"Aku sangat iri pada mu Nara!" ujar Saffa.
"Apa yang kau irikan? keluarga mu memiliki segala, lalu apa yang kurang?" tanya Kinara.
"Kau memiliki tante kembar yang cantik dan kakak laki-laki kembar yang sangat tampan. Sedangkan aku...hmmmm hanya anak tunggal." keluh Saffa.
"Nikmati hidup mu, di luar sana masih banyak yang tidak seberuntung diri mu."
"Tapi aku sama seperti mu, terpaksa mengambil jurusan bisnis ini demi keluarga." ujar Saffa.
"Kita beda loh! kau demi keluarga aku demi Arkana." ucap nya lalu tersenyum-senyum sendiri.
"Kau ini, sudah tidak waras!" ledek Saffa.
Obrolan terhenti, karena dosen baru saja masuk dan memulai mata kuliah nya. Kinara menatap ke arah kursi kosong di samping nya, Kemana? kenapa Arka tidak masuk hari ini? diam-diam Kinara mengirim pesan kepada Allena dan wajah nya seketika murah setelah ia mendapat balasan.
Hilang semangat Kinara, kuliah pagi ini seperti berada di puncak gunung yang suram. Jam yang sudah berputar sebagai mana semestinya seakan terasa lambat untuk Kinara.
Kuliah selesai, gadis itu langsung berkemas dan pergi mendahului dosen nya. Tidak sopan kau Nara!
"Nara kau mau kemana?" tanya Saffa setengah berteriak.
"Menjenguk jantung hati ku yang sedang sakit." jawab nya lalu melanjutkan langkah nya.
Dengan melajukan mobil nya, Kinara mampir sebentar untuk membeli buah-buahan. Entahlah, rasa khawatir nya jauh lebih besar saat mendapat kabar jika Arkana sedang sakit.
Gadis itu baru saja tiba, ia langsung masuk dan, " Tante, bagaimana keadaan Arka?" tanya Kinara pada Hana.
"Ada di kamar nya, masuk aja." ujar Hana. sebegitu akrab nya keluarga mereka hingga Kinara bebas keluar masuk begitu saja.
Kinara langsung naik ke lantai dua dan langsung masuk ke kamar Arkana. Ia mendapati Arka yang sedang terbaring sambil membaca buku.
"Mau apa kau ke sini?" tanya Arka tanpa menutup buku nya.
"Dan kau! kata nya sakit kenapa masih membaca buku?" tanya balik Nara.
Arka menutup buku nya lalu sedikit mengubah posisi nya menjadi duduk. "Kau ini kebiasaan! suka masuk ke kamar ku seenak jidat mu!" gerutu Arka.
"Aku kan hanya khawatir, apa salah nya?"
"Aku tidak butuh rasa khawatir mu! sebaiknya kau pergi!" ucap ketus Arka.
"Kau ini, kejam! ini aku bawakan buah." ujar Kinara lalu meletakan buah-buahan itu di atas nakas.
"Orang tua ku masih sanggup membelikan ku buah, sebaiknya kau bawa pulang saja." tolak Arka.
Ada rasa nyeri sebenarnya di hati Kinara, namun karena sikap nya masa bodoh ia cuek saja. Menurun siapa Kinara ini? ayah nya? bunda nya? ah...tidak pasti ke dua tante kembar nya itu. Kan kena fitnah mereka.
"Kau ini tidak tahu berterimakasih. Kau makan silahkan tidak pun terserah." ujar Kinara "Aku pulang dulu." ucap nya lalu keluar dari kamar Arka.
Kinara turun lalu menghampiri Hana yang sedang duduk di sofa, "Tante, Kinara pulang dulu ya." pamit nya sopan.
"Loh, kok buru-buru? Arka jahat lagi ya sama kamu?"
"Eeh...gak kok tan. Kinara mau bantu bunda di toko." kilah gadis itu lalu mencium tangan Hana kemudian langsung pulang.
Habis sudah tujuan Kinara, ia memilih pergi ke bengkel kakak nya. Langkah nya tidak bersemangat.
"Kinara? tumben ke sini!" tegur Arana.
"Kak Rayaan mana?"
"Ada di dalam,kamu kenapa? sakit?"
"Gak, di mana Ayana?" tanya Kinara pada keponakan nya yang baru berusia delapan bulan.
"Sama papah nya."
"Kak Arana mau kemana?"
"Ketempat bunda, kata nya ada orderan besar maka nya kakak mau bantu sebentar." jawab Arana.
"Hemmm pergi lah, Kinara masuk dulu." ujar Kinara lalu menemui kakak nya.
Naik tangga pun Kinara sudah tidak ada tenaga. Kenapa? hanya dia yang tahu. Rayaan menatap aneh ke arah adik nya.
"Kau kenapa?" tanta Rayaan.
"Kak, aku bosan mobil ku. Minta mobil baru dong." pinta nya, meminta pada orang yang tepat, karena Rayaan yang sekarang sudah jadi bos besar bahkan memiliki dealer sendiri dan cabang nya pun sangat banyak.
"Mobil mu kan masih bagus dan itu belum ada satu tahun."
"Kakak pelit, akan aku adukan pada ayah." ucap nya lesu.
"Kau ini kenapa? ada masalah apa? jika kau tidak bicara akan kakak adukan ke bunda sikap mu ini." ancam Rayaan.
"Arka kak! kenapa dia dingin sekali." keluh nya.
Rayaan menghembuskan nafas kasar. "Astaga...Arka lagi Arka lagi!" ucap nya sambil menggelengkan kepala.
"Dah ah! inti nya Kinara mau mobil baru." rengek nya kemudian pergi begitu saja.
Rayaan hanya bisa menggelengkan kepala nya melihat melakukan manja adik kesayangan nya itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 110 Episodes
Comments
Homsiah
jangan jahat"arka ntar kinara pergi baru tau rasa loe
2021-12-22
1
Stefani Pandita
patah hati kok sasaraanya mobil baru sh 🤣🤣🤣🤣
2021-09-10
0
Damiroh Amiroh
mukin di balik sikap arka ad alsan nya yg oran lain g tau lanjut thoor
2021-08-28
0