Setelah di rawat dirumah sakit selam dua hari, Cahaya kini diperolehkan pulang oleh dokter yang merawatnya. Selama perjalanan pulang, dengan di jemput oleh adik dan ibu nya mengunakan mobil, Cahaya hanya diam dan sesekali bulir bening mengalir dari ujung matanya. Masih terlihat jelas kesedihan di wajah Cahaya.
Ibu dan sang adik Sam, hanya bisa diam memandang Cahaya. Mereka tidak bisa berbuat apa-apa untuk membatu mengurangi rasa sedih yang sedang Cahaya rasakan. bahkan mereka tidak bisa menghibur karena mereka juga sedang dalam keada'an hati yang tidak biak.
Setelah menempuh perjalanan sekitar tiga puluh menit, ketiganya telah sampai di kediaman keluarga Cahaya. Dengan langkah berat Cahaya turun dari mobil,dengan dibantu oleh sang ibu dan juga sang adik. Para pekerja di rumah keluarga Cahaya menyambut mereka, dengan membatu membawakan barang yang di bawa nya.
Sang ayah menyambut kedatangan mereka dengan tatapan penuh kebenci'an. dengan koper besar di tangannya.
Ketiganya menatap pria gagah pensiunan angkatan darat yang berdiri tegap di depan pintu. Dengan tatapan tajam pria itu menatap tajam satu persatu orang yang ada dihadapanya, seolah akan menerkam salah satu dari mereka." Sam, ibu, masuk." ucap nya datar.
Cahaya merasakan keanehan.
Kenapa ayah melihat ku seperti itu?, apa dia masih marah dengan ku?.
"Ayo nak masuk, kamu harus istirahat. "Ibu menuntut Cahaya degan hati-hati.
" Tinggal kan anak itu, " pria pensunan itu mecegah sang istri membawa serta sang putri.
Ketiganya terkejut dengan ucapan pria di hadapannya itu. " masud Ayah," Samudra mencoba memperjelas masud dari ucap pria gagah itu.
Pria itu melempar koper yang dia pegang sedari tadi. " Aku tidak mau melihat wajah anak tidak tau diri ini!, pergi dan jangan pernah kembali, aku tidak sudi punya anak seperti mu!." menujuk Cahaya dengan penuh kebencian.
Air mata kembali mengalir dari ujung mata Cahaya, saat mendengar ucapan sang Ayah. " Ayah mengusir ku?," Cahaya mencoba memperjelas maksut dari ucapan sang ayah.
" Apa kurang jelas?, baiklah, mulai saat ini aku tidak punya putri yang bernama Cahaya, aku hanya punya satu Putra yaitu Samudra!," ucap sang ayah dengan tegas.
Hati Cahaya bak di tusuk sebilah pedang. kesedihan Cahaya kian bertambah berat, dengan keputusan yang diberikan pria gagah kebanggaan nya.Air mata mengalir semakin deras, tak bisa dihentikan lagi.
"Ayah, ibu mohon jangan lakukan itu," Sang istri bersimpah di kaki sang suami, meminta agar mencabut keputusannya. air mata tak bisa di bendung lagi dari pelupuk mata indahnya.
" Ayah, kak Ayak adalah anak kesayangan ayah, kenapa ayah tega melakukan itu?!," Samudera mencoba untuk mepengaruhi keputusan sang ayah.
" Keputusan ku sudah bulat, dan tidak bisa di ganggu gugat," menjawab dengan tegas dan lugas. " Pergi dan jangan pernah kembali!." beranjak pergi meninggalkan ketiganya tanpa menolehlagi.
" Ayah!,"Panggil Cahaya, pria gagah kembangga'an Cahaya berhenti berjalan, tanpa menoleh." Akan aku terima semua keputusan ayah, aku akan pergi dan tidak akan pernah kembali lagi, aku cuma minta jaga ibu dan Sam, itu adalah permintaan terhir ku, aku akan menebus kesalahan yang aku buat." Cahaya mencoba tegar menerima keputusan sang ayah, Ia sadar semua ini adalah kesalahnya, dan dia harus menerima semuanya dengan besar hati. " ibu," beralih mendekati sang ibu yang masih bersumpah di lantai. "Jaga diri ibu baik-baik, jangan sampai sakit, kesehatan ibu adalah segalanya buat ku. ibu, ibu tenang saja, Ayak pasti akan baik-baik saja, ibu jangan cemas," mencoba meyakinkan akan keada'anya, meski dia sendiri ragu akan hal itu.
" Sam, kakak titip ayah dan ibu, jaga mereka, jadilah anak yang membanggakan untuk mereka," Cahaya berlih kepada sang adik yang juga tidak bisa menahan air matanya .
" Kak, kakak janga diri baik-baik disana, sering-sering kabari Sam, beri tau Sam saat kakak. membutuhkan bantuan," meski berat Samudra mencoba untuk iklas melepas sang kakak tercinta.
" Kakak akan biak-baik saja," meyakinkan, meski dirinya juga tidak yakin akan baik-baik saja.
Cahaya meraih koper yang di lempar sang ayah. Dengan langkah berat cahaya berjalan meninggalkan rumah sang ayah. Cahaya menoleh, melihat rumah yang selama ini dia tinggali bersama keluarga, rumah yang menjadi saksi bisu masa-masa indah tinggal bersama kedua orang tua dan sang adik, tumbuh bersama dengan sang adik, dan melewati masa-masa indah bersama.
Meskipun konflik sering terjadi di antara ke duanya, tapi itu tidak merubah rasa sayang Cahaya pada sang adik, Samudra.
NAMA TOKOH DALAM CERITA DI ATAS.
Baskoro.
Nama ayah cahaya, pensiunan angkatan darat terbaik di negaranya. meskipun bukan salah satu keluarga kaya raya, tapi Baskoro termasuk keluarga terpandang karna setatusnya. Mempunyai bisnis properti yang di peracayakan sepenuhnya kepada orang kepercayaan'an nya.
Alya Atau Nyonya Baskoro.
Adalah nama dari ibu Cahaya dan Samudra, dia hanya ibu rumah tangga biyasa, tidak ada gelar apa pun yang dia sandang. Namun wajahnya yang cantik dengan sikap lemah lembut yang dia miliki membuat Baskoro jatuh cinta kepada nya, dan menikahi Alya beberapa tahun silam, dan mendapat dua buah hati yang sangat di bangga kan, yaitu Cahaya dan Samudra.
Sam, atau samudra
Adik Laki-laki satu-satnya yang di milik Cahaya. Sam, sangat menyayangi sang kakak, dia selalu mendukung dan mensupot apa pun yang dilakukan sang kakak, salah satunya saat musibah yang tengah sanga kakak alami.
Bagi Sam, Cahaya adalah cinta kedua untuk nya, karena cinta pertamanya adalah sang ibu.
Cahaya atau Ayak
pemeran utama dalam cerita ini,
Gadis ceria, dan menyenangkan, berwajah cantik dengan rambut sedikit ikal alami.
Ranu atau Ran.
Dia adalah kekasih Cahaya atau mantan, lebih tepatnya ayah dari anak yang akan dia lahirkan.
Dia berasal dari keluarga kaya raya juga, tidak berbeda jauh dengan kekaya'an yang di miliki keluarga, Cahaya atau Ayak.
Dalam kisah ini dia akan muncul di awal dan akan muncul lagi di beberapa bab selanjut, atau lebih tepatnya nya saat, bayi yang Cahaya kandung lahir, lebih tepatnya berusia sekitar 6 atau 7 tahun kemudian, bisa lebih tergantung bagai mana alur ceritanya nanti.
Sedangkan Ragata,
Rapat dia yang akan lebih Sering muncul di awal kisah, dan akan selalu berdampingan dengan kehidupa Cahaya. bahkan menjadi salah satu polemik dalam kehidupan Cahaya, namun sekaligus orang yang selalu ada di dalam kehidupan Cahaya dan sang buah hati, di saat susah maupun senang, di saat baik atau pun buruk, sekaligus orang yang sangat mencintai Cahaya dan juga anak nya, bahkan menjadi ayah dari anak dia kandung,. meskipun beluam ada ikata resmi atau ikata suami istri.
Dan masih ada beberapa nama yang akan muncul. Beperan besar dalam kehidupan Cahaya.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 172 Episodes
Comments
Gilang Hamzah
Mampir thor
2021-11-19
0
Puan Harahap
menaik ceeitanya
2021-08-23
0
zien
Hadir 💐💐
2021-05-31
1