muda itu supaya gak usah menungguku." Sahut Arti sembari menatap sendu kearah wanita paruh baya itu.
"Panggil saja saya bi Ani." Ujarnya memperkenalkan dirinya." Baiklah saya akan sampaikan kepada Tuan Muda. Permisi, assalamualaikum." Pamitnya kemudian berlalu pergi dari kamar tersebut.
"Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh." Jawab Arti lalu memejamkan matanya kembali.
-
Setelah bi Ani keluar dari kamar Arti dia langsung menyampaikan laporan kepada Al.
"Maaf Tuan Muda, Nona itu bilang kepalanya masih sakit banget, dia meminta supaya Tuan Muda tidak usah menunggunya." Ujarnya sambil berdiri di samping Al.
"Baiklah kalau begitu tolong siapkan sarapan diatas nampan untuknya, biar aku yang membawanya ke dalam kamar." Ujar Al sembari menatap wajah asisten rumah tangganya itu.
Al segera menghubungi Dokter Raudhatul Jannah sahabatnya yang bertugas di desa tersebut. Sebab klinik kesehatan yang ada disana murni adalah hasil pembangunan dari dana pribadinya sendiri tanpa sepengetahuan orang tuanya untuk membantu warga masyarakat yang ada di sana.
Tut...Tut...Tut... Panggilan suara tersambung setelah Al naik ke atas rumah pohon yang ada dibelakang villa. Maklum disana masih susah sinyal, makanya harus berada di dataran tinggi dulu baru bisa memanggil atau menerima telepon.
📱"Assalamualaikum." Sapa Al dari balik teleponnya.
📲"Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh." Jawab Raudha yang kebetulan sedang asyik menikmati keindahan alam di atas bukit belakang klinik sekaligus rumah tempatnya beristirahat tersebut. "Tumben Lo hubungi gue! Pasti ada maunya?" Tebak Raudha dengan sangat tepat.
"Lo harus datang ke villa gue sekarang juga! Disini ada seorang gadis yang perlu bantuan Lo secepatnya." Ujar Al dengan menekankan kata-katanya.
"Ok."Singkat Raudha lalu mematikan sambungan teleponnya.
Bagaimana kelanjutan ceritanya?
Tunggu saja episode selanjutnya ya!
Jangan lupa tinggalkan jejak kalian ya readers melalui tanda cintanya, like yang tiada henti, komen yang selalu membangun, rate bintang lima dan jadikan favorit kalian selalu ya.
Salam sayang selalu dariku Khardha Love.
Mohon maaf ya teman-teman! Visualnya dan nama pemeran utamanya terpaksa aku ganti, karena tidak bisa lulus kontrak akibat nama dan visualnya yang sama dengan aslinya.
Padahal aku juga salah satu fans nya LesLar loh!
Jadi harap maklum ya!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments
Nofi Kahza
Hai kak Kharda..aku mulai nyicil nyimak lagi nih..🥰
maaf ya baru mampir..🙏
2022-01-11
0
Li Permana
Semangat terus
2021-11-01
0
Abu Alfin
aku suka lagunya juga thor
album lawasnya
lanjut thor
dukungan datang dari
Cinta Asteria
&
Isyaroh
2021-05-08
2