Hari Pertama

Alya sudah bangun lebih awal dari biasanya, selepas melaksanakan sholat subuh Ia langsung membuat sarapan dan bersiap ke tempat magang di perusahaan Papah nya Raka. Siska sudah mengirimkan chat whatsapp untuk janjian di lobby kantor sebelum sama-sama masuk keruangan Kakanya Raka.

Dengan menaiki KRL dari Bogor menuju Sudirman, Alya sudah bersiap memesan ojek online menuju kantor. Masih ada waktu 15 menit lagi, Alya merapikan sedikit tatanan kerudung peach nya yang dipadukan blazzer hitam, celana bahan dan tak lupa sneakers putih kesukaannya.

Siska baru masuk terlihat tegang dari raut wajahnya. Berbeda dengan Alya yang terlihat santai, karena sebelumnya Ia pernah bekerja partime dislaah satu radio maupun stasiun televisi, sehingga tidak kaku lagi didunia kerja. Sedangkan siska ini adalah pengalaman pertama Ia bekerja, selama ini kebutuhannya sudah terpenuhi dari kedua orangtua yang bekerja di luar kota. Sedangkan Alya mencari rezeki tambahan untuk biaya kuliah meringankan beban Ayah yang sudah setahun ini tidak bekerja, dengan mengandalkan uang jaminan masa kerja digunakan untuk biaya kesembuhan dan kebutuhan sehari - hari dikeluarga Mereka. Tentunya tidak cukup. Sedangkan kak Tyas, Kakak pertamanya baru masuk magang di pesantren saudara dari Ayahnya.

Mereka berpelukan untuk saling memberikan support sebelum berjalan ke lantai 13. Beberapa karyawan menatap kearah Mereka penuh tanda tanya, karena baru melihat kedua wanita tersebut. Siska yang menggunakan rok span selutut membuat perhatian karyawan Lelaki meliriknya. Alya yang menyadari berdehem untuk memfokuskan kembali para hidung belang yang curi-curi kesempatan melewatinya.

Menaiki satu lift dengan beberapa karyawan, tibalah mereka di lantai 13. Pintu terbuka sudah ada Indah yang tersenyum kearah mereka. Mempersilahkan untuk duduk diruang tunggu karena Dimas belum datang. Sambil menunggu, Alya dan Siska memainkan ponsel masing-masing. Sekedar memantau akun sosial media, sesekali Alya cekikikan melihat update story teman kampusnya yang bertingkah konyol.

Tidak menyadari kedatangan Dimas yang sudah beberapa langkah lagi menghampiri, Siska yang menyadari langsung berdiri kearah Dimas, sedangkan Alya masih menunduk kearah ponsel nya.

"Ehem .. selamat pagi." Sapa Dimas.

Alya baru menyadari sumber suara dari Lelaki tersebut, spontan berdiri dan melihat kedepan, sudah ada Lelaki tampan mengenakan kemeja putih tanpa dasi, dibalut jas berwarna navy dengan celana senada dan sneakers putih.

"Ma maaf pak selamat pagi." Jawab Alya terbata.

Alya langsung menunduk dan berishtigfar dalam hati, karena sudah memandangi dengan seksama Lelaki dihadapnnya itu.

Dimas pun berlalu masuk kedalam ruangannya tanpa menoleh kearah Alya yang masih terpaku dengan wajah menunduk.

📞 Indah

"Baik pak, Saya akan mempersilahkan mereka masuk." Indahpun menutup panggilan dari Dimas.

"Kalian berdua sudah boleh masuk, ditunggu bapak didalam." Ucap Indah.

"Baik bu." Jawab Alya dan siska bersamaan.

Tok .. Tok .. Tok ..

"Silahkan masuk." Ucap Dimas.

Ceklek !

"Permisi pak!" Sapa keduanya.

"Silahkan duduk." Jawab Dimas.

Merekapun duduk dihadapan Dimas. Siska mulai gemetar, diraihnya lengan kiri Siska oleh Alya. Sambil tersenyum Alya menoleh kearahnya untuk memberikan semangat.

"Oke selamat datang untuk Kalian berdua, disini Saya sebagai Direktur perusahaan Subadiyo Group. Saat ini dibagian periklanan membutuhkan bantuan Kalian, silahkan ikut dengan Indah nanti ditunjukkan bagian copywriter dan pemasaran. Jika ada apa - apa Kalian bisa memberi tahu lebih dulu kepada kepala divisi periklanan dengan Bapak Heru." Jelas Dimas.

📞 Dimas

"Indah, Saya tunggu didalam. Tolong kamu perkenalkan kedua anak magang dibagian periklanan ya."

Dimas menutup sambungan telfon kantor dan tak lama Indah masuk, lalu membawa mereka menuju lantai 7.

ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ

Hari pertama cukup membuat mereka lelah, karena setelah perkenalan langsung dihadapi dengan deadline dari beberapa produk. sampai waktu menunjukkan pukul 4 sore Siska baru menyadarinya.

"Al udah waktunya jam pulang, yuk kita siap-siap." Ucapnya.

"Sebentar lagi Sis, tanggung ini lagi dapet idenya untuk bahan promo produk X. Besok pagi jadi tinggal kasih ke Pak Heru." Jelas Alya yang masih sibuk mengetik di keyboard komputer.

"Yaaah Al, Aku harus cepat kebawah. Mang Diman udah jemput dan lagi nunggu di lobby." Ucap Siska kembali.

"Ya udah Kamu duluan aja, Aku nanti naik ojek ke stasiun nya. Sampai ketemu besok ya." Sanggah Alya.

"Maaf ya Al, Aku duluan sampai ketemu besok. Assalamualaikum." Pamit Siska sambil melambaikan tangan kananya.

"Waalaikumsalam." Jawab Alya.

Waktu sudah menunjukkan pukul 5 sore, Alya segera merapikan meja kerjanya dan berjalan menuju lift.

Ting ..

Pintu lift pun terbuka, Dimas sudah ada didalam lift itu. Alya masih terpaku diam.

"Mau ikut turun Al?" Tanya Dimas.

"I Iya Pak." Jawab Alya terbata.

"Ya sudah cepat masuk, kenapa berdiri saja diluar?" Tanyanya kembali.

Alya langsung masuk dan berdiri didekat pintu lift.

Ting ..

Pintu lift terbuka, suasana lobby sudah sepi. Hanya terlihat petugas keamanan yang menunggu didepan pintu keluar dan terparkir mobil sport hitam milik Dimas .

"Kamu pulang kearah mana Al?" Tanya Dimas lalu menoleh kearah Alya.

"Saya mau kearah stasiun pak." Jawab Alya singkat.

"Kita searah, ayok ikut dengan Saya. Stasiun Sudirman kan?" Tanyanya kembali.

"Eh iya. Maaf Pak enggak usah nanti merepotkan. Aku mau Naik ojek saja." Ucap Alya berusaha mengelak ajakan dengan halus.

"Santai Al, lagian Kamu kan teman Raka. Sudah dijam luar kantor enggak usah panggil Bapak. Kak Dimas saja seperti Raka memanggil Saya." Jelas Dimas.

"Baik kak." Jawab Alya.

"Ya sudah cepat naik ke mobil." Ajak Dimas.

Dimas berjalan lebih dulu memasuki kursi kemudi.

"Kak bukan itu maksudnya .. maksud 'kata baik' tadi itu panggilan bapak menjadi kakak, bukan Saya mau naik mobilnya." Jelas Alya dengan sedikit memajukan mulutnya kesal.

"Udah buruan masuk Al, keburu nanti macet." Ucap Dimas sambil terkekeh lalu menghidupkan mesin mobil.

(Nah itu maksudnya macet, kalo naik ojek bisa lebih cepet Aku dapet keretanya, jam padat seperti ini kan udah pasti berjubel didalam kereta, harus tenaga extra buat pertahanan masuk dan bersandar didekat pintu. Alya masih berbicara dalam hati).

"Hei, ngelamunin apa Kamu. pakai safety belt nya Al." Titah Dimas.

"Iya Pak, eh Kak. Anu Saya mikir sampai di kereta nya nanti pasti berjubel banget udah jam segini." Jawab Alya dengan menghembuskan nafas panjang dan memalingkan wajah ke samping jendela.

"Ya udah Kak Dimas antar pulang aja sampai rumah." Ucap Dimas.

"Loh enggak usah Kak, rumah Alya jauh kearah Bogor. kasian bolak balik." Jawabnya cepat.

"Sekalian ada yang mau Saya bicarakan dengan Mu, Kita pernah ketemu beberapa tahun lalu. Iya kan?" Tanya Dimas dengan fokus menyetir.

Deg !!

Jantung Alya serasa mau copot mendengar perkataan Dimas, rupanya dia sudah menyadari pertemuan Mereka beberapa tahun silam di kota Jogja. Bisa malu rasanya jika mengingat kejadian saat itu.

😂

.

.

.

.

Terpopuler

Comments

Ida Sriwidodo

Ida Sriwidodo

duuh.. apa sii thor.. kepi akutuu.. kayaknya seruu 😅😅🥰🥰

2021-03-05

0

Sap Tebell

Sap Tebell

penasaran aku thoorrrrr....

2021-03-03

0

Happyy

Happyy

😘😘😘

2021-03-03

0

lihat semua
Episodes
1 Perkenalan
2 Awal Magang
3 Hari Pertama
4 Perjumpaan Dimas Alya 1
5 Perjumpaan Dimas Alya 2
6 Teka Teki
7 Perjodohan
8 Penolakkan
9 Akhirnya setuju
10 Keluarga Besar
11 Aku Dijodohkan
12 Jogja part 1
13 Jogja part 2
14 Khawatir
15 Belum bisa terima
16 Rencana Kim Gagal
17 Mengenal Satu Sama Lain
18 Sesuatu di Jogja
19 Masa Lalu
20 Membuat Dokumentasi
21 Urusan Menjaga Dirimu
22 Siska Tersenyum Dimas Bahagia
23 Pengakuan Raka
24 Buruan Halalin Dim !
25 Calon Suami Alya
26 Alya Sedikit Khawatir
27 Raka Dilema
28 Hujan Badai
29 Kamu Cantik
30 "No Carlo, but Carla."
31 Boneka Kelinci
32 Kenalkan ini Nico
33 Dukungan Papah
34 Percepat pernikahan
35 Selamanya Bersahabat Baik
36 Meisya si Cewek Barbar
37 Basah?
38 Hari Berkunjung
39 'Pingit'
40 Menantimu
41 Kalian Salah Sangka
42 Cepat Kembali
43 Hilang Kontak
44 Tim Penyelam
45 Kepulangan Raka
46 Pengumuman
47 Disini Menunggumu
48 Reuni Trio Kwek-kwek
49 Pencarian Dimas
50 Mimpi Buruk
51 Cewek Bawel
52 Apa Ada Hubungannya?
53 Hasil yang Baik
54 Masa Pemulihan
55 Terungkap
56 Berita Baik
57 Ternyata Raka Suka
58 H-1
59 Milikmu
60 Pacaran Setelah Halal
61 Kekacauan !
62 Menantu Idaman
63 Ruang VVIP
64 Imam Pilihan Ayah
65 Rumah Kita
66 Rumah Minimalis
67 Kue Bulat Kecil Berbedak
68 Naik Berempat
69 Keberadaan Byan
70 Rencana Byan gagal!
71 Kado Terindah
72 Kangen-kangenan
73 Singkong Meletek
74 Minta Jatah!
75 Kekhawatiran Dimas
76 Kehilangan
77 Pencarian Renata
78 Amnesia
79 Benarkah Kita Pasangan Suami Istri?
80 Renata Tertangkap
81 Keikhlasan
82 Ending !
Episodes

Updated 82 Episodes

1
Perkenalan
2
Awal Magang
3
Hari Pertama
4
Perjumpaan Dimas Alya 1
5
Perjumpaan Dimas Alya 2
6
Teka Teki
7
Perjodohan
8
Penolakkan
9
Akhirnya setuju
10
Keluarga Besar
11
Aku Dijodohkan
12
Jogja part 1
13
Jogja part 2
14
Khawatir
15
Belum bisa terima
16
Rencana Kim Gagal
17
Mengenal Satu Sama Lain
18
Sesuatu di Jogja
19
Masa Lalu
20
Membuat Dokumentasi
21
Urusan Menjaga Dirimu
22
Siska Tersenyum Dimas Bahagia
23
Pengakuan Raka
24
Buruan Halalin Dim !
25
Calon Suami Alya
26
Alya Sedikit Khawatir
27
Raka Dilema
28
Hujan Badai
29
Kamu Cantik
30
"No Carlo, but Carla."
31
Boneka Kelinci
32
Kenalkan ini Nico
33
Dukungan Papah
34
Percepat pernikahan
35
Selamanya Bersahabat Baik
36
Meisya si Cewek Barbar
37
Basah?
38
Hari Berkunjung
39
'Pingit'
40
Menantimu
41
Kalian Salah Sangka
42
Cepat Kembali
43
Hilang Kontak
44
Tim Penyelam
45
Kepulangan Raka
46
Pengumuman
47
Disini Menunggumu
48
Reuni Trio Kwek-kwek
49
Pencarian Dimas
50
Mimpi Buruk
51
Cewek Bawel
52
Apa Ada Hubungannya?
53
Hasil yang Baik
54
Masa Pemulihan
55
Terungkap
56
Berita Baik
57
Ternyata Raka Suka
58
H-1
59
Milikmu
60
Pacaran Setelah Halal
61
Kekacauan !
62
Menantu Idaman
63
Ruang VVIP
64
Imam Pilihan Ayah
65
Rumah Kita
66
Rumah Minimalis
67
Kue Bulat Kecil Berbedak
68
Naik Berempat
69
Keberadaan Byan
70
Rencana Byan gagal!
71
Kado Terindah
72
Kangen-kangenan
73
Singkong Meletek
74
Minta Jatah!
75
Kekhawatiran Dimas
76
Kehilangan
77
Pencarian Renata
78
Amnesia
79
Benarkah Kita Pasangan Suami Istri?
80
Renata Tertangkap
81
Keikhlasan
82
Ending !

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!