📞 Raka
"Al sudah siap belum? Aku tunggu di parkiran."
📞 Alya
"Sebentar lagi ya ka, Aku susun proposal magang terus langsung ke parkiran."
Tuttt...
Raka memutuskan pembicaran dari telfon begitu saja.
Matanya melihat kesekeliling area parkir, nampak Siska yang tengah duduk sendiri dibawah pohon rindang. Raka berjalan kearah siska. Karena Ia sedang asik memainkan ponsel hingga tidak menyadari Raka yang sudah duduk disamping kirinya. Ketika Raka membuka suara, tiba-tiba Alya datang dari arah yang berbeda langsung duduk dikanan Siska.
"Hayo kalian lagi pada ngapain?" Tanya Alya.
"Eh Kalian tiba-tiba sudah ada di samping Aku aja." Jantung Siska langsung mengacu cepat tidak beraturan, senyum bahagia karna Raka disampingnya.
"Aku juga baru datang Al, ini mau tanyain Siska lagi ngapain duduk sendirian." Jelas Raka.
Tanpa menunggu aba-aba bicara, Alya menerobos pembicaraan lain.
"Sis gimana sudah dapat tempat magang belum?" Tanya Alya.
Siska hanya menggelengkan kepala kearah Mereka.
"Kalau gitu ikut kita yuk, Aku mau kenalin ketempat Papah untuk magang Alya, terus sekalian aja Kamu ikutan sama Alya magang disana. Gimana?" Tanya Raka melihat kearah Siska.
"Wah ide bagus tuh, ayo Sis biar Aku ada temennya yah? Please !!" Senyum Alya memohon sambil meletakkan kedua telapak tangan didadanya.
"Hmm Oke deh Aku coba ikut kesana dulu, Kalo cocok Aku ambil." Jelas Siska.
"Sip kalau begitu tunggu apa lagi, Kita jalan sekarang." Ajak Raka.
Merekapun pergi menuju perusahaan Papah Raka yang berada di Jakarta Pusat. Suasana Bunderan HI cukup padat karena masih jam makan siang area perkantoran tentunya ramai dengan kendaraan pribadi yang bolak balik meramaikan arah jalan Sudirman. Raka memarkiran Fortuner nya didepan lobby kantor, tak lama ada petugas datang langsung mengambil alih kemudi untuk membawa mobil Raka keparkiran. mereka turun mengikuti langkah Raka masuk.
Tinggg ..
Lift terbuka dilantai 13. Sudah ada sekretaris yang menunggu kedatangan mereka.
"Selamat siang Tuan Raka, mohon menunggu sebentar diruang tunggu, Tuan Dimas sedang ada tamu." Indah memberikan senyuman kepada Raka dan berjalan kembali ketempat duduk kerjanya.
Alya melihat keliling area kantor yang menurutnya sangatlah nyaman, dekorasi nuansa putih hijau dengan frame pemandangan di beberapa sudut.
"Keren ya Al?" Tanya Raka.
"Eh Iya Ka, baru pertama Kali diajak kekantor ini. Dekorasinya keren." Jawab Alya.
"Iyalah kan Aku yang nge dekor ini hehe." Jelas Raka.
(Pantas aja cozy, berasa kerja ditempat nongkrong, wong Raka yang nge dekor. Alya terkekeh kecil sambil menyembunyikan senyumnya).
Siska yang masih malu-malu hanya terdiam menyimak pembicaraan kedua temannya. Tak lama pintu ruangan Direktur terbuka, muncul dua orang pria muda yang tampan dan keren terlihat berjabat tangan lalu salah satu dari mereka meninggalkan ruangan.
"Loh udah datang Kalian, ayo masuk keruangan." Ajak pria muda tampan sambil membuka pintu.
Lagi-lagi Alya terpukau dengan dekorasi ruangan Direktur tersebut, membuat nyaman bagi Siapa saja yang berada didalamnya. sekelilingnya kaca menuju luar pemandangan ibukota terlihat jelas, beberapa rak buku yang tersusun rapih.
"Kak kenalin ini temen Aku yang rencana mau magang disini. Mereka ambil jurusan komunikasi. Tolong Kakak sesuaikan aja penempatan Mereka ya."
"Oke Saya lihat dulu profil Mereka, santai dulu saja hari ini, besok bisa datang langsung Saya infokan penempatan posisinya. Oh ya bukannya hanya 1 orang ya Ka yang mau magang kenapa jadi ada 2 ?"
Raka menggaruk kepalanya yang tidak gatal, dan tersenyum kearah dua wanita disampingnya.
"Gini Kak Dim, awalnya 1 ternyata teman Alya juga belum dapat tempat magang. Ya sudah Raka ajak sekalian kesini. Mungkin Kakak bisa membantu Mereka."
"Baiklah, Siapa nama Kalian?"
"Aku Alya."
"Aku Siska."
"Saya Dimas Kakak nya Raka."
(Sepertinya wanita berkerudung bernama Alya wajahnya tidak asing, pernah bertemu dimana ya? ahh sudahlah mungkin saya salah orang. Batin Dimas).
(Dimana ya Aku pernah bertemu kak Dimas ini sebelumnya? gumam Alya).
Ternyata Alya mempunyai pemikiran yang sama dengan Dimas. Setelah mengobrol sebentar, Mereka pamit tak lupa meninggalkan file profil dalam map diatas meja Dimas.
ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ
Mereka sudah berada didalam mobil, Raka melaju keluar meninggalkan perusahaan.
Sepanjang jalan pulang selesai mengantar Siska, terlihat Alya diam pandangannya pun menuju jendela kearah luar. Sesekali Raka melirik kearahnya tetap saja Alya tidak menyadari.
(Sebenarnya ada apa Al? tiba-tiba jadi pendiam biasanya dia bawel. Batin Raka).
"Al udah sampai depan rumah nih, Aku boleh ikutan turun ketemu Bunda?" Tanya Raka menyadarkan lamunan Alya.
Alya masih tidak merespon, sekali lagi Raka menegur sambil mencolek bahu Alya.
"Alyaaaa .. mikiran hutang ya?" Tanyanya kembali.
Canda Raka membuat lamunan Alya buyar dan kembali kedunia nyata.
"Eh apaan sih hutang, udah sampai ya. Buruan turun ka." Ucap Alya.
Tanpa bersalah Alya langsung turun meninggalkan Raka yang geleng-geleng kepalanya melihat tingkah laku Alya.
"Assalamualaikum Bunda." Sapa Alya.
Alya menghampiri Bunda yang sedang menyirami tanaman didepan halaman rumah. Lalu mencium tangan Bunda bergantian dengan Raka.
Ayah yang duduk dikursi roda sudah hampir 1 tahun ini karena kecelakaan kerja menemani Bunda sambil membaca koran tadi pagi. Terlihat sepasang kelinci putih yang melompat kesana kemari menemani Bunda ditengah tengah - tengah Mereka.
Alya menghampiri Ayah dan mencium tangannya, Raka pun mengekor dibelakang Alya.
"Duduk Ka , Aku ambil air minum kedalam." Ucap Alya lalu masuk kedalam menuju dapur.
"Raka kemana saja? sudah beberapa minggu enggak main kesini. Sibuk ya?" Tanya Bunda lalu ikut duduk diteras bersama yang lain.
"Maaf Bun, iya Raka lagi sibuk buat tugas sketsa semester ini. Oh ya tadi Kami dari perusahaan Papah, rencananya Alya dan temannya Siska akan magang disana dua bulan kedepan." Jelas Raka.
"Alhamdulillah Alya bisa magang ditempat Papah kamu. Semoga Alya bisa bekerja dengan baik disana. Beruntung Alya punya teman sebaik Kamu. Makasih ya Ka." Ucap Bunda dengan tersenyum kearah Raka.
"Makasih banyak nak Raka." Ucap Ayah.
"Sama - sama. Bagas enggak kelihatan kemana Bun?" Tanya Raka sambil mencari - cari keberadaannya.
"Oh Dia masih latihan Basket, katanya ada tournament minggu depan." Jelas Bunda.
Tak lama Alya pun datang membawa minuman dan makanan ringan untuk Mereka. Terlihat bahagia dari raut wajah Ayah Bunda yang melihat keakraban Alya dengan Raka. Sedikit keinginan Bunda yang berharap Raka bisa terus bersama dengan anaknya, semoga berjodoh.
Merekapun cukup lama mengobrol diteras rumah hingga menjelang petang. Ayah yang sesekali bercerita kesukaannya main catur, kapan - kapan Raka akan mengajaknya main bersama. Bunda juga terlihat sangat bahagia dengan canda tawa bersama.
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments
Sap Tebell
Thor ciapa jodoh nya Alya Dimas kah Raka kah...
2021-03-03
0
Happyy
💪🏼💪🏼💪🏼
2021-03-03
1