Berkunjung ke rumah NDD

Hari ini, Alex akan mengajak Sunny berkunjung ke rumah Aaron, paling tidak, setiap sebulan sekali mereka harus bertemu, memang bukan suatu kewajiban, tapi anak-anak itu sendiri yang meminta jika mereka harus bermain bersama setiap hari minggu di akhir bulan.

"Sudah siap, Cantik?" tanya Alex pada Sunny.

"Siap, Daddy."

Alex dan Sunny berangkat, mereka menikmati perjalanan kota yang lenggang karena tanggal merah. Di dalam mobil, Sunny menyanyikan beberapa lagu anak-anak yang ia hafal, begitupun Alex, ia dengan senang hati turut bernyanyi bersama kesayangannya.

Hampir satu jam perjalanan, keduanya sudah sampai di halaman depan kediaman Aaron, mereka di sambut riang oleh dua anak laki-laki kembar berusia 3 tahunan.

"Hallo, Danish, Danial," sapa Sunny saat ia di gendong Alex turun dari mobil.

"Hai kakak Sunny," ucap Danish dan Danial kompak. "Masuk, yuk," ajak Danish.

Danish dan Danial adalah anak kedua dan ketiga Hayley, jarak umur mereka dan Sunny tidak sampai satu tahun, karena saat Sunny lahir, Hayley sudah dalam keadaan hamil 3 bulan.

Alex membawa masuk tiga anak-anak itu, mereka menyapa Hayley yang sedang asik membuat brownis di dapur.

"Hallo, Cantik. Apa kabar?" sapa Hayley.

"Baik, Ma. Mama Ily (iLy) lagi apa?" tanya Sunny, ia pun mencium punggung tangan Hayley.

"Lagi buat brownis, Sunny mau?"

"Mau!" jawab Sunny sambil tersenyum lebar.

"Baik, mama Ily akan buatkan brownis untuk kalian. Sekarang kalian bisa bermain dulu, kakak Nick ada di atas sama papa Aaron, naik sana," ujar Hayley.

Hayley meminta Laksmi untuk mengantar anak-anaknya ke lantai atas menemui Aaron, karena pagi ini Aaron dan Nick sedang asik berenang, sedangkan si kembar, sangat tidak suka berenang, mereka lebih suka bermain mobil-mobilan.

"Danish dan Danial kelihatan makin gemuk, ya," ucap Alex.

"Anak-anak, Alex. Kadang mereka doyan sekali makan, kalau pas lagi susah, ya ampun, aku bisa darah tinggi seharian," keluh Hayley. "Oh, ya. Tumben nggak bilang-bilang dulu kalau mau datang."

"Sengaja, minggu depan rencananya aku bawa Sunny ke kebun binatang, kalian harus ikut. Sunny pasti lebih senang kalau saudaranya ikut semua," jelas Alex.

"Baiklah, aku akan membicarakannya dengan papa mereka."

"Aku akan menyusul anak-anak dulu. Tolong, kali ini jangan buat brownis gosong lagi, Hayley. Kamu bisa meracuni semua penghuni rumah ini," canda Alex. Masih segar di ingatannya, saat Hayley sedang hamil dulu, brownis buatannya hampir membunuh seluruh pelayan di rumah ini, termasuk suaminya sendiri.

"Jangan meledekku, Dasar!"

Sepeninggal Alex menuju lantai tiga rumahnya, Hayley langsung menyiapkan oven dan adonan brownis yang sudah ia buat. Entah sudah menjadi percobaan ke berapa, tapi ia tidak pernah patah semangat saat anak-anaknya meminta di buatkan brownis.

Sebelum memasukkan adonan ke dalam oven, Hayley lebih dulu meminta pelayan yang lebih berpengalaman untuk mengecek suhu dan timer yang ia setting.

Setelah memastikan semuanya oke, Hayley menyiapkan jus jeruk kesukaan anak-anaknya, juga untuk Sunny dan dua laki-laki yang bergelar ayah.

"Tolong antar ini ke anak-anak, ya. Aku akan ganti baju," perintah Hayley pada salah seorang pelayan.

Sejak kelahiran Nick sampai lahirnya Danish dan Danial, Hayley sama sekali tidak berminat untuk mempekerjakan seorang pengasuh, ia melakukan sendiri semua tugas-tugas dalam pengasuhan, meskipun terkadang merasa lelah dan kuwalahan karena tingkah tiga anak laki-lakinya, Hayley tetap bersyukur, ia masih di beri kesempatan menjadi seorang ibu.

Setelah mengganti pakaian, Hayley langsung menyusul ke lantai atas, ia melihat empat anak sedang bermain tembak air.

"Nick, pelan-pelan," tegur Hayley saat melihat Nick menyemprotkan air ke wajah Sunny.

"Mama, brownisnya mana?" tanya Nick.

"Belum, Sayang. Nanti kalau sudah matang, bibi akan mengantarkannya kesini," jawab Hayley, kemudian ia ikut duduk bersama Alex dan Aaron.

"Bagaimana kabar kedua mertuamu, Alex?" tanya Hayley.

"Baik. Oh, ya, sepertinya aku sedang butuh bantuan kalian," pinta Alex.

"Kami akan membantu jika bisa," sela Aaron.

"Mama memintaku mencari pengasuh untuk Sunny. Aku berencana membawanya tinggal bersamaku."

"Itu bagus, lalu?"

"Masalahnya, aku nggak bisa percaya sama siapapun untuk jadi pengasuh Sunny. Kalian tau, gadis kecil itu lebih berharga dari nyawaku, aku nggak bisa percaya sama orang sembarangan," jelas Alex.

"Kalian bisa tinggal di sini, seperti dulu. Anak-anakku pasti senang kalau Sunny juga bisa ada di rumah ini," ucap Hayley.

"Aku nggak bisa jauh dari rumah itu. Rumah itu adalah kenangan terbaikku bersama Melanie, aku nggak bisa."

Begitulah, Alex tidak mau tinggal di rumah besar keluarga Rendra bukan karena dirinya tidak ingin, tapi karena perasaannya seakan tertarik oleh magnet-magnet besar di rumah yang ia tinggali semasa Melanie hidup.

Selama Alex dan Melanie menikah, semua kenangan tentang kebersamaan dan cinta kasih mereka tumbuh semakin subur di rumah itu, tidak sampai hati Alex akan meninggalkan semua hal manis yang sudah ia dapatkan.

"Ini sudah tahun ke empat kepergian Melanie, bukankah seharusnya kamu mencari pendamping hidup baru?" tanya Hayley.

"Jangan membahas ini lagi, siapapun, tolong berhenti memaksaku untuk menikah lagi," ucap Alex tegas.

Mendengar jawaban Alex, Hayley dan Aaron sama-sama terdiam. Aaron sendiri tidak terlalu memaksa Alex untuk kembali menikah, karena dirinya sendiri tidak akan sanggup jika berada di posisi Alex. Aaron tau, sepupunya begitu mencintai Melanie, dan karena Melanie pergi membawa seluruh hatinya, kini Alex bagaikan mati rasa.

Tidak ada yang tau betapa besar rasa cinta Alex untuk Melanie, hanya saja, rasa itu sama besarnya dengan rasa sakit atas kehilangannya.

Jika bukan karena kehadiran Sunny dalam hidup Alex, tidak akan pernah ada yang tau bagaimana nasib Alex saat ini. Rasa sakit itu seolah menguap perlahan seiring berjalannya waktu, namun waktu terlalu lambat untuk menghilangkannya.

Beberapa menit kemudian, seorang pelayan sudah datang membawa brownis yang sudah di potong dan di beri topping keju di atasnya.

"Anak-anak, kemarilah," teriak Hayley sambil melambaikan tangan.

Empat anak-anak yang sudah basah kuyup berlarian menghampiri Hayley.

"Brownis sudah matang. Siapa yang mau?" tanya Hayley.

"Mau, mau, mau." Keempat anak berebut tempat duduk di depan Hayley.

"Yang paling kecil dulu, ya. Danial," ujar Hayley, ia membagi brownis dalam piring kecil dan memberikannya pada Danial, anak ketiganya. Setelah Danial, berganti untuk Danish, Sunny, dan Nick.

Masing-masing mendapatkan dua potong brownis berukuran sedang, mereka juga mendapatkan satu gelas jus jeruk kesukaannya.

Setelah menghabiskan brownis dan minuman mereka, semuanya langsung berkumpul dan di bawa Hayley ke kamar.

"Ayo semuanya ganti baju. Nanti demam," ucap Hayley.

Satu persatu Hayley mengganti baju anak-anaknya.

"Sunny, kemarilah. Ayo ganti baju," ucap Hayley, ia melihat Sunny duduk melamun di dekat pintu sambil memandang tingkah tiga saudaranya.

Sejujurnya, ada rasa iri pada diri Sunny. Gadis kecil itu ingin sekali merasakan seperti yang tiga anak laki-laki di depannya rasakan, memiliki seorang ibu yang akan menggantikannya pakaian. Sesederhana itu, tapi bagi Sunny, hal seperti itu rasanya akan sangat menyenangkan.

🖤🖤🖤

Potret terbaru mama Hayley

Kakak Nick

Danish dan Danial

Terpopuler

Comments

Irma Dwi

Irma Dwi

visual nya kog cakep2 sih

2024-11-08

0

Juleha. Siti

Juleha. Siti

jodohny alex si nora y thor

2024-07-03

0

Ririe Handay

Ririe Handay

kasih an sunny

2022-03-13

0

lihat semua
Episodes
1 Sunny Chalondra Bancrof
2 Mati rasa
3 Berkunjung ke rumah NDD
4 Perasaan Sunny
5 Maheswari Family
6 Felicia
7 Bertemu Nora
8 Nora
9 Sunny sakit
10 Berkunjung ke makam
11 Zoo (Part 1)
12 Zoo (part II)
13 Calon Pengasuh
14 Keinginan Melanie
15 Bimbang
16 Agree
17 First Day
18 Mengenalkan Mommy
19 Doa Sunny
20 Dengan Felicia
21 Persiapan Pesta
22 Hadiah Untuk Nora
23 Birthday Sunny
24 Kedatangan Friska
25 Surat untuk Sunny
26 Bangkit!!!
27 Pilihan bagus
28 Merah muda
29 Daddy keren!
30 Perjamuan Mr. Kenzo
31 Libur untuk Nora
32 Hari Libur
33 Sang Malaikat Penolong
34 Seragam Baru
35 Penasaran
36 Tekanan Maheswari
37 Permohonan
38 Butuh waktu
39 Canggung
40 Lubang berjalan
41 Cita-cita Nora
42 Alex Sang Milyader
43 Juara Memasak
44 Kunjungan Friska
45 Keluarga Rendra
46 Buku Untuk Nora
47 Kebimbangan Felicia
48 Nora Lari Pagi
49 Menemani Alex
50 Menuduh Alex
51 Kencan Pertama
52 Nick dan Alex
53 Menghasut Nora
54 Olahraga bersama
55 Udang Saos Asam Manis
56 Aku Akan Menciummu
57 Baju Baru
58 Perasaan tiba-tiba
59 Hadiah untuk Nora
60 Aunty Cantik
61 Butuh Waktu
62 Kesempatan
63 Membuatnya Cemburu
64 Semua Akan Baik-Baik Saja
65 Mommy Nora
66 Diam-Diam
67 Rahasia
68 Will You Marry Me?
69 Meminta Restu
70 Planning
71 Kecemburuan Alex
72 H-2
73 Paris
74 Persiapan
75 Wedding Party
76 Malam Yang Tertunda
77 Akhirnya
78 Ronde Kedua
79 Pulang
80 Janggal
81 Perayaan Spesial
82 Ingin Jadi Walikota
83 Halu
84 Tuduhan
85 Tuduhan (2)
86 Ancaman
87 Memutuskan Tuk Pergi
88 Andreas
89 Kemurkaan Alex
90 Keributan
91 Bantuan
92 Permohonan Felicia
93 Kekuatan Besar
94 Dugaan Kehamilan
95 Positif
96 Titik terang
97 Menemui Nora
98 Kejutan
99 Cinta Dan Kerinduan
100 Pemimpin kejahatan
101 PULANG!
102 Rencana Pesta
103 Susu Hamil
104 Satu Ronde Saja
105 Lengkap
106 Friska & Hayley
107 Twins
108 Dendam Rendra
109 Hadiah Friska
110 Tips dari Aaron
111 Kecelakaan
112 Berita Buruk
113 Twins Love
114 Lorenzo & Lauren
115 END
116 Bonchap
117 NOVEL BARU
Episodes

Updated 117 Episodes

1
Sunny Chalondra Bancrof
2
Mati rasa
3
Berkunjung ke rumah NDD
4
Perasaan Sunny
5
Maheswari Family
6
Felicia
7
Bertemu Nora
8
Nora
9
Sunny sakit
10
Berkunjung ke makam
11
Zoo (Part 1)
12
Zoo (part II)
13
Calon Pengasuh
14
Keinginan Melanie
15
Bimbang
16
Agree
17
First Day
18
Mengenalkan Mommy
19
Doa Sunny
20
Dengan Felicia
21
Persiapan Pesta
22
Hadiah Untuk Nora
23
Birthday Sunny
24
Kedatangan Friska
25
Surat untuk Sunny
26
Bangkit!!!
27
Pilihan bagus
28
Merah muda
29
Daddy keren!
30
Perjamuan Mr. Kenzo
31
Libur untuk Nora
32
Hari Libur
33
Sang Malaikat Penolong
34
Seragam Baru
35
Penasaran
36
Tekanan Maheswari
37
Permohonan
38
Butuh waktu
39
Canggung
40
Lubang berjalan
41
Cita-cita Nora
42
Alex Sang Milyader
43
Juara Memasak
44
Kunjungan Friska
45
Keluarga Rendra
46
Buku Untuk Nora
47
Kebimbangan Felicia
48
Nora Lari Pagi
49
Menemani Alex
50
Menuduh Alex
51
Kencan Pertama
52
Nick dan Alex
53
Menghasut Nora
54
Olahraga bersama
55
Udang Saos Asam Manis
56
Aku Akan Menciummu
57
Baju Baru
58
Perasaan tiba-tiba
59
Hadiah untuk Nora
60
Aunty Cantik
61
Butuh Waktu
62
Kesempatan
63
Membuatnya Cemburu
64
Semua Akan Baik-Baik Saja
65
Mommy Nora
66
Diam-Diam
67
Rahasia
68
Will You Marry Me?
69
Meminta Restu
70
Planning
71
Kecemburuan Alex
72
H-2
73
Paris
74
Persiapan
75
Wedding Party
76
Malam Yang Tertunda
77
Akhirnya
78
Ronde Kedua
79
Pulang
80
Janggal
81
Perayaan Spesial
82
Ingin Jadi Walikota
83
Halu
84
Tuduhan
85
Tuduhan (2)
86
Ancaman
87
Memutuskan Tuk Pergi
88
Andreas
89
Kemurkaan Alex
90
Keributan
91
Bantuan
92
Permohonan Felicia
93
Kekuatan Besar
94
Dugaan Kehamilan
95
Positif
96
Titik terang
97
Menemui Nora
98
Kejutan
99
Cinta Dan Kerinduan
100
Pemimpin kejahatan
101
PULANG!
102
Rencana Pesta
103
Susu Hamil
104
Satu Ronde Saja
105
Lengkap
106
Friska & Hayley
107
Twins
108
Dendam Rendra
109
Hadiah Friska
110
Tips dari Aaron
111
Kecelakaan
112
Berita Buruk
113
Twins Love
114
Lorenzo & Lauren
115
END
116
Bonchap
117
NOVEL BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!