Who Took My Virginity??

Who Took My Virginity??

~ Lelaki asing yang menodaiku

Pria asing yang belum pernah kulihat berhasil menarikku ke sebuah kamar yang pencahayaannya tidak begitu bagus.

Wajahnya tidak begitu jelas terlihat, aku mulai panik dan ketakutan karena dia tidak membuka pintunya,tapi aku lebih takut lagi ketika dia membuka semua pakaiannya di hadapanku, bau alkohol tercium jelas di aromah napasnya, aku menangis, keringat membasahi wajahku, aku semakin takut memikirkan apa yang akan dia lakukan padaku, aku menggigil dan memohon agar tidak merenggut keperawanku, tapi kegilaannya untuk bercinta terlalu besar, sampai pakaian sekolahku disobek, dia melucuti seragam yang menempel di tubuhku. Usahaku untuk menghindar sia-sia, kekuatanku tidak berbanding dengan hasratnya. Dan akhirnya.

Keperawananku terenggut pada detik itu juga. Aku tak tahu karma apa yang sedang menimpaku, saat itu rasanya aku ingin mati saja, serasa kehidupan tak bersamaku lagi, apa yang ingin aku banggakan lagi, di usia 18 tahun aku sudah tidak perawan lagi, siapa yang akan menerimaku dengan keadaan seperti ini, apa lagi lelaki yang merebut kesucian ku tidak jelas darimana asalnya, dan seperti apa wajahnya.

Mimpi itu kembali menghantuiku lagi dan lagi.

**

April terbangun dengan keringat dingin yang bercucuran di sekujur tubuhnya. Bayangan lelaki yang mengambil kesuciannya terus menerus menghantui setiap waktunya.

" Tuhan..... Apa yang harus aku lakukan, haruskah aku jujur kepada orang tuaku, atau biar aku dan dunia saja yang tahu tentang kejadian yang menjadi mimpi burukku ini?!" lirihnya bergumul dengan batinnya.

Menangis dalam diam, hanya itu yang bisa April lakukan. Setiap hari setiap saat hanya menangis yang bisa ia lakukan. Dia tidak mampu mencari tahu siapa laki-laki yang telah merebut kesuciannya.

Tok...tok..tok..

Terdengar suara ketukan pintu kamar membuyarkan lamunan dan perasaannya yang dihantui ketakutan dengan keringat dingin masih menempel didahinya.

" April, kamu sudah bangun nak..?" Suara lelaki Tua setengah abad menanyainya dari balik pintu.

" Ayah mau berangkat duluan, mau sekalian mampir ke Rumah Sakit jenguk Bundamu." Ujarnya lagi. Namun tak ada respon yg terdengar dari dalam kamar.

Pak Sanjaya hendak pergi. Tiba-tiba terdengar suara dari dalam kamar anaknya.

" Iya Yah. Salam sama bunda, pulang sekolah April mampir." Sahutnya setelah cukup lama tak merespon sambil mengusap keringat dingin diwajahnya akibat mimpi buruk yang selalu menghantuinya.

Matanya sesaat melirik ke arah jam di meja belajar yang menunjukkan pukul 05.14 pagi. April yang sudah terjaga kemudian bangun mencuci mukanya ke kamar mandi yang terletak di dalam kamarnya. Dia memperhatikan dalam-dalam wajahnya di kaca wastafel yang terlihat pucat pasih serta masih menggigil ke takutan.

Pikirannya saat ini begitu kacau. Belum kelar masalah mengenai sakit ibunya yang harus cuci darah dua Minggu sekali, kini ditambah masalahnya sendiri, dia hampir putus asa dengan hidupnya.

Beberapa Minggu berlalu setelah kejadian itu.

April memutuskan berangkat sangat pagi ke sekolah meski masih diselimuti perasaan takut dan cemas. Kejadian waktu itu benar-benar menyisakan tarauma di ingatannya.

Sekolah masih terlihat sepi, mungkin karena dia yg ke pagian datangnya. Dia melepas setresnya dengan duduk termangu di taman Sekolah sambil menunggu kedatangan murid lainnya. Ujian sekolah telah usai, namun masih banyak yang harus mereka urus sebagai calon alumni SMK Nusantara. Sudah lebih dari satu jam dia duduk sendiri dengan tatapan kosong dan hampa. Tanpa ia sadari seseorang datang menghampirinya.

Wanita yang seumuran dengannya itu menatapnya dengan senyuman yang cukup lebar, dia terlihat cukup ceriah, lalu duduk di samping April sembari mengamatinya.

" Hay Ril, apa kabar? gimana kerjaannya, betah gak?"

Suaranya terdengar bersemangat dan ceriah. Gadis itu adalah Yuri sahabat April.

" Hotel Tempat kerjanya bagus gak? gajinya sih tidak seberapa, tapi hanya itu yang bisa aku rekom buat kamu, kamu tahu sendiri kan, kita belum lulus dan dapat Ijazah." Kembali Yuri bercoleteh panjang lebar, meski tak ada tanggapan dari April.

Yuri mendengus, lalu menghela napas menatap sahabatnya April yang wajahnya terlihat suram sedari tadi.

" Ril..." Yuri menepuk bahu April. "Kamu ini kenapa sih? dari tadi aku ngomong gak di gubris." Tanyanya lembut dengan dahi sedikit mengkerut seperti tersimpan tanya di gores wajahnya. Dia menatap kekat lekat wajah April menunggu jawabannya.

April memandang suram wajah Yuri sambil tersenyum hampa, dia tidak tahu harus menjelaskan apa kepada sahabatnya itu, haruskah dia mengatakan kalau tempat kerja yang dia rekomendasikan adalah awal dari kehancuran hidupnya.

" Kamu kenapa sih Ril ?"

Yuri merasa khawatir melihat tatapan dan senyuman hampa sahabatnya itu.

" Aku perhatiin dari tadi kamu kaya ada something problem gitu. Cerita dong sayang?"

Yuri menggenggam lembut tangan April, berusaha memberitahunya untuk berbagi beban demganya.

" Aku gak pa-pa kok, cuma lagi mikirin nyokap aja?" Kilah April, wajahnya ia palingkan karena tidak berani menatap Yuri yang berusaha mengetahui tentang masalahnya.

" Nyokap lho kenapa lagi Say? bukannya kata Kamu sudah di operasi, dan keadaannya berangsur membaik kan?"

" Nyokap.. katanya kelihatan kurang sehat." Ujarnya masih menghindari tatapan penuh selidik sahabatnya itu.

Namun sepertinya Yuri tak serta merta percaya dengan cerita April. Terlihat jelas April sepertinya kebingungan dan prustasi, seakan-akan dunianya runtuh.

Dengan lembut dan sabar Yuri berusaha masuk dan meruntuhkan dinding pertahanan April.

" Kamu gak lagi ada yang di sembunyikan dari Aku kan? kita ini sudah sahabatan dari jaman apa coba Ril? apa kamu masih gak bisa percaya sama Aku, seperti Aku percaya sama Kamu."

Mendengar itu tangisan April tiba-tiba pecah, membuat Yuri semakin bingung dengan apa yang sebenarnya terjadi kepada sahabatnya itu.

" Say...ko nangis sih? udah...udah. Kamu bisa cerita semuanya pelan-pelan ke Aku." Sambil merangkul dan mengelus bahu April, berusaha membuatnya tenang.

April menceritakan dengan detail apa yang sudah terjadi kepadanya. Bukan pekerjaan ya Ia dapat, melainkan kesuciannya yang sudah direnggut.

Yuri seakan tak percaya dengan apa yang menimpa sahabatnya. Emosinya tersulut, tangannya ia kepalkan dengan erat.

" Brengsek benar tu Cowok !"

Yuri tiba-tiba berdiri dengan kemarahan yang berapi-api setelah mengeluarkan makian yg ia tunjukkan kepada lelaki yg sudah menodai sahabatnya.

" Pokoknya kita harus laporin ini ke Polisi!" Ujarnya lagi semakin geram dan kesal hendak beranjak.

Namun langkahnya tertahan tak kalah April menarik tangannya.

" Udah Yur.... percuma? Aku sudah melaporkannya, namun semuanya sia-sia karena tidak ada bukti sama sekali. Pihak Hotel juga tidak mau berkerja sama."

April tertunduk lemas dan pasrah. Dengan suara yang berat dan sesak Ia memohon supaya Yuri tidak perlu membahasnya lagi.

" Aku juga gak mau masalah ini

sampai di ketahui orang Tuaku, kamu tahu sendiri kan, kondisi Nyokap sekarang seperti apa. Aku tidak ingin membuat mereka tambah cemas."

Yuri tak bisa berkata kata, dia hanya bisa menahan kemarahannya.

Apa yang dialami April membuatnya begitu sedih dan merasa bersalah, walau bagaimanapun, dia adalah orang yang merekomendasikan tempat itu kepada April, tapi Yuri tak pernah menyangka kalau sahabatnya akan bernasip miris.

Yuri mendekap erat tubuh April, saat ini hanya pelukan kehangatan yg bisa dia lakukan walau tidak mampu mengurangi rasa sakit yg di rasakan sahabatnya.

☆☆

Di tempat lain Kenzo Biliondra seorang Pengusaha muda yang tegas dan Sukses, namun terkesan dingin dan tidak bersahabat. Dia seorang pria yang berpikiran logis. Kehidupannya seperti sudah terprogram dengan ditail dan harus sempurna. Dan dia tidak percaya dengan cinta dan kehidupan berkeluarga.

Di dunianya tidak ada yg namanya cinta dan jatuh cinta. Baginya jatuh cinta hanya membuang buang waktu. Dia lebih suka menghabiskan waktunya dengan bekerja dan membuat ide ide brilian untuk rencana proyeknya, agar bisa membuat Perusahaannya lebih besar lagi.

Meskipun dia sekarang di usia menikah karena sudah mengijak umur 28 tahun, namun tak pernah terlintas di pikirannya untuk memiliki keluarganya sendiri.

foto Kenzo

Saat ini dia dengan tenang mendengarkan informasi dari asistennya tentang keberadaan gadis yang tidak sengaja di tiduriya waktu itu.

Asistennya Thomas kemudian menyerahkan dokumen informasih untuk diperlihatkan lebih detail kepada Kenzo.

" Kamu bisa keluar, tapi ingat! jangan biarin siapapun masuk ke ruangaku, termasuk Nyoya Beliondra." Ucapnya tegas memberi perintah kepada Asistennya.

Dia lalu melihat kembali informasi yang baru di dengar dari asistennya tadi.

BIODATA

Nama : April Audrey Sanjaya

Usia : 18 tahun

Tinggi : 170 cm

BB. : 45 kg

School: SMK Nusantara ( Kelas 3 )

Hobby : Menyanyi dan modeling

{ Ya.. gadis difoto itu adalah April Audrey Sanjaya, Gadis remaja lugu dan polos yang tadinya mempunyai kepribadian ceriah sebelum bencana itu menimpanya dan mengubahnya menjadi gadis yang pendiam, dan sebentar lagi akan memasuki kehidupan yang penuh dengan bumbu. Entah itu bumbu pahit, manis atau asam. }

Kenzo tampak serius memperhatikan detail informasi yang ada didepannya

" Jadi namamu April. Tak di sangka, ternyata kamu masih remaja, tapi, aku akui kamu manis juga."

Kenzo tersenyum kecil tanpa bersalah seraya memandangi foto April.

" Kamu tunggu ya gadis manis, kita pasti berjumpa lagi."

Kenzo memecet tombol panggil yang terhubung langsung ke telpon di meja kerja Asistennya.

" Bisa keruanganku sekarang?" Ucapnya memanggil Asisten Thomas dengan sekali tekanan tombol telpon yg terhung langsung ke mejah kerjanya.

" Ya Presdir, ada apa?"

Asisten Thomas yang sudah berada di ruangan Kenzo bertanya dengan serius dan hormat.

" Apa semua data yang disini benar.?"

" Benar Presdir, Saya sendiri yang turun langsung menyelidikinya."

Ucapannya terdengar begitu meyakinkan tanpa terlihat sedikitpun gurat keraguan di wajahnya.

" Bagus. Aku mau ini di rahasiakan dari Keluargaku, jangan sampai ada yang tahu, sampai Aku sendiri yang memberitahukannya."

Asisten Thomas mengangguk paham.

" Satu lagi, apa kamu sudah beresin semua Cctv di Hotel itu?"

" Aman bos."

" Kalau begitu, awasi dan perhatikan selalu apa yang dilakukan gadis itu. Kita tidak pernah tau mungkin saja itu je akan dari salah satu pesaing kita."

" Siap Presdir."

" Dan lagi. Cari tahu juga latar belakang keluarganya, Aku mau secepatnya sudah ada di mejaku. Paham." Ucapnya menegaskan.

Asisten Thomas mengangguk paham, dia membungkuk hormat lalu meninggalkan ruangan.

☆☆

Tiga bulan berlalu sejak kejadian itu, April merasa ada yang salah dengan tubuhnya,,, payuda..ranya mengeras dan perutnya sering merasa kram dan sakit, bahkan terkadang dia juga sering merasa lemas dan kurang bertenaga. Terkadang di pagi hari dia sering merasa mual, dia berpikir mungkin itu semua karena maagnya kambuh, April sebenarnya dari dulu memang mempunyai riwayat penyakit maag.

" Ayah, Bunda?" Panggilnya sembari berjalan masuk ke kamar orang Tuanya.

Wajahnya nampak teduh melihat bundanya yg tengah di suapi sarapan oleh Ayahnya.

"April ke Sekolah dulu, ada yang mau di urusin."

" Udah sarapan Sayang.." Tanya ibunya, suaranya terdengar lemas.

" Gak sempat Bun, nanti aja di Sekolah. April berangkat dulu ya?" Pamitnya buru-buru sambil mencium pipi ibunya tak lupa mencium tangan ayahnya. Kemudian berlari kecil keluar kamar kedua orang tuanya.

" Kamu hati-hati ya Sayang?" Ucap Bu Sanjaya.

" Iya Bun..." Sahutnya.

☆☆

Sosok lelaki muda berperawakan tanpan dan manis dengan kulit sawo matang, lebih tua dua tingkat diatasnya, tiba-tiba berdiri tepat di hadapan April yang sedang menunggu taxi online.

" Kak Aryo.."

Wajah April tiba-tiba muram dan sedikit perasaan bersalah.

" Kita perlu bicara."

Aryo menatap April yg berusaha menghindari tatapannya.

" Gak da yang perlu di bicarakan. Kita sudah putus." Tegas April, sedikit gelisah sambil memperhatikan peta lokasi posisi taksi online di ponselnya.

" Tapi kenapa kita putus? salah aku apa?"

Aryo masih tak terima dengan keputusan sepihak April.

Keputusan itu juga berat bagi April, namun dia tidak bisa berbuat apa-apa. Dia merasa jijik dengan dirinya sendiri yg sudah tak suci. Dia tidak ingin Aryo kecewa jika tahu dirinya sudah tidak perawan lagi.

▪︎~

Thomas yang mengawasi April selama tiga bulan terakhir merasa tidak ada yang aneh dan juga tidak ada pergerakan dari saingan Perusahaannya. Namun bosnya tersebut masih terus menyuruhnya mengawasi April.

Asisten Thomas mengirim laporan foto April yg sedang bersama laki-laki. lewat via pesan.

▪︎~ " Presdir, saat ini April sedang bersama seorang lelaki Muda, mungkin Kekasihnya." ~▪︎

Terlihat aura tidak menyenangkan dari tatapan Kenzo, melihat foto yang di kirim Asisten Thomas kepadanya.

Dia mengeluarkan foto April yang masih tersimpan di laci meja kerjanya. Tatapannya terlihat begitu aneh memandangi potret wajah April.

Selama tiga bulan ini, dia terus memantau keseharian April. Gadis itu cukup manis dan menarik perhatiannya.

" Bodoh..!! apa yang aku lakukan. " Umpatnya seraya meletakkan kembali foto April di meja kerja.

" Jangan bilang Aku suka lagi sama ni bocah. Gak....! gak mungkin." Kenzo menggeleng tidak percaya dengan apa yang dipikirkannya.

" Tapi kenapa jantungku berdegup memikirnya? ah... mungkin ini penyakit Jantung atau mungkin saja aku terkena Colestrol, kemarin di perjamuan aku makan banyak Sefood."

" Ya... Aku yakin? Aku pasti terkena Colestrol."

Kenzo berusaha meyakinkan diri sendiri, dan membenarkan setiap ucapannya. Dia berpikir untuk memeriksakan kondisi kesehatannya ke Dr. Andre.

Call Presdir Kenzo

" Thomas."

[ " Iya Presedir?" ]

" Malam ini tolong jadwalkan pertemuanku dengan Dokter Andre, yang lain kensel dulu."

happy reading 😘😘😘

Terpopuler

Comments

Warida

Warida

bagus ni

2021-11-11

0

jinan

jinan

baru mampir udah like ni cerita

2021-11-11

0

weny

weny

hamil tu, wanita muda cantik berjodoh ma presdir ganteng

2021-10-07

0

lihat semua
Episodes
1 ~ Lelaki asing yang menodaiku
2 ~ Rencana Kenzo
3 ~ Rencana Nyonya Beliondra
4 Perjodohan
5 Hamil
6 Kebahagiaan Keluarga Beliondra
7 Perasaan Cinta Yuri
8 Cemburu
9 Lamaran Kenzo
10 Tuan narsis
11 Ini bukan mimpi
12 Mencari keberadaan Aryo
13 Operasinya tidak berjalan lancar
14 Siapa tahu takdir mempertemukan kita
15 Perasaan Kenzo
16 Senyuman mempesona April
17 ~ Menagih janji
18 ~ Ikatan Takdir
19 ~ Bersikap Acuh
20 ~ Melahirkan keturunan untuk keluarga Beliondra
21 ~ Ada yang aneh pada tubuhku
22 ~ Kehilangan akal
23 ~ Merawat April.
24 ~ Kamu itu milikku
25 ~ Hari yang begitu menyiksa
26 ~ Kecemburuan yang berlebihan
27 ~ Ketakutan Kenzo
28 ~ Sindrom Couvade
29 ~ Menolak jatuh cinta
30 ~ Terbakar Gairah
31 ~ Aku calon Suaminya
32 ~ Makanan sehat untuk ibu hamil
33 ~ Curhatan Kenzo
34 ~ Keputusan April
35 ~ Kecemasan April
36 ~ Malam pertama yang terencana
37 ~ Kebenaran yang terungkap
38 ~ Kekecewaan April
39 ~ Menghilanya April
40 ~ Menghancurkan musuh
41 ~ Antara cinta dan benci
42 ~ Ingin meminta maaf
43 ~ Perasaan yang mulai luluh.
44 ~ Berusaha berdamai dengan hidup>>>
45 ~ Bertemu teman sekolah
46 ~ Wanita Misterius
47 ~ Dia sudah kembali
48 ~ April merajuk
49 ~ Tatapan mata penuh cinta
50 ~ Terlalu obsesif 1
51 ~Terlalu Obsesif 2
52 ~ Terlalu obsesif 3
53 ~ Wanita ngidam
54 ~ Siapa lelaki itu
55 ~ Perjumpaan kembali
56 ~ caffe Virgo
57 ~ Kenangan masa lalu
58 ~ Bukannya lupa, hanya tidak pantas di ingat.
Episodes

Updated 58 Episodes

1
~ Lelaki asing yang menodaiku
2
~ Rencana Kenzo
3
~ Rencana Nyonya Beliondra
4
Perjodohan
5
Hamil
6
Kebahagiaan Keluarga Beliondra
7
Perasaan Cinta Yuri
8
Cemburu
9
Lamaran Kenzo
10
Tuan narsis
11
Ini bukan mimpi
12
Mencari keberadaan Aryo
13
Operasinya tidak berjalan lancar
14
Siapa tahu takdir mempertemukan kita
15
Perasaan Kenzo
16
Senyuman mempesona April
17
~ Menagih janji
18
~ Ikatan Takdir
19
~ Bersikap Acuh
20
~ Melahirkan keturunan untuk keluarga Beliondra
21
~ Ada yang aneh pada tubuhku
22
~ Kehilangan akal
23
~ Merawat April.
24
~ Kamu itu milikku
25
~ Hari yang begitu menyiksa
26
~ Kecemburuan yang berlebihan
27
~ Ketakutan Kenzo
28
~ Sindrom Couvade
29
~ Menolak jatuh cinta
30
~ Terbakar Gairah
31
~ Aku calon Suaminya
32
~ Makanan sehat untuk ibu hamil
33
~ Curhatan Kenzo
34
~ Keputusan April
35
~ Kecemasan April
36
~ Malam pertama yang terencana
37
~ Kebenaran yang terungkap
38
~ Kekecewaan April
39
~ Menghilanya April
40
~ Menghancurkan musuh
41
~ Antara cinta dan benci
42
~ Ingin meminta maaf
43
~ Perasaan yang mulai luluh.
44
~ Berusaha berdamai dengan hidup>>>
45
~ Bertemu teman sekolah
46
~ Wanita Misterius
47
~ Dia sudah kembali
48
~ April merajuk
49
~ Tatapan mata penuh cinta
50
~ Terlalu obsesif 1
51
~Terlalu Obsesif 2
52
~ Terlalu obsesif 3
53
~ Wanita ngidam
54
~ Siapa lelaki itu
55
~ Perjumpaan kembali
56
~ caffe Virgo
57
~ Kenangan masa lalu
58
~ Bukannya lupa, hanya tidak pantas di ingat.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!