Hamil

Matahari begitu terik, suara mesin lalu lalang kendaraan membuat suasana begitu bising, namun semua itu seakan tak terdengar oleh April, karena dia terlalu tenggelam dalam masalah keluarganya yang begitu sulit.

Dia berjalan menyusuri trotoar tanpa semangat, seakan jiwanya setengah lepas dari ragannya. Matanya terlihat sembab dan sedikit lelah karena semalaman menagis, Dia terus memikirkan permintaan dari Ayahnya tentang perjodohannya dengan laki² yang sama sekali tidak dia kenalnya.

Tanpa sadar langkahnya semakin jauh dari Rumah sakit. Dia tidak tahu apa yang saat ini ada dipikirannya. Mungkin April hanya ingin bersembunyi untuk sesaat, karena dia tidak ingin Ayahnya melihat wajahnya yang sembab karena menangis.

Suara klakson mobil yang berhenti secara mendadak membuatnya tersadar. Dengan kesal pengemudi itu mengumpat marah kepada April.

" Hey dek !!! kalau mau bunuh diri jangan di mobil saya dong!" Teriaknya kesal sambil mengeluarkan kepala dipintu mobilnya. Lelaki itu masih mengoceh meski pergi meninggalkan April.

April terdiam sejenak sembari mengedarkan pandangannya kesemuah arah. Dia baru sadar kalau sudah bejalan terlalu jauh dan saat ini hampir berada di tengah lalu lang kendaraan yg semakin ramai.

Merasa lelah dengan semua yang terjadi dengannya dan keluarganya, diapun seperti orang kesetanan mengacak acak rambutnya, lalu duduk menelukupkan wajah dipangkuannya.

Beberapa mata yang lalu lalang menatapnya diam, namun dengan pandangan aneh.

April kembali bereaksi, dia berteriak kesal dan terkadang dia mengoceh sendiri, membuat orang² memberinya tatapan aneh.

" Tuhan.....apa yang harus aku lakukan, ini begitu tiba-tiba, dan aku belum siap menerima semuanya. Kenapa semuanya terjadi bersamaan.. Ujian apa ini Tuhan.." suaranya terdengar lirih dan menyakitkan.

" Tidak ! ini bukan saatnya meratapi nasib, aku harus kuat demi Ayah dan juga Bunda."

Namun kembali dia merasa sesak di dadahnya mengingat kembali kondisi ibunya, yang harus kembali di oprasi dan semua bergantung padanya.

Berusaha bangkit dengan sisa sisa tenaga yang dia punya, namun kepalanya tiba-tiba terasa berat dan pandangannya mengabur.

Bruk.....

Dia terjatuh pingsan di teriknya matahari pagi musim kemarau,, memang matahari dimusim kemarau akan terasa sangat panas meskipun masih di pukul 09.30.

Orang-orang mulai berdatangan menghampiri dan mengelilinginya.

Beberapa dari orang orang itu berusaha menolongnya, sambil menayakan kondisi April yang tidak sadarkan diri, merasa tidak ada respon dari April, salah satu orang yang yang membantunya berteriak menyuruh siapa saja menelpon Rumah sakit agar mengirim ambulan.

Kenzo yang hendak Kerumah Sakit, merasa terusik melihat keramaian yang menghalangi jalannya.

Dia memerintahkan Asisten Thomas memeriksa apa yang terjadi, namun dia sedikit kesal dan juga penasaran dengan kerumunan orang yang semakin bertambah banyak dan menghalangi jalannya.

Tak tahan dengan rasa penasarannya ia memutuskan turun melihat sendiri, lalu masuk kedalam kerumunan orang banyak.

Matanya terbelalak kaget melihat sosok perempuan yang tergeletak pingsan di depannya. Wanita itu begitu tidak asing.

" April ! " Ucapnya kaget sambill tergesa gesa menghampiri April, lalu tanpa berpikir panjang menggendong gadis itu kedalam pelukannya.

" Thomas...!" Teriaknya mencari keberadaan Asisten Thomas sambil menggendong April menuju mobilnya.

" Iya Presedir." Sahut Asisten Thomas yang sebenarnya selalu berada didekatnya, ketika dia memutuskan menyusul Thomas ke kerumunan banyak orang, namun karena panik dia tidak melihat ke beradaan asisiten Thomas. Dia hanya pokus kepada April.

" Cepat buka Pintunya! "

Thomaspun dengan sigab membukakan pintu mobil, segera Kenzo membaringkan April, lalu memangku kepalanya diatas pangkuannya, tanpa menunggu perintah, asisten Thomas langsung menuju Rumah Sakit.

Beberapa Dokter sudah bersiap menunggu kedatangan Kenzo. Sesampainya divRumah sakit segera Kenzo menggedong April lalu meletakkannya di blangkar yg memang sudah di siapkan.

Wajah Kenzo terlihat begitu cemas sembari mengikuti Dokter yg membawa April langsung ke IGD.

Setelah Dokter memeriksa April ada sedikit keraguan yg tergores di wajahnya.

" Bagaimana kondisinya."

Kenzo tidak cukup sabar mengetahui keadaan April yg bisa pingsan begitu saja di jalanan.

Dokter memandang wajah Kenzo, baru kali ini dia melihat seorang Presedir HG yg terkenal perfeksionis dan dingi bisa mempunyai wajah kwatir.

" Apa mungkin gadis ini calon istrinya?" Dokter membatin.

" Jangan cemas Tuan, kondisinya baik-baik saja. Dia hanya sedikit lelah dan kurang darah, hal ini biasa terjadi dengan ibu hamil."

Kenzo mengerutkan dahi mendengar penjelasan Dokter.

" Hamil..?" Kenzo mengulang kembali ucapan Dokter dengan ekpresi sedikit terkejut.

" I.. iya, pacar Tuan lagi hamil."

" Dia bukan pacarku." Bantahnya dengan wajah kaku.

" Maaf. . Tuan, saya pikir."

" Berapa bulan kandungannya?"

" Li...lima bulan Tuan."

" Lima bulan. " Gumanmnya terlihat berpikir, berusaha mengingat kembali kejadian malam itu.

" Pas." gumamnya, membuat Dokter yg melihat tingkahnya sedikit bingung.

" Hhh.." Kenzo terlihat menarik garis bibirnya.

" Aku akan menjadi Ayah." Ucapnya kepada diri sendiri, tanpa memperdulikan reaksi aneh Dokter dan beberapa perawat yg menatapnya dari tadi.

Dokter dan juga perawat merasa bingung dengan ucapan Kenzo.

" Dia bukan pacarnya, tetapi dia Ayah nya. Sangat aneh." Itulah hal yg berada dibenak Dokter dan perawat yg menangani April.

" hahahahaaha.. "

Kenzo tiba-tiba tertawa, membuat Dokter dan juga perawat yang masih bersamanya ikut tersenyum canggung.

" Apa dia tahu, kalau dia sudah hamil lima bulan. Kenapa aku baru tahu sekarang, dan kenapa dia tidak memberitahuku."

Kenzo semakin terlihat aneh, bergumam sendiri membuat Dokter dan juga perawat yang menyaksikan ekspresi Kenzo yang berubah-ubah tidak tahu harus berbuat apa,, mereka memutuskan pergi sebelum di sadari oleh Kenzo.

☆☆▪︎

April Pov

Aku tersadar, berusaha membuka perlahan bola mataku, dan melihat ke sekeliling rungan yang nampak kontras dengan cat berwarna biru mudah yang bersih, ku cium bau obat yang menyengat hidungku. Dengan bingung kuperhatikan jarum infus yang menempel dibuku tanganku yang terlihat sedikit pucat.

" Aku dimana?" Gumamku, kemudian dengan pandangan sayu ku arahkan tatapanku ke sosok lelaki yang wajahnya nampak terlihat cemas memandangiku, aku merasa tidak asing dengan lelaki itu, ku coba mengingat di mana aku pernah melihatnya.

" Om..?!! Ucapku lemah setelah berhasil mengigat pertemuanku dengannya, aku hanya bisa memanggilnya Om, karena aku sendiri tidak tahu namanya meski kita pernah bertemu, namun pertemuan itu bukanlah pertemuan yg mengesankan baginya. Karena bisa ku ingat dengan jelas, wajahnya yg tanpan terlihat kesal.

Pria itu lalu menghampiriku dengan wajah cemas, seakan akan aku adalah orang terdekatnya. Menurutku itu sedikit aneh, ah mungkin hanya pemikiranku saja.

" Hey...kamu sudah sadar...??" Tanyanya begitu perduli dengan suara yg begitu lembut, jauh berbeda dari pertemuan ku sebelumnya, hal ini tentu membuatku merasa sedikit bingung dengan kepedulian nya.

" Saya di mana?" Ujarku kebingungan mengabaikan pertanyaannya.

" Kamu di Rumah sakit." Jawabnya masih dengan nada yg sama, nada lembut penuh dengan perhatian.

" Aku menemukanmu tertidur dijalan." Godanya berusaha santai, namun terlihat masih cemas dan sedikit kaku.

Kenzo Pov

" Ah...apa aku terlihat grogi didepannya? kenapa dia menatapku seperti itu, membuatku gugup saja. Yaaa dia cukup manis dan cantik, bolehlah bersanding denganku yang tanpan ini." Batinku mulai sedikit narsis tersenyum sendiri seperti orang tak waras.

" Apa aku harus kasih tau, kalau dia lagi hamil anakku. Ah sebaiknya tidak deh. Lebih baik nanti saja, jangan sekarang." Ujarnku kepada diri sendiri bergelut dengan batinku.

" Om kenapa..?" Pertayaan itu membuatku beralih menatatapnya, matanya yg sedikit lesu namun indah membuatku sesaat terpikat, Dia tampak bingung melihat tingkahku yang tenggelam dengan pikiran sendiri.''

Aku mengeryitkan dahi, sedikit tersenyum merespon ucapannya.

" Oh yah om,,, terimakasih sudah bawa April Kerumah Sakit." Ujarnya yang terlihat mengemaskan olehku.

" Sepertinya kondisi April sudah cukup baik, April mau pergi saja.'' sambil berusaha melepaskan jarum infus ditangannya.

Aku seketika panik melihatnya.

" Jangan!! " Teriakku tiba tiba, sontak membuatnya berhenti dan menoleh bingung kearahku.

" Gak apa apa Om, tubuh April baik baik aja." Dia berusah meyakinkanku, sambil tersenyum ramah menatapku dengan matanya yang berbinar dan polos.

" April gak bisa lama lama disini. orang Tua April dua²nya sedang terbaring sakit, dan gak da yang jagain mereka. Jadi April gak boleh sakit." Ucapnya lagi berusaha tegar, namun terlihat ada kesedihan di bola matanya, yang membuatku ingin memeluknya dan memberinya kekuatan.

Aku tak bisa lagi menghentikannya. Aku hanya menatapnya diam melepas jarum infus yang menempel ditangannya. Kemudian dia berdiri sambil merapikan penampilannya. Dia tersenyum ramah menatap kearahku seraya membungkuk mengucapkan terimakasih.

Baru kali ini kurasan perasaan yang berbeda, setelah berbicara langsung dengan gadis yang hanya bisa kupantau dari kejauhan.

" Gadis ini memang unik dan berbeda." Pikirku, terdiam menatapnya pergi hingga bayangannya benar benar hilang dari pandanganku.

happy reading 😘😘😘

Terpopuler

Comments

Bunga rizka

Bunga rizka

ich ksian april yh...

2021-10-06

0

Wang Yibo

Wang Yibo

hampir sma Thor???

2021-07-29

0

Lela mariana

Lela mariana

ini ceritanya di Indonesia atau dimna ni Thor..

2021-07-26

0

lihat semua
Episodes
1 ~ Lelaki asing yang menodaiku
2 ~ Rencana Kenzo
3 ~ Rencana Nyonya Beliondra
4 Perjodohan
5 Hamil
6 Kebahagiaan Keluarga Beliondra
7 Perasaan Cinta Yuri
8 Cemburu
9 Lamaran Kenzo
10 Tuan narsis
11 Ini bukan mimpi
12 Mencari keberadaan Aryo
13 Operasinya tidak berjalan lancar
14 Siapa tahu takdir mempertemukan kita
15 Perasaan Kenzo
16 Senyuman mempesona April
17 ~ Menagih janji
18 ~ Ikatan Takdir
19 ~ Bersikap Acuh
20 ~ Melahirkan keturunan untuk keluarga Beliondra
21 ~ Ada yang aneh pada tubuhku
22 ~ Kehilangan akal
23 ~ Merawat April.
24 ~ Kamu itu milikku
25 ~ Hari yang begitu menyiksa
26 ~ Kecemburuan yang berlebihan
27 ~ Ketakutan Kenzo
28 ~ Sindrom Couvade
29 ~ Menolak jatuh cinta
30 ~ Terbakar Gairah
31 ~ Aku calon Suaminya
32 ~ Makanan sehat untuk ibu hamil
33 ~ Curhatan Kenzo
34 ~ Keputusan April
35 ~ Kecemasan April
36 ~ Malam pertama yang terencana
37 ~ Kebenaran yang terungkap
38 ~ Kekecewaan April
39 ~ Menghilanya April
40 ~ Menghancurkan musuh
41 ~ Antara cinta dan benci
42 ~ Ingin meminta maaf
43 ~ Perasaan yang mulai luluh.
44 ~ Berusaha berdamai dengan hidup>>>
45 ~ Bertemu teman sekolah
46 ~ Wanita Misterius
47 ~ Dia sudah kembali
48 ~ April merajuk
49 ~ Tatapan mata penuh cinta
50 ~ Terlalu obsesif 1
51 ~Terlalu Obsesif 2
52 ~ Terlalu obsesif 3
53 ~ Wanita ngidam
54 ~ Siapa lelaki itu
55 ~ Perjumpaan kembali
56 ~ caffe Virgo
57 ~ Kenangan masa lalu
58 ~ Bukannya lupa, hanya tidak pantas di ingat.
Episodes

Updated 58 Episodes

1
~ Lelaki asing yang menodaiku
2
~ Rencana Kenzo
3
~ Rencana Nyonya Beliondra
4
Perjodohan
5
Hamil
6
Kebahagiaan Keluarga Beliondra
7
Perasaan Cinta Yuri
8
Cemburu
9
Lamaran Kenzo
10
Tuan narsis
11
Ini bukan mimpi
12
Mencari keberadaan Aryo
13
Operasinya tidak berjalan lancar
14
Siapa tahu takdir mempertemukan kita
15
Perasaan Kenzo
16
Senyuman mempesona April
17
~ Menagih janji
18
~ Ikatan Takdir
19
~ Bersikap Acuh
20
~ Melahirkan keturunan untuk keluarga Beliondra
21
~ Ada yang aneh pada tubuhku
22
~ Kehilangan akal
23
~ Merawat April.
24
~ Kamu itu milikku
25
~ Hari yang begitu menyiksa
26
~ Kecemburuan yang berlebihan
27
~ Ketakutan Kenzo
28
~ Sindrom Couvade
29
~ Menolak jatuh cinta
30
~ Terbakar Gairah
31
~ Aku calon Suaminya
32
~ Makanan sehat untuk ibu hamil
33
~ Curhatan Kenzo
34
~ Keputusan April
35
~ Kecemasan April
36
~ Malam pertama yang terencana
37
~ Kebenaran yang terungkap
38
~ Kekecewaan April
39
~ Menghilanya April
40
~ Menghancurkan musuh
41
~ Antara cinta dan benci
42
~ Ingin meminta maaf
43
~ Perasaan yang mulai luluh.
44
~ Berusaha berdamai dengan hidup>>>
45
~ Bertemu teman sekolah
46
~ Wanita Misterius
47
~ Dia sudah kembali
48
~ April merajuk
49
~ Tatapan mata penuh cinta
50
~ Terlalu obsesif 1
51
~Terlalu Obsesif 2
52
~ Terlalu obsesif 3
53
~ Wanita ngidam
54
~ Siapa lelaki itu
55
~ Perjumpaan kembali
56
~ caffe Virgo
57
~ Kenangan masa lalu
58
~ Bukannya lupa, hanya tidak pantas di ingat.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!