Angel turun dari lantai atas menuju meja makan untuk sarapan, dia melihat ayah dan ibunya yang sudah lebih dulu duduk disana
" Pagi Mama Papa" Sapa Angel
" Pagi sayang" Kata Cintya
Angel tersenyum dan duduk didepan kedua orang tuanya
" Angel mengenai kerjasama pembangunan hotel di Jepang bagaimana? " Angel menatap Louis yang bertanya
" Semua Investor setuju" Louis tersenyum senang mendengar nya
" Itu bagus, jadi kapan kamu akan memulai pembangunnya? " Angel terdiam, dia bingung untuk menjelaskan
"Aku sudah akan memutuskan kerjasama ini karena Ben Daen, bagaimana mungkin aku akan melanjutkan nya? seperti nya aku harus membicarakan ini dengan Ben Daen mungkin dia bisa bersikap profesional"
" Aku akan menentukan waktu yang tepat untuk itu" Kata Angel sambil memakan sarapannya
" Kamu bisa memulai nya lebih cepat, itu akan lebih baik" Lanjut Louis
" Iya" Kata Angel mengiyakan perkataan Louis, agar tidak terjadi pembicaraan yang lebih jauh.
**
Angel menatap Mike yang menatap bingung kearahnya
" Telpon " Kata Angel pada Mike
" Tapi bukannya lebih baik Nona yang menelpon " Kata Mike
" Dia tidak akan bisa serius jika aku yang bicara " Mike menghembuskan pelan nafasnya
" Baiklah " Mike menarik nafasnya panjang sebelum menelpon nomor Ben
" Nona apa kita menelpon asistennya lebih dulu? " Tanya Mike
" Tidak, langsung saja pada Ben Daen" Mike mengangguk dan langsung menelpon Nomor Ben
" Hallo" Kata Mike dengan sopan
" Ya" Mike menekan tombol speaker ponsel tersebut hingga Angel dapat mendengar nya
" Tuan Ben, saya ingin membahas hal yang penting bersama anda"
" Mana Angel? aku ingin bicara padanya " Angel dengan cepat menggeleng pada Mike yang menatap nya, agar Mike tidak memberitahukan keberadaan nya
" Nona Angel tidak ada disini Tuan, dia sedang keluar "
" Kamu jangan menipuku, aku bahkan bisa mencium wangi tubuh nya dari telpon " Mike menahan tawanya saat mendengar perkataan Ben, sedangkan Angel menghela nafasnya dengan kesal, dia mengambil alih ponsel di tangan Mike
" Tuan Ben"
" Kamu benar-benar ada disana? Padahal aku hanya menebak saja, sepertinya kita memiliki ikatan yang kuat " Mike tertawa pelan dan langsung terdiam saat Angel menatap tajam kearah
" Tuan Ben tolong bersikap serius " Kata Angel dengan tegas
" Aku juga serius, kapan kamu akan menikahiku? " Angel memejamkan matanya saat Ben kembali mengungkit tentang pernikahan
" Tuan, Mari kita bersikap profesional, jangan membuat kerjasama ini rusak hanya soal perkataan konyol ku waktu itu"
" perkataan konyol katamu?" Kata Ben dengan tertawa pelan, Angel mengerut dahinya mendengar tawa pria tersebut
" Kamu bersumpah Angel, bersumpah " Kata Ben dengan menekankan kata Sumpah disana, Angel terdiam dan menatap Mike yang juga menatap nya dengan tenang
" Aku minta maaf bila itu mengganggumu"
" Aku akan datang ke London besok jadi aku harap kamu tidak menghindar dariku" Setelah mengatakan hal tersebut Ben langsung memutuskan panggilannya
Angel menurunkan dengan lemah ponsel nya
" Aku akan menemui Antonsen hari ini" Angel berdiri dan langsung keluar dari ruangannya
Mike menatap punggung Angel yang berjalan menjauhinya
" Aku mengerti perasaan Nona Angel, dia tidak akan dengan mudah menikahi orang asing hanya karena sumpah yang dia ucapkan, jika Tuan Ben benar-benar serius pada Nona Angel, dia harus meyakinkan Nona Angel lebih dulu "
**
Angel turun dari mobilnya dan langsung masuk kedalam prusahaan Antonsen, dia menaiki lift dan dengan cepat menekan tombol lantai dimana ruangan Antonsen berada
Tingg
Lift sudah sampai dilantai yang dituju Angel, Angel keluar dari Lift dan berjalan menuju ruangan Antonsen
Dia berhenti didepan meja sekretaris Antonsen dan bertanya
" Apa Tuan Antonsen ada di dalam? " Sekretaris tersebut menatap Angel yang bertanya
" Iya, Tuan ada didalam, ada keperluan apa Nona menemui Tuan Antonsen? "
" Ada hal yang penting yang mau saya bicarakan"
" Baiklah, Nona tunggu sebentar saya akan sampai kan pada Tuan Antonsen " Angel menganggukkan kepala nya dan sekretaris tersebut pergi dari sana
Sekitar 5 menit sekretaris tersebut keluar dari ruangan Antonsen
" Silakan Nona "
" Terimakasih " Angel masuk kedalam ruangan Antonsen, dan melihat pria itu sedang duduk di kursi kebesaran nya dengan Nick yang juga ada disana
" Hai" Kata Angel menyapa Antonsen dan duduk di hadapan Antonsen, Antonsen hanya menatap datar Angel
" Ada apa? " Tanya Antonsen sambil menyandarkan penggunanya
Angel menatap Nick yang duduk di salah satu kursi diruangan tersebut, lalu Angel kembali menatap Antonsen, dia merasa bingung dari mana dia akan memulainya
Tok.. Tok...
Seseorang mengetuk pintu dan masuk seorang wanita
" Sayang " Kata Antonsen dengan langsung berdiri dan mendekati Airca yang memasuki ruangannya
" Kakak" Airca menatap kaget Angel yang ada diruangankan suaminya
" Kamu bawa apa? " Tanya Antonsen pada Airca yang membawa kotak makan ditangan nya, Antonsen menarik Airca dan menciumnya
" Alfan tidak ikut? " Tanya Antonsen, Airca hanya melirik sebentar Antonsen sebelum dia kembali menatap Angel, dia lebih tertarik dengan kehadiran Angel disana
" Sayang " Kata Antonsen saat dia melihat Airca mengabaikan nya
" Alfan masih disekolah, pulang dari sini aku baru menjemputnya " Antonsen mengangguk dan menarik Airca untuk duduk di salah satu kursi
" Kamu masak apa untuk ku? " Tanya Antonsen pada istrinya setelah Airca meletakkan kotak makan yang dia bawa keatas meja, Nick yang duduk tidak jauh dari Airca dan Antonsen mengalihkan matanya saat Antonsen mencium bibir Airca berkali-kali
" Antonsen jangan" Kata Airca menghentikan aksi suaminya
" Kakak ayo kita makan bersama " Ajak Airca pada Angel, Airca juga menatap Nick
" Nick ayo makan siang bersama, aku masak banyak" Antonsen menatap tidak senang perkataan istrinya
" Sayang, bukan nya kamu memasak semua ini untukku? " Bisik Antonsen pada Airca, Airca menatap Suaminya kemudian berbalik berbisik
" Tidak sopan jika tidak mengajak orang lain jika melihat kita makan, apalagi dia kak Angel dan asisten mu Nick"
" Kalau begitu sekalian saja ajak Chelsea makan bersama" Kata Antonsen berbisik didepan telinga Airca, dia menggigit daun telinga Airca merasa kesal pada istrinya, Chelsea adalah sekretaris Antonsen yang berada diluar ruangan
Sedangkan Angel bertambah bingung saat Antonsen malah sibuk dengan Airca
" Apa aku menceritakannya pada Airca lebih dulu ya? " Angel menarik nafasnya pelan dan berdiri dari kursinya mendekati Airca dan Antonsen
" Airca " Airca mengangkat wajahnya menatap Angel yang sudah berdirinya didekat nya
" Kakak mau bicara" Airca menatap Antonsen dan melepaskan pelukkan Antonsen dipinggang nya
" Baiklah" Airca berdiri dan menyusul Angel yang keluar lebih dulu dari ruangan tersebut
Antonsen hanya diam saja, dia hanya menatap kepergian Airca dengan tenang.
**
Diluar Angel berhentilah dan berbalik untuk menatap Airca, Airca hanya menatap penasaran Angel yang ingan bicara berdua saja dengannya
" Ada apa? "
" Airca, kakak sungguh minta bantuan mu"
" Bantuan? "
" Iya....kamu ingat saat kakak pergi ke Jepang untuk bertemu para investor untuk pembangunan hotel di sana? "
" Ya, bukannya mereka setuju untuk menjadi investor, jadi ada apa? "
Angel menarik nafasnya panjang
" Cerita ini sedikit aneh tapi ini benar-benar terjadi" Kata Angel dengan menggaruk keningnya yang tidak gatal, sedang Airca menatap bingung Angel
Angel menatap Airca dan mulai bercerita tentang awal dia bertemu Ben Daen, dari dia menolong Gloria hingga pengucapan sumpah yang membuat Ben selalu menagihnya
Setelah bercerita panjang lebar, Angel menatap Airca menunggu reaksi adiknya tersebut, Airca tampak berpikiran dengan keras setelah mendengar cerita Angel
" Jadi kakak ingin aku bicara pada Antonsen agar dia meminjamkan uang pada kakak, agar kakak bisa memutuskan kontrak tersebut, dan Ben Daen itu berhenti mengganggu kakak"
" Iya"
" Aku akan bicara pada suamiku, kakak tenang saja"
" Terimakasih Airca " Angel langsung memeluk Airca dengan erat
" Aku sungguh tidak tahu bagaimana lagi jika tidak ada kamu"
Airca tersenyum dan membalas pelukkan Angel
" Tapi kakak, apa Ben Daen itu tampan? " Tanya Airca, Angel yang mendengar itu melepaskan pelan pelukkan nya
" Ya lumayan "
" Jadi kenapa kakak menolak nya? Apa karena dia Duda anak satu? "
" No! Bukan karena itu"
" Jadi? "
" Coba kamu pikirkan, aku hanya menolong putrinya, dan karena sumpah, dia meminta aku untuk menikahi nya, bukankah itu aneh? bagaimana mungkin aku menikah dengannya hanya demi pembangunan hotel dan sumpah yang aku ucapkan, aku ingin menikahi orang yang benar-benar aku cintai buka karena bisnis ataupun sumpah ".
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments
Triiyyaazz Ajuach
kamu bersumpah lho angel hrs dilaksanakan 🤭🤭
2021-07-12
0
Rayhanah Salwani
aaah dah ingat sekarang arice dan antonsen, tapi lupa judul novelny😁😁
2020-07-19
6
Mahessa Jenar Berganti Gelar
mulai menarik
2020-04-15
2