Dengan langkah tegap, Barra memasuki bussines class sebuah maskapai penerbangan yang cukup tersohor. Dalam hati Ia tak henti mengumpati David, sang asisten yang telah memaksanya kembali hari ini untuk suatu kepentingan mendesak.
Barra kembali mengutuk David, tatkala Ia mengabarkan bahwa tiket untuk first class sudah habis terjual. Mau tidak mau, Barra hanya pasrah saat David mengirimkan tiket online Bussines class atas namanya siang ini.
Aku pastikan kau akan menyesal David
Barra ke Bali bersama ibu, kakak dan keponakannya dalam rangka menghadiri acara pernikahan Anak dari rekan bisnis yang juga masih kerabat papanya. Karena papanya memiliki pertemuan penting bersama klien dalam membahas investasi, Mama memaksa Barra untuk ikut.
ini hari ketiga mereka di sana, dijadwal harusnya mereka pulang bersama besok. Lagi-lagi si biang kerok David mengganggu Barra dengan telponnya, ketika Ia menikmati waktu santai di kolam renang hotel tadi.
Bara telah duduk di kursinya, dengan kaca mata hitam yang membingkai di kedua matanya. Pesawat jenis Boeing itu baru saja lepas landas, pramugari pun mulai memperagakan beberapa hal terkait keamanan di pesawat. Tiba-tiba Ia terusik dengan penumpang yang berada di sebelahnya, yang nampak sedang komat-kamit membaca doa.
"Norak," batinnya sambil membuka bingkai hitam dari matanya dan menyampirkan ke kemejanya yang terbuka di bagian kerah.
Ia pun memilih memperhatikan layar di depannya. 1 jam 55 menit waktu yg dibutuhkannya hingga sampai di Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Ketika pesawat sudah selesai lepas landas dan mendapat posisi yang aman, Barra memutuskan untuk mengistirahatkan pikiran n tubuhnya. Baru saja Ia akan terlelap, wanita yang berada di sebelahnya berteriak.
"Ya Allah, ya Rahman, ya Rahiim," Terlihat lampu emergency hidup, awak pesawat pun memberitahu bahwa penumpang diharapkan memakai kembali sabuk pengaman sampai lampu emergency dimatikan. mendengar itu, si Wanita di sebelahnya makin panik.
Barra menyingkap jendela di sebelahnya, terlihat cuaca di luar cerah namun ada sedikit tetesan Air seperti rintik-rintik hujan. Pesawat pun sedikit bergoyang, namun bukankah biasa Pesawat mengalami turbulensi seperti ini.
"Hei, Kau, diamlah. Jangan membuat kepanikan, Just calm down okey," sarkas bara dengan suara yang pelan. Namun, Barra dibuat terkejut karena ketika manik mereka bersitatap. Ternyata pemilik manik coklat itu adalah wanita yang masuk kamarnya tempo hari.
"Kkauuuu... ," teriak mereka bersamaan.
Barra seketika membuang wajahnya kesal ke arah jendela. Terdengar dengusan kesal keluar dari mulutnya.
"Kenapa dunia ini sempit sekali, haruskah aku bertemu dengannya di pesawat ini?" tanyanya dalam hati.
Tak jauh berbeda dari Bara, Qiandra pun melakukan hal yang sama. Dia mengerucutkan bibirnya, dan melirik sinis ke arah Bara.
"Tuan songong dan jutek, sial sekali hidupku selalu bertemu denganmu. Entah kesalahan apa yang aku lakukan sehingga selalu melihat batang hidung mu yang kembang itu, dasar Tuan menyebalkan!" sinis Qiandra dalam hatinya.
Seketika , Qiandra melupakan gangguan kecil yang dialaminya hingga lampu emergency kembali di matikan. Hatinya terus mendongkol sehingga ia lupa bahwa sekarang dia sedang dalam pesawat. Ini adalah penerbangan keduanya, setelah yang pertama beberapa hari yang lalu bersama Arlie. Bedanya, kemarin mereka menggunakan tiket economy class .
#Flash back on
"Annyeong..... hai sayangku, aku punya kabar gembira buat kita," tutur Arlie menghampiri Qiandra yang sedang mencuci piring di rumahnya.
"Ada apa sih Ar, bikin pesanaran, eh penasaran maksudnya,heheheh," kekeh Qiandra yang masih memegang spons cuci piring.
"Tadaaaaa... surprise," Sambil memamerkan Dua tiket tujuan Jakarta -Bali dan voucher menginap di hotel bintang 5.
"Apaan sii Ar, sok bikin surprise deh. Ujung-ujungnya ntar nge-prank. Udah hafal juga ma kelakuan Kamu," canda Qiandra.
Blush, seketika Arlie merasa tertampar dengan perkataan Qiandra. "Maafin Aku Qia, Aku berdoa semoga Kamu selalu baik-baik saja. Aku melakukan ini demi janin yang ada di perutku," gumam Arlie di dalam hati.
Qiandra yang sudah selesai menyuci piring pun menghampiri Arlie yang nampak termenung.
"Hei, Ada apa dengan Mu? Aku cuma bercanda Arlieku sayang," ujar Qiandra yang membuat tubuh Arlie sedikit terlonjak kaget.
"Eh, anu, itu, maksudku iya, kamu seperti tidak mempercayaiku," sahut Arlie dengan wajah sedikit cemberut.
"Coba aku lihat," Mengambil sesuatu dari tangan Arlie dan memperhatikannya. Rona wajahnya berubah seketika.
"Arlie, ini serius, Kamu dapat dari mana?" teriaknya lagi kegirangan sambil melompat sesekali.
"Ya iya lah, itu dari pacarku Qia. Dia mendapatkan reward dari perusahaannya bekerja. Tapi dia tidak bisa meninggalkan Ibunya yang sedang sakit. Jadi dia menanyakan padaku, apa aku ingin pergi? Tentu saja ku jawab iya. Berhubung tiketnya untuk dua orang, aku meminta dia mendaftarkan nama Mu juga," jelas Arlie berbohong. Ada perasaan bersalah di raut wajahnya, namun karena terlalu senang, Qiandra tidak dapat menangkap itu.
"Alhamdulillah, akhirnya Aku bisa naik pesawat Ar," kata Qia lagi yang menambah kemelut di hati Arlie.
"Ya udah kamu bersiap aja ya, Lusa kita berangkat. Kamu bisa minta izin tiga hari di tanggal itu dari cafe kan?" tanya Arlie memastikan.
" Oke, itu mah gampang. Aku bakal kasi tau Pak Bos," sambung Qiandra sambil mengeluarkan makanan ke atas Meja.
"Yuk, sarapan dulu, sebentar lagi aku mau ke cafe nih," tukasnya lagi.
Arlie mengangguk mengiyakan, lalu ikut bergabung di meja makan yang hanya ada empat kursi itu. Sudah tersedia Nasi goreng, Semur tempe dan Telur dadar sebagai menu. Tiba-tiba, Aroma makanan itu membuat perutnya bergejolak, Huuuuueekk, Arlie berlari ke arah kamar mandi.
#Flashback off
"Arlie, kamu di mana sekarang? kenapa belum ada kabar darimu?"
Seketika wajahnya kembali murung mengingat sahabatnya yang menghilang tanpa jejak. Ia sudah menghubungi Arlie berkali-kali dan meninggalkan pesan, namun nihil. Qiandra semakin bingung, mengingat semua benda pentingnya ikut Raib bersamaan dengan kepergian Arlie.
"Sebenarnya ada apa dengan mu? Kenapa kau menghilang begitu saja? Kita sudah seperti saudara, bahkan kau memiliki kunci rumahku. Semenjak kepergian Ibu, kau satu-satunya orang terdekatku,"
Kenang Qiandra yang berhasil memancing Air matanya terjatuh.
Bara yang tengah melirik ke arah Qiandra pun melihat tetesan Air matanya. Seketika Dia pun bergumam sambil memandang sinis Qia.
"Dasar wanita penguntit, ternyata Kau hanya Gadis manja yang cengeng," Bara berdecih.
"Apa Kau lihat-lihat, ha? Belum pernah melihat Gadis secantik aku ya ?" Seperti tau isi hati Bara, Qia pun memelototkan matanya ke arah Bara sambil menepiskan sedikit rambutnya ke samping.
"Apa? Cantik dari mananya? Jika stok wanita di dunia ini habis, Aku tetap tidak akan memandangmu sebagai wanita. Dasar penguntit tengil cengeng manja," sarkas Bara dalam hatinya. Masih dengan mendelik kan mata dan menaikkan kedua alisnya .
"Kau pikir aku sudi menjadi pasanganmu? Cih, lebih baik aku menjomblo seumur hidup, daripada harus memiliki pasangan jutek dan songong seperti Mu, wahai Tuan over percaya diri," Lagi-lagi Qia menggerakkan bibirnya, sambil menaik-turunkan alisnya, seperti yang sering dilakukan tokoh antagonis di sinetron Indonesia.
Perang batin keduanya berhenti tatkala Dua orang Pramugari menghampiri keduanya, dan memberikan makanan dan minuman. Qiandra yang belum pernah merasakan fasilitas yang menurutnya mewah ini, tidak menyia-nyiakan kesempatan.
Dia memilih beberapa makanan dan minuman sehingga meja di depannya penuh. Usai menyantap habis semua makanan dan minuman itu, Qiandra pun langsung mengeluarkan suara khas orang kekenyangan," Eeeergggg." Bara yang melihat kelakuan wanita yang di sampingnya itu pun hanya menggelengkan kepalanya, sambil berucap
"Kampungan!"
.
.
.
***TO BE CONTINUE***
Hai Readers, Aku MyNameIs, terimakasih ya bagi kalian yang selalu mengikuti cerita maupun Audio Bookku. Aku mohon maaf ya kondisi ku sedikit tidak fit sejak kemarin. Terimakasih yang sudah baca , like, rate dan ngevote juga. Aku terharu😭😭😭 Aku sadar kok Novel ini masih jauh dari kata sempurna, untuk itu Aku akan terus belajar agar Novel ini bisa lebih baik lagi ke depannya. Keep healthy ya semuanya...❤️❤️❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments
CahayaTerpuji
sendawa nya panjang gak ya 🤣🤣
2021-11-01
1
Sri Sulastri
Semoga sehat selalu Thor
2021-10-09
0
Farida
visualnya thor
2021-09-07
1