"Kakak cantik!"teriak seorang anak kecil yang berlari dari belakang Kenan, yang ternyata adalah Hanan yang langsung memeluk Arumi, Arumipun akhirnya menjongkokkan tubuhnya untuk membalas pelukan anak kecil yang tampan itu.
Dan semua mata tertuju kepada Arumi yang sangat dekat bahkan akrab dengan anak kecil dari keluarga Abraham yang terkenal sangat dingin juga, dan bisa dibilang sebelas dua belas dengan sikap Kenan.
Arumi yang sadar menjadi pusat perhatianpun menggendong Hanan pergi ke taman belakang perusahaan, menghindari sorotan mata laki-laki yang sedang menatapnya begitu intens.
"Hanan kok kemari? ga sekolah?"tanya Arumi sambil mensejajarkan tubuhnya dengan Hanan yang berdiri.
"Saat ini Hanan libur sekolah kak"ucap Hanan dengan senyum yang sangat menggemaskan menurut Arumi. "Hanan, disini menemani om untuk bekerja, padahal Hanan ingin sekali bermain dengan om"ucapnya sendu namun segera ditutupi dengan senyumnya.
"Bagaimana nanti kakak pulang kerja, kita bermain. Mau?"tanya Arumi mencoba menghibur anak kecil yang sangat imut dihadapannya.
"Mau!"ucap Hanan dengan mata berbinar.
Sedangkan ada sosok laki-laki bertubuh tegap dan tinggi yang sejak tadi mendengarkan percakapan antara keponakannya dengan wanita yang saat ini sedang dicarinya dimanapun, namun wanita ini berdiri tidak jauh darinya sekarang.
"Hanan"panggil Kenan sambil berjalan menghampiri keponakannya yang sangat akrab dengan wanita itu.
"Iyaa om"sahut Hanan yang berjalan menghampiri omnya.
Mata Arumi kaget, ternyata Hanan adalah keponakan dari laki-laki yang sangat tidak ingin diingatnya lagi, bahkan laki-laki itu menatap kearahnya membuatnya menundukkan kepalanya.
"Kamu pergilah keruangan om dulu bersama om Fero ya"ucap Kenan dan hanya dibalas anggukan kecil oleh Hanan.
Hanan berlari kearah pintu masuk belakang perusahaan bersama Fero, asisten pribadi Kenan sekaligus sahabatnya sejak masih SMA dulu dan Arumi tau akan hal itu semua.
Arumi dan Kenan saling diam, masing-masing mereka sibuk dengan pikirannya masing-masing, masih bingung harus memulai percakapan dari mana, semuanya terlalu tiba-tiba untuk mereka.
"Kalo bapak tidak ada urusan lagi, saya kembali bekerja dulu ya"pamit Arumi yang langsung ditarik pergelangan tangannya oleh Kenan secara spontan.
"Aku belum menyuruhmu kembali"ucap Kenan yang menatap wajah Arumi lekat-lekat, sedangkan wanita itu mencoba melepaskan tangannya dari genggaman seorang Kenan.
"Maaf, tapi aku ada pekerjaan"
"Akulah bosnya disini"ucap Kenan yang membuat Arumi terdiam seketika.
Mereka terdiam hingga beberapa saat, dan Arumipun duduk dibangku taman yang dekat dengannya, yang diikuti Kenan duduk disampingnya.
"Apa yang anda ingin bicarakan dengan saya, Pak Kenan?"ucap Arumi menekan nama Kenan dan berbicara lurus dengan tatapan kosong.
"Apa kamu yang menolong Hanan?"tanya Kenan yang bodoh dalam mencari pembahasan untuk mereka yang sudah lama sekali tidak bertemu.
"Iya, kalo cuma itu saya permisi dulu"ucap Arumi bangkit dari bangku yang didudukinya.
"Terima kasih"ucap Kenan, namun Arumi sama sekali tidak membalas ucapannya dan malah berjalan memasuki gedung perusahaannya.
...✴️...
Sepanjang rapat dimulai, pikiran Kenan sudah tidak berada di dalam ruangan yang memikirkan tentang desain pakaian terbaru yang akan dikeluarkan perusahaannya untuk dipasarkan disetiap Mall untuk edisi terbatas.
Kenan sesekali memijit pelipisnya agar dia bisa kembali ke dalam pembahasan rapat, tapi didalam pikirannya hanya ada wajah Arumi yang tersenyum kepada keponakannya dengan begitu lembut dan hangat, ditambah Arumi yang sudah berhijab sangatlah cantik dan menyejukkan hatinya.
"Kenan!"bisik Fero yang duduk didekat Kenan, menyadarkan laki-laki itu dari lamunannya yang sejak tadi senyum-senyum tidak jelas sepanjang rapat.
"Baiklah, rapat hari ini saya tutup. Saya tunggu kelanjutannya"ucap Kenan yang langsung berjalan ke luar ruangan rapat setelah membubarkan rapat yang membosankan menurutnya hari ini.
Saat Kenan memasuki ruangan kantornya, matanya membulat karena Hanan tidak ada didalam ruangannya, dan sepertinya Kenan tau dimana dia harus mencari keponakannya yang sangat menyebalkan sekaligus penolongnya.
"Mau kemana lo Ken?"tanya Fero yang melihat Kenan tidak jadi memasuki ruangannya, dan berjalan ke arah lift.
"Cari Hanan"ucap Kenan dengan santai, melanjutkan memasuki lift yang langsung diikuti Fero.
"Oh iya Ken, nyokap lo telfon gue tadi, bahwa besok siang lo harus makan malam sama anak temennya nyokap lo. Asik seorang Kenan akhirnya akan menikah!"ledek Fero yang mendapatkan tatapan tajam dari Kejam, yang membuatnya menutup mulutnya rapat-rapat.
Bagaiman mungkin seorang Kenan, laki-laki yang terkenal akan ketampanan, kesuksesan, dan kecerdasannya bahkan idaman semua perempuan, mengikuti perjodohan dan sudah keberapa kalinya Kenan selalu menolak bahkan bersikap dingin kepada wanita yang mendekatinya atau wanita pilihan mamanya.
Mata Kenan menangkap pemandangan yang sangat indah menurutnya, yaitu seorang wanita dengan balutan hijab sedang memangku keponakannya yang tertidur lelap dalam dekapan wanita yang sudah lama tidak dilihatnya itu.
"Kenan lu ga mungkin mau mengejar Arumi kembalikan?"ucap Fero yang melihat pemandangan Arumi memangku Hanan yang sedang tertidur dengan pulas dalam dekapannya. Bahkan Feropun menjadi saksi kisah cinta mereka saat masih SMA dulu.
Kenan tidak sama sekali menjawab, justru dia melangkahkan kaki hingga berdiri tepat disamping meja kerja Arumi berada, sedangkan Arumi yang mengetahui kedatangan Kenanpun menetralkan degup jantungnya yang sangat kencang.
"Kamu mencari Kenan ya?"tanya Arumi yang sama sekali tidak dijawab oleh Kenan, "Nih Hanan sedang tertidur, bawa dia agar bisa tertidur lebih nyaman"ucapnya.
"Fero bawa Hanan tidurin diruangan gue"ucap Kenan, Feropun dengan sigap mengambil Hanan dari pelukan Arumi untuk digendongnya.
"Gue duluan ya"ucap Fero yang langsung pergi membawa Hanan dalam gendongannya dari departemen Keuangan, tempat Arumi bekerja.
"Kamu ikut saya"ucap Kenan dengan nada perintah pada Arumi.
"Tapi.."ucap Arumi ragu yang melihat kearah Sila seperti meminta pertolongan.
"Aku duluan ke kantin ya Arumi"ucap Sila yang pergi keluar dari ruangannya dengan rekan-rekan kantor lainnya.
"Arumi"panggil Kenan yang akhirnya mau tak mau Arumi mengikuti jejak laki-laki tukang perintah yang menyebalkan itu.
Saat tiba diruangan khusus yang dekat taman perusahaanpun, mata Arumi terbelalak kaget dengan apa yang dilihatnya saat ini, yaitu makan siang dengan pemandangan taman belakang perusahaan yang cukup indah.
'Tidak mungkin dia akan mengajakku makan siang bersamakan?'batin Arumi yang terpaku dengan Kenan yang dengan santainya duduk dimeja makan itu.
"Jangan ge'er, aku hanya ingin kamu menemaniku makan siang. karena makan sendirian sangatlah membosankan"ucap Kenan yang masih mempertahankan gengsinya.
"Dengan senang hati jika tuan muda Kenan yang meminta"ucap Arumi yang langsung duduk dihadapan Kenan, karena itung-itung Arumi irit dalam pengeluaran makan untuk membiayai adiknya yang masih duduk dibangku sekolah.
*****
JANGAN LUPA KLIK LIKE YA! 🙏
JANGAN LUPA KLIK FAVOURITE! ❤
JANGAN LUPA KOMEN DAN VOTE YA!
TERIMA KASIH! 🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments
Dinda Natalisa
Hai author aku mampir nih kasih like jangan lupa mampir di novel ku "menyimpan perasaan" mari saling mendukung.
2021-03-10
0
ARSY ALFAZZA
like ❤️
2021-02-25
2
Sis Wati
penasaran
2021-02-12
2