Maheswari Family

Pagi ini, Alex bergegas ke kantor dan menyelesaikan semua meeting dan pertemuan kerja sama yang sudah ia janjikan. Kesibukan Alex lebih banyak ketimbang dulu saat bekerja bersama Aaron.

Karena saat ini, posisi Alex adalah CEO sebuah perusahaan yang bergerak di bidang kosmetik milik keluarga Rendra. Sebelumnya, posisi ini di duduki oleh Melanie, namun karena kepergian wanita itu, Alex harus menggantikannya.

Sebelumnya Alex memang menolak, ia tidak sanggup jika harus terus berada dalam lingkaran tentang dia dan Melanie, namun karena rasa hormat dan kekeluargaannya pada orang tua Melanie, akhirnya Alex setuju.

Perusahaan ini sudah memiliki artis sebagai brand ambassador beberapa produk, namun semenjak Melanie sakit dan semua pekerjaan terbengkalai, tuan Gio selaku pemilik perusahaan, terpaksa menghentikan sementara semua pendanaan untuk para artis dan pendukungnya, semua fokus untuk kesembuhan Melanie.

Kedatangan Alex sebagai pimpinan baru perusahaan tentu membawa keuntungan dan pengaruh yang besar, selain keahlian Alex dalam berbisnis, laki-laki itu juga di bekali dengan sikap yang tegas, disiplin keras dan berwibawa perihal pekerjaan. Sejak itu, PT. Emily Beauty kembali bersinar merajai pasar kecantikan.

Pukul 11 sebelum jam makan siang, Alex langsung bergegas menuju rumah keluarga Rendra, karena ia berjanji untuk datang ikut menjamu tamu dari keluarga tersebut.

"Selamat siang, Ma," sapa Alex saat melihat ibu mertuanya sibuk menata hidangan di meja makan. "Apa tamu kita belum datang?"

"Sebentar lagi, Alex."

"Oh, ya. Di mana Sunny?"

"Hmm, Sunny ada di kamar Melanie. Sudah sejak pagi dia di sana, semalam dia juga tidur di kamar itu," jawab nyonya Gio dengan mimik wajah sedih. "Mama nggak tau harus bagaimana, Alex. Cuma kamu yang bisa menangani hal semacam ini," lanjutnya.

"Aku ke atas dulu, Ma," pamit Alex, ia bergegas ke kamar lama Melanie.

Melihat kamar tertutup rapat, Alex berjalan pelan dan tidak mengetuk pintu, pelan-pelan ia membuka pintu agar tidak menimbulkan suara, dan ia melihat gadis kecilnya sedang tidur di atas kasur memeluk pigura foto Melanie, seperti yang ia lakukan semalam.

Alex kembali menutup pintu, ia terduduk lemas sambil menenggelamkan wajahnya di antara lutut. Teramat menyakitkan melihat putrinya bertingkah seperti itu, ada rasa sakit yang tidak bisa ia ungkapkan, sungguh, menempuh jalan ini bukanlah keinginannya.

Hampir tiga puluh menit Alex duduk di depan pintu, ia mendengarkan suara Sunny terus mengajak foto Melanie berbicara, meskipun suara itu lirih, namun Alex masih bisa mendengarnya sayup-sayup.

"Mommy, Bisakah mommy peluk Sunny? seperti mama Ily peluk kakak Nick dan adik kembar?" ucap Sunny.

"Mommy, Sunny kesepian," keluhnya lagi.

"Apakah mommy bisa datang ke pesta ulangtahun Sunny nanti? apa mommy bisa bawa hadiah buat Sunny?"

"Mom, Sunny rindu."

Alex terdiam, dadanya sesak, bernafas pun bahkan sulit ia lakukan.

Sejujurnya, ia sendiri tidak kuat menghadapi kepahitan seperti ini, namun Sunny menguatkannya. Gadis kecil itu adalah obat dari segala lara, seperti mentari yang menyinari kehidupan Alex setelah kepergian Melanie, Sunny adalah hidupnya.

Alex tidak ingin mendengar apapun lagi, ia segera bangkit dari duduknya dan menghapus jejak air mata yang menetes tanpa di sengaja. Alex membuka pintu cepat dan membuat Sunny terkejut.

"Hai, Princess," sapa Alex sambil tersenyum.

"Daddy." Sunny turun dari kasur dan berlari, ia bergegas memeluk Alex.

"Bagaimana kabarmu hari ini? Grandma bilang, Sunny semalam tidur di kamar ini, kenapa?" tanya Alex.

"Sunny rindu mommy," jawab Sunny lugu. "Bisakah daddy ajak Sunny berkunjung ke tempat mommy?"

"Tentu saja, Cantik. Tapi nggak sekarang, ya. Grandma sebentar lagi ada tamu, dan kita harus menemui mereka," jelas Alex.

"Terus, kapan?"

Alex diam sesaat, ia memikirkan waktu yang pas.

"Bagaimana kalau sehari setelah pesta ulangtahun mu?"

"Tapi kan lama, Dad."

"Cuma 2 minggu lagi, Sayang. Kamu harus sabar."

"Baiklah," ucap Sunny lesu, dalam hatinya menginginkan segera, namun ia tidak berani untuk merengek pada Alex, ia tau, Alex adalah seorang ayah yang sibuk, Sunny memakluminya.

Sehari setelah hari ulangtahun Sunny, adalah waktu yang paling pas menurut Alex, karena hari itu juga bertepatan dengan 4 tahun kematian Melanie.

Setiap satu bulan sekali atau setiap Alex merasa sangat rindu, ia selalu datang ke makan Melanie untuk sekedar menyapa dan menabur bunga, tapi ia tidak pernah membawa Sunny, ia takut gadis kecilnya semakin terpukul karena kehilangan.

Alex hanya akan membawa Sunny di hari kematian Melanie, tepat satu hari setelah perayaan ulangtahunnya. Begitupun dengan orang tua Melanie, mereka juga akan berkunjung setiap tahun untuk menyapa dan mengirim doa.

Setelah cukup lama mengajak Sunny mengobrol untuk mengalihkan perhatian gadis kecil itu dari kesedihan, Alex akhirnya membujuknya untuk berganti pakaian. Tamu akan segera datang, ia tidak mau terlambat dan membuat mereka menunggu.

Sunny di gendong oleh Alex kembali ke kamarnya, dan ia membantu gadis kecil itu mengganti piyamanya dengan dress cantik berwarna merah muda.

"Sayang, bagaimana ini, Daddy nggak bisa kuncir rambutnya?" ujar Alex bingung, ia berulang kali mencoba menguncir rambut Sunny namun tidak terlihat rapi.

"Ah, Daddy. Pakai jepit rambut ini." Sunny menyerahkan jepit rambut berwarna senada dengan gaunnya.

"Di pasang sebelah mana?" tanya Alex, sepertinya ia harus ikut kursus merawat anak perempuan setelah hari ini.

"Di sini loh, Dad." Sunny menunjuk sebelah kanan rambutnya.

Alex kembali menyisir rambut Sunny, merapikan kembali yang ia lakukan sebelumnya, lalu memasang jepit rambut sesuai keinginan Sunny.

"Baik, ini cukup bagus," ujar Alex. "Kamu terlihat cantik, seperti princess," puji Alex pada gadis kecilnya.

Sunny bertepuk tangan riang lalu melompat ke gendongan Alex.

"Apa Sunny secantik mommy?" tanya Sunny.

"Tentu saja, Kecantikan mommy semuanya menurun padamu."

Sunny kembali berteriak riang, sampai seorang pelayan datang dan mengingatkan Alex bahwa tamu mereka sudah menunggu.

Alex menggandeng Sunny menuruni anak tangga, mereka langsung menyapa semua orang yang sudah berkumpul di ruang tamu.

"Alex, perkenalkan, beliau paman Melanie, Antonie Maheswari, kemudian istrinya, Nerissa Maheswari, dan putri tunggal mereka, Felicia Maheswari. Felicia ini sepupu Melanie," ucap tuan Gio memperkenalkan.

"Oh, Selam semuanya. Saya Alexavier Bancrof, ini putri saya dan Melanie, Sunny Chalondra Bancrof." Alex mengangguk sopan.

"Hallo, Alex. Senang akhirnya bisa berjumpa," ucap Antonie. "Menantumu masih muda dan sangat tampan, kenapa belum menikah lagi?" tanyanya pada tuan Gio.

"Ah, maaf, Tuan Antonie. Tolong jangan menyinggung tentang hal pribadi mengenai saya. Saya sedang fokus bekerja dan membahagiakan Sunny, saya belum berkeinginan untuk mencari pengganti Melanie," jawab Alex sopan namun tegas, membuat semua orang yang berkumpul terdiam.

Tidak akan ada satupun yang paham jika Alex mengungkapkan alasan sebenarnya, karena alasan ini hanya soal kesiapan hati dan juga kerelaannya. Sepenuhnya, dalam hati Alex masih penuh dengan cinta untuk sosok Melanie. Dan Alex belum berpikir untuk menggantinya dengan sosok wanita lain.

🖤🖤🖤

Terpopuler

Comments

Sri Astuti

Sri Astuti

orang suka ikut campur masalah pribadi irang lain

2022-03-22

0

ma" athif 😊

ma" athif 😊

ikutan nyesek bacanya pas suny bilang rindu ma" pengin di peluk bnyk bawangya thor 😭😭😭😭

2021-12-02

0

shari althafunnisa

shari althafunnisa

Siapa ngiris bawang dimari...pedihnya wooyy
Paham banget perasaan sunny karena akupun merasakannya...tetap semangat...
yuk bisa yuk jgn nangis tapi tetep nangis🥺😭😭😭

2021-11-06

0

lihat semua
Episodes
1 Sunny Chalondra Bancrof
2 Mati rasa
3 Berkunjung ke rumah NDD
4 Perasaan Sunny
5 Maheswari Family
6 Felicia
7 Bertemu Nora
8 Nora
9 Sunny sakit
10 Berkunjung ke makam
11 Zoo (Part 1)
12 Zoo (part II)
13 Calon Pengasuh
14 Keinginan Melanie
15 Bimbang
16 Agree
17 First Day
18 Mengenalkan Mommy
19 Doa Sunny
20 Dengan Felicia
21 Persiapan Pesta
22 Hadiah Untuk Nora
23 Birthday Sunny
24 Kedatangan Friska
25 Surat untuk Sunny
26 Bangkit!!!
27 Pilihan bagus
28 Merah muda
29 Daddy keren!
30 Perjamuan Mr. Kenzo
31 Libur untuk Nora
32 Hari Libur
33 Sang Malaikat Penolong
34 Seragam Baru
35 Penasaran
36 Tekanan Maheswari
37 Permohonan
38 Butuh waktu
39 Canggung
40 Lubang berjalan
41 Cita-cita Nora
42 Alex Sang Milyader
43 Juara Memasak
44 Kunjungan Friska
45 Keluarga Rendra
46 Buku Untuk Nora
47 Kebimbangan Felicia
48 Nora Lari Pagi
49 Menemani Alex
50 Menuduh Alex
51 Kencan Pertama
52 Nick dan Alex
53 Menghasut Nora
54 Olahraga bersama
55 Udang Saos Asam Manis
56 Aku Akan Menciummu
57 Baju Baru
58 Perasaan tiba-tiba
59 Hadiah untuk Nora
60 Aunty Cantik
61 Butuh Waktu
62 Kesempatan
63 Membuatnya Cemburu
64 Semua Akan Baik-Baik Saja
65 Mommy Nora
66 Diam-Diam
67 Rahasia
68 Will You Marry Me?
69 Meminta Restu
70 Planning
71 Kecemburuan Alex
72 H-2
73 Paris
74 Persiapan
75 Wedding Party
76 Malam Yang Tertunda
77 Akhirnya
78 Ronde Kedua
79 Pulang
80 Janggal
81 Perayaan Spesial
82 Ingin Jadi Walikota
83 Halu
84 Tuduhan
85 Tuduhan (2)
86 Ancaman
87 Memutuskan Tuk Pergi
88 Andreas
89 Kemurkaan Alex
90 Keributan
91 Bantuan
92 Permohonan Felicia
93 Kekuatan Besar
94 Dugaan Kehamilan
95 Positif
96 Titik terang
97 Menemui Nora
98 Kejutan
99 Cinta Dan Kerinduan
100 Pemimpin kejahatan
101 PULANG!
102 Rencana Pesta
103 Susu Hamil
104 Satu Ronde Saja
105 Lengkap
106 Friska & Hayley
107 Twins
108 Dendam Rendra
109 Hadiah Friska
110 Tips dari Aaron
111 Kecelakaan
112 Berita Buruk
113 Twins Love
114 Lorenzo & Lauren
115 END
116 Bonchap
117 NOVEL BARU
Episodes

Updated 117 Episodes

1
Sunny Chalondra Bancrof
2
Mati rasa
3
Berkunjung ke rumah NDD
4
Perasaan Sunny
5
Maheswari Family
6
Felicia
7
Bertemu Nora
8
Nora
9
Sunny sakit
10
Berkunjung ke makam
11
Zoo (Part 1)
12
Zoo (part II)
13
Calon Pengasuh
14
Keinginan Melanie
15
Bimbang
16
Agree
17
First Day
18
Mengenalkan Mommy
19
Doa Sunny
20
Dengan Felicia
21
Persiapan Pesta
22
Hadiah Untuk Nora
23
Birthday Sunny
24
Kedatangan Friska
25
Surat untuk Sunny
26
Bangkit!!!
27
Pilihan bagus
28
Merah muda
29
Daddy keren!
30
Perjamuan Mr. Kenzo
31
Libur untuk Nora
32
Hari Libur
33
Sang Malaikat Penolong
34
Seragam Baru
35
Penasaran
36
Tekanan Maheswari
37
Permohonan
38
Butuh waktu
39
Canggung
40
Lubang berjalan
41
Cita-cita Nora
42
Alex Sang Milyader
43
Juara Memasak
44
Kunjungan Friska
45
Keluarga Rendra
46
Buku Untuk Nora
47
Kebimbangan Felicia
48
Nora Lari Pagi
49
Menemani Alex
50
Menuduh Alex
51
Kencan Pertama
52
Nick dan Alex
53
Menghasut Nora
54
Olahraga bersama
55
Udang Saos Asam Manis
56
Aku Akan Menciummu
57
Baju Baru
58
Perasaan tiba-tiba
59
Hadiah untuk Nora
60
Aunty Cantik
61
Butuh Waktu
62
Kesempatan
63
Membuatnya Cemburu
64
Semua Akan Baik-Baik Saja
65
Mommy Nora
66
Diam-Diam
67
Rahasia
68
Will You Marry Me?
69
Meminta Restu
70
Planning
71
Kecemburuan Alex
72
H-2
73
Paris
74
Persiapan
75
Wedding Party
76
Malam Yang Tertunda
77
Akhirnya
78
Ronde Kedua
79
Pulang
80
Janggal
81
Perayaan Spesial
82
Ingin Jadi Walikota
83
Halu
84
Tuduhan
85
Tuduhan (2)
86
Ancaman
87
Memutuskan Tuk Pergi
88
Andreas
89
Kemurkaan Alex
90
Keributan
91
Bantuan
92
Permohonan Felicia
93
Kekuatan Besar
94
Dugaan Kehamilan
95
Positif
96
Titik terang
97
Menemui Nora
98
Kejutan
99
Cinta Dan Kerinduan
100
Pemimpin kejahatan
101
PULANG!
102
Rencana Pesta
103
Susu Hamil
104
Satu Ronde Saja
105
Lengkap
106
Friska & Hayley
107
Twins
108
Dendam Rendra
109
Hadiah Friska
110
Tips dari Aaron
111
Kecelakaan
112
Berita Buruk
113
Twins Love
114
Lorenzo & Lauren
115
END
116
Bonchap
117
NOVEL BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!