BAB 4 "Justin Nekat"

Dengan hanya melihatnya saja. Pasti semua orang sudah bisa menebak jika mereka adalah sekumpulan pemuda nakal yang suka mencari masalah dan membuat keonaran dimana-mana dengan kata 'Brandal' yang melekat pada diri mereka. Dan kebanyakan dari mereka adalah korban broken home atau mereka yang kurang mendapatkan cinta dan kasih sayang dari orang tuanya.

Mabuk-mabukan, balap liar, tawuran sampai percintaan bebas seolah menjadi bagian dari hidup mereka sehari-hari. Dan anehnya, meskipun mereka berada di jalan persimpangan namun tidak sedikit dari para gadis yang menaruh hati pada mereka dan ada beberapa yang rela membuka lebar-lebar kedua kakinya untuk pemuda-pemuda itu.

Meskipun mereka memiliki paras yang luar biasa tampan dan harta yang melimpah, namun tetap saja mereka adalah kumpulan para bre*gsek yang selalu menimbulkan masalah.

Tidak sedikit dari mereka yang memiliki otak mesum dan menjadi penjajah cinta, namun ada juga brandal yang mengklaim jika dirinya adalah seorang GAY atau penyuka sesama jenis. Namun yang menjadi pertanyaannya apakah dia benar-benar seorang GAY??

"Hai ... Tampan, sendirian saja."

Seorang pemuda dengan sepasang bola mata yang tajam sedang duduk tenang di konter sebuah bar sambil menikmati segelas wine sedikit terusik karna kedatangan seorang wanita cantik bertubuh sexy berdarah Korea-Jepang.

Wanita itu menghampirinya dan mencoba untuk menggodanya, pemuda tampan itu mendengus sinis. Diamatinya pakaian wanita itu yang begitu minim bak kurang bahan. Mengabaikan kedatangan wanita itu, pemuda tersebut kembali menikmati minumannya seolah-olah wanita itu hanyalah sekumpulan asap tak berharga.

Sikapnya yang cuek seolah mengatakan jika dia tidak memiliki ketertarikan apa pun pada semua kesexyan yang ditawarkan.

"Pergilah Nona. Aku tidak memilki ketertarikan apa pun padamu. Aku ini GAY." ucapnya ketus.

Bukannya terkejut, wanita itu malah tertawa meremehkan. "Benarkah? Aku tau kau hanya bercanda.Tidak mungkin kau itu seorang GAY, karna saat ini kau berada di bar Hatero." Ujarnya.

Laki-laki itu memutar matanya jengah. "Yeah! Aku sadar itu," jawabnya datar. Sementara si wanita tidak mempercayai ucapan laki-laki itu begitu saja.

"Dan keberadaanmu di sini sudah cukup membuktikan jika kau itu bukanlah seorang GAY." Tutur wanita itu tidak mau kalah.

Pemuda dihadapannya mengangkat sebelah alisnya lalu pandangannya bergulir pada bartender yang sedang sibuk meracik minuman. Seringai licik terpatri diwajah rupawan pemuda tersebut.

Beranjak dari duduknya kemudian menarik lengan si bartender hingga dia kehilangan keseimbangan, dan kesempatan itu dia gunakan untuk mencium bibir si bartender yang seorang pria membuat wanita itu nyaris terkena serangan jantung melihat live kiss show didepan matanya.

"Bagaimana Nona? Apa kau masih tidak percaya?" ucapnya sinis.

Si wanita langsung menatap jijik pemuda rupawan di hadapannya sebelum akhirnya melenggang pergi. Pemuda itu menghela nafas dan kembali duduk dikursinya. Dengan kasar pemuda itu mengusap bibirnya menggunakan tisu. Jika bukan karna terpaksa ia juga tidak akan sudi mencium pria bartender itu.

"Itu tadi menyeramkan, Justin Qin. Kau tau bagaimana reaksi dan ekspresi wanita itu? Hampir saja dia muntah di barku karna ulah gilamu." Sindir Xion sambil menatap Justin horror.

Justin memutar matanya jengah. "Santai saja. Seharusnya itu tidak masalah untukmu karna kau adalah Bi."

"Bi si Bi, tapi tetap saja tidak seharusnya kau mencium pria dibar Hatero, Justin Qin." Ucap Xion sambil menekan disetiap katanya.

Justin kembali menyesap minumannya dan menatap sinis laki-laki dihadapannya. "Berisik sekali kau itu. Lama-lama kau mirip dengan dua bocah setan itu. Jangan merusak moodku yang sudah aku bangun dengan susah payah dan aku di sini hanya untuk bersenang-senang." Cicit Justin menuturkan.

Xion menatap Justin. "Kau benar-benar aneh. Jelas-jelas kau itu normal tapi kau selalu mengatakan pada semua wanita cantik yang mendekatimu jika kau itu seorang GAY.. Masih trauma, eh?"

Justin menatap gelas berisi cairan keemasan digenggamannya datar. "Karna mereka mahluk menyebalkan." Jawabnya acuh tak acuh. Xion mendesah berat, tanpa Justin menjelaskan lebih jauh pun dia sudah tau betul apa alasannya.

Xiao tidak bisa menyalahkan Justin. Dua kali dia dihianati mahluk yang disebut wanita. Pertama ibunya dan kedua mantan kekasihnya, dan selama satu tahun Justin menutup rapat-rapat hatinya untuk semua wanita. Hati Justin mendingin dan benar-benar membeku. "Ge, boleh aku bertanya sesuatu?" Justin mengangkat wajahnya dan menatap serius laki-laki dihadapannya.

"Tentang apa?"

"Gadis malang yang pernah dicampakkan oleh, Brian. Apakah gadis itu adalah gadis yang kita selamatkan malam itu?" tanya Justin seraya menatap Xion dengan serius.

Meskipun hanya sekilas, namun Justin melihat keterkejutan pada raut wajah pria berpipi bakpao tersebut. "Kediamanmu aku anggap sebagai jawaban." Xion terdiam untuk beberapa saat

"Bagaimana kau bisa tau jika gadis yang dicampakkan oleh kakakmu adalah, Jia?" tanya Xion seraya menatap Justin yang hanya menatap gelas ditangannya.

Namun tidak ada jawaban. Justin memilih diam dan kembali menikmati minumannya. Dan ingatannya membawa Justin kembali pada peristiwa yang terjadi pagi ini.

Flashback:

"Brian?"

Justin menoleh seketika dan menatap gadis yang duduk disisi kanannya setelah mendengar nama yang baru saja disebutkan olehnya, lirih. Pemuda itu mengangkat wajahnya dan mengikuti arah pandang Jia. Dari sana Justin melihat kedatangan pasangan suami-istri yang wajahnya begitu familiar baru saja memasuki cafe.Keduanya berjalan beriringan sambil bergandengan tangan dan mereka berdua terlihat begitu bahagia.

"Jia?" panggil Shilla yang kebetulan duduk disamping gadis itu.

Shilla meraih tangan Jia yang gemetar lalu menggenggamnya. "Kau tidak apa-apa?"

"Park Shilla, bisakah kita pergi dari sini?" ujarnya setengah bergumam.

"Baiklah kita pergi sekarang." Jawab Shilla seraya bangkit dari duduknya.

"Nunna, kalian mau kemana? Kenapa buru-buru sekali? Bahkan kalian belum menyentuh makanannya sedikit pun, tidak usah memikirkan soal pembayarannya karna Hyung tampan yang super kaya inilah yang akan mentraktir kita semua." Cerocos Felix tanpa jeda sedikit pun. "Bukankah begitu, Hyung?" Felix menggerlingkan matanya pada Sean..

Rasanya Sean ingin menelanjangi Felix detik itu juga jika saja tidak ada Jia dan Shilla di sana. Sepertinya Felix memang sengaja ingin membuatnya bangkrut apalagi semua makanan yang dia dan Thomas pesan adalah makanan dengan harga selagit. Sean tertawa renyah namun dibalik senyum itu ada kesedihan dan kekesalan yang tersembunyi.

Sementara Leo dan Justin hanya menghela nafas seraya menggelengkan kepalanya melihat bagaimana jahilnya Sehun dan Felix dalam menggerjai Sean. "Hahahha! Itu benar, kalian tidak perlu sungkan." Ujarnya.

"Terimakasih Sean, tapi kami harus pergi sekarang. Tiba-tiba aku merasa kurang enak badan," ujar Jia tersenyum kemudian pandangannya bergulir pada Justin. "Terimakasih untuk pertolongannya, mungkin lain kali aku bisa membalasnya." Jia membungkuk dan segera pergi meninggalkan cafe sampai suara baritone yang menghentikan langkahnya.

"Jia,"

Gadis itu menghentikan langkahnya tanpa menoleh sedikit pun bahkan saat dia mendengar derap langkah kaki seseorang yang berjalan menghampirinya

'GYUT'

Jia menggepalkan tangannya dengan kuat, saking kuatnya sampai-sampai membuat kuku-kuku jarinya memutih. Dadanya bergemuruh hebat saat merasakan tepukan lembut pada bahunya yang dengan kasar ditepis oleh gadis itu

"Maaf Tuan, apakah saya menggenal Anda?" tanya Jia tanpa menatap lawan bicaranya. "Sepertinya kau mengenali orang yang yang salah, permisi."

Jia melanjutkan langkahnya di ikuti oleh Shilla yang berjalan mengekor dibelakangnya. Sementara itu, sebuah pertanyaan besar muncul dibenak Justin akan hubungan Jia dengan laki-laki itu dan Justin segera beranjak pergi saat Brian yang menyadari keberadaannya hendak menghampiri dirinya.

"Justin, kau mau kemana?" seru Leo melihat Justin melangkah semakin menjauh.

"......"

Namun tidak ada sahutan. Juatin tetap berjalan meskipun mendengar panggilan teman-temannya.

"Yak! Hyung, tunggu kami...."

Flashback End:

"Kau melamun?" tegur Xion melihat kediaman Justin. "Apa kau sedang memikirkan sesuatu? Ah aku tau, jangan-jangan kau memikirkan wanita sexy tadi ya?" tebak Xion dengan mata berbinar-binar.

"Apa maksudmu?" Justin menatap Xion dengan tatapan super datar membuat Xion bergidik sendiri. Ia kadang tidak habis fikir dengan leader Five Corner itu, di saat teman satu gengnya berlomba-lomba untuk bisa meniduri begitu banyak wanita namun Justin justru menghindar meskipun banyak wanita yang bersedia membuka kaki untuknya secara cuma-cuma.

"Oh ayolah, Justin Qin. Kau belum mencobanya, kawan. Berhubungan dengan wanita itu sangatlah menyenangkan, ya meskipun berhubungan dengan pria juga sama nikmatnya." ujar Xion.

"Hoek." Justin memegangi perutnya yang tiba-tiba terasa mual.

"Sialan kau, Justin Qin. Padahal aku hanya ingin berbagi kenikmatan denganmu. Karna diantara semua anggota Five Corner kecuali dua bocah setan itu hanya kau saja yang belum pernah merasakan bagaimana nikmatnya surga dunia." Tutur Xiom.

Justin mendengus dan memutar matanya jengah. "Hentikan kalimat-kalimat memjijikkanmu itu, Kim Xion. Jika kau tidak ingin aku benar-benar muntah di sini." Ujar Justin ketus.

Alih-alih merasa marah, Xion malah terkekeh. Sahabatnya yang satu ini memang tidak pernah berubah sama sekali, tetap saja dingin dan bermulut tajam. Bahkan sikap Justin jauh lebih dingin dari satu tahun yang lalu dan Xion tidak ingat kapan terakhir kali dia melihat Justin tersenyum.

"Kau benar-benar manusia aneh Tuan Muda, Qin. Kau memiliki wajah yang sangat rupawan tapi kelakuanmu minus semua. Tawuran, mabuk-mabukkan, balap liar, membuat tindik dan tatto serta masih banyak lagi." Ujar Xion panjang lebar.

"Karna memang itulah jati diriku yang sebenarnya, dan lagi pula aku begitu menikmati hidup yang aku jalani saat ini. Ugal-ugalan di jalanan dan tawuran antar geng justru memberikan sensasi tersendiri untuku, aku tidak ingin menjadi munafik dengan menjadi orang lain, karna memang beginilah diriku yang menyukai kebebasan dan benci pada kekangan." jawabnya datar.

Justin memicingkan matanya melihat Xion tiba-tiba menyodorkan sebuah catatan kecil padanya. "Didalam buku catatan itu ada lebih dari 500 biodata wanita plus foto dan nomor telfonnya. Jika kau mau, kau bisa menghubungi salah satu dari wanita-wanita itu untuk bersenang-senang dan aku jamin kau pasti akan terpuaskan."

Justin mendecih tidak suka. "Cih, dasar menjijikkan."

Xion lagi-lagi tertawa mendengar umpatan bungsu Qin itu. Xion menyeringai melihat wajah kesal Justin. "Jika kau siap jangan ragu untuk menghubungiku. Kita bisa melakukan double!"

"Shit, mati saja kau, Kim Xion." umpat Justinn tajam.

Derit kursi di tarik kebelakang seiring dengan Justin bangkit dari duduknya, detik berikutnya hanya punggung tegap yang tertutup kemeja kotak-kotak tanpa lengan tertangkap oleh mata hitam Xion. Xion mengulum senyum setipis kertas, menggoda Justin memanglah sangat menyenangkan dan tidak sampai lima menit sosok itu benar-benar hilang dari pandangan matanya.

🌹

Lima belas menit berkendara menggelilingi kota, Justin menghentikan motor sportnya di area Hongdae. Tubuh tegapnya bersandar pada jok motornya dalam posisi menyamping.

Justin merogoh saku celananya dan mengeluarkan sebungkus rokok serta pematik dari dalam saku jeans belel yang membingkai kaki jenjangnya. Keberandaannya di sana cukup menyita perhatian para kaum wanita yang berada di area tersebut baik itu yang singgah atau yang hanya sekedar melintas saja

Mereka harus menahan nafas melihat penampilan sang adonis, serampangan namun penuh dengan pesona. Sebuah jeans hitam belel membingkai kaki jenjangnya, kemeja tanpa lengan yang seluruh kancingnya dibiarkan terbuka serta tank top putih yang menjadi luaran kemejanya.

Dua kalung perak menggantung pada lehernya, sedikitnya ada tujuh pierching menghiasi daun telinganya tak ketinggalan sebuah kain yang melingkari dahinya. Hanya dengan melitnya saja pasti semua orang tau bila Justin dalah seorang gangster.

Justin terlihat santai tanpa terusik sedikit pun oleh tatapan memuja dari para wanita yang berada di sana, bahkan mereka yang telah berpasangan sekalipun mencuri pandangan kearahnya. Pemuda itu menikmati rokoknya dengan santai sampai sesuatu menarik semua atensinya.

"Gadis itu?" gumamnya.

Dari kejauhan Justin melihat sosok cantik berparas barbie yang terlihat asik bernyanyi bersama para anak-anak jalanan, meskipun mereka terlihat kucal namun gadis itu tidak merasa jijik apalagi terganggu. Justin yang begitu penasaran memutuskan untuk mendekati mereka, dari jarak dua meter ia mendengar lantunan merdu suara gadis itu saat bernyanyi.

Meskipun tidak ada alunan musik yang mengiringi selain tepuk tangan dari anak-anak itu, namun suara merdunya mampu menghipnotis siapa pun yang mendengarnya termasuk dirinya.

Justin menutup matanya menghayati setiap bait lagu yang dilantunkan oleh gadis itu, lagu itu menyisahkan tentang seorang gadis yang dicampakkan oleh pasangannya kemudian berjuang untuk bangkit dari keterpurukan karna rasa sakit sebuah penghianatan.

Selain mewakili perasaan gadis itu 'Jia', lagu tersebut juga mewakili perasaan Justin. Justin memperhatikan gadis itu dari kejauhan, ada sesuatu dalam dirinya yang menarik semua perhatian Justin untuk terus menatap padanya.

Bukan karna kecantikan yang dia miliki dan bukan juga karna Justin memiliki ketertarikan padanya, karna tidak mungkin bisa semudah itu ia jatuh cinta pada seorang wanita setelah apa yang pernah dia alami di masa lalu, bukan karna Justib merasa trauma hanya saja ia tidak lagi percaya pada sesuatu yang disebut cinta.

.

.

BERSAMBUNG.

Terpopuler

Comments

Lingling

Lingling

Justin napa bukan aku aja yg dicium 😂😂

2021-02-08

0

Puan Harahap

Puan Harahap

lanjut baca kk

2021-02-06

0

Leedo

Leedo

Kampret justin nyium Xion 😂😂

2021-02-05

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!